مسند أحمد ٥٦٨١: حَدَّثَنَا هَاشِمُ بْنُ الْقَاسِمِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ حَفْصٍ عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَ إِلَى عُمَرَ بِحُلَّةٍ مِنْ حَرِيرٍ أَوْ سِيَرَاءَ أَوْ نَحْوِ هَذَا فَرَآهَا عَلَيْهِ فَقَالَ إِنِّي لَمْ أُرْسِلْ بِهَا إِلَيْكَ لِتَلْبَسَهَا إِنَّمَا هِيَ ثِيَابُ مَنْ لَا خَلَاقَ لَهُ إِنَّمَا بَعَثْتُ بِهَا إِلَيْكَ لِتَسْتَنْفِعَ بِهَا حَدَّثَنَا أَسْوَدُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ حَفْصٍ عَنْ سَالِمٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَ إِلَى عُمَرَ بِحُلَّةٍ فَذَكَرَهُ
Musnad Ahmad 5681: Telah menceritakan kepada kami [Hasyim bin Qasim] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Bakr bin Hafsh] dari [Salim bin Abdillah] dari [bapaknya], Nabi Shallallahu'alaihi wa Sallam pernah mengirim pakaian yang terbuat dari sutera atau pakaian berbordir sutera kepada Umar, atau yang semisal. Selanjutnya beliau melihat Umar memakainya, maka beliau menegur: "Saya mengirim untukmu bukan agar dipakai, sesungguhnya pakaian itu hanyalah bagi mereka yang tidak mendapat bagian (kelak di akhirat). Saya mengirimkan kepadamu dengan tujuan agar dikelola manfaatnya saja." Telah menceritakan kepada kami [Aswad] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Bakr bin Hafsh] dari [Salim] dari [Ibnu Umar], Nabi Shallallahu'alaihi wa Sallam mengirimkan kepada Umar sebuah pakaian, maka dia menuturkan hadis di atas.
Grade
مسند أحمد ٥٦٨٤: حَدَّثَنَا أَسْوَدُ حَدَّثَنَا شَرِيكٌ سَمِعْتُ سَلَمَةَ بْنَ كُهَيْلٍ يَذْكُرُ عَنْ مُجَاهِدٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي لَأَعْلَمُ شَجَرَةً يُنْتَفَعُ بِهَا مِثْلَ الْمُؤْمِنِ هِيَ الَّتِي لَا يُنْفَضُ وَرَقُهَا قَالَ ابْنُ عُمَرَ أَرَدْتُ أَنْ أَقُولَ هِيَ النَّخْلَةُ فَفَرِقْتُ مِنْ عُمَرَ ثُمَّ سَمِعْتُهُ بَعْدُ يَقُولُ هِيَ النَّخْلَةُ
Musnad Ahmad 5684: Telah menceritakan kepada kami [Aswad] telah menceritakan kepada kami [Syarik] saya mendengar [Salamah bin Kuhail] menuturkan dari [Mujahid] dari [Ibnu Umar] dia berkata: Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Setahu saya ada sebatang pohon yang dapat dimanfaatkan sebagaimana seorang mukmin. Pohon itu tidak pernah gugur daun-daunnya." Ibnu Umar berkata: "Saya ingin mengatakan bahwa pohon itu adalah pohon kurma, hanya saya takut kepada Umar. Kemudian setelah itu saya mendengarnya berkata: 'Pohon itu adalah pohon kurma.'"
Grade
صحيح البخاري ٥٦٩٣: حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى رَجُلًا يَسُوقُ بَدَنَةً فَقَالَ ارْكَبْهَا قَالَ إِنَّهَا بَدَنَةٌ قَالَ ارْكَبْهَا قَالَ إِنَّهَا بَدَنَةٌ قَالَ ارْكَبْهَا وَيْلَكَ
Shahih Bukhari 5693: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Hammam] dari [Qatadah] dari [Anas] radliallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melihat seorang laki-laki yang menuntun unta, lalu beliau bersabda: "Naikilah" laki-laki tersebut menjawab: "Ia hanya seekor unta?" beliau bersabda: "Naikilah." Laki-laki itu tetap berkata: "Sesungguhnya ia hanya seekor unta." Beliau bersabda: "Naikilah, celaka kamu."
صحيح البخاري ٥٦٩٤: حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ عَنْ مَالِكٍ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى رَجُلًا يَسُوقُ بَدَنَةً فَقَالَ لَهُ ارْكَبْهَا قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهَا بَدَنَةٌ قَالَ ارْكَبْهَا وَيْلَكَ فِي الثَّانِيَةِ أَوْ فِي الثَّالِثَةِ
Shahih Bukhari 5694: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dari [Malik] dari [Abu Az Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melihat seorang laki-laki yang menuntun unta, lalu beliau bersabda: "Naikilah." Laki-laki itu berkata: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya ia hanya seekor unta." Beliau bersabda: "Naikilah, celaka kamu, " beliau mengucapkan itu di kali yang kedua atau ketiga"
مسند أحمد ٥٦٩٩: حَدَّثَنَا الْفَضْلُ بْنُ دُكَيْنٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ سَمِعْتُ ابْنَ عُمَرَ يَقُولُ قَالَ رَجُلٌ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي أُخْدَعُ فِي الْبَيْعِ فَقَالَ إِذَا بَايَعْتَ فَقُلْ لَا خِلَابَةَ فَكَانَ الرَّجُلُ يَقُولُهُ
Musnad Ahmad 5699: Telah menceritakan kepada kami [Al-Fadl bin Dukain] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abdullah bin Dinar] saya mendengar [Ibnu Umar] berkata: Seorang laki-laki menyampaikan kekesalan kepada Nabi Shallallahu'alaihi wa Sallam "Sesungguhnya saya telah ditipu dalam jual beli." Maka Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallam bersabda: "Jika kamu berjual-beli maka katakanlah, 'jangan ada kecurangan'." Lalu laki-laki itu pun mengucapkannya.
Grade
مسند أحمد ٥٧٠٢: حَدَّثَنَا مَرْوَانُ بْنُ مُعَاوِيَةَ حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ حَمْزَةَ الْعُمَرِيُّ حَدَّثَنَا سَالِمُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يَكُونَ مِثْلَ صَاحِبِ فَرَقِ الْأَرُزِّ فَلْيَكُنْ مِثْلَهُ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا صَاحِبُ فَرَقِ الْأَرُزِّ قَالَ خَرَجَ ثَلَاثَةٌ فَغَيَّمَتْ عَلَيْهِمْ السَّمَاءُ فَدَخَلُوا غَارًا فَجَاءَتْ صَخْرَةٌ مِنْ أَعْلَى الْجَبَلِ حَتَّى طَبَّقَتْ الْبَابَ عَلَيْهِمْ فَعَالَجُوهَا فَلَمْ يَسْتَطِيعُوهَا فَقَالَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ لَقَدْ وَقَعْتُمْ فِي أَمْرٍ عَظِيمٍ فَلْيَدْعُ كُلُّ رَجُلٍ بِأَحْسَنِ مَا عَمِلَ لَعَلَّ اللَّهَ تَعَالَى أَنْ يُنْجِيَنَا مِنْ هَذَا فَقَالَ أَحَدُهُمْ اللَّهُمَّ إِنَّكَ تَعْلَمُ أَنَّهُ كَانَ لِي أَبَوَانِ شَيْخَانِ كَبِيرَانِ وَكُنْتُ أَحْلُبُ حِلَابَهُمَا فَأَجِيئُهُمَا وَقَدْ نَامَا فَكُنْتُ أَبِيتُ قَائِمًا وَحِلَابُهُمَا عَلَى يَدِي أَكْرَهُ أَنْ أَبْدَأَ بِأَحَدٍ قَبْلَهُمَا أَوْ أَنْ أُوقِظَهُمَا مِنْ نَوْمِهِمَا وَصِبْيَتِي يَتَضَاغَوْنَ حَوْلِي فَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنِّي إِنَّمَا فَعَلْتُهُ مِنْ خَشْيَتِكَ فَافْرُجْ عَنَّا قَالَ فَتَحَرَّكَتْ الصَّخْرَةُ قَالَ وَقَالَ الثَّانِي اللَّهُمَّ إِنَّكَ تَعْلَمُ أَنَّهُ كَانَتْ لِي ابْنَةُ عَمٍّ لَمْ يَكُنْ شَيْءٌ مِمَّا خَلَقْتَ أَحَبَّ إِلَيَّ مِنْهَا فَسُمْتُهَا نَفْسَهَا فَقَالَتْ لَا وَاللَّهِ دُونَ مِائَةِ دِينَارٍ فَجَمَعْتُهَا وَدَفَعْتُهَا إِلَيْهَا حَتَّى إِذَا جَلَسْتُ مِنْهَا مَجْلِسَ الرَّجُلِ فَقَالَتْ اتَّقِ اللَّهَ وَلَا تَفُضَّ الْخَاتَمَ إِلَّا بِحَقِّهِ فَقُمْتُ عَنْهَا فَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّمَا فَعَلْتُهُ مِنْ خَشْيَتِكَ فَافْرُجْ عَنَّا قَالَ فَزَالَتْ الصَّخْرَةُ حَتَّى بَدَتْ السَّمَاءُ وَقَالَ الثَّالِثُ اللَّهُمَّ إِنَّكَ تَعْلَمُ أَنِّي كُنْتُ اسْتَأْجَرْتُ أَجِيرًا بِفَرَقٍ مِنْ أَرُزٍّ فَلَمَّا أَمْسَى عَرَضْتُ عَلَيْهِ حَقَّهُ فَأَبَى أَنْ يَأْخُذَهُ وَذَهَبَ وَتَرَكَنِي فَتَحَرَّجْتُ مِنْهُ وَثَمَّرْتُهُ لَهُ وَأَصْلَحْتُهُ حَتَّى اشْتَرَيْتُ مِنْهُ بَقَرًا وَرَاعِيَهَا فَلَقِيَنِي بَعْدَ حِينٍ فَقَالَ اتَّقِ اللَّهَ وَأَعْطِنِي أَجْرِي وَلَا تَظْلِمْنِي فَقُلْتُ انْطَلِقْ إِلَى ذَلِكَ الْبَقَرِ وَرَاعِيهَا فَخُذْهَا فَقَالَ اتَّقِ اللَّهَ وَلَا تَسْخَرْ بِي فَقُلْتُ إِنِّي لَسْتُ أَسْخَرُ بِكَ فَانْطَلَقَ فَاسْتَاقَ ذَلِكَ فَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنِّي إِنَّمَا فَعَلْتُهُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِكَ خَشْيَةً مِنْكَ فَافْرُجْ عَنَّا فَتَدَحْرَجَتْ الصَّخْرَةُ فَخَرَجُوا يَمْشُونَ حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ صَالِحٍ حَدَّثَنَا نَافِعٌ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَمَا ثَلَاثَةُ رَهْطٍ يَتَمَاشَوْنَ أَخَذَهُمْ الْمَطَرُ فَأَوَوْا إِلَى غَارٍ فِي جَبَلٍ فَبَيْنَمَا هُمْ فِيهِ حَطَّتْ صَخْرَةٌ مِنْ الْجَبَلِ فَأَطْبَقَتْ عَلَيْهِمْ فَذَكَرَ الْحَدِيثَ مِثْلَ مَعْنَاهُ
Musnad Ahmad 5702: Telah menceritakan kepada kami [Marwan bin Mu'awiyah] telah menceritakan kepada kami 'Umar bin Hamzah Al Umari telah menceritakan kepada kami [Salim bin Abdillah] dari [Ibnu 'Umar] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapa diantara kalian bisa seperti 'himpunan petani padi' hendaklah ia melakukannya." Para sahabat bertanya: "Apa maksud 'himpunan petani padi'?" Beliau menjawab: "Dahulu ada tiga petani berangkat kerja. Tiba-tiba langit mendung dan hujan, mereka pun berteduh di sebuah goa. Tiba-tiba sebuah batu besar menggelinding dari atas gunung dan mengarah ke pintu goa. Akhirnya menutupnya rapat-rapat. Mereka berusaha sekuat tenaga untuk mendorong batu besar tersebut tapi mereka tidak kuasa. Salah seorang mereka mengajukan usul: 'Sesungguhnya kalian sekarang berada dalam satu masalah yang sangat besar, sebab itu hendaklah tiap-tiap orang berdo'a dengan amalannya yang paling bagus, semoga Allah berkenan menyelamatkan kita dari dalam goa ini.' Orang pertama berdo'a: 'Ya Allah, Engkau pasti mengetahui bahwa aku dulu pernah mempunyai dua orang tua yang sudah tua renta, akulah yang selalu memerahkan susu untuk mereka berdua. Suatu ketika aku menjenguk mereka sedang mereka telah tertidur pulas hingga akupun menunggui mereka dengan berdiri. Aku pegangi susu untuk mereka berdua sepanjang malam, karena aku tidak mau memberikannya kepada orang lain sebelum kuberikan kepada mereka. Aku juga tidak mau membangunkannya, padahal saat itu anak-anakku merengek-rengek kepadaku karena kelaparan. Jika Engkau anggap aku melakukan ini hanya dilandasi rasa takutku kepadaMu maka bukakanlah pintu goa ini!" Beliau berkata: lalu batu besar itu bergeser sedikit. Petani kedua berkata: 'Ya Allah, Engkau pasti mengetahui bahwa anak perempuan pamanku adalah orang yang paling aku cintai melebihi yang lain. Aku menawarkan diri kepadanya dan dia menjawab: "Tidak, demi Allah, kecuali dengan membayar seratus dinar." Maka aku pun mengumpulkannya dan membayarnya, hingga ketika aku telah duduk diatasnya seperti duduknya seorang suami diatas isterinya, wanita itu berkata: "Bertakwalah kamu kepada Allah, dan janganlah kamu pecahkan keperawanan ini kecuali dengan jalan yang benar." Maka aku pun segera berdiri dari tubuhnya. Jika Engkau menganggap perbuatanku ini aku lakukan karena rasa takutku kepadaMu maka bukakanlah pintu goa ini.' Beliau berkata: Lalu batu besar itu agak miring hingga nampak terlihat langit di luar sana. Lalu petani ketiga berdo'a: 'Ya Allah, Engkau pasti tahu bahwa dahulu aku pernah menyewa seseorang dengan imbalan sejumlah beras, dan ketika telah sore, aku berikan kepadanya beras itu, tapi dia tidak mau mengambilnya dan justru meninggalkanku hingga aku kesulitan mencarinya. Setelah itu aku mengembangkan harta miliknya hingga bertambah banyak dan bisa dibelikan seekor sapi berikut penggembalanya. Setelah beberapa lama, ia menemuiku dan berkata: "Bertakwalah kamu kepada Allah dan berikanlah upahku yang dahulu itu, serta janganlah berlaku zalim terhadapku." Lalu aku pun berkata: "Hampirilah sapi itu berikut penggembalanya dan ambil saja semua." Ia berkata: "Bertakwalah kamu kepada Allah, dan janganlah kamu mengejekku!" Aku pun menjawab: "Aku tidak mengejekmu." Maka iapun pergi menghampirinya dan menggiringnya. Jika Engkau menganggap perbuatanku ini aku lakukan karena mengharap ridhoMu dan karena rasa takut padaMu maka bukakanlah pintu goa ini untuk kami!' Lalu batu besar itu tergelincir dan merekapun dapat keluar dengan selamat." Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] telah menceritakan kepada kami [bapakku], dari [Shalih], telah menceritakan kepada kami [Nafi'] bahwa Abdullah bin 'Umar berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ketika tiga orang sedang jalan-jalan, tiba-tiba hujan turun atas mereka dan mereka pun berteduh dalam sebuah goa yang ada di sebuah gunung. Ketika mereka sedang berada di dalamnya, ada sebuah batu besar menggelinding dari atas gunung lalu mengunci mereka (di dalam goa)." Lalu perawi menyebutkan hadits yang maknanya sama dengan yang tersebut diatas.
Grade
مسند أحمد ٥٧١٠: حَدَّثَنِي عَبْدُ الصَّمَدِ حَدَّثَنِي أَبِي حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ صُهَيْبٍ عَنْ عَبْدِ الْوَاحِدِ الْبُنَانِيِّ قَالَ كُنْتُ مَعَ ابْنِ عُمَرَ فَجَاءَهُ رَجُلٌ فَقَالَ يَا أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ إِنِّي أَشْتَرِي هَذِهِ الْحِيطَانَ تَكُونُ فِيهَا الْأَعْنَابُ فَلَا نَسْتَطِيعُ أَنْ نَبِيعَهَا كُلَّهَا عِنَبًا حَتَّى نَعْصِرَهُ قَالَ فَعَنْ ثَمَنِ الْخَمْرِ تَسْأَلُنِي سَأُحَدِّثُكَ حَدِيثًا سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُنَّا جُلُوسًا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذْ رَفَعَ رَأْسَهُ إِلَى السَّمَاءِ ثُمَّ أَكَبَّ وَنَكَتَ فِي الْأَرْضِ وَقَالَ الْوَيْلُ لِبَنِي إِسْرَائِيلَ فَقَالَ عُمَرُ يَا نَبِيَّ اللَّهِ لَقَدْ أَفْزَعَنَا قَوْلُكَ لِبَنِي إِسْرَائِيلَ فَقَالَ لَيْسَ عَلَيْكُمْ مِنْ ذَلِكَ بَأْسٌ إِنَّهُمْ لَمَّا حُرِّمَتْ عَلَيْهِمْ الشُّحُومُ فَتَوَاطَئُوهُ فَيَبِيعُونَهُ فَيَأْكُلُونَ ثَمَنَهُ وَكَذَلِكَ ثَمَنُ الْخَمْرِ عَلَيْكُمْ حَرَامٌ
Musnad Ahmad 5710: Telah menceritakan kepada kami [Abdush Shamad] telah menceritakan kepadaku [bapakku], telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Shuhaib] dari [Abdul Wahid Al Bunani], dia berkata: Aku pernah bersama [Ibnu Umar]. Seorang lelaki menemuinya dan berkata: "Wahai Abu Abdurrohman, aku membeli sebuah kebun yang disana terdapat anggur, dan kami tidak bisa menjualnya secara keseluruhan berupa anggur kecuali jika kami memerasnya." "Maksudmu, Kata Ibnu Umar, kamu bertanya mengenai harta hasil penjualan dari khamer? Saya akan memberitahukan kepadamu sebuah hadis yang telah kudengar dari Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam: ketika kami sedang duduk-duduk bersama Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam, tiba-tiba beliau menengadahkan kepalanya ke langit, merendahkannya, lalu memukul-mukul tanah dan berkata: 'Celakalah bani Israel! ' Umar berkata: 'Wahai Nabi Allah, perkataan baginda mengenai bani Israel membuat kami ketakutan.' Beliau berkata: 'Kalian tidak perlu khawatir, sesungguhnya bani Israel ketika diharamkan lemak, mereka bermufakat untuk menjualnya serta memakan hasilnya, demikian halnya dengan hasil khamer, bagi kalian adalah haram."
Grade
مسند أحمد ٥٧٣٤: حَدَّثَنَا هَاشِمٌ حَدَّثَنَا لَيْثٌ حَدَّثَنِي نَافِعٌ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ إِذَا تَبَايَعَ الرَّجُلَانِ فَكُلُّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا فَكَانَا جَمِيعًا وَيُخَيِّرُ أَحَدُهُمَا الْآخَرَ فَإِنْ خَيَّرَ أَحَدُهُمَا الْآخَرَ فَتَبَايَعَا عَلَى ذَلِكَ وَجَبَ الْبَيْعُ وَإِنْ تَفَرَّقَا بَعْدَ أَنْ تَبَايَعَا وَلَمْ يَتْرُكْ وَاحِدٌ مِنْهُمَا الْبَيْعَ فَقَدْ وَجَبَ الْبَيْعُ
Musnad Ahmad 5734: Telah meceritakan kepada kami [Hasyim] telah meceritakan kepada kami [Laits] telah menceritakan kepada kami [Nafi'] dari [Abdullah bin Umar] dari Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam beliau bersabda: "Jika dua orang saling berjual beli, masing-masing keduanya mempunyai hak pilih sebelum berpisah, keduanya saling memberi tawaran kepada yang lain. Dan jika salah satu keduanya memberi pilihan kepada yang lain lalu terjadi jual beli, saat itu jual beli telah berlaku, dan jika keduanya berpisah setelah terjadi jual beli dan salah seorang tidak membatalkannya, maka hukum jual beli itu sudah berlaku.."
Grade
صحيح البخاري ٥٧٤٤: حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ شُعْبَةَ قَالَ حَدَّثَنِي قَتَادَةُ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ كَانَ بِالْمَدِينَةِ فَزَعٌ فَرَكِبَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَسًا لِأَبِي طَلْحَةَ فَقَالَ مَا رَأَيْنَا مِنْ شَيْءٍ وَإِنْ وَجَدْنَاهُ لَبَحْرًا
Shahih Bukhari 5744: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Syu'bah] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Qatadah] dari [Anas bin Malik] dia berkata: "Suatu ketika di Madinah dikejutkan oleh suatu suara, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam langsung naik kuda milik Abu Thalhah, lalu beliau bersabda: "Kami tidak melihat suatu yang mengejutkan, yang kami dapati hanya seekor kuda yang berlari kencang."
مسند أحمد ٥٧٥٣: حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنِ الزُّهْرِيِّ أَخْبَرَنِي سَالِمُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ كُلُّكُمْ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ الْإِمَامُ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ فِي أَهْلِهِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ فِي بَيْتِ زَوْجِهَا وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا وَالْخَادِمُ فِي مَالِ سَيِّدِهِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ قَالَ سَمِعْتُ هَؤُلَاءِ مِنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَحْسَبُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ وَالرَّجُلُ فِي مَالِ أَبِيهِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
Musnad Ahmad 5753: Telah menceritakan kepada kami [Abul Yaman] telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] telah mengabarkan kepadaku [Salim bin Abdillah] dari [Abdullah bin Umar] bahwa dia mendengar Nabi Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: ""Setiap dari kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya. Seorang Imam adalah pemimpin bagi rakyatnya dan dia dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang laki-laki (suami) adalah pemimpin bagi anggota keluarganya dan dimintai pertanggungjawaban atas mereka. Seorang wanita adalah pemimpin di rumah suaminya, dan dimintai pertanggungjawaban atasnya. Seorang pembantu juga pemimpin terhadap harta majikannya dan dimintai pertanggungjawaban atas harta itu." Ibnu Umar berkata: saya mendengar mereka itu dari Nabi Shallallahu'alaihi wasallam dan saya menduga Nabi Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Dan seorang laki-laki juga pemimpin terhadap harta bapaknya dan dimintai pertanggungjawaban terhadapnya. Dan setiap kalian adalah pemimpin dan dimintai pertanggungjawaban dari kepemimpinannya."
Grade