مسند الشافعي ٢٤٤: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ إِسْحَاقَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ جَدَّتَهُ مُلَيْكَةَ دَعَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِطَعَامٍ صَنَعَتْهُ لَهُ فَأَكَلَ مِنْهُ ثُمَّ قَالَ: «قُومُوا فَلْأُصَلِّي لَكُمْ» . قَالَ أَنَسٌ: فَقُمْتُ إِلَى حَصِيرٍ لَنَا قَدِ اسْوَدَّ مِنْ طُولِ مَا لُبِسَ فَنَضَحْتُهُ بِمَاءٍ، فَقَامَ عَلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَصَفَفْتُ أَنَا وَالْيَتِيمُ خَلْفَهُ وَالْعَجُوزُ مِنْ وَرَائِنَا
Musnad Syafi'i 244: Malik mengabarkan kepada kami dari Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah, dari Anas bin Malik : Bahwa neneknya. Mulaikah, pernah mengundang Rasulullah untuk suatu jamuan makan yang ia buat sendiri khusus untuk beliau. Maka beliau memakan sebagian darinya, kemudian bersabda “Bangkitlah kalian, aku akan shalat menjadi imam kalian.'' Anas melanjutkan kisahnya: Maka aku bangkit menuju ke suatu tikar milik kami yang telah hitam karena sudah tua, lalu aku mencipratinya (mengelapnya) dengan air. Kemudian Rasulullah berdiri di atas tikar itu, sedangkan aku dan- seorang anak yatim membuat shaf di belakangnya dan nenek berdiri di belakang kami. 250
مسند الشافعي ٢٤٥: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكِ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَكِبَ فَرَسًا فَصُرِعَ عَنْهُ فَجُحِشَ شِقِّهِ الْأَيْمَنُ، فَصَلَّى صَلَاةً مِنَ الصَّلَوَاتِ وَهُوَ قَاعِدٌ فَصَلَّيْنَا مَعَهُ قُعُودًا، فَلَمَّا انْصَرَفَ قَالَ: " إِنَّمَا جُعِلَ الْإِمَامُ لِيُؤْتَمَّ بِهِ، فَإِذَا صَلَّى قَائِمًا فَصَلُّوا قِيَامًا، وَإِذَا رَكَعَ فَارْكَعُوا، أَوْ إِذَا رَفَعَ فَارْفَعُوا، وَإِذَا قَالَ: سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ فَقُولُوا: رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ، وَإِذَا صَلَّى جَالِسًا فَصَلُّوا جُلُوسًا أَجْمَعُونَ " هُوَ مَنْسُوخٌ
Musnad Syafi'i 245: Malik mengabarkan kepada kami dari Ibnu Syihab, dari Anas bin Malik: Bahwa Rasulullah menaiki seekor kuda, dan ternyata beliau terjatuh hingga lambung kanannya terluka. Lalu beliau melakukan salah satu shalat fardhu dengan duduk, maka kami shalat bersama beliau dengan duduk pula. Ketika beliau selesai dari shalat, beliau bersabda, “Sesungguhnya imam itu dijadikan hanya untuk diikuti. Apabila imam shalat dengan berdiri, maka shalatlah kalian dengan berdiri: apabila ia ruku, maka rukulah kalian; apabila ia mengangkat (kepalanya dari ruku), maka angkatlah kepala kalian dan apabila ia mengucapkan 'Sami'allaahu liman hamidah!', maka ucapkanlah oleh kalian 'Rabbanaa walakal hamdu'. Apabila ia shalat dengan duduk, maka shalatlah kalian semua dengan duduk pula” 251. Ini telah di-nasakh.
مسند الشافعي ٢٤٦: أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ حَسَّانَ، عَنْ حَمَّادِ بْنِ سَلَمَةَ، عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، يَعْنِي بِمِثْلِهِ
Musnad Syafi'i 246: Yahya bin Hasan mengabarkan kepada kami, dari Hammad bin Salamah, dari Hisyam bin Urwah, dari ayahnya, dari Aisyah , yakni hadits yang semisal dengannya. 252
مسند الشافعي ٢٤٧: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ إِسْحَاقَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ، عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: «صَلَّيْتُ أَنَا وَيَتِيمٌ لَنَا خَلْفَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي بَيْتِنَا وَأُمُّ سُلَيْمٍ خَلْفَنَا»
Musnad Syafi'i 247: Malik mengabarkan kepada kami dari Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah, dari Anas , ia berkata, “Aku dan seorang anak yatim kami shalat di belakang Nabi di rumah kami, sedangkan Ummu Sulaim di belakang kami.” 253
مسند الشافعي ٢٤٨: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، عَنْ أَبِي حَازِمٍ قَالَ: " سَأَلُوا سَهْلَ بْنَ سَعْدٍ: مِنْ أَيِّ شَيْءٍ مِنْبَرُ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؟ قَالَ: مَا بَقِيَ مِنَ النَّاسِ أَحَدٌ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي، مِنْ أَثْلِ الْغَابَةِ، عَمِلَهُ لَهُ فُلَانٌ مَوْلَى فُلَانَةَ، وَلَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ صَعِدَ عَلَيْهِ اسْتَقْبَلَ الْقِبْلَةَ فَكَبَّرَ ثُمَّ قَرَأَ، ثُمَّ رَجَعَ، ثُمَّ نَزَلَ الْقَهْقَرَى فَسَجَدَ، ثُمَّ صَعِدَ فَقَرَأَ، ثُمَّ رَجَعَ، ثُمَّ نَزَلَ الْقَهْقَرَى، ثُمَّ سَجَدَ
Musnad Syafi'i 248: Sufyan mengabarkan kepada kami dari Abu Hazim, ia mengatakan: Ada segolongan orang memperdebatkan masalah mimbar, lalu mereka menanyakan kepada Sahl bin Sa'd, “Dari apakah mimbar Rasulullah dibuat?” Sahl menjawab, “Tiada seorang pun yang masih hidup lebih mengetahui mengenai mimbar itu selain diriku. Mimbar itu terbuat dari kayu hutan yang disebut kayu atsal, dibuat oleh si fulan maula fulanah. Dan sesungguhnya aku pernah melihat Rasulullah ketika naik ke atasnya menghadap ke arah kiblat, lalu bertakbir dan membaca (Al Qur'an), kemudian ruku, lalu turun dengan berjalan mundur, setelah itu beliau sujud, kemudian naik lagi dan membaca (Al Qur'an), lalu ruku; sesudah itu turun dengan berjalan mundur, kemudian sujud.”254
مسند الشافعي ٢٤٩: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ مَخْرَمَةَ بْنِ سُلَيْمَانَ، عَنْ كُرَيْبٍ مَوْلَى ابْنِ عَبَّاسٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّهُ أَخْبَرَهُ " أَنَّهُ، بَاتَ عِنْدَ مَيْمُونَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ وَهِيَ خَالَتُهُ، قَالَ: فَاضْطَجَعْتُ فِي عَرْضِ الْوِسَادَةِ وَاضْطَجَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَهْلُهُ فِي طُولِهَا، فَنَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى إِذَا انْتَصَفَ اللَّيْلُ، أَوْ قَبْلَهُ بِقَلِيلٍ، أَوْ بَعْدَهُ بِقَلِيلٍ اسْتَيْقَظَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَلَسَ يَمْسَحُ وَجْهَهُ بِيَدِهِ، ثُمَّ قَرَأَ الْعَشْرَ الْآيَاتِ الْخَوَاتِمَ مِنْ سُورَةِ آلِ عِمْرَانَ، ثُمَّ قَامَ إِلَى شَنٍّ مُعَلَّقَةٍ فَتَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ وُضُوءَهُ، ثُمَّ قَامَ يُصَلِّي، فَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ: فَقُمْتُ فَصَنَعْتُ مِثْلَ مَا صَنَعَ ثُمَّ ذَهَبْتُ فَقُمْتُ إِلَى جَنْبِهِ، فَوَضَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَهُ الْيُمْنَى عَلَى رَأْسِي وَأَخَذَ بِأُذُنِي الْيُمْنَى يَفْتِلُهَا، فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ، ثُمَّ رَكْعَتَيْنِ، ثُمَّ رَكْعَتَيْنِ، ثُمَّ رَكْعَتَيْنِ، ثُمَّ رَكْعَتَيْنِ، ثُمَّ رَكْعَتَيْنِ، ثُمَّ أَوْتَرَ، ثُمَّ اضْطَجَعَ حَتَّى جَاءَ الْمُؤَذِّنُ فَقَامَ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ خَفِيفَتَيْنِ، ثُمَّ خَرَجَ فَصَلَّى الصُّبْحَ
Musnad Syafi'i 249: Malik mengabarkan kepada kami dari Makramah bin Sulaiman, dari Kuraib mantan budak Ibnu Abbas, dari Ibnu Abbas ; la mengabarkan kepadanya bahwa ia pernah menginap di rumah Maimunah, istri Nabi Ummul Mukminin, yaitu bibinya. lbnu Abbas bercerita. “Maka aku membaringkan diriku di bagian yang melebar dari bantal, sedangkan Nabi dan istrinya membaringkan diri di bagian yang memanjang darinya. Rasulullah tidu; hingga ketika malam hari mencapai separuhnya atau sedikit sebelum tengah malam atau sesudahnya, beliau bangun, lalu duduk dan mengusap wajah dengan tangannya, kemudian membaca 10 ayat terakhir dari surah Aali Imran. Sesudah itu beliau bangkit menuju qirbah (wadah air) yang tergantung, lalu berwudhu dengan wudhu yang baik. Kemudian beliau berdiri dan shalat.” Ibnu Abbas melanjutkan kisahnya, ""Maka aku berdiri pula dan melakukan hal yang sama seperti apa yang dilakukan beliau, lalu aku berdiri di samping beliau. Maka Rasulullah meletakkan tangan kanannya di kepalaku dan menjewer telinga kananku. Kemudian beliau shalat 2 rakaat, lalu 2 rakaat lagi, lalu 2 rakaat lagi, lalu 2 rakaat lagi, lalu 2 rakaat lagi, kemudian shalat Witir. Sesudah itu beliau berbaring hingga muadzin datang, lalu shalat 2 rakaat yang ringan, kemudian keluar dan shalat Subuh.” 255
مسند الشافعي ٢٥٠: أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ عُرْوَةَ، عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: «كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي صَلَاتَهُ مِنَ اللَّيْلِ وَأَنَا مُعْتَرِضَةٌ بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْقِبْلَةِ كَاعْتِرَاضِ الْجَنَازَةِ»
Musnad Syafi'i 250: Ibnu Uyainah mengabarkan kepada kami dari Az-Zuhri, dari Urwah, dari Aisyah , ia berkata, “Rasulullah melakukan suatu shalat di malam hari, sedangkan aku (tidur) membujur antara beliau dan arah kiblat sebagaimana jenazah terbujur.” 256
مسند الشافعي ٢٥١: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ مَالِكِ بْنِ مِغْوَلٍ، عَنْ عَوْنِ بْنِ أَبِي جُحَيْفَةَ، عَنْ أَبِيهِ، أَنَّهُ قَالَ: رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْأَبْطَحِ وَخَرَجَ، فَخَرَجَ بِلَالٌ بِالْعَنَزَةِ فَرَكَزَهَا فَصَلَّى إِلَيْهَا، وَالْكَلْبُ وَالْمَرْأَةُ وَالْحِمَارُ يَمُرُّونَ بَيْنَ يَدَيْهِ
Musnad Syafi'i 251: Sufyan bin Uyainah mengabarkan kepada kami dari Malik bin Maghul, dari Aun bin Juhaifah, dari ayahnya bahwa ia berkata “Aku pernah melihat Rasulullah di Abthah, beliau keluar lalu Bilal keluar membawa tombak pendek dan menancapkannya; kemudian beliau shalat menghadap ke arah tombak itu, sedangkan anjing, wanita dan keledai berlalu-lalang di hadapannya.”257
مسند الشافعي ٢٥٢: أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ، أَخْبَرَنَا الْأَعْمَشُ، عَنْ إِبْرَاهِيمَ، عَنْ هَمَّامِ بْنِ الْحَارِثِ قَالَ: صَلَّى بِنَا حُذَيْفَةُ عَلَى دُكَّانٍ مُرْتَفِعٍ فَسَجَدَ عَلَيْهِ، فَجَبَذَهُ أَبُو مَسْعُودٍ الْبَدْرِيُّ فَتَابَعَهُ حُذَيْفَةُ، فَلَمَّا قَضَى الصَّلَاةَ قَالَ أَبُو مَسْعُودٍ: أَلَيْسَ قَدْ نُهِيَ عَنْ هَذَا؟ فَقَالَ لَهُ حُذَيْفَةُ: أَلَمْ تَرَنِي قَدْ تَابَعْتُكَ
Musnad Syafi'i 252: Ibnu Uyainah mengabarkan kepada kami bahwa Al A'masy mengabarkan kepada kami dari Ibrahim, dari Hammam bin Al Harits, ia mengatakan: Hudzaifah shalat sebagai imam, kami di atas dak yang tinggi. Ia naik ke tempat itu dan sujud padanya, tetapi ia ditarik oleh Abu Mas'ud Al Badri, maka Hudzaifah menurutinya. Setelah Hudzaifah menyelesaikan shalatnya. Abu Mas'ud berkata, “Bukankah telah dilarang melakukan hal itu?” Hudzaifah menjawab, “Tidakkah engkau melihat sendiri bahwa aku menurutimu?” 258