الجهاد والسير

Kitab Jihad dan Penjelajahan

Shahih Bukhari #2644

صحيح البخاري ٢٦٤٤: حَدَّثَنِي إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ سَمِعَ يَحْيَى بْنَ آدَمَ حَدَّثَنَا أَبُو الْأَحْوَصِ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ عَمْرِو بْنِ مَيْمُونٍ عَنْ مُعَاذٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كُنْتُ رِدْفَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى حِمَارٍ يُقَالُ لَهُ عُفَيْرٌ فَقَالَ يَا مُعَاذُ هَلْ تَدْرِي حَقَّ اللَّهِ عَلَى عِبَادِهِ وَمَا حَقُّ الْعِبَادِ عَلَى اللَّهِ قُلْتُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ فَإِنَّ حَقَّ اللَّهِ عَلَى الْعِبَادِ أَنْ يَعْبُدُوهُ وَلَا يُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَحَقَّ الْعِبَادِ عَلَى اللَّهِ أَنْ لَا يُعَذِّبَ مَنْ لَا يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَلَا أُبَشِّرُ بِهِ النَّاسَ قَالَ لَا تُبَشِّرْهُمْ فَيَتَّكِلُوا

Shahih Bukhari 2644: Telah bercerita kepadaku [Ishaq bin Ibrahim] dia mendengar [Yahya bin Adam] telah bercerita kepada kami [Abu Al Ahwash] dari [Abu Ishaq] dari ['Amru bin Maimun] dari Mu'adz radliyallahu 'anhu berkata: Aku pernah membonceng di belakang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam diatas seekor keledai yang diberi nama 'Uqair lalu Beliau bertanya: "Wahai Mu'adz, tahukah kamu apa hak Allah atas para hamba-Nya dan apa hak para hamba atas Allah?" Aku jawab: "Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu." Beliau bersabda: "Sesungguhnya hak Allah atas para hamba-Nya adalah mereka beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun dan hak para hamba-Nya atas Allah adalah seorang hamba tidak akan disiksa selama dia tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun." Lalu aku berkata: "Wahai Rasulullah, apakah boleh aku menyampaikan kabar gembira ini kepada manusia?" Beliau menjawab: "Jangan kamu beritahukan mereka sebab nanti mereka akan berpasrah saja."

Shahih Bukhari #2645

صحيح البخاري ٢٦٤٥: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ سَمِعْتُ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كَانَ فَزَعٌ بِالْمَدِينَةِ فَاسْتَعَارَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَسًا لَنَا يُقَالُ لَهُ مَنْدُوبٌ فَقَالَ مَا رَأَيْنَا مِنْ فَزَعٍ وَإِنْ وَجَدْنَاهُ لَبَحْرًا

Shahih Bukhari 2645: Telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah bercerita kepada kami [Ghundar] telah bercerita kepada kami [Syu'bah] aku mendengar [Qatadah] dari Anas bin Malik radliyallahu 'anhu berkata: Pernah terjadi gempa bumi menimpa penduduk Madinah kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam meminjam kuda kami yang dinamakan Mandub lalu Beliau berkata: "Kami tidak mendapatkan gempa itu namun yang kami temui hanyalah lautan."

Shahih Bukhari #2646

صحيح البخاري ٢٦٤٦: حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي سَالِمُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّمَا الشُّؤْمُ فِي ثَلَاثَةٍ فِي الْفَرَسِ وَالْمَرْأَةِ وَالدَّارِ

Shahih Bukhari 2646: Telah bercerita kepada kami [Abu Al Yaman] telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhriy] berkata telah bercerita kepadaku [Salim bin 'Abdullah] bahwa Abdullah bin 'Umar radliyallahu 'anhuma berkata aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya kesialan ada pada tiga hal, pada kuda, wanita dan tempat tinggal."

Shahih Bukhari #2647

صحيح البخاري ٢٦٤٧: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ أَبِي حَازِمِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ السَّاعِدِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنْ كَانَ فِي شَيْءٍ فَفِي الْمَرْأَةِ وَالْفَرَسِ وَالْمَسْكَنِ

Shahih Bukhari 2647: Telah bercerita kepada kami ['Abdullah bin Maslamah] dari [Malik] dari [Abu Hazim bin Dinar] dari Sahal bin Sa'ad as-Sa'idiy radliyallahu 'anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kalau ada kesialan pada sesuatu, maka ada pada wanita, kuda dan tempat tinggal."

Shahih Bukhari #2648

صحيح البخاري ٢٦٤٨: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ أَبِي صَالِحٍ السَّمَّانِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْخَيْلُ لِثَلَاثَةٍ لِرَجُلٍ أَجْرٌ وَلِرَجُلٍ سِتْرٌ وَعَلَى رَجُلٍ وِزْرٌ فَأَمَّا الَّذِي لَهُ أَجْرٌ فَرَجُلٌ رَبَطَهَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَأَطَالَ فِي مَرْجٍ أَوْ رَوْضَةٍ فَمَا أَصَابَتْ فِي طِيَلِهَا ذَلِكَ مِنْ الْمَرْجِ أَوْ الرَّوْضَةِ كَانَتْ لَهُ حَسَنَاتٍ وَلَوْ أَنَّهَا قَطَعَتْ طِيَلَهَا فَاسْتَنَّتْ شَرَفًا أَوْ شَرَفَيْنِ كَانَتْ أَرْوَاثُهَا وَآثَارُهَا حَسَنَاتٍ لَهُ وَلَوْ أَنَّهَا مَرَّتْ بِنَهَرٍ فَشَرِبَتْ مِنْهُ وَلَمْ يُرِدْ أَنْ يَسْقِيَهَا كَانَ ذَلِكَ حَسَنَاتٍ لَهُ وَرَجُلٌ رَبَطَهَا فَخْرًا وَرِئَاءً وَنِوَاءً لِأَهْلِ الْإِسْلَامِ فَهِيَ وِزْرٌ عَلَى ذَلِكَ وَسُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْحُمُرِ فَقَالَ مَا أُنْزِلَ عَلَيَّ فِيهَا إِلَّا هَذِهِ الْآيَةُ الْجَامِعَةُ الْفَاذَّةُ { فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ }

Shahih Bukhari 2648: Telah bercerita kepada kami ['Abdullah bin Maslamah] dari [Malik] dari [Zaid bin Aslam] dari [Abu Shalih As-Samman] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kuda itu ada tiga jenis; Yang pertama kuda yang bagi seorang pemiliknya menjadi pahala, yang kedua menjadi sarana untuk memenuhi kebutuhan dan yang ketiga mendatangkan dosa. Adapun orang yang mendapatkan pahala adalah orang yang menambat kudanya untuk kepentingan fii sabilillah dimana dia mengikatnya di ladang hijau penuh rerumputan atau taman. Apa saja yang didapatkan kuda itu selama berada dalam pengembalaan di ladang penuh rerumputan hijau atau taman maka semua akan menjadi kebaikan bagi orang itu. Seandainya talinya putus lalu kuda itu berlari sekali atau dua kali maka jejak-jejak dan kotorannya akan menjadi kebaikan bagi pemiliknya. Dan seandainya kuda itu melewati sungai lalu minum darinya sedangkan dia tidak hendak memberinya minum maka semua itu baginya adalah kebaikan. Yang kedua adalah seseorang yang menambatkan kudanya dengan kesombongan, pamer dan permusuhan terhadap Kaum Muslimin maka baginya adalah dosa disebabkan perbuatannya itu." Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya tentang keledai, maka Beliau menjawab: "Tidak ada wahyu yang diturunkan kepadaku tentang itu kecuali ayat ini, yang mencakup banyak faedah: (Maka barangsiapa yang beramal kebaikan seberat biji sawi maka dia akan melihat balasannya dan barang siapa yang beramal keburukan seberat biji sawi maka dia akan melihat balasannya) (QS. Al Zalzalah: 7-8).

Shahih Bukhari #2649

صحيح البخاري ٢٦٤٩: حَدَّثَنَا مُسْلِمٌ حَدَّثَنَا أَبُو عَقِيلٍ حَدَّثَنَا أَبُو الْمُتَوَكِّلِ النَّاجِيُّ قَالَ أَتَيْتُ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ الْأَنْصَارِيَّ فَقُلْتُ لَهُ حَدِّثْنِي بِمَا سَمِعْتَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَافَرْتُ مَعَهُ فِي بَعْضِ أَسْفَارِهِ قَالَ أَبُو عَقِيلٍ لَا أَدْرِي غَزْوَةً أَوْ عُمْرَةً فَلَمَّا أَنْ أَقْبَلْنَا قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَحَبَّ أَنْ يَتَعَجَّلَ إِلَى أَهْلِهِ فَلْيُعَجِّلْ قَالَ جَابِرٌ فَأَقْبَلْنَا وَأَنَا عَلَى جَمَلٍ لِي أَرْمَكَ لَيْسَ فِيهِ شِيَةٌ وَالنَّاسُ خَلْفِي فَبَيْنَا أَنَا كَذَلِكَ إِذْ قَامَ عَلَيَّ فَقَالَ لِي النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا جَابِرُ اسْتَمْسِكْ فَضَرَبَهُ بِسَوْطِهِ ضَرْبَةً فَوَثَبَ الْبَعِيرُ مَكَانَهُ فَقَالَ أَتَبِيعُ الْجَمَلَ قُلْتُ نَعَمْ فَلَمَّا قَدِمْنَا الْمَدِينَةَ وَدَخَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَسْجِدَ فِي طَوَائِفِ أَصْحَابِهِ فَدَخَلْتُ إِلَيْهِ وَعَقَلْتُ الْجَمَلَ فِي نَاحِيَةِ الْبَلَاطِ فَقُلْتُ لَهُ هَذَا جَمَلُكَ فَخَرَجَ فَجَعَلَ يُطِيفُ بِالْجَمَلِ وَيَقُولُ الْجَمَلُ جَمَلُنَا فَبَعَثَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوَاقٍ مِنْ ذَهَبٍ فَقَالَ أَعْطُوهَا جَابِرًا ثُمَّ قَالَ اسْتَوْفَيْتَ الثَّمَنَ قُلْتُ نَعَمْ قَالَ الثَّمَنُ وَالْجَمَلُ لَكَ

Shahih Bukhari 2649: Telah bercerita kepada kami [Muslim] telah bercerita kepada kami [Abu 'Aqil] telah bercerita kepada kami [Abu Al Mutawakkil An-Najiy] berkata: Aku menemui Jabir bin 'Abdullah Al Anshariy lalu aku katakan kepadanya: "Ceritakanlah kepadaku apa yang kamu dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam!" Dia berkata: Aku pernah bepergian bersama Beliau dalam suatu perjalanan safar yang Beliau lakukan. -Abu 'Aqil berkata: Aku tidak tahu apakah perjalanan untuk peperangan atau 'umrah.- Setelah kami hampir akan kembali, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapa yang ingin bersegera menemui keluarganya silakan." Jabir berkata: Maka kami kembali dimana aku mengendarai untaku yang warnanya merah kehitaman dan sangat lambat. Sementara itu orang-orang ada di belakangku. Ketika dalam keadaan seperti itu, tiba-tiba Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menghampiriku dan bersabda kepadaku: "Wahai Jabir, berhentilah sebentar." Lalu Beliau mecambuk untaku dengan cemeti sekali cambuk, hingga untaku melompat dari posisinya. Kemudian Beliau berkata: "Apakah kamu akan menjual unta ini?" Aku jawab: "Iya." Setelah kami sampai di Madinah dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memasuki masjid di tengah-tengah kerumunan para sahabat dan aku pun masuk mengikuti Beliau dan aku telah mengikat unta di tempat penambatannya maka aku berkata kepada Beliau: "Ini unta anda." Maka Beliau keluar lalu menuntun unta itu seraya berkata: "Unta ini adalah unta kita." Lalu Beliau mengirim beberapa awaq (mata uang) berupa emas dan berkata: "Berikan emas ini kepada Jabir." Kemudian Beliau berkata: "Apakah kamu sudah menerima uang penjualannya?" Aku katakan: "Ya, sudah." Lalu Beliau berkata: "Uang dan unta itu untukmu."

Shahih Bukhari #2650

صحيح البخاري ٢٦٥٠: حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ عَنْ قَتَادَةَ سَمِعْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كَانَ بِالْمَدِينَةِ فَزَعٌ فَاسْتَعَارَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَسًا لِأَبِي طَلْحَةَ يُقَالُ لَهُ مَنْدُوبٌ فَرَكِبَهُ وَقَالَ مَا رَأَيْنَا مِنْ فَزَعٍ وَإِنْ وَجَدْنَاهُ لَبَحْرًا

Shahih Bukhari 2650: Telah bercerita kepada kami [Ahmad bin Muhammad] telah mengabarkan kepada kami [Abdullah] telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] aku mendengar Anas bin Malik radliyallahu 'anhu berkata: Pernah terjadi gempa bumi di Madinah kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam meminjam kuda milik Abu Thalhah yang dinamakan Mandub lalu mengendarainya kemudian (setelah kembali), Beliau berkata: "Kami tidak mendapatkan gempa itu namun yang kami temui hanyalah lautan."

Shahih Bukhari #2651

صحيح البخاري ٢٦٥١: حَدَّثَنَا عُبَيْدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ عَنْ أَبِي أُسَامَةَ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَعَلَ لِلْفَرَسِ سَهْمَيْنِ وَلِصَاحِبِهِ سَهْمًا وَقَالَ مَالِكٌ يُسْهَمُ لِلْخَيْلِ وَالْبَرَاذِينِ مِنْهَا لِقَوْلِهِ { وَالْخَيْلَ وَالْبِغَالَ وَالْحَمِيرَ لِتَرْكَبُوهَا } وَلَا يُسْهَمُ لِأَكْثَرَ مِنْ فَرَسٍ

Shahih Bukhari 2651: Telah bercerita kepada kami ['Ubaid bin Isma'il] dari [Abu Usamah] dari ['Ubaidillah] dari [Nafi'] dari Ibnu 'Umar radliyallahu 'anhuma bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjadikan dua saham untuk kuda dan satu saham untuk pemiliknya. Dan berkata Malik: Diberi bagian bagi kuda dan kuda Turki berdasarkan firman Allah {WAL KHAILA WAL BIGHAALA WAL HAMIIRA LITARKABUUHAA} (Dan kuda, baghol dan keledai untuk dikendarai). Dan tidak ada yang diberi bagian lebih banyak dari kuda.

Shahih Bukhari #2652

صحيح البخاري ٢٦٥٢: حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا سَهْلُ بْنُ يُوسُفَ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ قَالَ رَجُلٌ لِلْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَفَرَرْتُمْ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ حُنَيْنٍ قَالَ لَكِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَفِرَّ إِنَّ هَوَازِنَ كَانُوا قَوْمًا رُمَاةً وَإِنَّا لَمَّا لَقِينَاهُمْ حَمَلْنَا عَلَيْهِمْ فَانْهَزَمُوا فَأَقْبَلَ الْمُسْلِمُونَ عَلَى الْغَنَائِمِ وَاسْتَقْبَلُونَا بِالسِّهَامِ فَأَمَّا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمْ يَفِرَّ فَلَقَدْ رَأَيْتُهُ وَإِنَّهُ لَعَلَى بَغْلَتِهِ الْبَيْضَاءِ وَإِنَّ أَبَا سُفْيَانَ آخِذٌ بِلِجَامِهَا وَالنَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ أَنَا النَّبِيُّ لَا كَذِبْ أَنَا ابْنُ عَبْدِ الْمُطَّلِبْ

Shahih Bukhari 2652: Telah bercerita kepada kami [Qutaibah] telah bercerita kepada kami [Sahal bin Yusuf] dari [Syu'bah] dari [Abu Ishaq], Ada seorang laki-laki berkata kepada Al Bara' bin 'Azib radliyallahu 'anhuma: "Apakah kalian kabur dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada peperangan Hunain?" Dia berkata: "Tetapi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidaklah kabur." Sesungguhnya Hawazin adalah suatu kaum yang ahli memanah dan kami ketika bertemu dengan mereka kami mampu menangani mereka dan mereka kalah, namun kaum muslimin mulai serius dengan ghanimah, mereka menghujani kami dengan anak panah, sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidaklah kabur. Sungguh aku melihat Beliau tetap diatas baghol (peranakan antara kuda dengan keledai) Beliau yang berwarna putih sementara Abu Sufyan menuntun baghol tersebut dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku adalah seorang Nabi yang tidak berdusta dan aku adalah anak dari 'Abdul Muththalib."

Shahih Bukhari #2653

صحيح البخاري ٢٦٥٣: حَدَّثَنِي عُبَيْدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ عَنْ أَبِي أُسَامَةَ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ كَانَ إِذَا أَدْخَلَ رِجْلَهُ فِي الْغَرْزِ وَاسْتَوَتْ بِهِ نَاقَتُهُ قَائِمَةً أَهَلَّ مِنْ عِنْدِ مَسْجِدِ ذِي الْحُلَيْفَةِ

Shahih Bukhari 2653: Telah bercerita kepadaku ['Ubaid bin Isma'il] dari [Abu Usamah] dari ['Ubaidillah] dari [Nafi'] dari Ibnu 'Umar radliyallahu 'anhuma dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa Apabila Beliau memasukkan kakinya ke dalam pijakan pelana sementara unta Beliau telah siap berdiri, maka Beliau bertalbiyah dari masjid Dzul Hulaifah.