Hadits Tentang Masalah Kepribadian

Musnad Ahmad #5825

مسند أحمد ٥٨٢٥: حَدَّثَنَا سُرَيْجٌ حَدَّثَنَا فُلَيْحٌ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَجُلًا لَاعَنَ امْرَأَتَهُ فِي زَمَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَانْتَفَى مِنْ وَلَدِهَا فَفَرَّقَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَهُمَا وَأَلْحَقَ الْوَلَدَ بِالْمَرْأَةِ

Musnad Ahmad 5825: Telah menceritakan kepada kami [Suraij] telah menceritakan kepada kami [Fulaih] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar], seorang laki-laki meli'an isterinya pada zaman Nabi Shallallahu'alaihi wasallam, dia tidak mengakui anaknya. Maka Nabi Shallallahu'alaihi wasallam memisahkan keduanya, lalu menyerahkan sang anak kepada ibunya.

Grade

Musnad Ahmad #5828

مسند أحمد ٥٨٢٨: حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ بْنُ عَمْرٍو قَالَ حَدَّثَنَا زَائِدَةُ عَنِ الْأَعْمَشِ حَدَّثَنَا مُجَاهِدٌ قَالَ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ائْذَنُوا لِلنِّسَاءِ إِلَى الْمَسْجِدِ بِاللَّيْلِ قَالَ فَقَالَ ابْنٌ لِعَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ وَاللَّهِ لَا نَأْذَنُ لَهُنَّ يَتَّخِذْنَ ذَلِكَ دَغَلًا لِحَاجَتِهِنَّ قَالَ فَانْتَهَرَهُ عَبْدُ اللَّهِ قَالَ أُفٍّ لَكَ أَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَتَقُولُ لَا أَفْعَلُ

Musnad Ahmad 5828: Telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin Amr] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Za`idah] dari [Al A'masy] telah menceritakan kepada kami [Mujahid] dia berkata: [Abdullah bin Umar] berkata: Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Izinkanlah para wanita untuk pergi ke Masjid pada malam hari." Mujahid berkata: Maka putera Abdullah bin Umar berkata: "Demi Allah, kami tidak akan mengizinkan mereka, siapa tahu hal itu untuk keperluan yang tidak-tidak." Mujahid berkata: Maka Abdullah marah seraya menghardiknya, "Celaka kamu, saya mengatakan, 'Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam berbsabda, ' sementara kamu mengatakan, 'Saya tidak akan melakukan.'"

Grade

Musnad Ahmad #5834

مسند أحمد ٥٨٣٤: حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ائْتُوا الدَّعْوَةَ إِذَا دُعِيتُمْ

Musnad Ahmad 5834: Telah menceritakan kepada kami [Affan] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Ayub] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] dari Nabi Shallallahu'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Penuhilah undangan jika kalian diundang."

Grade

Shahih Bukhari #5843

صحيح البخاري ٥٨٤٣: حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ الْحَكَمِ عَنْ ابْنِ أَبِي لَيْلَى عَنْ عَلِيٍّ أَنَّ فَاطِمَةَ عَلَيْهِمَا السَّلَام شَكَتْ مَا تَلْقَى فِي يَدِهَا مِنْ الرَّحَى فَأَتَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَسْأَلُهُ خَادِمًا فَلَمْ تَجِدْهُ فَذَكَرَتْ ذَلِكَ لِعَائِشَةَ فَلَمَّا جَاءَ أَخْبَرَتْهُ قَالَ فَجَاءَنَا وَقَدْ أَخَذْنَا مَضَاجِعَنَا فَذَهَبْتُ أَقُومُ فَقَالَ مَكَانَكِ فَجَلَسَ بَيْنَنَا حَتَّى وَجَدْتُ بَرْدَ قَدَمَيْهِ عَلَى صَدْرِي فَقَالَ أَلَا أَدُلُّكُمَا عَلَى مَا هُوَ خَيْرٌ لَكُمَا مِنْ خَادِمٍ إِذَا أَوَيْتُمَا إِلَى فِرَاشِكُمَا أَوْ أَخَذْتُمَا مَضَاجِعَكُمَا فَكَبِّرَا ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَسَبِّحَا ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَاحْمَدَا ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ فَهَذَا خَيْرٌ لَكُمَا مِنْ خَادِمٍ وَعَنْ شُعْبَةَ عَنْ خَالِدٍ عَنْ ابْنِ سِيرِينَ قَالَ التَّسْبِيحُ أَرْبَعٌ وَثَلَاثُونَ

Shahih Bukhari 5843: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Hakam] dari [Ibnu Abu Laila] dari [Ali] bahwa Fatimah mengadukan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam perihal tangannya yang lecet akibat mengaduk gandum, maka Fatimah datang kepada beliau dan meminta seorang pelayan, tetapi dia tidak menemui beliau, lalu Fatimah menitipkan pesan kepada Aisyah. Ketika Nabi datang, Aisyah pun menyampaikan pesan kepada beliau. Ali melanjutkan: "Kemudian beliau datang kepada kami ketika kami tengah berbaring (di tempat tidur), maka akupun bangkit berdiri, namun beliau bersabda: 'Tetaplah pada tempat kalian berdua.' kemudian beliau duduk di samping kami sampai aku merasakan dinginnya kedua telapak kaki beliau, lalu beliau bersabda: 'Maukah aku tunjukkan kepada kalian sesuatu yang lebih baik bagi kalian berdua daripada seorang pelayan, apabila kalian berdua hendak tidur maka bertakbirlah kepada Allah sebanyak tiga puluh tiga kali, bertasbihlah sebanyak tiga puluh tiga kali dan bertahmidlah sebanyak tiga puluh empat, dan ini semua lebih baik buat kalian berdua dari seorang pelayan.'

Musnad Ahmad #5845

مسند أحمد ٥٨٤٥: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ يَعْنِي ابْنَ أَبِي سُلَيْمَانَ عَنْ أَنَسِ بْنِ سِيرِينَ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ سَأَلْتُهُ عَنْ امْرَأَتِهِ الَّتِي طَلَّقَ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ طَلَّقْتُهَا وَهِيَ حَائِضٌ فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِعُمَرَ فَذَكَرَهُ عُمَرُ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُرْهُ فَلْيُرَاجِعْهَا إِذَا طَهُرَتْ طَلَّقَهَا فِي طُهْرِهَا لِلسُّنَّةِ قَالَ فَفَعَلْتُ قَالَ أَنَسٌ فَسَأَلْتُهُ هَلْ اعْتَدَدْتَ بِالَّتِي طَلَّقْتَهَا وَهِيَ حَائِضٌ قَالَ وَمَا لِي لَا أَعْتَدُّ بِهَا إِنْ كُنْتُ عَجَزْتُ وَاسْتَحْمَقْتُ

Musnad Ahmad 5845: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ubaid] telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik yakni Ibnu Abi Sulaiman] dari [Anas bin Sirin] dari [Ibnu Umar], Anas bin Sirin berkata: saya bertanya kepadanya mengenai isterinya yang dia ceraikan pada masa Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam Ibnu Umar menjawab, "Saya mentalaknya dalam keadaan haid. Maka saya melaporkan kasus ini kepada Umar. Dia melapor kepada Nabi Shallallahu'alaihi wasallam, dan beliau bersabda: 'Perintahkan kepadanya untuk meruju'nya, dan jika telah suci, dia boleh mentalaknya pada masa sucinya (untuk mengikuti) sunnah.'" (Ibnu Umar melanjutkan) berkata: Lalu saya melakukan hal itu. Anas berkata: saya menanyakan kepadanya, "Apakah anda menunggu (menghitung) masa iddah terkait dengan talak yang anda jatuhkan sedang dia dalam keadaan haid?" Ibnu Umar menjawab, "Apa alasan saya untuk tidak menunggu masa iddahnya? waktu itu saya betul betul tidak tahu dan amat bodoh."

Grade

Musnad Ahmad #5848

مسند أحمد ٥٨٤٨: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ بْنُ عَطَاءٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ كَانَ أَحَبَّ الْأَسْمَاءِ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَبْدُ اللَّهِ وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ

Musnad Ahmad 5848: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahab bin Atha`] telah mengabarkan kepada kami [Abdullah] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] dia berkata: Nama yang paling disukai Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam adalah Abdullah dan Abdurrahman.

Grade

Musnad Ahmad #5861

مسند أحمد ٥٨٦١: حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ وَسَعْدٌ قَالَا حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَاقَ قَالَ وَحَدَّثَنِي نَافِعٌ مَوْلَى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى أَنْ يَخْطُبَ الرَّجُلُ عَلَى خِطْبَةِ أَخِيهِ أَوْ يَبِيعَ عَلَى بَيْعِهِ

Musnad Ahmad 5861: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] dan [Sa'dari] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [bapakku], dari [Muhammad bin Ishaq] dia berkata: dan telah menceritakan kepadaku Nafi' (budak Abdullah bin Umar) bahwa Abdullah bin Umar berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam melarang seseorang untuk meminang wanita yang masih dalam proses pinangan saudaranya atau melakukan transaksi jual beli yang masih dalam proses transaksi jual beli saudaranya.

Grade

Musnad Ahmad #5862

مسند أحمد ٥٨٦٢: حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ حَدَّثَنَا أَبِي عَنِ ابْنِ إِسْحَاقَ حَدَّثَنِي عُمَرُ بْنُ حُسَيْنِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ مَوْلَى آلِ حَاطِبٍ عَنْ نَافِعٍ مَوْلَى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ تُوُفِّيَ عُثْمَانُ بْنُ مَظْعُونٍ وَتَرَكَ ابْنَةً لَهُ مِنْ خُوَيْلَةَ بِنْتِ حَكِيمِ بْنِ أُمَيَّةَ بْنِ حَارِثَةَ بْنِ الْأَوْقَصِ قَالَ وَأَوْصَى إِلَى أَخِيهِ قُدَامَةَ بْنِ مَظْعُونٍ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ وَهُمَا خَالَايَ قَالَ فَمَضَيْتُ إِلَى قُدَامَةَ بْنِ مَظْعُونٍ أَخْطُبُ ابْنَةَ عُثْمَانَ بْنِ مَظْعُونٍ فَزَوَّجَنِيهَا وَدَخَلَ الْمُغِيرَةُ بْنُ شُعْبَةَ يَعْنِي إِلَى أُمِّهَا فَأَرْغَبَهَا فِي الْمَالِ فَحَطَّتْ إِلَيْهِ وَحَطَّتْ الْجَارِيَةُ إِلَى هَوَى أُمِّهَا فَأَبَيَا حَتَّى ارْتَفَعَ أَمْرُهُمَا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ قُدَامَةُ بْنُ مَظْعُونٍ يَا رَسُولَ اللَّهِ ابْنَةُ أَخِي أَوْصَى بِهَا إِلَيَّ فَزَوَّجْتُهَا ابْنَ عَمَّتِهَا عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ فَلَمْ أُقَصِّرْ بِهَا فِي الصَّلَاحِ وَلَا فِي الْكَفَاءَةِ وَلَكِنَّهَا امْرَأَةٌ وَإِنَّمَا حَطَّتْ إِلَى هَوَى أُمِّهَا قَالَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هِيَ يَتِيمَةٌ وَلَا تُنْكَحُ إِلَّا بِإِذْنِهَا قَالَ فَانْتُزِعَتْ وَاللَّهِ مِنِّي بَعْدَ أَنْ مَلَكْتُهَا فَزَوَّجُوهَا الْمُغِيرَةَ بْنَ شُعْبَةَ

Musnad Ahmad 5862: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] telah menceritakan kepada kami [bapakku], dari [Ibnu Ishaq] telah menceritakan kepadaku [Umar bin Husain bin Abdillah] budak Ali Hathib dari Nafi' (budak Abdullah bin Umar), dari Abdullah bin Umar, dia berkata: Usman bin Mazh'un wafat meninggalkan seorang anak perempuan hasil pernikahannya dengan Khuwailah binti Hakim bin Umayyah bin Haritsah bin Al Auqash. Ibnu Umar berkata: Dan dia berwasiat kepada saudara lelakinya yang bernama Qudamah bin Madz'un. Abdullah berkata: keduanya adalah sama-sama paman dari ibuku. Dia (Abdullah) berkata: Lalu aku mendatangi Qudamah bin Madz'un untuk meminang anak perempuan Usman bin Madz'un, lalu ia menikahkanku dengannya. Tiba-tiba Mughirah bin Syu'bah menemui ibunya, merayunya dan membuatnya tertarik kepada hartanya sehingga akhirnya ia lebih condong kepadanya. Dan anak perempuannya juga lebih condong kepada keinginan ibunya. Abdullah bin Umar dan Qudamah bin Madzh'un tidak menyetujuinya hingga permasalahan ini sampai kepada Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam. Qudamah bin Madz'un kemudian menyampaikan uneg-unegnya, "Wahai Rasulullah, anak perempuan dari saudara lelakiku telah diwasiatkan kepadaku, hingga aku pun menikahkannya dengan anak lelaki dari bibinya (dari jalur ibu) yakni: Abdullah bin Umar. Aku tidak meragukan kebaikan juga kemampuan keponakan perempuanku, hanya sayang dia adalah seorang wanita yang lebih condong kepada kemauan ibunya." Dia (Abdullah) berkata: "Lalu Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam berkata: 'Dia adalah anak yatim, dan ia tidak boleh dinikahkan kecuali seijinnya.' Ia berkata: Demi Allah, ia pun akhirnya direbut dariku setelah aku menikahinya, lalu mereka menikahkannya dengan Al Mughirah bin Syu'bah."

Grade

Musnad Ahmad #5867

مسند أحمد ٥٨٦٧: حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ أَخْبَرَنِي ابْنُ أَخِي ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عَمِّهِ أَخْبَرَنَا سَالِمُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ قَالَ طَلَّقْتُ امْرَأَتِي وَهِيَ حَائِضٌ فَذَكَرَ عُمَرُ ذَلِكَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَتَغَيَّظَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ لِيُرَاجِعْهَا حَتَّى تَحِيضَ حَيْضَةً مُسْتَقْبَلَةً سِوَى حَيْضَتِهَا الَّتِي طَلَّقَهَا فِيهَا فَإِنْ بَدَا لَهُ أَنْ يُطَلِّقَهَا فَلْيُطَلِّقْهَا طَاهِرًا مِنْ حَيْضَتِهَا قَبْلَ أَنْ يَمَسَّهَا فَذَلِكَ الطَّلَاقُ لِلْعِدَّةِ كَمَا أَمَرَ اللَّهُ تَعَالَى وَكَانَ عَبْدُ اللَّهِ طَلَّقَهَا تَطْلِيقَةً فَحُسِبَتْ مِنْ طَلَاقِهَا وَرَاجَعَهَا عَبْدُ اللَّهِ كَمَا أَمَرَهُ

Musnad Ahmad 5867: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] telah mengabarkan kepadaku anak saudaraku [Ibnu Syihab] dari [pamannya], telah mengabarkan kepada kami [Salim bin Abdillah bin Umar] dari Abdillah bin Umar dia berkata: "Saya mentalak isteriku dalam keadaan haid." Lalu Umar melaporkan kasus ini kepada Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam. Umar melanjutkan berkata: Maka Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam marah kemudian beliau bersabda: "Hendaknya dia merujuknya sehingga isterinya itu haid kembali dengan haid berikutnya, selain haidh saat Ibnu Umar mentalaknya. Dan jika dia ingin mentalaknya maka hendaknya dia mentalaknya pada saat isterinya suci dari haidnya dan sebelum menggaulinya. Itulah talak yang memberi kesempatan masa iddah, sebagaimana diperintahkan Allah Ta'ala." Dan Abdullah bin Umar mentalak isterinya dengan talak satu, sehingga terhitung jatuh talak satu kemudian Abdullah meruju'nya kembali sebagaimana yang diperintahkan kepadanya.

Grade

Shahih Bukhari #5875

صحيح البخاري ٥٨٧٥: حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا حَاتِمٌ عَنْ الْجَعْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ سَمِعْتُ السَّائِبَ بْنَ يَزِيدَ يَقُولُ ذَهَبَتْ بِي خَالَتِي إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ ابْنَ أُخْتِي وَجِعٌ فَمَسَحَ رَأْسِي وَدَعَا لِي بِالْبَرَكَةِ ثُمَّ تَوَضَّأَ فَشَرِبْتُ مِنْ وَضُوئِهِ ثُمَّ قُمْتُ خَلْفَ ظَهْرِهِ فَنَظَرْتُ إِلَى خَاتَمِهِ بَيْنَ كَتِفَيْهِ مِثْلَ زِرِّ الْحَجَلَةِ

Shahih Bukhari 5875: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Hatim] dari [Al Ja'd bin Abdurrahman] dia berkata: saya mendengar [As Sa`ib bin Yazid] berkata: Aku bersama bibiku menemui Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam, lalu dia berkata: "Wahai Rasulullah, Sesungguhnya anak saudaraku ini sedang menderita sakit." Lalu beliau mengusap kepalaku dan mendo'akanku dengan keberkahan, setelah itu beliau berwudlu dan meminum sisa air wudlu, sementara aku berdiri di belakang beliau maka aku sempat melihat stempel (kenabian) antara kedua pundak beliau seperti biji kancing."