سنن ابن ماجه ٢٨٢٣: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ بُكَيْرٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَقَ عَنْ يَزِيدَ بْنِ رُومَانَ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْحَرْبُ خَدْعَةٌ
Sunan Ibnu Majah 2823: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair]: telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Bukair] dari [Muhammad bin Ishaq] dari [Yazid bin Ruman] dari ['Urwah] dari [Aisyah], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Peperangan adalah tipu daya."
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,
صحيح البخاري ٢٨٢٤: حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ حُصَيْنٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ مَيْمُونٍ عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ وَأُوصِيهِ بِذِمَّةِ اللَّهِ وَذِمَّةِ رَسُولِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُوفَى لَهُمْ بِعَهْدِهِمْ وَأَنْ يُقَاتَلَ مِنْ وَرَائِهِمْ وَلَا يُكَلَّفُوا إِلَّا طَاقَتَهُمْ
Shahih Bukhari 2824: Telah bercerita kepada kami [Musa bin Isma'il] telah bercerita kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Hushain] dari ['Amru bin Maimun] dari 'Umar radliyallahu 'anhu berkata: Aku berwasiat dengan perlindungan Allah dan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tentang ahlu dzimmah agar janji mereka dipenuhi, agar diperangi siapa saja yang tidak mengikat perjanjian atau berniat menyerang, dan janganlah mereka dibebani melainkan sebatas kemampuan mereka.
سنن ابن ماجه ٢٨٢٤: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ بُكَيْرٍ عَنْ مَطَرِ بْنِ مَيْمُونٍ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْحَرْبُ خَدْعَةٌ
Sunan Ibnu Majah 2824: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair]: telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Bukair] dari [Mathar bin Maimun] dari ['Ikrimah] dari [Ibnu 'Abbas]: sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda: "Peperangan adalah tipu daya."
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,
صحيح البخاري ٢٨٢٥: حَدَّثَنَا قَبِيصَةُ حَدَّثَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ سُلَيْمَانَ الْأَحْوَلِ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّهُ قَالَ يَوْمُ الْخَمِيسِ وَمَا يَوْمُ الْخَمِيسِ ثُمَّ بَكَى حَتَّى خَضَبَ دَمْعُهُ الْحَصْبَاءَ فَقَالَ اشْتَدَّ بِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَجَعُهُ يَوْمَ الْخَمِيسِ فَقَالَ ائْتُونِي بِكِتَابٍ أَكْتُبْ لَكُمْ كِتَابًا لَنْ تَضِلُّوا بَعْدَهُ أَبَدًا فَتَنَازَعُوا وَلَا يَنْبَغِي عِنْدَ نَبِيٍّ تَنَازُعٌ فَقَالُوا هَجَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ دَعُونِي فَالَّذِي أَنَا فِيهِ خَيْرٌ مِمَّا تَدْعُونِي إِلَيْهِ وَأَوْصَى عِنْدَ مَوْتِهِ بِثَلَاثٍ أَخْرِجُوا الْمُشْرِكِينَ مِنْ جَزِيرَةِ الْعَرَبِ وَأَجِيزُوا الْوَفْدَ بِنَحْوِ مَا كُنْتُ أُجِيزُهُمْ وَنَسِيتُ الثَّالِثَةَ وَقَالَ يَعْقُوبُ بْنُ مُحَمَّدٍ سَأَلْتُ الْمُغِيرَةَ بْنَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ جَزِيرَةِ الْعَرَبِ فَقَالَ مَكَّةُ وَالْمَدِينَةُ وَالْيَمَامَةُ وَالْيَمَنُ وَقَالَ يَعْقُوبُ وَالْعَرْجُ أَوَّلُ تِهَامَةَ
Shahih Bukhari 2825: Telah bercerita kepada kami [Qobishah] telah bercerita kepada kami [Ibnu 'Uyainah] dari [Sulaiman Al Ahwal] dari [Sa'id bin Jubair] dari Ibnu 'Abbas radliyallahu 'anhuma bahwa dia berkata: "Hari Kamis dan apakah hari Kamis?" Lalu dia menangis hingga air matanya membasahi kerikil. Dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertambah parah sakitnya pada hari Kamis lalu Beliau berkata: "Berilah aku buku sehingga bisa kutuliskan untuk kalian suatu ketetapan yang kalian tidak akan sesat sesudahnya selama-lamanya". Kemudian orang-orang bertengkar padahal tidak sepatutnya mereka bertengkar di hadapan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Mereka ada yang berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah terdiam". Beliau berkata: "Biarkanlah aku. Sungguh aku sedang menghadapi perkara yang lebih baik daripada ajakan yang kalian seru". Beliau berwasiat menjelang kematiannya dengan tiga hal: "Usirlah orang-orang musyrikin dari jazirah 'Arab, hormatilah para tamu (duta, utusan) seperti aku menghormati mereka dan aku lupa yag ketiganya." Dan Ya'qub bin Muhammad berkata, aku bertanya kepada Al Mughiroh bin 'Abdurrahman tentang jazirah 'Arab, maka dia menjawab: "Makkah, Madinah, Yamamah dan Yaman". Dan berkata Ya'qub: "Dan 'Aroj yang merupakan permulaan Tihamah".
سنن ابن ماجه ٢٨٢٦: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا أَبُو الْعُمَيْسِ وَعِكْرِمَةُ بْنُ عَمَّارٍ عَنْ إِيَاسِ بْنِ سَلَمَةَ بْنِ الْأَكْوَعِ عَنْ أَبِيهِ قَالَ بَارَزْتُ رَجُلًا فَقَتَلْتُهُ فَنَفَّلَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَلَبَهُ
Sunan Ibnu Majah 2826: Telah menceritakan kepada kami ['Ali bin Muhammad]: telah menceritakan kepada kami [Waki']: telah menceritakan kepada kami [Abul 'Umais] dan [Ikrimah bin Ammar] dari [Iyas bin Salamah bin Akwa] dari [Ayahnya], ia berkata: "Aku bertarung dengan seorang laki-laki lalu aku membunuhnya, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan harta rampasan perangnya kepadaku."
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,
صحيح البخاري ٢٨٢٧: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا هِشَامٌ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ أَخْبَرَنِي سَالِمُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّهُ أَخْبَرَهُ أَنَّ عُمَرَ انْطَلَقَ فِي رَهْطٍ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قِبَلَ ابْنِ صَيَّادٍ حَتَّى وَجَدُوهُ يَلْعَبُ مَعَ الْغِلْمَانِ عِنْدَ أُطُمِ بَنِي مَغَالَةَ وَقَدْ قَارَبَ يَوْمَئِذٍ ابْنُ صَيَّادٍ يَحْتَلِمُ فَلَمْ يَشْعُرْ بِشَيْءٍ حَتَّى ضَرَبَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ظَهْرَهُ بِيَدِهِ ثُمَّ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَشْهَدُ أَنِّي رَسُولُ اللَّهِ فَنَظَرَ إِلَيْهِ ابْنُ صَيَّادٍ فَقَالَ أَشْهَدُ أَنَّكَ رَسُولُ الْأُمِّيِّينَ فَقَالَ ابْنُ صَيَّادٍ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَشْهَدُ أَنِّي رَسُولُ اللَّهِ قَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ آمَنْتُ بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَاذَا تَرَى قَالَ ابْنُ صَيَّادٍ يَأْتِينِي صَادِقٌ وَكَاذِبٌ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خُلِطَ عَلَيْكَ الْأَمْرُ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي قَدْ خَبَأْتُ لَكَ خَبِيئًا قَالَ ابْنُ صَيَّادٍ هُوَ الدُّخُّ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اخْسَأْ فَلَنْ تَعْدُوَ قَدْرَكَ قَالَ عُمَرُ يَا رَسُولَ اللَّهِ ائْذَنْ لِي فِيهِ أَضْرِبْ عُنُقَهُ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنْ يَكُنْهُ فَلَنْ تُسَلَّطَ عَلَيْهِ وَإِنْ لَمْ يَكُنْهُ فَلَا خَيْرَ لَكَ فِي قَتْلِهِ
Shahih Bukhari 2827: Telah bercerita kepada kami ['Abdullah bin Muhammad] telah bercerita kepada kami [Hisyam] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhriy] telah mengabarkan kepadaku [Salim bin 'Abdullah] dari Ibnu 'Umar radliyallahu 'anhuma bahwa dia mengabarkan kepadanya bahwa 'Umar berangkat bersama rombongan shohabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beserta Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mendatangi Ibnu Shayyad. Mereka mendapatkannya sedang bermain bersama dua anak kecil di dekat benteng Bani Maghalah. Ibnu Shayyad waktu itu sudah hampir baligh dan dia tidak menyadari sesuatu pun (kedatangan rombongan) hingga Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memukul punggungnya dengan tangan Beliau kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Apakah kamu bersaksi bahwa aku ini utusan Allah?" Maka Ibnu Shayyad memandang Beliau dan berkata: "Aku bersaksi bahwa engkau utusan bagi ummat yang ummiy." (buta huruf, tidak melek baca tulis). Kemudian Ibnu Shayyad berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: "Apakah kamu bersaksi bahwa aku ini utusan Allah?" Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepadanya: "Aku beriman kepada Allah dan Rasul-Rasul-Nya." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melanjutkan: "Bagaimana pendapatmu?" Ibnu Shayyad berkata: "Telah datang kepadaku orang yang jujur dan pendusta." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Urusanmu kacau balau." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Sungguh aku meminta kepadamu agar menebak (apa yang aku sembunyikan dalam hatiku)." Ibnu Shayyad berkata: "Aku tebak itu asap." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Hinalah engkau. Kamu tidak akan melampaui batas kemampuanmu selaku dukun." 'Umar berkata: "Wahai Rasulullah, biarkanlah aku untuk memenggal lehernya." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Jika dia benar (dajjal), kamu tidak akan dapat menguasainya dan jika dia bukan (dajal), tidak ada kebaikan membunuhnya."
سنن ابن ماجه ٢٨٢٧: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الصَّبَّاحِ أَنْبَأَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ عُمَرَ بْنِ كَثِيرِ بْنِ أَفْلَحَ عَنْ أَبِي مُحَمَّدٍ مَوْلَى أَبِي قَتَادَةَ عَنْ أَبِي قَتَادَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَفَّلَهُ سَلَبَ قَتِيلٍ قَتَلَهُ يَوْمَ حُنَيْنٍ
Sunan Ibnu Majah 2827: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabah]: telah memberitakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Yahya bin Sa'id] dari ['Umar bin Katsir bin Aflah] dari [Abu Muhammad] maula Abu Qatadah, dari [Abu Qatadah]: "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan harta rampasan seseorang yang terbunuh di saat perang Hunain kepada yang membunuhnya."
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,
سنن ابن ماجه ٢٨٢٨: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ حَدَّثَنَا أَبُو مَالِكٍ الْأَشْجَعِيُّ عَنْ نُعَيْمِ بْنِ أَبِي هِنْدٍ عَنْ ابْنِ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدَبٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَتَلَ فَلَهُ السَّلَبُ
Sunan Ibnu Majah 2828: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad]: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah]: telah menceritakan kepada kami [Abu Malik Al Asyja'i] dari [Nu'aim bin Abu Hindin] dari [Ibnu Samurah bin Jundab] dari [Bapaknya], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang membunuh, maka harta rampasan perangnya untuknya."
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,
سنن ابن ماجه ٢٨٢٩: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ حَدَّثَنَا الصَّعْبُ بْنُ جَثَّامَةَ قَالَ سُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ أَهْلِ الدَّارِ مِنْ الْمُشْرِكِينَ يُبَيَّتُونَ فَيُصَابُ النِّسَاءُ وَالصِّبْيَانُ قَالَ هُمْ مِنْهُمْ
Sunan Ibnu Majah 2829: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah]: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Az Zuhri] dari ['Ubaidullah bin 'Abdullah] dari [Ibnu 'Abbas] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ash Sha'b bin Jatstsamah], ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya tentang orang-orang musyrik yang sedang bermalam di rumah mereka lalu (diserang) dan terkena kaum wanita serta anak-anak? Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Mereka (wanita dan anak-anak) adalah bagian dari mereka (orang-orang musyrik itu)."
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,
صحيح البخاري ٢٨٣٠: حَدَّثَنَا مَحْمُودٌ أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عَلِيِّ بْنِ حُسَيْنٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيْنَ تَنْزِلُ غَدًا فِي حَجَّتِهِ قَالَ وَهَلْ تَرَكَ لَنَا عَقِيلٌ مَنْزِلًا ثُمَّ قَالَ نَحْنُ نَازِلُونَ غَدًا بِخَيْفِ بَنِي كِنَانَةَ الْمُحَصَّبِ حَيْثُ قَاسَمَتْ قُرَيْشٌ عَلَى الْكُفْرِ وَذَلِكَ أَنَّ بَنِي كِنَانَةَ حَالَفَتْ قُرَيْشًا عَلَى بَنِي هَاشِمٍ أَنْ لَا يُبَايِعُوهُمْ وَلَا يُؤْوُوهُمْ قَالَ الزُّهْرِيُّ وَالْخَيْفُ الْوَادِي
Shahih Bukhari 2830: Telah bercerita kepada kami [Mahmud] telah mengabarkan kepada kami ['Abdurrazzaq] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhriy] dari ['Ali bin Husain] dari ['Amru bin 'Utsman bin 'Affan] dari [Usamah bin Zaid] berkata: Aku berkata: "Wahai Rasulullah, dimana besok anda akan singgah?" (yakni) dalam perjalanan hajinya. Beliau menjawab: "Apakah Aqil telah menyiapkan suatu tempat singgah untuk kita?" Kemudian Beliau berkata: "Kita singgah besok di lembah Bani Kinanah yaitu Al Muhashshab, tempat yang dahulu dipergunakan orang-orang Quraisy bersumpah diatas kekafiran. Yaitu suatu peristiwa ketika Banu Kinanah mengambil sumpah Quraisy untuk mengalahkan Bani Hasyim, mereka bersumpah untuk tidak akan berjual beli dengan mereka (Bani Hasyim) dan tidak akan memberi perlindungan kepada mereka." Az Zuhriy berkata: Al Khaif adalah Al wadiy (lembah).