مسند أحمد ٦٦٧٦: حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ حَدَّثَنَا عِمْرَانُ الْقَطَّانُ حَدَّثَنَا عَامِرٌ الْأَحْوَلُ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ رَجُلًا قَالَ فُلَانٌ ابْنِي فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا دِعَاوَةَ فِي الْإِسْلَامِ
Musnad Ahmad 6676: Telah menceritakan kepada kami [Abdu Ash Shomad] telah menceritakan kepada kami [Imron Al Qaththani] telah menceritakan kepada kami [Amir Al Ahwal] dari ['Amru bin Syu'aib] dari [bapaknya] dari [kakeknya], bahwa ada seorang lelaki berkata: "si fulan adalah anakku." Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Tidak ada pengaku-akuan dalam Islam."
Grade
مسند أحمد ٦٧٠٠: حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ إِسْحَاقَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ لَيْثِ بْنِ سَعْدٍ حَدَّثَنِي جَعْفَرُ بْنُ رَبِيعَةَ عَنْ بَكْرِ بْنِ سَوَادَةَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ جُبَيْرٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ حَدَّثَهُ قَالَ قَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَا يَدْخُلَنَّ رَجُلٌ عَلَى مُغِيبَةٍ إِلَّا وَمَعَهُ غَيْرُهُ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَمْرٍو فَمَا دَخَلْتُ بَعْدَ ذَلِكَ الْمَقَامِ عَلَى مُغِيبَةٍ إِلَّا وَمَعِي وَاحِدٌ أَوْ اثْنَانِ
Musnad Ahmad 6700: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Ishaq] telah menceritakan kepada kami [Abdullah Ibnul Mubarak] dari [Laits bin Sa'd] telah menceritakan kepadaku [Ja'far bin Rabi'ah] dari [Bakr bin Sawadah] dari [Abdurrahman bin Jubair] bahwa [Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash] menceritakan kepadanya, dia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam berdiri dan bersabda: "Janganlah sekali-kali seorang laki-laki masuk kerumah seorang wanita yang ditinggal oleh suaminya kecuali ia bersama dengan orang lain." Abdullah bin 'Amru berkata: "Setelah pertemuan itu aku tidak pernah masuk lagi kepada seorang istri yang ditinggal oleh suaminya kecuali aku bersama satu atau dua orang."
Grade
مسند أحمد ٦٧٠٤: حَدَّثَنَا عَتَّابٌ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَحِلُّ لِرَجُلٍ أَنْ يُفَرِّقَ بَيْنَ اثْنَيْنِ إِلَّا بِإِذْنِهِمَا
Musnad Ahmad 6704: Telah menceritakan kepada kami ['Attab] telah menceritakan kepada kami [Abdullah] telah mengkabarkan kepada kami [Usamah bin Zaid] dari ['Amru bin Syu'aib] dari [bapaknya] dari [Abdullah bin 'Amru] bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Tidak halal bagi seorang lelaki untuk memisahkan antara dua orang kecuali dengan izin keduanya."
Grade
مسند أحمد ٦٧٠٦: حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنِي يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ حَدَّثَنَا حَبِيبٌ الْمُعَلِّمُ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ أَعْرَابِيًّا أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنَّ لِي مَالًا وَوَالِدًا وَإِنَّ وَالِدِي يُرِيدُ أَنْ يَجْتَاحَ مَالِي قَالَ أَنْتَ وَمَالُكَ لِوَالِدِكَ إِنَّ أَوْلَادَكُمْ مِنْ أَطْيَبِ كَسْبِكُمْ فَكُلُوا مِنْ كَسْبِ أَوْلَادِكُمْ قَالَ أَبُو عَبْد الرَّحْمَنِ بَلَغَنِي أَنَّ حَبِيبًا الْمُعَلِّمَ يُقَالُ لَهُ حَبِيبُ بْنُ أَبِي بَقِيَّةَ
Musnad Ahmad 6706: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai'] telah menceritakan kepada kami [Habib Al Mu'allim] dari ['Amru bin Syu'aib] dari [bapaknya] dari [kakeknya], dia berkata: bahwa seorang Arab badui datang menemui Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam seraya berkata: "Sesungguhnya aku mempunyai uang dan juga seorang ayah, dan ayahku ingin mengambil harta milikku." Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Kamu dan juga hartamu adalah milik bapakmu, sesungguhnya anak-anak kalian adalah sebaik-baik hasil usaha kalian, maka makanlah dari usaha anak-anak kalian." Abu Abdurrahman berkata: sesungguhnya Habib Al Mu'allim biasa disebut dengan nama Habib bin Abi Baqiyyah."
Grade
مسند أحمد ٦٧١٦: حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ أَبِي الْعَبَّاسِ وَحُسَيْنُ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَا حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْحَارِثِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَيَّاشِ بْنِ أَبِي رَبِيعَةَ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَطَبَ النَّاسَ عَامَ الْفَتْحِ عَلَى دَرَجَةِ الْكَعْبَةِ فَكَانَ فِيمَا قَالَ بَعْدَ أَنْ أَثْنَى عَلَى اللَّهِ أَنْ قَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُّ حِلْفٍ كَانَ فِي الْجَاهِلِيَّةِ لَمْ يَزِدْهُ الْإِسْلَامُ إِلَّا شِدَّةً وَلَا حِلْفَ فِي الْإِسْلَامِ وَلَا هِجْرَةَ بَعْدَ الْفَتْحِ يَدُ الْمُسْلِمِينَ وَاحِدَةٌ عَلَى مَنْ سِوَاهُمْ تَتَكَافَأُ دِمَاؤُهُمْ وَلَا يُقْتَلُ مُؤْمِنٌ بِكَافِرٍ وَدِيَةُ الْكَافِرِ كَنِصْفِ دِيَةِ الْمُسْلِمِ أَلَا وَلَا شِغَارَ فِي الْإِسْلَامِ وَلَا جَنَبَ وَلَا جَلَبَ وَتُؤْخَذُ صَدَقَاتُهُمْ فِي دِيَارِهِمْ يُجِيرُ عَلَى الْمُسْلِمِينَ أَدْنَاهُمْ وَيَرُدُّ عَلَى الْمُسْلِمِينَ أَقْصَاهُمْ ثُمَّ نَزَلَ وَقَالَ حُسَيْنٌ إِنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Musnad Ahmad 6716: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Abul Abbas] dan [Husain bin Muhammad] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Abi Az Zinad] dari [Abdurrahman Ibnul Harits bin Abdullah bin Ayyass bin Abi Rabi'ah] dari ['Amru bin Syu'aib] dari [bapaknya] dari [kakeknya], dia berkata: bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam berkhutbah dihadapan manusia pada saat penaklukan Makkah di atas tangga Ka'bah. Pertama yang beliau ucapkan adalah kata-kata pujian untuk Allah Ta`ala kemudian bersabda: "Wahai manusia, setiap perjanjian yang terjadi pada masa Jahilliyah tidaklah Islam datang kecuali mengukuhkannya, dan tidak ada perjanjian dalam Islam, tidak ada hijrah setelah dibukanya kota Makkah, seorang muslim adalah penolong bagi yang lainnya, darah mereka sama, seorang mukmin tidak boleh dibunuh sebagai tebusan seorang kafir, diat untuk orang kafir adalah setengah dari seorang muslim. Ketahuilah, sesungguhnya tidak ada syighor (nikah dengan sistem saling tukar dan tanpa mahar) di dalam Islam, harta zakat tidak dihindarkan dan tidak dihantar, harta sedekah mereka diambil dari rumah-rumah mereka, orang yang paling rendah dari mereka sebagai penjamin, --------------kemudian beliau turun." Husain berkata: bahwa ia telah mendengar Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam.
Grade
مسند أحمد ٦٧٢٣: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَاصِمٍ عَنِ الْمُثَنَّى بْنِ الصَّبَّاحِ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُفْرٌ بِاللَّهِ تَبَرُّؤٌ مِنْ نَسَبٍ وَإِنْ دَقَّ أَوْ ادِّعَاءٌ إِلَى نَسَبٍ لَا يُعْرَفُ
Musnad Ahmad 6723: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin 'Ashim] dari [Al Mutsanna bin Ash Shabah] dari ['Amru bin Syu'aib] dari [bapaknya] dari [kakeknya], dia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: " (termasuk) kekufuran kepada Allah adalah berlepas diri dari nasab walaupun hanya kecil atau mengaku terhubung dengan nasab yang tidak diketahui."
Grade
مسند أحمد ٦٧٢٦: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ حَدَّثَنَا حُسَيْنٌ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَيْسَ لِي مَالٌ وَلِي يَتِيمٌ فَقَالَ كُلْ مِنْ مَالِ يَتِيمِكَ غَيْرَ مُسْرِفٍ وَلَا مُبَذِّرٍ وَلَا مُتَأَثِّلٍ مَالًا وَمِنْ غَيْرِ أَنْ تَقِيَ مَالَكَ أَوْ قَالَ تَفْدِيَ مَالَكَ بِمَالِهِ شَكَّ حُسَيْنٌ
Musnad Ahmad 6726: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahab] telah menceritakan kepada kami [Husain] dari ['Amru bin Syu'aib] dari [bapaknya] dari [kakeknya], dia berkata: bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam, dia berkata: "Sesungguhnya aku tidak mempunyai harta, sedangkan bersamaku ada anak yatim." Maka beliau bersabda: "Makanlah dari harta anak yatimmu dan jangan berlebihan, jangan berlaku mubadzir dan jangan engku ambil hartanya untuk kamu miliki serta jangan engkau gunakan hartanya agar hartamu tak berkurang, atau engkau tukar hartamu dengan hartanya." Husain masih meragukannya.
Grade
مسند أحمد ٦٧٣١: وَأَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا شِغَارَ فِي الْإِسْلَامِ
Musnad Ahmad 6731: (Masih dari jalur periwayatan yang sama dengan hadits sebelumnya. Dari [Abdullah bin 'Amru]) Dan Sesungguhnya Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Tidak ada Syighor (Menikah dengan sistem silang dan tanpa membayar mahar) dalam Islam."
Grade
مسند أحمد ٦٧٣٢: حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ وَسَعْدٌ قَالَا حَدَّثَنَا أَبِي عَنِ ابْنِ إِسْحَاقَ يَعْنِي مُحَمَّدًا حَدَّثَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ الْحَارِثِ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ قَضَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا شِغَارَ فِي الْإِسْلَامِ
Musnad Ahmad 6732: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] dan [Sa'd] mereka berkata: [bapakku] menceritakan kepaku dari [Ibnu Ishaq] -yaitu Muhammad- telah menceritakan kepadaku [Abdurrahman Ibnul Harits] dari ['Amru bin Syu'aib] dari [bapaknya] dari [kakeknya], dia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam menetapkan hukum, beliau berkata: "Tidak ada nikah syighor (nikah dengan sistem silang tanpa mahar) dalam Islam."
Grade
مسند أحمد ٦٧٣٣: حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَاقَ قَالَ وَذَكَرَ عَمْرُو بْنُ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ قَضَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي وَلَدِ الْمُتَلَاعِنَيْنِ أَنَّهُ يَرِثُ أُمَّهُ وَتَرِثُهُ أُمُّهُ وَمَنْ قَفَاهَا بِهِ جُلِدَ ثَمَانِينَ وَمَنْ دَعَاهُ وَلَدَ زِنًا جُلِدَ ثَمَانِينَ
Musnad Ahmad 6733: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub], [bapakku] telah menceritakan kepada kami dari [Muhammad bin Ishaq] dia berkata: ['Amru bin Syu'aib] menyebutkan dari [bapaknya] dari [kakeknya], dia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam menetapkan bahwa anak dari suami istri yang saling li'an (melaknat), maka anak tersebut akan mewarisi harta ibunya dan juga sebalikknya, dan barangsiapa menuduh ibunya berzina maka ia harus dijilid sebanyak delapan puluh kali, dan barangsiapa memanggil anaknya dengan anak zina maka ia juga harus dijilid delapan puluh kali."
Grade