Hadits Tentang Masalah Kepribadian

Musnad Ahmad #4075

مسند أحمد ٤٠٧٥: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ زَكَرِيَّا قَالَ أَخْبَرَنِي إِسْمَاعِيلُ عَنْ قَيْسٍ عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ قَالَ كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْسَ لَنَا نِسَاءٌ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَلَا نَسْتَخْصِي فَنَهَانَا عَنْ ذَلِكَ فَقَالَ { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُحَرِّمُوا طَيِّبَاتِ مَا أَحَلَّ اللَّهُ لَكُمْ } الْآيَةَ

Musnad Ahmad 4075: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Zakariya] ia berkata: Telah menceritakan kepadaku [Isma'il] dari [Qais] dari [Ibnu Mas'ud] ia berkata: Kami pernah (berperang) bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan tidak disertai istri-istri kami, kami bertanya: Wahai Rasulullah, bolehkah kami mengebiri? Namun beliau melarang kami melakukannya seraya membaca ayat: (Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu) al ayat.

Grade

Sunan Nasa'i #4079

سنن النسائي ٤٠٧٩: أَخْبَرَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ قَالَ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ يَعْنِي ابْنَ إِبْرَاهِيمَ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ عِكْرِمَةَ بْنِ خَالِدٍ عَنْ مَالِكِ بْنِ أَوْسِ بْنِ الْحَدَثَانِ قَالَ جَاءَ الْعَبَّاسُ وَعَلِيٌّ إِلَى عُمَرَ يَخْتَصِمَانِ فَقَالَ الْعَبَّاسُ اقْضِ بَيْنِي وَبَيْنَ هَذَا فَقَالَ النَّاسُ افْصِلْ بَيْنَهُمَا فَقَالَ عُمَرُ لَا أَفْصِلُ بَيْنَهُمَا قَدْ عَلِمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا نُورَثُ مَا تَرَكْنَا صَدَقَةٌ قَالَ فَقَالَ الزُّهْرِيُّ وَلِيَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخَذَ مِنْهَا قُوتَ أَهْلِهِ وَجَعَلَ سَائِرَهُ سَبِيلَهُ سَبِيلَ الْمَالِ ثُمَّ وَلِيَهَا أَبُو بَكْرٍ بَعْدَهُ ثُمَّ وُلِّيتُهَا بَعْدَ أَبِي بَكْرٍ فَصَنَعْتَ فِيهَا الَّذِي كَانَ يَصْنَعُ ثُمَّ أَتَيَانِي فَسَأَلَانِي أَنْ أَدْفَعَهَا إِلَيْهِمَا عَلَى أَنْ يَلِيَاهَا بِالَّذِي وَلِيَهَا بِهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالَّذِي وَلِيَهَا بِهِ أَبُو بَكْرٍ وَالَّذِي وُلِّيتُهَا بِهِ فَدَفَعْتُهَا إِلَيْهِمَا وَأَخَذْتُ عَلَى ذَلِكَ عُهُودَهُمَا ثُمَّ أَتَيَانِي يَقُولُ هَذَا اقْسِمْ لِي بِنَصِيبِي مِنْ ابْنِ أَخِي وَيَقُولُ هَذَا اقْسِمْ لِي بِنَصِيبِي مِنْ امْرَأَتِي وَإِنْ شَاءَا أَنْ أَدْفَعَهَا إِلَيْهِمَا عَلَى أَنْ يَلِيَاهَا بِالَّذِي وَلِيَهَا بِهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالَّذِي وَلِيَهَا بِهِ أَبُو بَكْرٍ وَالَّذِي وُلِّيتُهَا بِهِ دَفَعْتُهَا إِلَيْهِمَا وَإِنْ أَبَيَا كُفِيَا ذَلِكَ ثُمَّ قَالَ { وَاعْلَمُوا أَنَّمَا غَنِمْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَأَنَّ لِلَّهِ خُمُسَهُ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ } هَذَا لِهَؤُلَاءِ { إِنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاءِ وَالْمَسَاكِينِ وَالْعَامِلِينَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِي الرِّقَابِ وَالْغَارِمِينَ وَفِي سَبِيلِ اللَّهِ } هَذِهِ لِهَؤُلَاءِ { وَمَا أَفَاءَ اللَّهُ عَلَى رَسُولِهِ مِنْهُمْ فَمَا أَوْجَفْتُمْ عَلَيْهِ مِنْ خَيْلٍ وَلَا رِكَابٍ } قَالَ الزُّهْرِيُّ هَذِهِ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَاصَّةً قُرًى عَرَبِيَّةً فَدْكُ كَذَا وَكَذَا فَ { مَا أَفَاءَ اللَّهُ عَلَى رَسُولِهِ مِنْ أَهْلِ الْقُرَى فَلِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ } وَ { لِلْفُقَرَاءِ الْمُهَاجِرِينَ الَّذِينَ أُخْرِجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ وَأَمْوَالِهِمْ } { وَالَّذِينَ تَبَوَّءُوا الدَّارَ وَالْإِيمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ } { وَالَّذِينَ جَاءُوا مِنْ بَعْدِهِمْ } فَاسْتَوْعَبَتْ هَذِهِ الْآيَةُ النَّاسَ فَلَمْ يَبْقَ أَحَدٌ مِنْ الْمُسْلِمِينَ إِلَّا لَهُ فِي هَذَا الْمَالِ حَقٌّ أَوْ قَالَ حَظٌّ إِلَّا بَعْضَ مَنْ تَمْلِكُونَ مِنْ أَرِقَّائِكُمْ وَلَئِنْ عِشْتُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ لَيَأْتِيَنَّ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ حَقُّهُ أَوْ قَالَ حَظُّهُ

Sunan Nasa'i 4079: Telah mengabarkan kepada kami [Ali bin Hujr], ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il yaitu Ibnu Ibrahim] dari [Ayyub] dari [Ikrimah bin Khalid] dari [Malik bin Aus bin Al Hadatsan], ia berkata: telah datang Al Abbas dan Ali kepada Umar, mereka sedang berselisih. Al Abbas berkata: putuskan antara diriku dan orang ini. Kemudian orang-orang berkata: putuskan antara mereka berdua! Kemudian [Umar] berkata: Saya tidak akan memutuskan diantara mereka, sungguh mereka telah mengetahui bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Kami tidak diwarisi, apa yang kami tinggalkan adalah sedekah." Aus berkata: Az Zuhri berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengurusinya maka beliau mengambil darinya makan untuk keluarganya dan menjadikan penyaluran selebihnya adalah penyaluran harta. Kemudian diurusi oleh Abu Bakar setelahnya kemudian saya yang diminta untuk mengurusinya setelah Abu Bakar dan saya melakukan apa yang ia lakukan, kemudian mereka berdua datang kepadaku dan memintaku untuk menyerahkannya kepada mereka berdua agar mereka yang mengurusinya sebagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengurusinya serta sebagaimana Abu Bakar mengurusinya serta yang saya urusi. Kemudian saya menyerahkannya kepada mereka berdua dan saya mengambil janji dari mereka. Kemudian mereka datang kepadaku, yang ini mengatakan: bagikan untukku bagiku dari saudaraku, dan yang ini mengatakan: bagikan untukku bagiku dari isteriku. Apabila mereka berdua ingin agar saya menyerahkannya kepada mereka agar mereka mengurusinya sebagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengurusi dan sebagaimana Abu Bakar mengurusi serta sebagaimana saya mengurusi maka saya akan menyerahkannya kepada mereka, dan jika mereka menolak maka cukuplah hal tersebut bagi mereka. Kemudian ia berkata: "Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ibnussabil. Ini untuk mereka, Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan dan ini untuk mereka. Dan apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari harta benda) mereka, maka untuk mendapatkan itu kamu tidak mengerahkan seekor kudapun dan (tidak pula) seekor untapun." Az Zuhri mengatakan: ini adalah untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam secara khusus kampung-kampung Arab, tempat ini dan tempat ini."Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan." "Bagi orang fakir yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka." "Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin)." "Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor)." Ayat ini mencakup seluruh manusia tidak tertinggal seorang muslimpun melainkan ia memiliki hak dalam harta ini, kecuali sebagian apa yang kalian miliki berupa budak-budak kalian. Sungguh seandainya saya hidup insya Allah niscaya akan datang kepada setiap muslim haknya.

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,

Musnad Ahmad #4081

مسند أحمد ٤٠٨١: حَدَّثَنَا زَكَرِيَّا بْنُ عَدِيٍّ قَالَ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ عَنْ عَبْدِ الْكَرِيمِ عَنْ أَبِي الْوَاصِلِ عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لُعِنَ الْمُحِلُّ وَالْمُحَلَّلُ لَهُ

Musnad Ahmad 4081: Telah menceritakan kepada kami [Zakariya bin Adi] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah] dari [Abdul Karim] dari [Abu Al Washil] dari [Ibnu Mas'ud] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Al Muhill dan Al Muhallalah (Orang yang diminta menghalalkan pernikahan setelah perceraian) itu terlaknat."

Grade

Sunan Abu Dawud #4085

سنن أبي داوود ٤٠٨٥: حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ عُمَرَ النَّمَرِيُّ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ ح و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ الْمَعْنَى وَاحِدٌ وَالْإِخْبَارُ فِي حَدِيثِ سُفْيَانَ عَنْ الْأَعْمَشِ قَالَ حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ وَهْبٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْعُودٍ قَالَ حَدَّثَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ الصَّادِقُ الْمَصْدُوقُ إِنَّ خَلْقَ أَحَدِكُمْ يُجْمَعُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا ثُمَّ يَكُونُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ يَكُونُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ يُبْعَثُ إِلَيْهِ مَلَكٌ فَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ فَيُكْتَبُ رِزْقُهُ وَأَجَلُهُ وَعَمَلُهُ ثُمَّ يُكْتَبُ شَقِيٌّ أَوْ سَعِيدٌ ثُمَّ يُنْفَخُ فِيهِ الرُّوحُ فَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلَّا ذِرَاعٌ أَوْ قِيدُ ذِرَاعٍ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلَّا ذِرَاعٌ أَوْ قِيدُ ذِرَاعٍ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا

Sunan Abu Daud 4085: Telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Umar An Namari] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah]. (dalam jalur lain disebutkan) [Muhammad bin Katsir] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] -dengan makna yang sama, namun periwayatan hadits Sufyan dengan cara ikhbar- dari [Al A'masy] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Wahb] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Mas'ud] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menceritakan kepada kami -seorang yang jujur dan dapat dipercaya-, beliau bersabda: "Sesungguhnya penciptaan salah seorang dari kalian terhimpun dalam perut ibunya selama empat puluh hari. Kemudian menjadi segumpal darah selama waktu itu juga (selama empat puluh hari juga), kemudian menjadi segumpal daging selama waktu itu juga, kemudian diutus seorang malaikat dan diperintahkan untuk mencatat empat perkara: lalu ditulislah rizkinya, ajalnya, amalnya, sengsara atau bahagia. Setelah itu, ditiupkan ruh kepadanya. Sungguh, salah seorang dari kalian beramal dengan amalan penduduk surga hingga batas antara dirinya dengan surga hanya sejengkal, namun takdir telah mendahuluinya, ia pun melakukan amalan penduduk neraka hingga ia masuk ke dalam neraka. Dan salah seorang dari kalian beramal dengan amalan penduduk neraka hingga batas antara dirinya dengan neraka hanya sejengkal, namun takdir telah mendahuluinya, ia pun melakukan amalan penduduk surga hingga ia masuk ke dalam surga."

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,

Musnad Ahmad #4086

مسند أحمد ٤٠٨٦: حَدَّثَنَا يَزِيدُ وَأَبُو النَّضْرِ قَالَا حَدَّثَنَا الْمَسْعُودِيُّ عَنِ الْوَلِيدِ بْنِ الْعَيْزَارِ عَنْ أَبِي عَمْرٍو الشَّيْبَانِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْأَعْمَالِ أَفْضَلُ قَالَ الصَّلَاةُ لِمِيقَاتِهَا قَالَ قُلْتُ ثُمَّ مَاذَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ قَالَ قُلْتُ ثُمَّ مَاذَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ فَسَكَتُّ وَلَوْ اسْتَزَدْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَزَادَنِي

Musnad Ahmad 4086: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] dan [Abu An Nadlr] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Al Mas'udi] dari [Al Walid bin Al 'Aizar] dari [Abu Amru Asy Syaibani] dari [Abdullah bin Mas'ud] ia berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, aku tanyakan: Wahai Rasulullah, amalan apakah yang paling utama? Beliau menjawab: "Shalat tepat pada waktunya." Ia melanjutkan: Aku bertanya lagi: Kemudian apa lagi wahai Rasulullah? Beliau menjawab: "Berbakti kepada kedua orang tua." ia berkata lagi: Aku tanyakan lagi: Kemudian apa lagi wahai Rasulullah? Beliau menjawab: "Jihad fi sabilillah." ia melanjutkan: Aku pun diam, seandainya aku tambahkan pertanyaan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentu beliau akan menambahkan lagi.

Grade

Musnad Ahmad #4087

مسند أحمد ٤٠٨٧: حَدَّثَنَا يَزِيدُ يَعْنِي ابْنَ هَارُونَ أَخْبَرَنَا الْعَوَّامُ حَدَّثَنِي أَبُو مُحَمَّدٍ مَوْلَى عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ عَنْ أَبِي عُبَيْدَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّمَا مُسْلِمَيْنِ مَضَى لَهُمَا ثَلَاثَةٌ مِنْ أَوْلَادِهِمَا لَمْ يَبْلُغُوا حِنْثًا كَانُوا لَهُمَا حِصْنًا حَصِينًا مِنْ النَّارِ قَالَ فَقَالَ أَبُو ذَرٍّ مَضَى لِي اثْنَانِ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ وَاثْنَانِ قَالَ فَقَالَ أُبَيٌّ أَبُو الْمُنْذِرِ سَيِّدُ الْقُرَّاءِ مَضَى لِي وَاحِدٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَوَاحِدٌ وَذَلِكَ فِي الصَّدْمَةِ الْأُولَى

Musnad Ahmad 4087: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] yakni Ibnu Harun telah mengabarkan kepada kami [Al 'Awwam] telah menceritakan kepadaku [Abu Muhammad] mantan budak Umar bin Al Khaththab dari [Abu Ubaidah] dari [Abdullah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dua orang muslim manapun yang ditinggal mati tiga anaknya yang belum mencapai baligh, mereka akan menjadi benteng baginya yang akan membentengi dari neraka." Ia berkata: Abu Dzar berkata: Aku telah ditinggal mati dua anakku, wahai Rasulullah. Beliau menjawab: "Dua anak juga." Ia melanjutkan: Abu Al Mundzir pemimpin pembaca Al Qur`an berkata: Aku telah ditinggal mati satu anak saja, wahai Rasulullah. Beliau menjawab: "Dan satu anak juga tetapi hal itu terjadi pada pertama kali musibah."

Grade

Shahih Bukhari #4088

صحيح البخاري ٤٠٨٨: حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ عُفَيْرٍ قَالَ حَدَّثَنِي اللَّيْثُ قَالَ حَدَّثَنِي عُقَيْلٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ أَخْبَرَنِي عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ بْنِ مَسْعُودٍ أَنَّ عَائِشَةَ زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ لَمَّا ثَقُلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاشْتَدَّ بِهِ وَجَعُهُ اسْتَأْذَنَ أَزْوَاجَهُ أَنْ يُمَرَّضَ فِي بَيْتِي فَأَذِنَّ لَهُ فَخَرَجَ وَهُوَ بَيْنَ الرَّجُلَيْنِ تَخُطُّ رِجْلَاهُ فِي الْأَرْضِ بَيْنَ عَبَّاسِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ وَبَيْنَ رَجُلٍ آخَرَ قَالَ عُبَيْدُ اللَّهِ فَأَخْبَرْتُ عَبْدَ اللَّهِ بِالَّذِي قَالَتْ عَائِشَةُ فَقَالَ لِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبَّاسٍ هَلْ تَدْرِي مَنْ الرَّجُلُ الْآخَرُ الَّذِي لَمْ تُسَمِّ عَائِشَةُ قَالَ قُلْتُ لَا قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ هُوَ عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ وَكَانَتْ عَائِشَةُ زَوْجُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تُحَدِّثُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا دَخَلَ بَيْتِي وَاشْتَدَّ بِهِ وَجَعُهُ قَالَ هَرِيقُوا عَلَيَّ مِنْ سَبْعِ قِرَبٍ لَمْ تُحْلَلْ أَوْكِيَتُهُنَّ لَعَلِّي أَعْهَدُ إِلَى النَّاسِ فَأَجْلَسْنَاهُ فِي مِخْضَبٍ لِحَفْصَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ طَفِقْنَا نَصُبُّ عَلَيْهِ مِنْ تِلْكَ الْقِرَبِ حَتَّى طَفِقَ يُشِيرُ إِلَيْنَا بِيَدِهِ أَنْ قَدْ فَعَلْتُنَّ قَالَتْ ثُمَّ خَرَجَ إِلَى النَّاسِ فَصَلَّى بِهِمْ وَخَطَبَهُمْ

Shahih Bukhari 4088: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin 'Ufair] dia berkata: Telah menceritakan kepadaku [Al Laits] dia berkata: Telah menceritakan kepadaku ['Uqail] dari [Ibnu Sihab] Telah mengabarkan kepadaku ['Ubaidullah bin 'Abdullah bin 'Utbah bin Mas'ud] bahwa ['Aisyah] isteri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: Saat Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam sakit dan semakin parah sakitnya, beliau meminta izin kepada istri-istri beliau untuk dirawat di kediamanku lalu beliau diberi izin. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar dengan dibopong oleh Al 'Abbas dan seorang lelaki lain, kedua kaki beliau tertatih-tatih di atas tanah. Ubaidullah berkata: Aku mengabarkan 'Abdullah tentang yang dikatakan 'Aisyah. Maka Abdullah bin Abbas bertanya kepadaku: "Tahukah kamu siapa lelaki yang satunya itu?" Aku menjawab: "Tidak." Ibnu Abbas berkata: "Dia adalah 'Ali bin Abu Thalib." Aisyah -istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bercerita: Tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam masuk ke rumahku dan sakitnya semakin parah. Beliau bersabda: "Berikan kepadaku air dari tujuh bejana yang belum dibuka ikatannya, barangkali aku dapat berpesan kepada orang-orang." Maka kami pun mendudukkan beliau di sebuah ember besar milik Hafshah -istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.- lalu kami segera menuangkan air dari bejana itu kepada beliau hingga beliau mengisyaratkan kepada kami, bahwa beliau telah selesai. 'Aisyah berkata: kemudian beliau keluar untuk shalat bersama kaum muslimin dan menyampaikan khutbahnya kepada mereka.

Sunan Nasa'i #4093

سنن النسائي ٤٠٩٣: أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ حَبِيبِ بْنِ عَرَبِيٍّ قَالَ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ عَطَاءِ بْنِ السَّائِبِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ رَجُلًا أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنِّي جِئْتُ أُبَايِعُكَ عَلَى الْهِجْرَةِ وَلَقَدْ تَرَكْتُ أَبَوَيَّ يَبْكِيَانِ قَالَ ارْجِعْ إِلَيْهِمَا فَأَضْحِكْهُمَا كَمَا أَبْكَيْتَهُمَا

Sunan Nasa'i 4093: Telah mengabarkan kepada kami [Yahya bin Habib bin 'Arabi], ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari ['Atho` bin As Saib] dari [ayahnya] dari [Abdullah bin 'Amr] bahwa seseorang datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian berkata: saya datang berbaiat kepadamu untuk berhijrah dan sungguh saya telah meninggalkan kedua orangtuaku yang menangis, beliau bersabda: "Kembalilah kepada keduanya buatlah mereka tertawa seperti engkau membuat mereka menangis."

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Hasan,

Sunan Abu Dawud #4094

سنن أبي داوود ٤٠٩٤: حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى الرَّازِيُّ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي زَائِدَةَ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ عَامِرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْوَائِدَةُ وَالْمَوْءُودَةُ فِي النَّارِ قَالَ يَحْيَى بْنُ زَكَرِيَّا قَالَ أَبِي فَحَدَّثَنِي أَبُو إِسْحَقَ أَنَّ عَامِرًا حَدَّثَهُ بِذَلِكَ عَنْ عَلْقَمَةَ عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Sunan Abu Daud 4094: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Musa Ar Razi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Zaidah] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dari [Amir] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wanita yang mengubur anaknya hidup-hidup dan yang dikubur masuk ke dalam neraka." [Yahya bin Zakariya] berkata: [Bapakku] berkata: [Abu Ishaq] menceritakan kepadaku bahwa [Amir] menceritakan hal itu kepadanya, dari [Alqamah], dari [Ibnu Mas'ud], dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam."

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,

Shahih Bukhari #4095

صحيح البخاري ٤٠٩٥: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ قَالَ حَدَّثَنِي سُلَيْمَانُ بْنُ بِلَالٍ حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عُرْوَةَ أَخْبَرَنِي أَبِي عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَسْأَلُ فِي مَرَضِهِ الَّذِي مَاتَ فِيهِ يَقُولُ أَيْنَ أَنَا غَدًا أَيْنَ أَنَا غَدًا يُرِيدُ يَوْمَ عَائِشَةَ فَأَذِنَ لَهُ أَزْوَاجُهُ يَكُونُ حَيْثُ شَاءَ فَكَانَ فِي بَيْتِ عَائِشَةَ حَتَّى مَاتَ عِنْدَهَا قَالَتْ عَائِشَةُ فَمَاتَ فِي الْيَوْمِ الَّذِي كَانَ يَدُورُ عَلَيَّ فِيهِ فِي بَيْتِي فَقَبَضَهُ اللَّهُ وَإِنَّ رَأْسَهُ لَبَيْنَ نَحْرِي وَسَحْرِي وَخَالَطَ رِيقُهُ رِيقِي ثُمَّ قَالَتْ دَخَلَ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَبِي بَكْرٍ وَمَعَهُ سِوَاكٌ يَسْتَنُّ بِهِ فَنَظَرَ إِلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ لَهُ أَعْطِنِي هَذَا السِّوَاكَ يَا عَبْدَ الرَّحْمَنِ فَأَعْطَانِيهِ فَقَضِمْتُهُ ثُمَّ مَضَغْتُهُ فَأَعْطَيْتُهُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاسْتَنَّ بِهِ وَهُوَ مُسْتَنِدٌ إِلَى صَدْرِي

Shahih Bukhari 4095: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] dia berkata: Telah menceritakan kepadaku [Sulaiman bin Bilal] Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Urwah] Telah mengabarkan kepadaku [Bapakku] dari 'Aisyah radliyallahu 'anha bahwa Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sakit yang menyebabkan kematiannya, beliau bertanya: "Besok aku di mana, besok aku di mana?" -beliau mengatakannya karena beliau ingin di rumah Aisyah.- Maka istri-istri beliau yang lainnya mengizinkan beliau untuk tinggal di rumah yang beliau kehendaki. Akhirnya Rasulullah tinggal di rumah 'Aisyah hingga beliau wafat di sisinya. 'Aisyah berkata: Beliau meninggal bertepatan dengan giliran beliau di rumahku. Allah mencabut nyawanya sedangkan pada waktu itu kepala beliau berada di antara dada dan leherku. Dan mencampurkan air liurku dengan air liur beliau. 'Aisyah berkata: Pada waktu itu Abdurrahman bin Abu Bakar masuk ke rumah sambil membawa kayu siwak yang biasa dia pakai. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun melihat kepadanya. Aku berkata kepadanya: "Berikan siwak itu kepadaku wahai Abdurrahman!" Lalu dia memberikannya kepadaku. Kemudian aku bersihkan, dan aku kunyah setelah itu aku berikan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau pun bersiwak dengannya sambil bersandar di dadaku.