صحيح البخاري ٢٨٠٦: حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ لِكَعْبِ بْنِ الْأَشْرَفِ فَإِنَّهُ قَدْ آذَى اللَّهَ وَرَسُولَهُ قَالَ مُحَمَّدُ بْنُ مَسْلَمَةَ أَتُحِبُّ أَنْ أَقْتُلَهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَأَتَاهُ فَقَالَ إِنَّ هَذَا يَعْنِي النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ عَنَّانَا وَسَأَلَنَا الصَّدَقَةَ قَالَ وَأَيْضًا وَاللَّهِ لَتَمَلُّنَّهُ قَالَ فَإِنَّا قَدْ اتَّبَعْنَاهُ فَنَكْرَهُ أَنْ نَدَعَهُ حَتَّى نَنْظُرَ إِلَى مَا يَصِيرُ أَمْرُهُ قَالَ فَلَمْ يَزَلْ يُكَلِّمُهُ حَتَّى اسْتَمْكَنَ مِنْهُ فَقَتَلَهُ
Shahih Bukhari 2806: Telah bercerita kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah bercerita kepada kami [Sufyan] dari ['Amru bin Dinar] dari Jabir bin 'Abdullah radliyallahu 'anhuma bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Siapa yang dapat menghadapi Ka'ab bin Al Asyraf karena dia telah menyakiti Allah dan Rasul-Nya?" Muhammad bin Maslamah berkata: "Apakah anda suka bila aku membunuhnya, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab: "Ya". Dia berkata: "Maka aku mendatanginya lalu Ka'b berkata: "Orang ini, maksudnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah meminta tolong dan meminta shodaqoh kepada kita." Dia berkata: "Dan juga, demi Allah, pasti kamu akan meninggalkannya." Kata Muhammad,: "Sungguh kami telah mengikutinya dan kami tidak mau bila meninggalkannya hingga kami melihat apa yang akan terjadi dengan urusannya." Dia berkata: Dia terus saja berkata-kata hingga setelah ada kesempatan Muhammad membunuhnya.
سنن ابن ماجه ٢٨٠٦: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ عَيَّاشٍ عَنْ عَاصِمٍ عَنْ الْحَارِثِ بْنِ حَسَّانَ قَالَ قَدِمْتُ الْمَدِينَةَ فَرَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَائِمًا عَلَى الْمِنْبَرِ وَبِلَالٌ قَائِمٌ بَيْنَ يَدَيْهِ مُتَقَلِّدٌ سَيْفًا وَإِذَا رَايَةٌ سَوْدَاءُ فَقُلْتُ مَنْ هَذَا قَالُوا هَذَا عَمْرُو بْنُ الْعَاصِ قَدِمَ مِنْ غَزَاةٍ
Sunan Ibnu Majah 2806: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah]: telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin 'Ayyasy] dari ['Ashim] dari [Al Harits bin Hassan] berkata: "Aku tiba di kota Madinah, aku menyaksikan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sedang berdiri di atas mimbar, sementara Bilal sedang berdiri di hadapan beliau dengan posisi mengikat pedang dan tiba-tiba ada bendera hitam. Aku tanyakan: 'Siapa ini? ' Mereka berkata: 'Ini adalah 'Amru bin Ash yang datang dari peperangan.'
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Hasan,
مسند أحمد ٢٨٠٦: حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ قَالَ أَخْبَرَنَا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ خَالِدٍ عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ عَلَيْهِمْ وَهُمْ جُلُوسٌ فِي مَجْلِسٍ لَهُمْ فَقَالَ أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِخَيْرِ النَّاسِ قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ رَجُلٌ آخِذٌ بِرَأْسِ فَرَسِهِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ حَتَّى يَمُوتَ أَوْ يُقْتَلَ أَفَأُخْبِرُكُمْ بِالَّذِي يَلِيهِ قَالَ قُلْنَا نَعَمْ قَالَ رَجُلٌ مُعْتَزِلٌ فِي شِعْبٍ يُقِيمُ الصَّلَاةَ وَيُؤْتِي الزَّكَاةَ وَيَعْتَزِلُ شُرُورَ النَّاسِ أَفَأُخْبِرُكُمْ بِشَرِّ النَّاسِ مَنْزِلًا قَالُوا نَعَمْ قَالَ الَّذِي يُسْأَلُ بِاللَّهِ وَلَا يُعْطِي بِهِ
Musnad Ahmad 2806: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Umar] ia berkata: telah mengkabarkan kepada kami [Ibnu Abu Dzi`b] dari [Sa'id bin Khalid] dari [Isma'il bin Abdurrahman] dari ['Atha` bin Yasar] dari [Ibnu Abbas] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar kepada mereka yang sedang duduk di majlis mereka, lalu beliau bersabda: "Maukah kalian aku beritahukan kepada kalian tentang manusia yang paling baik?" kami menjawab: Tentu wahai Rasulullah. Beliau bersabda: "Seorang laki-laki yang memegang (tali kekang) kuda fi sabilillah sampai ia mati atau terbunuh." Kemudian beliau bersabda: "Maukah kalian aku beritahu yang berikutnya?" kami menjawab: Tentu wahai Rasulullah.' Beliau bersabda: "Seseorang yang mengisolir diri di tempat terpencil dengan mendirikan shalat, menunaikan zakat dan menjauhi keburukan-keburukan manusia." Kemudian beliau bersabda: "Maukah kalian kuberitahu tentang manusia yang paling buruk?" kami menjawab: Tentu wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Yaitu orang yang diminta dengan nama Allah tapi tidak mau memberi."
Grade
صحيح البخاري ٢٨٠٧: حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَمْرٍو عَنْ جَابِرٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ لِكَعْبِ بْنِ الْأَشْرَفِ فَقَالَ مُحَمَّدُ بْنُ مَسْلَمَةَ أَتُحِبُّ أَنْ أَقْتُلَهُ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَأْذَنْ لِي فَأَقُولَ قَالَ قَدْ فَعَلْتُ
Shahih Bukhari 2807: Telah bercerita kepadaku ['Abdullah bin Muhammad] telah bercerita kepada kami [Sufyan] dari ['Amru] dari [Jabir] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapa yang dapat menghadapi Ka'ab bin Al Asyraf. Muhammad bin Maslamah berkata: "Apakah Baginda suka bila aku membunuhnya, wahai Rasulullah?". Beliau menjawab: "Ya". Dia berkata: "Maka izinkanlah aku, sehingga akau bisa menyampaikan sesuatu". Kata Maslamah selanjutnya: "Aku sudah melaksanakannya".
سنن ابن ماجه ٢٨٠٧: حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ الْخَلَّالُ وَعَبْدَةُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ آدَمَ حَدَّثَنَا شَرِيكٌ عَنْ عَمَّارٍ الدُّهْنِيِّ عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ مَكَّةَ يَوْمَ الْفَتْحِ وَلِوَاؤُهُ أَبْيَضُ
Sunan Ibnu Majah 2807: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ali Al Khallal] dan ['Abdah bin Abdullah], berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam]: telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari ['Ammar Ad Duhni] dari [Abu Az Zubair] dari [Jabir bin Abdullah], ia berkata: "Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memasuki kota Makkah di saat penaklukan kota Makkah dan benderanya berwarna putih."
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Hasan,
صحيح البخاري ٢٨٠٨: حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا أَبُو الْأَحْوَصِ حَدَّثَنَا أَبُو إِسْحَاقَ عَنْ الْبَرَاءِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْخَنْدَقِ وَهُوَ يَنْقُلُ التُّرَابَ حَتَّى وَارَى التُّرَابُ شَعَرَ صَدْرِهِ وَكَانَ رَجُلًا كَثِيرَ الشَّعَرِ وَهُوَ يَرْتَجِزُ بِرَجَزِ عَبْدِ اللَّهِ اللَّهُمَّ لَوْلَا أَنْتَ مَا اهْتَدَيْنَا وَلَا تَصَدَّقْنَا وَلَا صَلَّيْنَا فَأَنْزِلَنْ سَكِينَةً عَلَيْنَا وَثَبِّتْ الْأَقْدَامَ إِنْ لَاقَيْنَا إِنَّ الْأَعْدَاءَ قَدْ بَغَوْا عَلَيْنَا إِذَا أَرَادُوا فِتْنَةً أَبَيْنَا يَرْفَعُ بِهَا صَوْتَهُ
Shahih Bukhari 2808: Telah bercerita kepada kami [Musaddad] telah bercerita kepada kami [Abu Al Ahwash] telah bercerita kepada kami [Abu Ishaq] dari Al Bara' radliyallahu 'anhu berkata: Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pada perang Khandaq sedang mengangkut tanah hingga tanah itu menutup bulu dada Beliau. Beliau memang seorang yang berbulu lebat Saat itu Beliau menyenandungkan sya'ir 'Abdullah: "Ya Allah, kalau bukan karena Engkau, tentu kami tidak akan mendapat petunjuk. Dan tidak akan pula kami bershodaqoh dan sholat". Maka turunkanlah sakinah kepada kami dan teguhkanlah pijakan kaki kami karena kami sedang berhadapan. Dengan musuh yang telah durjana terhadap kami. Jika mereka menghendaki fitnah terhadap kami, kami menolak." Beliau menyenandungkannya dengan suara keras.
سنن ابن ماجه ٢٨٠٨: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ إِسْحَقَ الْوَاسِطِيُّ النَّاقِدُ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ إِسْحَقَ عَنْ يَزِيدَ بْنِ حَيَّانَ سَمِعْتُ أَبَا مِجْلَزٍ يُحَدِّثُ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَايَةَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَتْ سَوْدَاءَ وَلِوَاؤُهُ أَبْيَضُ
Sunan Ibnu Majah 2808: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Ishaq Al Washithi An Naqid]: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ishaq] dari [Yazid bin Hayyan]: aku mendengar [Abu Mijlaz] menceritakan dari [Ibnu Abbas], ia berkata: "Sesungguhnya panji Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berwarna hitam dan benderanya berwarna putih."
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Hasan,
صحيح البخاري ٢٨١٠: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنَا أَبُو حَازِمٍ قَالَ سَأَلُوا سَهْلَ بْنَ سَعْدٍ السَّاعِدِيَّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ بِأَيِّ شَيْءٍ دُووِيَ جُرْحُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ مَا بَقِيَ مِنْ النَّاسِ أَحَدٌ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي كَانَ عَلِيٌّ يَجِيءُ بِالْمَاءِ فِي تُرْسِهِ وَكَانَتْ يَعْنِي فَاطِمَةَ تَغْسِلُ الدَّمَ عَنْ وَجْهِهِ وَأُخِذَ حَصِيرٌ فَأُحْرِقَ ثُمَّ حُشِيَ بِهِ جُرْحُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Shahih Bukhari 2810: Telah bercerita kepada kami ['Ali bin 'Abdullah] telah bercerita kepada kami Sufyan telah bercerita kepada kami [Abu Hazim] berkata: Mereka bertanya kepada Sahal bin Sa'ad As-Sa'idiy radliyallahu 'anhu: "Dengan apa luka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam diobati?" Dia menjawab: "Tidak ada seorangpun dari manusia yang masih hidup yang lebih mengetahui tentang hal itu selain aku. 'Ali membawakan air di dalam wajan sedangkan Fathimah yang membersihkan darah dari wajah Beliau, kemudian diambillah tikar dan dibakar (hingga menjadi abu) kemudian ditempelkan pada luka Rasulullah shallallahu 'alai wa sallam."
صحيح البخاري ٢٨١١: حَدَّثَنَا يَحْيَى حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي بُرْدَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَ مُعَاذًا وَأَبَا مُوسَى إِلَى الْيَمَنِ قَالَ يَسِّرَا وَلَا تُعَسِّرَا وَبَشِّرَا وَلَا تُنَفِّرَا وَتَطَاوَعَا وَلَا تَخْتَلِفَا
Shahih Bukhari 2811: Telah bercerita kepada kami [Yahya] telah bercerita kepada kami [Waki'] dari [Syu'bah] dari [Sa'id bin Abi Burdah] dari [bapaknya] dari [kakeknya] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengutus Mu'adz dan Abu Musa ke negeri Yaman dan Beliau berpesan: "Mudahkanlah (urusan) dan jangan dipersulit. Berilah kabar gembira dan jangan membuat orang lari (tidak tertarik) dan bekerja samalah kalian berdua dan jangan berselisih".
صحيح البخاري ٢٨١٢: حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ خَالِدٍ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا أَبُو إِسْحَاقَ قَالَ سَمِعْتُ الْبَرَاءَ بْنَ عَازِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يُحَدِّثُ قَالَ جَعَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى الرَّجَّالَةِ يَوْمَ أُحُدٍ وَكَانُوا خَمْسِينَ رَجُلًا عَبْدَ اللَّهِ بْنَ جُبَيْرٍ فَقَالَ إِنْ رَأَيْتُمُونَا تَخْطَفُنَا الطَّيْرُ فَلَا تَبْرَحُوا مَكَانَكُمْ هَذَا حَتَّى أُرْسِلَ إِلَيْكُمْ وَإِنْ رَأَيْتُمُونَا هَزَمْنَا الْقَوْمَ وَأَوْطَأْنَاهُمْ فَلَا تَبْرَحُوا حَتَّى أُرْسِلَ إِلَيْكُمْ فَهَزَمُوهُمْ قَالَ فَأَنَا وَاللَّهِ رَأَيْتُ النِّسَاءَ يَشْتَدِدْنَ قَدْ بَدَتْ خَلَاخِلُهُنَّ وَأَسْوُقُهُنَّ رَافِعَاتٍ ثِيَابَهُنَّ فَقَالَ أَصْحَابُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ جُبَيْرٍ الْغَنِيمَةَ أَيْ قَوْمِ الْغَنِيمَةَ ظَهَرَ أَصْحَابُكُمْ فَمَا تَنْتَظِرُونَ فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ جُبَيْرٍ أَنَسِيتُمْ مَا قَالَ لَكُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالُوا وَاللَّهِ لَنَأْتِيَنَّ النَّاسَ فَلَنُصِيبَنَّ مِنْ الْغَنِيمَةِ فَلَمَّا أَتَوْهُمْ صُرِفَتْ وُجُوهُهُمْ فَأَقْبَلُوا مُنْهَزِمِينَ فَذَاكَ إِذْ يَدْعُوهُمْ الرَّسُولُ فِي أُخْرَاهُمْ فَلَمْ يَبْقَ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَيْرُ اثْنَيْ عَشَرَ رَجُلًا فَأَصَابُوا مِنَّا سَبْعِينَ وَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَصْحَابُهُ أَصَابُوا مِنْ الْمُشْرِكِينَ يَوْمَ بَدْرٍ أَرْبَعِينَ وَمِائَةً سَبْعِينَ أَسِيرًا وَسَبْعِينَ قَتِيلًا فَقَالَ أَبُو سُفْيَانَ أَفِي الْقَوْمِ مُحَمَّدٌ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ فَنَهَاهُمْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُجِيبُوهُ ثُمَّ قَالَ أَفِي الْقَوْمِ ابْنُ أَبِي قُحَافَةَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ قَالَ أَفِي الْقَوْمِ ابْنُ الْخَطَّابِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ رَجَعَ إِلَى أَصْحَابِهِ فَقَالَ أَمَّا هَؤُلَاءِ فَقَدْ قُتِلُوا فَمَا مَلَكَ عُمَرُ نَفْسَهُ فَقَالَ كَذَبْتَ وَاللَّهِ يَا عَدُوَّ اللَّهِ إِنَّ الَّذِينَ عَدَدْتَ لَأَحْيَاءٌ كُلُّهُمْ وَقَدْ بَقِيَ لَكَ مَا يَسُوءُكَ قَالَ يَوْمٌ بِيَوْمِ بَدْرٍ وَالْحَرْبُ سِجَالٌ إِنَّكُمْ سَتَجِدُونَ فِي الْقَوْمِ مُثْلَةً لَمْ آمُرْ بِهَا وَلَمْ تَسُؤْنِي ثُمَّ أَخَذَ يَرْتَجِزُ أُعْلُ هُبَلْ أُعْلُ هُبَلْ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَا تُجِيبُوا لَهُ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا نَقُولُ قَالَ قُولُوا اللَّهُ أَعْلَى وَأَجَلُّ قَالَ إِنَّ لَنَا الْعُزَّى وَلَا عُزَّى لَكُمْ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَا تُجِيبُوا لَهُ قَالَ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا نَقُولُ قَالَ قُولُوا اللَّهُ مَوْلَانَا وَلَا مَوْلَى لَكُمْ
Shahih Bukhari 2812: Telah bercerita kepada kami ['Amru bin Kholid] telah bercerita kepada kami [Zuhair] telah bercerita kepada kami [Abu Ishaq] berkata aku mendengar Al Bara' bin 'Azib radliyallahu 'anhuma dia bercerita, katanya: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menunjuk 'Abdullah bin Jubair sebagai komandan pasukan pejalan kaki (pemanah) pada perang Uhud yang berjumlah lima puluh orang. Beliau berpesan: "Jika kalian melihat kami disambar burung, maka janganlah kalian meninggalkan tempat kalian ini hingga aku mengirim utusan untuk memberi tahu. Dan jika kalian melihat kami mengalahkan musuh dan menginjak-injak mereka, maka janganlah kalian meninggalkan tempat kalian hingga aku mengirim utusan!" Akhirnya Kaum Muslimin dapat mengalahkan musuh mereka. Al Bara' berkata: "Adapun aku, sungguh demi Allah, aku melihat para wanita (musuh) berlarian sehingga nampak perhiasan gelang di kaki-kaki mereka dan betis-betis mereka karena mereka mengangkat pakaian mereka." Maka para anak buah 'Abdullah bin Jubair berkata: "Itu ghanimah (rampasan perang), maksudnya para wanita itu sebagai ghanimah. Para shahabat kalian telah mengalahkan mereka, jadi, apa yang kalian tunggu?" Maka 'Abdullah bin Jubair berkata: "Apakah kalian lupa apa pesan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kepada kalian?" Mereka menjawab: "Sungguh kita harus mendatangi mereka agar kita mendapatkan ghanimah." Ketika mereka mendatangi pasukan yang di bawah, wajah-wajah mereka dipalingkan (dari tujuan utama) hingga mereka menjadi berlarian kocar-kacir. Begitulah peristiwa ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memanggil mereka dari belakang mereka sedang saat itu tidak ada yang tersisa bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kecuali dua belas orang pasukan. Dari pihak kami yang gugur sebanyak tujuh puluh orang, sedangkan pada perang Badar, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan para shahabat Beliau dapat mengalahkan seratus empat puluh pasukan Musyrikin yaitu tujuh puluh orang terbunuh dan tujuh puluh orang lagi menjadi tawanan. Saat itu Abu Sufyan berkata: "Apakah di tengah-tengah pasukan ada Muhammad?" Dia bertanya hingga tiga kali. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melarang para shahabat untuk menjawabnya. Lalu dia berkata lagi: "Apakah di tengah-tengah pasukan ada Ibnu Abi Quhafah (Abu Bakar)?" sebanyak tiga kali. Lalu dia berkata lagi: "Apakah di tengah-tengah pasukan ada Ibnu Al Khaththab?" tiga kali. Kemudian dia kembali menemui teman-temannya dan berkata: "Mereka semua sudah terbunuh." Maka 'Umar tidak dapat menahan emosinya lalu berkata: "Kamu dusta. Demi Allah, wahai musuh Allah, sesungguhnya orang yang kamu cari semuanya masih hidup dan masih tersisa untuk menimpakan keburukan kepadamu." Abu Sufyan berkata: "Perang ini sebagai balas bagi perang Badar karena dalam perang kemenangan memang silih berganti. Sungguh kalian akan dapatkan kaum (kafirin) memutilasi jasad dan mencincang korban yang aku tidak memerintahkannya tapi juga tidak merisaukanku." Kemudian Abu Sufyan mulai menyenandungkan sya'ir: "Agunglah Hubal, agunglah Hubal." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Mengapa kalian tidak membalasnya?" Para shahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, apa yang harus kami katakan?" Beliau berkata: "Ucapkanlah: Allah Yang Maha Agung lagi Maha Tinggi." Abu Sufyan berkata lagi: "Kami punya tuhan Hubal sedangkan kalian tidak punya." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata lagi: "Mengapa kalian tidak membalasnya?" Para shahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, apa yang harus kami katakan?" Beliau berkata: "Ucapkanlah: Allah Pelindung kami sedangkan kalian tidak punya pelindung."