المغازي

Kitab Peperangan

Shahih Bukhari #3675

صحيح البخاري ٣٦٧٥: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي يُوسُفُ بْنُ الْمَاجِشُونِ عَنْ صَالِحِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ كَاتَبْتُ أُمَيَّةَ بْنَ خَلَفٍ فَلَمَّا كَانَ يَوْمَ بَدْرٍ فَذَكَرَ قَتْلَهُ وَقَتْلَ ابْنِهِ فَقَالَ بِلَالٌ لَا نَجَوْتُ إِنْ نَجَا أُمَيَّةُ

Shahih Bukhari 3675: Telah menceritakan kepada kami ['Abdul 'Aziz bin 'Abdullah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Yusuf bin Al Majisyun] dari [Shalih bin Ibrahim bin 'Abdurrahman bin 'Auf] dari [bapaknya] dari [kakeknya, 'Abdurrahman] berkata: Aku menulis surat kepada Umayyah bin Khalaf (untuk saling melindungi). Ketika terjadi perang Badar, dia menyebutkan tentang akan terbunuhnya dirinya dan anaknya. Maka Bilal berkata: "Aku tidak akan selamat seandainya Umayyah selamat."

Shahih Bukhari #3676

صحيح البخاري ٣٦٧٦: حَدَّثَنَا عَبْدَانُ بْنُ عُثْمَانَ قَالَ أَخْبَرَنِي أَبِي عَنْ شُعْبَةَ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ الْأَسْوَدِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَرَأَ وَالنَّجْمِ فَسَجَدَ بِهَا وَسَجَدَ مَنْ مَعَهُ غَيْرَ أَنَّ شَيْخًا أَخَذَ كَفًّا مِنْ تُرَابٍ فَرَفَعَهُ إِلَى جَبْهَتِهِ فَقَالَ يَكْفِينِي هَذَا قَالَ عَبْدُ اللَّهِ فَلَقَدْ رَأَيْتُهُ بَعْدُ قُتِلَ كَافِرًا

Shahih Bukhari 3676: Telah menceritakan kepada kami ['Abdan bin 'Utsman] berkata: telah mengabarkan kepadaku [bapakku] dari [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] dari [Al Aswad] dari Abdullah radliyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa Beliau membaca surah An-Najm lalu sujud tilawah. Begitu pula, orang-orang yang bersama beliau ikut bersujud kecuali seorang laki-laki tua, dia mengambil segenggam tanah lalu menempelkannya di keningnya seraya berkata: "Bagiku ini sudah cukup." Abdullah berkata: Di kemudian hari, sungguh aku melihat lelaki tua itu terbunuh dalam keadaan kafir.

Shahih Bukhari #3677

صحيح البخاري ٣٦٧٧: أَخْبَرَنِي إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ يُوسُفَ عَنْ مَعْمَرٍ أَخْبَرَنَا هِشَامٌ عَنْ عُرْوَةَ قَالَ كَانَ فِي الزُّبَيْرِ ثَلَاثُ ضَرَبَاتٍ بِالسَّيْفِ إِحْدَاهُنَّ فِي عَاتِقِهِ قَالَ إِنْ كُنْتُ لَأُدْخِلُ أَصَابِعِي فِيهَا قَالَ ضُرِبَ ثِنْتَيْنِ يَوْمَ بَدْرٍ وَوَاحِدَةً يَوْمَ الْيَرْمُوكِ قَالَ عُرْوَةُ وَقَالَ لِي عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ مَرْوَانَ حِينَ قُتِلَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الزُّبَيْرِ يَا عُرْوَةُ هَلْ تَعْرِفُ سَيْفَ الزُّبَيْرِ قُلْتُ نَعَمْ قَالَ فَمَا فِيهِ قُلْتُ فِيهِ فَلَّةٌ فُلَّهَا يَوْمَ بَدْرٍ قَالَ صَدَقْتَ بِهِنَّ فُلُولٌ مِنْ قِرَاعِ الْكَتَائِبِ ثُمَّ رَدَّهُ عَلَى عُرْوَةَ قَالَ هِشَامٌ فَأَقَمْنَاهُ بَيْنَنَا ثَلَاثَةَ آلَافٍ وَأَخَذَهُ بَعْضُنَا وَلَوَدِدْتُ أَنِّي كُنْتُ أَخَذْتُهُ حَدَّثَنَا فَرْوَةُ حَدَّثَنَا عَلِيٌّ عَنْ هِشَامٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ كَانَ سَيْفُ الزُّبَيْرِ بْنِ الْعَوَّامِ مُحَلًّى بِفِضَّةٍ قَالَ هِشَامٌ وَكَانَ سَيْفُ عُرْوَةَ مُحَلًّى بِفِضَّةٍ

Shahih Bukhari 3677: Telah mengabarkan kepadaku [Ibrahim bin Musa] telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Yusuf] dari [Ma'mar] telah mengabarkan kepada kami [Hisyam] dari ['Urwah] berkata: Pada tubuh Az Zubair terdapat tiga lubang bekas tusukan pedang, yang salah satunya pada pundaknya. 'Urwah berkata: Aku pernah memasukkan jariku pada lubang luka itu. Dia menambahkan: Dua luka saat perang Badar dan yang lainnya pada Perang Yarmuk. 'Urwah berkata: 'Abdul Malik bin Marwan bertanya kepadaku ketika Abdullah bin Az Zubair terbunuh: "Wahai 'Urwah, apakah kamu mengetahui pedang Az Zubair?" Aku jawab: "Ya". Dia bertanya lagi: "Bagaimana bentuknya?" Aku jawab: "Pedangnya sumbing. Patah ujungnya ketika perang Badar." Dia berkata: "Kamu benar." Kemudian dia bersya'ir: "Pada pedang itu terdapat banyak sumbingan karena dia menggempur musuh." Maka dia mengembalikan pedang itu pada 'Urwah. Hisyam berkata: "Kemudian kami menawar pedang itu dengan tiga ribu. Lalu diantara kami ada yang membelinya. Saat itu aku ingin sekali, jika saja aku yang membelinya." Telah menceritakan kepada kami [Farwah] telah menceritakan kepada kami ['Ali] dari [Hisyam] dari [bapaknya] berkata: "Pedang Az Zubair bin Al 'Awwam berhiaskan perak." Dan Hisyam berkata: "Pedang 'Urwah juga berhiaskan perak."

Shahih Bukhari #3678

صحيح البخاري ٣٦٧٨: حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا هِشَامُ بْنُ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ أَصْحَابَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالُوا لِلزُّبَيْرِ يَوْمَ الْيَرْمُوكِ أَلَا تَشُدُّ فَنَشُدَّ مَعَكَ فَقَالَ إِنِّي إِنْ شَدَدْتُ كَذَبْتُمْ فَقَالُوا لَا نَفْعَلُ فَحَمَلَ عَلَيْهِمْ حَتَّى شَقَّ صُفُوفَهُمْ فَجَاوَزَهُمْ وَمَا مَعَهُ أَحَدٌ ثُمَّ رَجَعَ مُقْبِلًا فَأَخَذُوا بِلِجَامِهِ فَضَرَبُوهُ ضَرْبَتَيْنِ عَلَى عَاتِقِهِ بَيْنَهُمَا ضَرْبَةٌ ضُرِبَهَا يَوْمَ بَدْرٍ قَالَ عُرْوَةُ كُنْتُ أُدْخِلُ أَصَابِعِي فِي تِلْكَ الضَّرَبَاتِ أَلْعَبُ وَأَنَا صَغِيرٌ قَالَ عُرْوَةُ وَكَانَ مَعَهُ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الزُّبَيْرِ يَوْمَئِذٍ وَهُوَ ابْنُ عَشْرِ سِنِينَ فَحَمَلَهُ عَلَى فَرَسٍ وَوَكَّلَ بِهِ رَجُلًا

Shahih Bukhari 3678: Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Abdullah] telah mengabarkan kepada kami [Hisyam bin 'Urwah] dari [bapaknya] bahwa Para shahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada Az Zubair dalam perang Yarmuk: "Mengapa kamu tidak menerobos barisan musuh agar kami turut mererobos bersamamu?" Az Zubair berkata: "Jika aku merobos, kalian tentu akan berbohong." Mereka berkata: "Kami tidak akan melakukannya." Lantas Az Zubair menyerang musuh hingga dapat menerobos barisan mereka bahkan sampai mampu melewati mereka sementara tidak ada satu orang pun (dari mereka yang meminta agar dia menyerang) yang mengikutinya menyerang musuh. Kemudian dia kembali menghadap kepada musuh. Maka musuh itu mengambil tali kekang kudanya kemudian memukul Az Zubair dengan dua tusukan pada pundaknya. Diantara dua tusukan tersebut, satu tusukan dialaminya pada perang Badar. 'Urwah berkata: Aku pernah memasukkan jariku pada (lubang) bekas tusukan itu untuk mempermainkannya, saat itu aku masih kecil. 'Urwah melanjutkan: Saat itu bersamanya ada Abdullah bin Az Zubair yang masih berusia sepuluh tahun, yang diletakkan di atas seekor kuda dan dijaga oleh seorang laki-laki.

Shahih Bukhari #3679

صحيح البخاري ٣٦٧٩: حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ سَمِعَ رَوْحَ بْنَ عُبَادَةَ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي عَرُوبَةَ عَنْ قَتَادَةَ قَالَ ذَكَرَ لَنَا أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ عَنْ أَبِي طَلْحَةَ أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ يَوْمَ بَدْرٍ بِأَرْبَعَةٍ وَعِشْرِينَ رَجُلًا مِنْ صَنَادِيدِ قُرَيْشٍ فَقُذِفُوا فِي طَوِيٍّ مِنْ أَطْوَاءِ بَدْرٍ خَبِيثٍ مُخْبِثٍ وَكَانَ إِذَا ظَهَرَ عَلَى قَوْمٍ أَقَامَ بِالْعَرْصَةِ ثَلَاثَ لَيَالٍ فَلَمَّا كَانَ بِبَدْرٍ الْيَوْمَ الثَّالِثَ أَمَرَ بِرَاحِلَتِهِ فَشُدَّ عَلَيْهَا رَحْلُهَا ثُمَّ مَشَى وَاتَّبَعَهُ أَصْحَابُهُ وَقَالُوا مَا نُرَى يَنْطَلِقُ إِلَّا لِبَعْضِ حَاجَتِهِ حَتَّى قَامَ عَلَى شَفَةِ الرَّكِيِّ فَجَعَلَ يُنَادِيهِمْ بِأَسْمَائِهِمْ وَأَسْمَاءِ آبَائِهِمْ يَا فُلَانُ بْنَ فُلَانٍ وَيَا فُلَانُ بْنَ فُلَانٍ أَيَسُرُّكُمْ أَنَّكُمْ أَطَعْتُمْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَإِنَّا قَدْ وَجَدْنَا مَا وَعَدَنَا رَبُّنَا حَقًّا فَهَلْ وَجَدْتُمْ مَا وَعَدَ رَبُّكُمْ حَقًّا قَالَ فَقَالَ عُمَرُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا تُكَلِّمُ مِنْ أَجْسَادٍ لَا أَرْوَاحَ لَهَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ مَا أَنْتُمْ بِأَسْمَعَ لِمَا أَقُولُ مِنْهُمْ قَالَ قَتَادَةُ أَحْيَاهُمْ اللَّهُ حَتَّى أَسْمَعَهُمْ قَوْلَهُ تَوْبِيخًا وَتَصْغِيرًا وَنَقِيمَةً وَحَسْرَةً وَنَدَمًا

Shahih Bukhari 3679: Telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Muhammad] dia mendengar [Rauh bin 'Ubadah] telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abu 'Urwah] dari [Qatadah] berkata: [Anas bin Malik] bercerita kepada kami tentang [Abu Thalhah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pada perang Badar memerintahkan untuk melemparkan dua puluh empat orang bangkai pembesar Quraisy ke dalam lubang (sumur yang terbuat dari bebatuan) diantara lubang-lubang yang ada di Badar yang sangat buruk dan menjijikkan. Jika beliau mendapatkan kemenangan melawan suatu kaum, maka beliau berdiam di tempat persinggahan selama tiga hari. Ketika Perang Badar, memasuki hari ketiga beliau memerintahkan untuk mempersiapkan hewan tunggangan beliau dan mengikatkan pelanannya lalu beliau berjalan diiringi oleh para shahabat. Para shahabat berkata: "Tidak pernah diperlihatkan kepada kami beliau berangkat melainkan karena ada keperluan." Hingga ketika sampai di tepi sumur itu beliau memanggil mereka (orang kafir Quraisy yang terbantai) dengan nama-nama mereka dan nama-nama bapak-bapak mereka: "Wahai fulan bin fulan, wahai fulan bin fulan. Apakah kalian senang jika dulu mentaati Allah dan Rasul-Nya? Sungguh kami telah mendapatkan apa yang telah dijanjikan oleh Rabb kami dengan benar. Apakah kalian juga telah mendapatkan apa yang dijanjikan oleh tuhan kalian dengan benar." Abu Thalhah berkata: Maka 'Umar berkata: "Wahai Rasulullah, mengapa anda berbicara dengan jasad-jasad yang sudah tidak ada ruhnya?" Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjelaskan: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, kalian tidaklah lebih dapat mendengar apa yang aku katakan dibanding mereka." Qatadah berkata: "Allah menghidupkan mereka hingga memperdengarkan kepada mereka ucapan beliau sebagai bentuk pelecehan, pembalasan, kerugian dan penyesalan".

Shahih Bukhari #3680

صحيح البخاري ٣٦٨٠: حَدَّثَنَا الْحُمَيْدِيُّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنَا عَمْرٌو عَنْ عَطَاءٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا { الَّذِينَ بَدَّلُوا نِعْمَةَ اللَّهِ كُفْرًا } قَالَ هُمْ وَاللَّهِ كُفَّارُ قُرَيْشٍ قَالَ عَمْرٌو هُمْ قُرَيْشٌ وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نِعْمَةُ اللَّهِ { وَأَحَلُّوا قَوْمَهُمْ دَارَ الْبَوَارِ } قَالَ النَّارَ يَوْمَ بَدْرٍ

Shahih Bukhari 3680: Telah menceritakan kepada kami [Al Humaidi] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] telah menceritakan kepada kami ['Amru] dari ['Atha'] dari Ibnu 'Abbas radliyallahu anhuma: Firman Allah: {ALLADZIINA BADDALUU NI'MATALLAHI KUFRAN} (Orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan kekafiran) (QS. Ibrahim: 28), demi Allah, mereka adalah kaum kafir Quraisy. 'Amru berkata: "Mereka adalah kaum Quraisy sedangkan Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam adalah nikmat Allah." Dan kelanjutan ayat tersebut: {WA AHALLUU QAUMAHUM DAARAL BAWAARI} (Dan menjerumuskan kaum mereka ke dalam kebinasaan), maksudnya adalah api peperangan Badar.

Shahih Bukhari #3681

صحيح البخاري ٣٦٨١: حَدَّثَنِي عُبَيْدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ هِشَامٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ ذُكِرَ عِنْدَ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ ابْنَ عُمَرَ رَفَعَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الْمَيِّتَ يُعَذَّبُ فِي قَبْرِهِ بِبُكَاءِ أَهْلِهِ فَقَالَتْ وَهَلَ إِنَّمَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّهُ لَيُعَذَّبُ بِخَطِيئَتِهِ وَذَنْبِهِ وَإِنَّ أَهْلَهُ لَيَبْكُونَ عَلَيْهِ الْآنَ قَالَتْ وَذَاكَ مِثْلُ قَوْلِهِ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَامَ عَلَى الْقَلِيبِ وَفِيهِ قَتْلَى بَدْرٍ مِنْ الْمُشْرِكِينَ فَقَالَ لَهُمْ مَا قَالَ إِنَّهُمْ لَيَسْمَعُونَ مَا أَقُولُ إِنَّمَا قَالَ إِنَّهُمْ الْآنَ لَيَعْلَمُونَ أَنَّ مَا كُنْتُ أَقُولُ لَهُمْ حَقٌّ ثُمَّ قَرَأَتْ { إِنَّكَ لَا تُسْمِعُ الْمَوْتَى } { وَمَا أَنْتَ بِمُسْمِعٍ مَنْ فِي الْقُبُورِ } يَقُولُ حِينَ تَبَوَّءُوا مَقَاعِدَهُمْ مِنْ النَّارِ

Shahih Bukhari 3681: Telah menceritakan kepadaku ['Ubaid bin Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Hisyam] dari [bapaknya] berkata: Diceritakan di hadapan 'Aisyah radliyallahu 'anha bahwa Ibnu 'Umar menganggap bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: "Bahwa orang yang telah mati akan disiksa didalam kuburnya disebabkan tangisan keluarganya." Maka 'Aisyah berkata: "Tidak begitu. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya seseorang disiksa karena kesalahan dan dosanya dan sesungguhnya keluarganya menangisinya sekarang." 'Aisyah menambahkan: "Dan itu seperti sabda beliau dimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri di pinggir lubang (Badar) yang didalamnya ada jasad orang musyrikin yang terbunuh, beliau berbicara kepada mereka, tapi beliau tidak berkata: "Sungguh mereka mendengar apa yang aku ucapkan." Beliau katakan: "Sesungguhnya sekarang mereka baru mengetahui bahwa apa yang aku katakan (risalahku) kepada mereka adalah benar." Kemudian 'Aisyah membaca firman Allah: {INNAKA LAA TUSMI'UL MAUTAA} (Sesungguhnya kamu tidak dapat menjadikan orang yang sudah mati dapat mendengar) (QS. An-Naml: 80). {WAMAA ANTA BIMUSMI'IN MAN FIL QUBUURI} (Dan kamu juga tidak dapat mendengar orang yang ada di dalam qubur) (QS. Fathir: 22). 'Urwah berkata: "Ketika mereka menempati tempat duduk mereka di neraka."

Shahih Bukhari #3682

صحيح البخاري ٣٦٨٢: حَدَّثَنِي عُثْمَانُ حَدَّثَنَا عَبْدَةُ عَنْ هِشَامٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ وَقَفَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى قَلِيبِ بَدْرٍ فَقَالَ هَلْ وَجَدْتُمْ مَا وَعَدَ رَبُّكُمْ حَقًّا ثُمَّ قَالَ إِنَّهُمْ الْآنَ يَسْمَعُونَ مَا أَقُولُ فَذُكِرَ لِعَائِشَةَ فَقَالَتْ إِنَّمَا قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّهُمْ الْآنَ لَيَعْلَمُونَ أَنَّ الَّذِي كُنْتُ أَقُولُ لَهُمْ هُوَ الْحَقُّ ثُمَّ قَرَأَتْ { إِنَّكَ لَا تُسْمِعُ الْمَوْتَى } حَتَّى قَرَأَتْ الْآيَةَ

Shahih Bukhari 3682: Telah menceritakan kepadaku ['Utsman] telah menceritakan kepada kami ['Abdah] dari [Hisyam] dari [bapaknya] dari [Ibnu 'Umar] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri di pinggir sumur Badar lalu berkata: "Apakah kalian telah mendapatkan apa yang dijanjikan oleh tuhan kalian dengan benar." Lalu beliau berkata lagi: "Sungguh mereka mendengar apa yang aku ucapkan." Kemudian hal ini diceritakan kepada ['Aisyah], maka dia berkata: "Sesungguhnya yang diucapkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam adalah: "Sesungguhnya sekarang mereka mengetahui bahwa apa yang aku katakan (risalahku) kepada mereka adalah benar." Kemudian 'Aisyah membaca firman Allah: {INNAKA LAA TUSMI'UL MAUTAA} (Sesungguhnya kamu tidak dapat menjadikan orang yang sudah mati dapat mendengar) (QS. An-Naml: 80) hingga akhir ayat tersebut.

Shahih Bukhari #3683

صحيح البخاري ٣٦٨٣: حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ بْنُ عَمْرٍو حَدَّثَنَا أَبُو إِسْحَاقَ عَنْ حُمَيْدٍ قَالَ سَمِعْتُ أَنَسًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ أُصِيبَ حَارِثَةُ يَوْمَ بَدْرٍ وَهُوَ غُلَامٌ فَجَاءَتْ أُمُّهُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَدْ عَرَفْتَ مَنْزِلَةَ حَارِثَةَ مِنِّي فَإِنْ يَكُنْ فِي الْجَنَّةِ أَصْبِرْ وَأَحْتَسِبْ وَإِنْ تَكُ الْأُخْرَى تَرَى مَا أَصْنَعُ فَقَالَ وَيْحَكِ أَوَهَبِلْتِ أَوَجَنَّةٌ وَاحِدَةٌ هِيَ إِنَّهَا جِنَانٌ كَثِيرَةٌ وَإِنَّهُ فِي جَنَّةِ الْفِرْدَوْسِ

Shahih Bukhari 3683: Telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin 'Amru] telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq] dari [Humaid] berkata: aku mendengar Anas radliyallahu 'anhu berkata: Pada perang Badar, Haritsah mendapat luka padahal dia masih kecil. Kemudian ibunya datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: "Wahai Rasulullah, anda mengetahui kedudukan Haritsah di sisiku. Seandainya dia berada di surga aku akan sabar dan berharap memperoleh pahala. Namun kalau keadaannya lain, anda akan lihat apa yang aku lakukan." Maka beliau berkata: "Janganlah begitu. Atau apakah kamu merasa berat ditinggal oleh anakmu atau kamu kira surga itu hanya satu? Sesungguhnya surga itu banyak dan anakmu sekarang berada di dalam surga Firdaus."

Shahih Bukhari #3684

صحيح البخاري ٣٦٨٤: حَدَّثَنِي إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ إِدْرِيسَ قَالَ سَمِعْتُ حُصَيْنَ بْنَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ سَعْدِ بْنِ عُبَيْدَةَ عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ السُّلَمِيِّ عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ بَعَثَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبَا مَرْثَدٍ الْغَنَوِيَّ وَالزُّبَيْرَ بْنَ الْعَوَّامِ وَكُلُّنَا فَارِسٌ قَالَ انْطَلِقُوا حَتَّى تَأْتُوا رَوْضَةَ خَاخٍ فَإِنَّ بِهَا امْرَأَةً مِنْ الْمُشْرِكِينَ مَعَهَا كِتَابٌ مِنْ حَاطِبِ بْنِ أَبِي بَلْتَعَةَ إِلَى الْمُشْرِكِينَ فَأَدْرَكْنَاهَا تَسِيرُ عَلَى بَعِيرٍ لَهَا حَيْثُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْنَا الْكِتَابُ فَقَالَتْ مَا مَعَنَا كِتَابٌ فَأَنَخْنَاهَا فَالْتَمَسْنَا فَلَمْ نَرَ كِتَابًا فَقُلْنَا مَا كَذَبَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَتُخْرِجِنَّ الْكِتَابَ أَوْ لَنُجَرِّدَنَّكِ فَلَمَّا رَأَتْ الْجِدَّ أَهْوَتْ إِلَى حُجْزَتِهَا وَهِيَ مُحْتَجِزَةٌ بِكِسَاءٍ فَأَخْرَجَتْهُ فَانْطَلَقْنَا بِهَا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ عُمَرُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَدْ خَانَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَالْمُؤْمِنِينَ فَدَعْنِي فَلِأَضْرِبَ عُنُقَهُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا حَمَلَكَ عَلَى مَا صَنَعْتَ قَالَ حَاطِبٌ وَاللَّهِ مَا بِي أَنْ لَا أَكُونَ مُؤْمِنًا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرَدْتُ أَنْ يَكُونَ لِي عِنْدَ الْقَوْمِ يَدٌ يَدْفَعُ اللَّهُ بِهَا عَنْ أَهْلِي وَمَالِي وَلَيْسَ أَحَدٌ مِنْ أَصْحَابِكَ إِلَّا لَهُ هُنَاكَ مِنْ عَشِيرَتِهِ مَنْ يَدْفَعُ اللَّهُ بِهِ عَنْ أَهْلِهِ وَمَالِهِ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَدَقَ وَلَا تَقُولُوا لَهُ إِلَّا خَيْرًا فَقَالَ عُمَرُ إِنَّهُ قَدْ خَانَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَالْمُؤْمِنِينَ فَدَعْنِي فَلِأَضْرِبَ عُنُقَهُ فَقَالَ أَلَيْسَ مِنْ أَهْلِ بَدْرٍ فَقَالَ لَعَلَّ اللَّهَ اطَّلَعَ إِلَى أَهْلِ بَدْرٍ فَقَالَ اعْمَلُوا مَا شِئْتُمْ فَقَدْ وَجَبَتْ لَكُمْ الْجَنَّةُ أَوْ فَقَدْ غَفَرْتُ لَكُمْ فَدَمَعَتْ عَيْنَا عُمَرَ وَقَالَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ

Shahih Bukhari 3684: Telah menceritakan kepadaku [Ishaq bin Ibrahim] telah mengabarkan kepada kami [Abdullah bin Idris] berkata: aku mendengar [Hushain bin 'Abdur Rahman] dari [Sa'ad bin 'Ubadah] dari [Abu 'Abdurrahman As-Sulamiy] dari 'Ali radliyallahu 'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengutus aku, Abu Martsad Al Ghanawiy dan Az Zubair bin Al 'Awwam, yang mana kami adalah penunggang kuda yang ulung. Beliau berkata: "Berangkatlah kalian hingga sampai di sebuah taman yang bernama Khakh, disana ada seorang wanita dari kaum Musyrikin yang membawa sepucuk surat dari Hathib bin Abi Balta'ah yang ditujukan untuk kaum Musyrikin." Maka kami dapati wanita itu sedang berjalan dengan untanya persis seperti apa yang disampaikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Maka kami bertanya: "Mana surat itu?" Wanita itu menjawab: "Tidak ada surat pada kami." Maka kami memeriksanya, namun kami tidak melihat adanya sepucuk suratpun. Kami katakan: "Tidak mungkin Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdusta. Kamu keluarkan surat itu atau kami akan menggeladah kamu." Setelah wanita melihat kesungguhan kami, dia melirik pada kain ikat pinggangnya, yaitu yang ternyata surat itu disembunyikan dibalik kain ikat pinggangnya. Akhirnya dia mengeluarkan surat itu. Kemudian kami berangkat menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan membawa surat itu. Lalu 'Umar berkata: "Wahai Rasulullah, dia telah berkhianat kepada Allah dan Rasul-Nya dan juga kaum mu'minin. Biarkan aku memenggal leher orang ini." Kemudian beliau bertanya: "Apa yang mendorongmu berbuat seperti?" Hathib menjawab: "Demi Allah, tidaklah aku bermaksud untuk tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Maksudku, hanyalah agar aku memiliki penjamin di tengah kaum (musyrikin) yang dengannya Allah melindungi keluarga dan hartaku. Juga tidak ada satupun dari shahabat anda melainkan dia punya kerabat di sana yang dengannya Allah akan melindungi keluarga dan hartanya." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Dia benar. Dan janganlah kalian katakan padanya kecuali kebaikan." Namun 'Umar tetap berkata: "Dia telah berkhianat kepada Allah dan Rasul-Nya dan juga kaum mu'minin. Biarkan aku memenggal leher orang ini." Maka beliau bersabda: "Bukankan dia termasuk orang yang ikut perang Badar. Dan Allah telah mendatangi Ahlu Badar dan berfirman: "Silakan kalian berbuat apa yang kalian suka karena telah wajib bagi kalian untuk masuk ke dalam surga." atau: "Sungguh Aku telah mengampuni kalian." Maka air mata 'Umar bercucuran lalu berkata: "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui."