مسند أحمد ١٣١: حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ أَنْبَأَنَا شُعَيْبٌ عَنِ الزُّهْرِيِّ حَدَّثَنَا سَالِمُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ قَالَ سَمِعْتُ عُمَرَ يَقُولُ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعْطِينِي الْعَطَاءَ فَأَقُولُ أَعْطِهِ أَفْقَرَ إِلَيْهِ مِنِّي حَتَّى أَعْطَانِي مَرَّةً مَالًا فَقُلْتُ أَعْطِهِ أَفْقَرَ إِلَيْهِ مِنِّي فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خُذْهُ فَتَمَوَّلْهُ وَتَصَدَّقْ بِهِ فَمَا جَاءَكَ مِنْ هَذَا الْمَالِ وَأَنْتَ غَيْرُ مُشْرِفٍ وَلَا سَائِلٍ فَخُذْهُ وَمَا لَا فَلَا تُتْبِعْهُ نَفْسَكَ حَدَّثَنَا هَارُونُ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي يُونُسُ عَنِ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ سَالِمٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ سَمِعْتُ عُمَرَ يَقُولُ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعْطِينِي الْعَطَاءَ فَذَكَرَ مَعْنَاهُ
Musnad Ahmad 131: Telah menceritakan kepada kami [Abu Yaman] telah memberitakan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] Telah menceritakan kepada kami [Salim Bin Abdullah] bahwa [Abdullah Bin Umar] berkata: aku mendengar [Umar] berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memberiku sebuah pemberian, maka aku berkata: "Berikan saja kepada orang yang lebih membutuhkan ketimbang aku." Sampai suatu ketika beliau memberiku harta dan aku berkata: "Berikan saja kepada orang yang lebih membutuhkan ketimbang aku." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ambillah dan kembangkanlah (infestasikan) harta itu kemudian berinfaqlah dengannya. Apa yang datang kepadamu dari harta ini sedangkan kamu tidak mengharapkannya dan tidak meminta-mintanya maka ambillah, dan apabila tidak seperti demikian maka janganlah kamu mengklaimnya menjadi milikmu." Telah menceritakan kepada kami [Harun] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahab] telah menceritakan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] dari [Salim] dari [Bapaknya] dia berkata: aku mendengar [Umar] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberiku sebuah pemberian." kemudian dia menyebutkan makna hadits.
Grade
مسند أحمد ١٣٣: حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا دَاوُدُ يَعْنِي ابْنَ أَبِي الْفُرَاتِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِي الْأَسْوَدِ أَنَّهُ قَالَ أَتَيْتُ الْمَدِينَةَ فَوَافَيْتُهَا وَقَدْ وَقَعَ فِيهَا مَرَضٌ فَهُمْ يَمُوتُونَ مَوْتًا ذَرِيعًا فَجَلَسْتُ إِلَى عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَمَرَّتْ بِهِ جَنَازَةٌ فَأُثْنِيَ عَلَى صَاحِبِهَا خَيْرًا فَقَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ وَجَبَتْ ثُمَّ مُرَّ بِأُخْرَى فَأُثْنِيَ عَلَى صَاحِبِهَا خَيْرًا فَقَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ وَجَبَتْ ثُمَّ مُرَّ بِالثَّالِثَةِ فَأُثْنِيَ عَلَيْهَا شَرًّا فَقَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ وَجَبَتْ فَقَالَ أَبُو الْأَسْوَدِ مَا وَجَبَتْ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ قَالَ قُلْتُ كَمَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّمَا مُسْلِمٍ شَهِدَ لَهُ أَرْبَعَةٌ بِخَيْرٍ أَدْخَلَهُ اللَّهُ الْجَنَّةَ قَالَ فَقُلْنَا وَثَلَاثَةٌ قَالَ فَقَالَ وَثَلَاثَةٌ قَالَ قُلْنَا وَاثْنَانِ قَالَ وَاثْنَانِ قَالَ ثُمَّ لَمْ نَسْأَلْهُ عَنْ الْوَاحِدِ
Musnad Ahmad 133: Telah menceritakan kepada kami [Yunus Bin Muhammad] Telah menceritakan kepada kami [Daud yaitu Ibnu Abil Furath] dari [Abdullah Bin Buraidah] dari [Abul Aswad] bahwa dia berkata: Aku datang ke Madinah, setibanya aku di sana rupanya sedang terjadi wabah penyakit, orang-orang meninggal dalam keadaan menyedihkan, maka ketika aku duduk di sisi [Umar Bin Al Khaththab], lewatlah jenazah kemudian si mayit dipuji dengan kebaikan, maka Umar berkata: "Wajib." Kemudian jenazah lain lewat dan mayit dipuji dengan kebaikan, maka Umar berkata: "Wajib." Kemudian jenazah ketiga lewat dan mayit tersebut dibeberkan keburukannya, maka Umar berkata: "Wajib." Akhirnya Abul Aswad bertanya: "Apa artinya wajib wahai Amirul Mukminin?" Umar menjawab: Aku berkata sebagaimana yang dikatakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: "Orang muslim siapa saja yang disaksikan oleh empat orang dengan kebaikan, maka Allah akan memasukkannya ke dalam Surga." Aku bertanya: "Bagaimana jika tiga orang?" Beliau menjawab: "Juga tiga orang." Aku bertanya lagi: "Bagaiman jika dua orang?" Beliau menjawab: "Juga dua orang." Kemudian kami tidak menanyakannya bagaimana jika satu orang.
Grade
سنن ابن ماجه ١٣٤: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ الْحَارِثِ عَنْ عَلِيٍّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ كُنْتُ مُسْتَخْلِفًا أَحَدًا عَنْ غَيْرِ مَشُورَةٍ لَاسْتَخْلَفْتُ ابْنَ أُمِّ عَبْدٍ
Sunan Ibnu Majah 134: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Al Harits] dari [Ali] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sekiranya aku (berkenan) memilih seorang pengganti tanpa musyawarah, niscaya aku akan memilih Ibnu Ummi 'Abd."
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Dha'if,
سنن الدارمي ١٤٤: أَخْبَرَنَا أَبُو النُّعْمَانِ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ حَازِمٍ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ يَسَارٍ أَنَّ رَجُلًا يُقَالُ لَهُ صَبِيغٌ قَدِمَ الْمَدِينَةَ فَجَعَلَ يَسْأَلُ عَنْ مُتَشَابِهِ الْقُرْآنِ فَأَرْسَلَ إِلَيْهِ عُمَرُ وَقَدْ أَعَدَّ لَهُ عَرَاجِينَ النَّخْلِ فَقَالَ مَنْ أَنْتَ قَالَ أَنَا عَبْدُ اللَّهِ صَبِيغٌ فَأَخَذَ عُمَرُ عُرْجُونًا مِنْ تِلْكَ الْعَرَاجِينِ فَضَرَبَهُ وَقَالَ أَنَا عَبْدُ اللَّهِ عُمَرُ فَجَعَلَ لَهُ ضَرْبًا حَتَّى دَمِيَ رَأْسُهُ فَقَالَ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ حَسْبُكَ قَدْ ذَهَبَ الَّذِي كُنْتُ أَجِدُ فِي رَأْسِي
Sunan Darimi 144: Telah mengabarkan kepada kami [Abu An Nu'man] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Hazim] dari [Sulaiman bin Yasar]: "Ada seseorang yang bernama Shabigh datang mengunjungi kota Madinah, ia bertanya tentang ayat-ayat mutasyabih dalam Al Qur`an, lalu Umar radliallahu 'anhu mengutus (seseorang) untuk memanggilnya, dan ia telah menyiapkan sepucuk pelepah kurma, selanjutnya ia bertanya: 'siapakah kamu? ' ia pun menjawab: 'aku Abdullah Shabigh' kemudian [Umar] radliallahu 'anhu mengambil pelepah kurma dan memukulkannya dan berkata: 'Aku hamba Allah yang bernama Umar'. Umar terus memukulnya hingga kepala Shabigh berdarah. Setelah itu, Shabigh berkata: 'Wahai amirul mu`minin, cukup. telah hilang apa yang semula berada dalam kepalaku (pertanyaan tentang ayat mutasyabih) ".
Grade
صحيح مسلم ١٤٧: و حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ وَقُتَيْبَةُ وَابْنُ حُجْرٍ جَمِيعًا عَنْ إِسْمَعِيلَ بْنِ جَعْفَرٍ قَالَ ابْنُ أَيُّوبَ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ قَالَ أَخْبَرَنِي الْعَلَاءُ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ عَلَى صُبْرَةِ طَعَامٍ فَأَدْخَلَ يَدَهُ فِيهَا فَنَالَتْ أَصَابِعُهُ بَلَلًا فَقَالَ مَا هَذَا يَا صَاحِبَ الطَّعَامِ قَالَ أَصَابَتْهُ السَّمَاءُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ أَفَلَا جَعَلْتَهُ فَوْقَ الطَّعَامِ كَيْ يَرَاهُ النَّاسُ مَنْ غَشَّ فَلَيْسَ مِنِّي
Shahih Muslim 147: Dan telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ayyub] dan [Qutaibah] serta [Ibnu Hujr] semuanya dari [Ismail bin Ja'far], [Ibnu Ayyub] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ismail] dia berkata: telah mengabarkan kepadaku [al-Ala'] dari [bapaknya] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah melewati setumpuk makanan, lalu beliau memasukkan tangannya ke dalamnya, kemudian tangan beliau menyentuh sesuatu yang basah, maka pun beliau bertanya: "Apa ini wahai pemilik makanan?" sang pemiliknya menjawab, "Makanan tersebut terkena air hujan wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Mengapa kamu tidak meletakkannya di bagian atas makanan agar manusia dapat melihatnya. Barangsiapa menipu maka dia bukan dari golongan kami."
سنن الدارمي ١٤٨: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ صَالِحٍ حَدَّثَنِي اللَّيْثُ أَخْبَرَنِي ابْنُ عَجْلَانَ عَنْ نَافِعٍ مَوْلَى عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ صَبِيغًا الْعِرَاقِيَّ جَعَلَ يَسْأَلُ عَنْ أَشْيَاءَ مِنْ الْقُرْآنِ فِي أَجْنَادِ الْمُسْلِمِينَ حَتَّى قَدِمَ مِصْرَ فَبَعَثَ بِهِ عَمْرُو بْنُ الْعَاصِ إِلَى عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ فَلَمَّا أَتَاهُ الرَّسُولُ بِالْكِتَابِ فَقَرَأَهُ فَقَالَ أَيْنَ الرَّجُلُ قَالَ فِي الرَّحْلِ قَالَ عُمَرُ أَبْصِرْ أَيَكُونُ ذَهَبَ فَتُصِيبَكَ مِنْهُ الْعُقُوبَةُ الْمُوجِعَةُ فَأَتَاهُ بِهِ فَقَالَ عُمَرُ تَسْأَلُ مُحْدَثَةً وَأَرْسَلَ عُمَرُ إِلَى رَطَائِبَ مِنْ جَرِيدٍ فَضَرَبَهُ بِهَا حَتَّى تَرَكَ ظَهْرَهُ دَبِرَةً ثُمَّ تَرَكَهُ حَتَّى بَرَأَ ثُمَّ عَادَ لَهُ ثُمَّ تَرَكَهُ حَتَّى بَرَأَ فَدَعَا بِهِ لِيَعُودَ لَهُ قَالَ فَقَالَ صَبِيغٌ إِنْ كُنْتَ تُرِيدُ قَتْلِي فَاقْتُلْنِي قَتْلًا جَمِيلًا وَإِنْ كُنْتَ تُرِيدُ أَنْ تُدَاوِيَنِي فَقَدْ وَاللَّهِ بَرَأْتُ فَأَذِنَ لَهُ إِلَى أَرْضِهِ وَكَتَبَ إِلَى أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ أَنْ لَا يُجَالِسَهُ أَحَدٌ مِنْ الْمُسْلِمِينَ فَاشْتَدَّ ذَلِكَ عَلَى الرَّجُلِ فَكَتَبَ أَبُو مُوسَى إِلَى عُمَرَ أَنْ قَدْ حَسُنَتْ تَوْبَتُهُ فَكَتَبَ عُمَرُ أَنْ ائْذَنْ لِلنَّاسِ بِمُجَالَسَتِهِ
Sunan Darimi 148: Telah mengabarkan kepada kami [Abdullah bin Shalih] telah menceritakan kepadaku [Al Laits] telah mengabarkan kepadaku [Ibnu 'Ajlan] dari [Nafi'] -bekas budaknya Abdullah-, (ia berkata): "Shabigh Al 'Iraqi bertanya beberapa hal berkenaan dengan Al Qur`an (yaitu ayat-ayat mutasyabih) kepada para tentara muslim hingga ia mendatangi Mesir, kemudian 'Amr bin Al 'Ash radliallahu 'anhu mengirimnya kepada Umar bin Khatthab radliallahu 'anhu. Tatkala utusan Amru bin `ash menyampaikan surat kepada Umar, dan Umar membacanya, ia berkata: ' Mana yang namanya Shabigh? ' ia (utusan) menjawab: 'ia masih di tempat persinggahannya', Umar radliallahu 'anhu berkata: 'Tolong awasi dia, jika ia kabur maka hukuman berat justru segera menimpa kamu. Tatkala Shabigh datang, [Umar] berkata: ' Kamu telah bertanya hal baru yang diada-adakan, kemudian Umar membawa Shabigh ke pelepah kurma. Umar memukuli orang tersebut dengan pelepah kurma sampai punggungnya terluka. Ketika lukanya pulih, Umar kembali lagi memukul, dan ketika mulai pulih, Umar pun kembali memukulnya, ketika mulai pulih Umar memanggilnya untuk segera menghadapnya. Kemudian Shabigh berkata: 'Jika kamu hendak membunuhku, bunuh saja aku dengan cara baik-baik, tetapi jika kamu ingin mengobatiku maka demi Allah aku telah sembuh (tidak mempertanyakan lagi perihal ayat-ayat mutasyabih dalam Al Qur`an). Lalu ia mengizinkannya untuk kembali ke negaranya dan mengirim surat kepada Abu Musa Al `Asy'ari yang isinya tertulis: 'Agar tidak ada seorang pun dari kaum muslimin yang mengajaknya berkawan'. Hal itu membuat orang tersebut menderita, lalu Abu Musa Al `Asy'ari radliallahu 'anhu mengirim surat kepada Umar radliallahu 'anhu: 'Taubatnya sudah membaik', lalu Umar radliallahu 'anhu membalas surat: 'Izinkanlah ia bergaul dengan orang-orang'".
Grade
صحيح مسلم ١٥١: و حَدَّثَنِي شَيْبَانُ بْنُ فَرُّوخَ وَعَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ أَسْمَاءَ الضُّبَعِيُّ قَالَا حَدَّثَنَا مَهْدِيٌّ وَهُوَ ابْنُ مَيْمُونٍ حَدَّثَنَا وَاصِلٌ الْأَحْدَبُ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ حُذَيْفَةَ أَنَّهُ بَلَغَهُ أَنَّ رَجُلًا يَنُمُّ الْحَدِيثَ فَقَالَ حُذَيْفَةُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ نَمَّامٌ
Shahih Muslim 151: Dan telah menceritakan kepada kami [Syaiban bin Farukh] dan [Abdullah bin Muhammad bin Asma' adl-Dluba'i] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Mahdi] -yaitu Ibnu Maimun- telah menceritakan kepada kami [Washil al-Ahdab] dari [Abu Wa'il] dari [Hudzaifah] bahwa telah sampai kepadanya, bahwa seorang laki-laki mengadu domba suatu pembicaraan, maka Hudzaifah berkata: "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba'."
صحيح مسلم ١٥٢: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ السَّعْدِيُّ وَإِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ إِسْحَقُ أَخْبَرَنَا جَرِيرٌ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ هَمَّامِ بْنِ الْحَارِثِ قَالَ كَانَ رَجُلٌ يَنْقُلُ الْحَدِيثَ إِلَى الْأَمِيرِ فَكُنَّا جُلُوسًا فِي الْمَسْجِدِ فَقَالَ الْقَوْمُ هَذَا مِمَّنْ يَنْقُلُ الْحَدِيثَ إِلَى الْأَمِيرِ قَالَ فَجَاءَ حَتَّى جَلَسَ إِلَيْنَا فَقَالَ حُذَيْفَةُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَتَّاتٌ
Shahih Muslim 152: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Hujr As-Sa'di] dan [Ishaq bin Ibrahim] berkata [Ishaq] telah mengabarkan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Ibrahim] dari [Hammam bin Al-Harits] dia berkata: "Seorang laki-laki menukil pembicaraan kepada seorang amir, sedangkan kami sedang duduk di masjid. Maka orang-orang pun berkata: "Ini orang yang menukilkan pembicaraan kepada amir tersebut." Perawi berkata: "Maka dia datang hingga duduk menghadap kami, [Hudzaifah] lantas berkata: 'Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak akan masuk surga pengadu domba'."
صحيح مسلم ١٥٣: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ وَوَكِيعٌ عَنْ الْأَعْمَشِ ح و حَدَّثَنَا مِنْجَابُ بْنُ الْحَارِثِ التَّمِيمِيُّ وَاللَّفْظُ لَهُ أَخْبَرَنَا ابْنُ مُسْهِرٍ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ هَمَّامِ بْنِ الْحَارِثِ قَالَ كُنَّا جُلُوسًا مَعَ حُذَيْفَةَ فِي الْمَسْجِدِ فَجَاءَ رَجُلٌ حَتَّى جَلَسَ إِلَيْنَا فَقِيلَ لِحُذَيْفَةَ إِنَّ هَذَا يَرْفَعُ إِلَى السُّلْطَانِ أَشْيَاءَ فَقَالَ حُذَيْفَةُ إِرَادَةَ أَنْ يُسْمِعَهُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَتَّاتٌ
Shahih Muslim 153: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah], dan [Waki'] dari [Al-A'masy]. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami [Minjab bin Al-Harits At-Tamimi] dan lafazh tersebut miliknya, telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Mushir] dari [Al-A'masy] dari [Ibrahim] dari [Hammam bin Al-Harits] dia berkata: "Kami pernah duduk-duduk bersama Hudzaifah di masjid, maka seorang laki-laki datang hingga duduk menghadap kami. Lalu dikatakan kepada Hudzaifah, 'Sesungguhnya orang ini mengangkat suatu berita kepada penguasa.' Maka [Hudzaifah] berkata dengan maksud agar dia mendengarnya, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak masuk surga orang yang suka mengadu domba'."
صحيح مسلم ١٥٤: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَمُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى وَابْنُ بَشَّارٍ قَالُوا حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ عَلِيِّ بْنِ مُدْرِكٍ عَنْ أَبِي زُرْعَةَ عَنْ خَرَشَةَ بْنِ الْحُرِّ عَنْ أَبِي ذَرٍّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ثَلَاثَةٌ لَا يُكَلِّمُهُمْ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ وَلَا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ قَالَ فَقَرَأَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاثَ مِرَارًا قَالَ أَبُو ذَرٍّ خَابُوا وَخَسِرُوا مَنْ هُمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الْمُسْبِلُ وَالْمَنَّانُ وَالْمُنَفِّقُ سِلْعَتَهُ بِالْحَلِفِ الْكَاذِبِ
Shahih Muslim 154: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] dan [Muhammad bin al-Mutsanna] serta [Ibnu Basysyar] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] dari [Syu'bah] dari [Ali bin Mudrik] dari [Abu Zur'ah] dari [Kharasyah bin al-Hurr] dari [Abu Dzar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Tiga golongan manusia yang Allah tidak akan mengajak mereka bicara pada hari kiamat, tidak melihat mereka, tidak mensucikan dosanya dan mereka akan mendapatkan siksa yang pedih." Abu Dzar berkata lagi, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membacanya tiga kali. Abu Dzar berkata: "Mereka gagal dan rugi, siapakah mereka wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Orang yang melakukan isbal (memanjangkan pakaian), orang yang suka memberi dengan menyebut-nyebutkannya (karena riya'), dan orang yang membuat lakubarang dagangan dengan sumpah palsu."