مسند أحمد ١٩٥٦٧: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مُحَمَّدٍ الْمُحَارِبِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ عُمَيْرٍ حَدَّثَنِي ابْنُ أَبِي بَكْرَةَ أَنَّ أَبَاهُ أَمَرَهُ أَنْ يَكْتُبَ إِلَى ابْنٍ لَهُ وَكَانَ قَاضِيًا بِسِجِسْتَانَ أَمَّا بَعْدُ فَلَا تَحْكُمَنَّ بَيْنَ اثْنَيْنِ وَأَنْتَ غَضْبَانُ فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا يَحْكُمْ أَحَدٌ بَيْنَ اثْنَيْنِ وَهُوَ غَضْبَانُ
Musnad Ahmad 19567: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Muhammad Al Muharibi], telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik bin Umair], telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Bakrah], bahwa [Ayahnya] menyuruhnya menuliskan surat untuk anaknya, sedangkan anaknya tengah menjadi hakim di daerah Sijistan, (surat tersebut berbunyi): "Amma ba'd, janganlah kamu menghukumi dua orang yang berselisih dalam keadaan marah, karena aku telah mendengar dari Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Janganlah seorang (hakim) mengadili dua orang (yang bersengketa) dalam keadaan marah."
Grade
مسند أحمد ١٩٥٦٨: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ عَنْ خَالِدٍ الْحَذَّاءِ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي بَكْرَةَ عَنْ أَبِي بَكْرَةَ قَالَ كُنَّا عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَدَحَ رَجُلٌ رَجُلًا فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَطَعْتَ ظَهْرَهُ إِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ مَادِحًا صَاحِبَهُ لَا مَحَالَةَ فَلْيَقُلْ أَحْسَبُهُ وَاللَّهُ حَسِيبُهُ وَلَا أَعْذِرُ عَلَى اللَّهِ أَحَدًا أَحْسَبُهُ كَذَا وَكَذَا إِنْ كَانَ يَعْلَمُ ذَلِكَ مِنْهُ
Musnad Ahmad 19568: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq], telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Khalid Al Khadza`] dari [Ibnu Abu Bakrah], dari [Ayahnya], dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa ketika kami di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, tiba-tiba ada seseorang yang memuji saudaranya, lantas Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "kamu telah membunuhnya, apabila salah seorang dari kalian hendak memuji saudaranya -tidak mustahil- hendaklah mengucapkan: 'Aku kira dia…' -sedangkan Allah-lah yang menilainya, dan aku tidak ingin mendahului seseorang pun atas Allah- aku kira dia seperti ini dan ini, jika memang dirinya seperti itu."
Grade
مسند أحمد ١٩٥٦٩: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ قَتَادَةَ وَغَيْرِ وَاحِدٍ عَنِ الْحَسَنِ عَنْ أَبِي بَكْرَةَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ رِيحَ الْجَنَّةِ يُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ مِائَةِ عَامٍ وَمَا مِنْ عَبْدٍ يَقْتُلُ نَفْسًا مُعَاهَدَةً إِلَّا حَرَّمَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَرَائِحَتَهَا أَنْ يَجِدَهَا قَالَ أَبُو بَكْرَةَ أَصَمَّ اللَّهُ أُذُنِي إِنْ لَمْ أَكُنْ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُهَا
Musnad Ahmad 19569: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq], telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Qatadah] dan yang lain dari [Al Hasan] dari [Abu Bakrah] ia berkata: "Aku mendengar Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Sesungguhnya bau surga itu dapat tercium dari jarak seratus tahun, barangsiapa membunuh jiwa yang berada dalam perjanjian (mu'ahad) tanpa sebab yang menghalalkannya, maka Allah Ta'ala mengharamkan surga baginya dan tiada akan mencium baunya." Abu Bakrah berkata: "Allah akan menulikan telingaku bila aku tidak merasa mendengar bila Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam mensabdakannya."
Grade
مسند أحمد ١٩٥٧٠: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنِ الْحَسَنِ أَنَّ أَبَا بَكْرَةَ دَخَلَ الْمَسْجِدَ وَالْإِمَامُ رَاكِعٌ فَرَكَعَ قَبْلَ أَنْ يَصِلَ إِلَى الصَّفِّ فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَادَكَ اللَّهُ حِرْصًا وَلَا تَعُدْ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ قَالَ سَمِعْتُ هِشَامًا يُحَدِّثُ عَنِ الْحَسَنِ عَنْ أَبِي بَكْرَةَ مِثْلَهُ
Musnad Ahmad 19570: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq], telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Qatadah] dari [Al Hasan] dari [Abu Bakrah], bahwa ia pernah memasuki masjid ketika imam sedang rukuk, lalu ia buru-buru rukuk sebelum sampai masuk shaff. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lantas bersabda: "Semoga Allah menambah semangatmu, janganlah kamu mengulanginya." Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq], telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] ia berkata: Aku mendengar [Hisyam] menceritakannya dari [Al Hasan] dari [Abu Bakrah] seperti itu.
Grade
مسند أحمد ١٩٥٧١: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنِ الْحَسَنِ عَنْ أَبِي بَكْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا تَوَاجَهَ الْمُسْلِمَانِ بِسَيْفَيْهِمَا فَقَتَلَ أَحَدُهُمَا صَاحِبَهُ فَالْقَاتِلُ وَالْمَقْتُولُ فِي النَّارِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ هَذَا الْقَاتِلُ فَمَا بَالُ الْمَقْتُولِ قَالَ إِنَّهُ كَانَ يُرِيدُ قَتْلَ صَاحِبِهِ
Musnad Ahmad 19571: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq], telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Qatadah] dari [Al Hasan] dari [Abu Bakrah] berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila dua orang muslim berhadapan sambil menodongkan senjatanya hingga membunuh salah satunya, maka keduanya berada dalam Neraka." Di tanyakan kepada beliau: "Wahai Rasulullah, kalau bagi yang membunuh sudah jelas, bagaimana dengan yang terbunuh?." Beliau bersabda: "Sebab yang terbunuh juga berkeinginan membunuh saudaranya."
Grade
مسند أحمد ١٩٥٧٢: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ أَخْبَرَنِي مَنْ سَمِعَ الْحَسَنَ يُحَدِّثُ عَنْ أَبِي بَكْرَةَ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُحَدِّثُنَا يَوْمًا وَالْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ فِي حِجْرِهِ فَيُقْبِلُ عَلَى أَصْحَابِهِ فَيُحَدِّثُهُمْ ثُمَّ يُقْبِلُ عَلَى الْحَسَنِ فَيُقَبِّلُهُ ثُمَّ قَالَ إِنَّ ابْنِي هَذَا لَسَيِّدٌ إِنْ يَعِشْ يُصْلِحْ بَيْنَ طَائِفَتَيْنِ مِنْ الْمُسْلِمِينَ
Musnad Ahmad 19572: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq], telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] telah mengkabariku [seseorang] yang mendengar dari [Al Hasan], bahwa ia menceritakan dari [Abu Bakrah], ia berkata: "Suatu ketika Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam bercerita kepada kami, sedangkan Al Hasan bin Ali berada di pangkuan beliau, lalu beliau menghadap para sahabatnya sambil meneruskan ceritanya, kemudian beliau menghadap kepada Al Hasan dan menciuminya seraya bersabda: "Sungguh anakku ini adalah 'Sayyid' (tuan). Dengannya semoga Allah Tabaraka Wata'ala mendamaikan dua kelompok kaum muslimin."
Grade
مسند أحمد ١٩٥٧٣: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَكْرٍ حَدَّثَنَا عُيَيْنَةُ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي بَكْرَةَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَنْ يُفْلِحَ قَوْمٌ أَسْنَدُوا أَمْرَهُمْ إِلَى امْرَأَةٍ
Musnad Ahmad 19573: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bakar], telah menceritakan kepada kami ['Uyainah], dari [Ayahnya] dari [Abu Bakrah] ia berkata: Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak akan beruntung kaum yang menyerahkan perkara mereka kepada seorang wanita."
Grade
مسند أحمد ١٩٥٧٤: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بِشْرٍ حَدَّثَنَا مِسْعَرٌ حَدَّثَنَا سَعْدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي بَكْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَدْخُلُ الْمَدِينَةَ رُعْبُ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ لَهَا يَوْمَئِذٍ سَبْعَةُ أَبْوَابٍ لِكُلِّ بَابٍ مَلَكَانِ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْأَعْلَى عَنْ مَعْمَرٍ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ طَلْحَةَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَوْفٍ عَنْ أَبِي بَكْرَةَ قَالَ أَكْثَرَ النَّاسُ فِي شَأْنِ مُسَيْلِمَةَ فَذَكَرَ نَحْوَ حَدِيثِ عُقَيْلٍ
Musnad Ahmad 19574: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr] telah menceritakan kepada kami [Mis'ar], telah menceritakan kepada kami [Sa'ad bin Ibrahim] dari [Ayahnya] dari [Abu Bakrah] dari Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam beliau bersabda: "Tidak akan dapat memasuki Madinah segala ancaman Al MAsih Ad Dajjal, sebab waktu itu Madinah memiliki tujuh pintu, dan di setiap pintunya dijaga oleh dua Malaikat." Telah menceritakan kepada kami Abdul A'la dari Ma'mar dari Az Zuhri dari Talhah bin Abdullah bin 'Auf dari Abu Bakrah ia berkata: "Kebanyakan manusia cenderung kepada urusan Musailamah." Lalu ia menyebutkan hadits 'Uqail.
Grade
مسند أحمد ١٩٥٧٥: حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ أَخْبَرَنَا عُيَيْنَةُ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي بَكْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يُفْلِحُ قَوْمٌ أَسْنَدُوا أَمْرَهُمْ إِلَى امْرَأَةٍ
Musnad Ahmad 19575: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun], telah mengabarkan kepada kami ['Uyainah], telah menceritakan kepadaku [Ayahku] dari [Abu Bakrah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Tidak akan beruntung kaum yang menyerahkan perkara mereka kepada seorang wanita."
Grade
مسند أحمد ١٩٥٧٦: حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ حَدَّثَنَا مُبَارَكُ بْنُ فَضَالَةَ عَنِ الْحَسَنِ عَنْ أَبِي بَكْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُفْلِحُ قَوْمٌ تَمْلِكُهُمْ امْرَأَةٌ
Musnad Ahmad 19576: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun], telah menceritakan kepada kami [Mubarak bin Fadhalah] dari [Al Hasan] dari [Abu Bakrah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Tidak akan beruntung kaum yang menyerahkan urusan mereka kepada seorang wanita."
Grade