وَمِنْ كِتَابِ الْأَشْرِبَةِ وَفَضَائِلِ قُرَيْشٍ وَغَيْرِهِ

Kitab Pembahasan Tentang Minuman dan Keutamaan Quraisy dan yang Lainnya

Musnad Syafi'i #1348

مسند الشافعي ١٣٤٨: أَخْبَرَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرٍو، وَعَنْ أَبِي سَلَمَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «لَوْلَا الْهِجْرَةُ لَكُنْتُ امْرَأً مِنَ الْأَنْصَارِ، وَلَوْ أَنَّ النَّاسَ سَلَكُوا وَادِيًا أَوْ شِعْبًا لَسَلَكْتُ وَادِيَ الْأَنْصَارِ أَوْ شِعْبَهُمْ»

Musnad Syafi'i 1348: Abdul Aziz bin Muhammad mengabarkan kepada kami dari Muhammad bin Amr, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah pernah bersabda, "Seandainya tidak ada hijrah, niscaya aku adalah salah seorang dari kaum Anshar; dan seandainya kaum Anshar menempuh suatu lembah atau lereng, niscaya aku akan menempuh lembah atau lereng kaum Anshar."582

Musnad Syafi'i #1349

مسند الشافعي ١٣٤٩: أَخْبَرَنَا عَبْدُ الْكَرِيمِ بْنُ مُحَمَّدٍ الْجُرْجَانِيُّ، حَدَّثَنِي ابْنُ الْغَسِيلِ، عَنْ رَجُلٍ، سَمَّاهُ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ فِي مَرَضِهِ فَخَطَبَ فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ: «إِنَّ الْأَنْصَارَ قَدْ قَضَوُا الَّذِي عَلَيْهِمْ، وَبَقِيَ الَّذِي عَلَيْكُمْ، فَاقْبَلُوا مِنْ مُحْسِنِهِمْ، وَتَجَاوَزُوا عَنْ مُسِيئِهِمْ» . وَقَالَ الْجُرْجَانِيُّ فِي حَدِيثِهِ: إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْأَنْصَارِ، وَلِأَبْنَاءِ الْأَنْصَارِ، وَلِأَبْنَاءِ أَبْنَاءِ الْأَنْصَارِ» . وَقَالَ فِي حَدِيثِهِ: إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ خَرَجَ يَهِشُّ إِلَيْهِ النِّسَاءُ وَالصِّبْيَانُ مِنَ الْأَنْصَارِ، فَرَّقَ لَهُمْ ثُمَّ خَطَبَ فَقَالَ هَذِهِ الْمَقَالَةَ

Musnad Syafi'i 1349: Abdul Karim bin Muhammad Al Jurjani mengabarkan kepada kami, Ibnu Al Ghasil menceritakan kepadaku dari seorang lelaki yang senama dengannya dari Anas bin Malik : Rasulullah dalam sakitnya keluar, lalu berkhutbah. Beliau memulainya dengan memuji dan menyanjung Allah , kemudian bersabda, "Sesungguhnya kaum Anshar telah menunaikan kewajiban yang ada di pundak mereka (anshar). Karena itu, terimalah dari orang yang berbuat baik dari kalangan mereka (Anshar) dan maafkanlah orang yang berbuat buruk dari kalangan mereka." Al Jurjani dalam haditsnya mengatakan bahwa Nabi pernah berdoa, “Ya Allah, ampunilah kaum Anshar, anak-anak mereka dan cucu-cucu mereka " Di dalam haditsnya ini Al Jurjani mengatakan: Nabi ketika keluar diserbu oleh kaum wanita dan anak-anak dari kalangan Anshar. Nabi merasa terharu dengan sikap mereka, kemudian beliau berkhutbah dan mengucapkan doa ini. 583

Musnad Syafi'i #1350

مسند الشافعي ١٣٥٠: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، عَنْ أَبِي الزِّنَادِ، عَنِ الْأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: أَتَاكُمْ أَهْلُ الْيَمَنِ، هُمْ أَلْيَنُ قُلُوبًا، وَأَرَقُّ أَفْئِدَةً، الْإِيمَانُ يَمَانٌ، وَالْحِكْمَةُ يَمَانِيَةٌ "

Musnad Syafi'i 1350: Sufyan mengabarkan kepada kami dari Abu Az-Zinad, dari Al A'raj, dari Abu Hurairah bahwa Nabi pernah bersabda, "Kelak akan datang kepada kalian penduduk Yaman, mereka memiliki kalbu yang lemah lembut; iman adalah Yaman. dan hikmah adalah Yaman pula."584

Musnad Syafi'i #1351

مسند الشافعي ١٣٥١: أَخْبَرَنَا الدَّرَاوَرْدِيُّ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرٍو، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «بَيْنَمَا أَنَا أَنْزِعُ عَلَى بِئْرٍ لِأَسْتَسْقِيَ» . قَالَ الشَّافِعِيُّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: يَعْنِي فِي النَّوْمِ، وَرُؤْيَا الْأَنْبِيَاءِ وَحْيٌ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «فَجَاءَ ابْنُ أَبِي قُحَافَةَ فَنَزَعَ ذَنُوبًا أَوْ ذَنُوبَيْنِ وَفِيهِ ضَعْفٌ، وَاللَّهُ يَغْفِرُ لَهُ، ثُمَّ جَاءَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ فَنَزَعَ حَتَّى اسْتَحَالَتْ فِي يَدِهِ غَرْبًا، فَضَرَبَ النَّاسُ بِعَطَنٍ، فَلَمْ أَرَ عَبْقَرِيًّا يَفْرِي فَرِيَّهُ»

Musnad Syafi'i 1351: Ad-Darawardi mengabarkan kepada kami dari Muhammad bin Amr. dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah pernah bersabda “Ketika aku sedang menarik timba dari sebuah sumur untuk minum" Imam Syafi'i bahwa hal itu terjadi dalam mimpi, tetapi mimpi para nabi adalah wahyu. Rasulullah melanjutkan sabdanya “Maka datanglah Abu Quhafah lalu ia menarik setimba atau 2 timba air, tetapi kedua tarikannya itu lemah. Semoga Allah mengampuninya. Kemudian datang pula Umar bin Khaththab, lalu ia menarik timba hingga ditangannya timba itu berubah menjadi drum besar, maka orang-orang pun memberi minum unta mereka. Aku belum pernah melihat seorang jenius pun yang berpikiran brilian seperti dia"585