مسند الشافعي ١٧٢٩: أَخْبَرَنَا مُسْلِمٌ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ، عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ، عَنْ جَابِرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ رَأَى النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَمَى الْجِمَارَ مِثْلَ حَصَى الْخَذْفِ
Musnad Syafi'i 1729: Muslim mengabarkan kepada kami dari Ibnu Juraij, dari Abu Az-Zubair, dari Jabir: Bahwa ia pernah melihat Nabi SAW melempar semua jumrah dengan batu kerikil yang kecil. 956
مسند الشافعي ١٧٣٠: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، عَنْ حُمَيْدِ بْنِ قَيْسٍ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ بْنِ الْحَارِثِ التَّيْمِيِّ، عَنْ رَجُلٍ، مِنْ قَوْمِهِ مِنْ بَنِي تَيْمٍ يُقَالُ لَهُ مُعَاذٌ، أَوِ ابْنُ مُعَاذٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُنْزِلُ النَّاسَ بِمِنًى مَنَازِلَهُمْ وَهُوَ يَقُولُ: «ارْمُوا بِمِثْلِ حَصَى الْخَذْفِ»
Musnad Syafi'i 1730: Sufyan mengabarkan kepada kami dari Humaid bin Qais, dari Muhammad bin Ibrahim bin Harits At-Taimi, dari seorang lelaki dari kalangan kaumnya, yaitu Bani Tamim (dikenal dengan nama Mu'adz atau Ibnu Mu'adz): Bahwa Nabi menempatkan orang-orang di Mina, di tempat-tempat tinggal mereka seraya bersabda, "Lemparlah oleh kalian dengan batu kerikil sebesar batu ketapel"957
مسند الشافعي ١٧٣١: أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ سُلَيْمٍ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَخَّصَ لِأَهْلِ السِّقَايَةِ مِنْ أَهْلِ بَيْتِهِ أَنْ يَبِيتُوا بِمَكَّةَ لَيَالِيَ مِنًى
Musnad Syafi'i 1731: Yahya bin Sulaim mengabarkan kepada kami dari Ubaidillah bin Umar, dari Nafi', dari Ibnu Umar: Bahwa Nabi memberikan rukhshah kepada pengurus jabatan siqayah dari kalangan ahli baitnya untuk menginap di Makkah, di malam-malam Mina. 958
مسند الشافعي ١٧٣٢: أَخْبَرَنَا مُسْلِمٌ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ، عَنْ عَطَاءٍ، مِثْلَهُ، وَزَادَ عَطَاءٌ: مِنْ أَجْلِ سِقَايَتِهِمْ
Musnad Syafi'i 1732: Muslim mengabarkan kepada kami dari Ibnu Juraij, dari Atha tentang hadits yang semisal. Atha menambahkan, "Karena pekeijaan mereka yang mengurus siqayah." 959
مسند الشافعي ١٧٣٣: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، عَنْ سُلَيْمَانَ الْأَحْوَلِ، عَنْ طَاوُسٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: أُمِرَ النَّاسُ أَنْ يَكُونَ آخِرُ عَهْدِهِمْ بِالْبَيْتِ، إِلَّا أَنَّهُ رُخِّصَ لِلْمَرْأَةِ الْحَائِضِ
Musnad Syafi'i 1733: Sufyan mengabarkan kepada kami dari Sulaiman Al Ahwal, dan Thawus, dari Ibnu Abbas, ia mengatakan: Orang-orang diperintahkan agar akhir masa (ibadah haji) mereka ialah di Baitullah, hanya saja hal itu dimaafkan bagi wanita yang sedang haid sebagai rukhshah. 960