بَابُ مَا خَرَّجَ مِنْ كِتَابِ الْوُضُوءِ

Kitab Bagian Pembahasan tentang Wudhu

Musnad Syafi'i #71

مسند الشافعي ٧١: أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيِّبِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: دَخَلَ أَعْرَابِيٌّ الْمَسْجِدَ فَقَالَ: اللَّهُمَّ ارْحَمْنِي وَمُحَمَّدًا وَلَا تَرْحَمْ مَعَنَا أَحَدًا. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَقَدْ تَحَجَّرْتَ وَاسِعًا» . قَالَ: فَمَا لَبِثَ أَنْ بَالَ فِي نَاحِيَةِ الْمَسْجِدِ، فَكَأَنَّهُمْ عَجِلُوا عَلَيْهِ، فَنَهَاهُمُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، ثُمَّ أَمَرَ بِذَنُوبٍ مِنْ مَاءٍ، أَوْ سَجْلٍ مِنْ مَاءٍ، فَأُهَرِيقَ عَلَيْهِ، ثُمَّ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «عَلِّمُوا، وَيَسِّرُوا وَلَا تُعَسِّرُوا»

Musnad Syafi'i 71: Ibnu Uyainah mengabarkan kepada kami dari Az-Zuhri, dari Said bin Al Musayyab, dari Abu Hurairah, ia mengatakan: Seorang Arab badui masuk ke dalam masjid, lalu ia berkata, “Ya Allah, rahmatilah diriku dan Muhammad, dan janganlah Engkau merahmati seorang pun bersama kami.” Maka Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya engkau telah membatasi hal yang luas.” Abu Hurairah melanjutkan kisahnya: Tidak lama kemudian, lelaki badui itu kencing di salah satu bagian masjid, maka mereka (para sahabat) seakan-akan bersegera hendak menghukumnya, tetapi Nabi SAW melarang mereka. Kemudian beliau memerintahkan agar diambilkan setimba air, lalu air itu disiramkan pada bekas kencingnya. Nabi SAW bersabda “Berikanlah pelajaran, permudahlah dan jangan kalian mempersulit.”78

Musnad Syafi'i #72

مسند الشافعي ٧٢: أَخْبَرَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُحَمَّدٍ، عَنْ عُثْمَانَ بْنِ أَبِي سُلَيْمَانَ، أَنَّ مُشْرِكِي قُرَيْشٍ حِينَ أَتَوُا الْمَدِينَةَ فِي فِدَاءِ أَسْرَاهُمْ كَانُوا يَبِيتُونَ فِي الْمَسْجِدِ، مِنْهُمْ جُبَيْرُ بْنُ مُطْعِمٍ، قَالَ جُبَيْرٌ: فَكُنْتُ أَسْمَعُ قِرَاءَةَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Musnad Syafi'i 72: Ibrahim bin Muhammad mengabartan kepada kami dan Utsman bin Abu Sulaiman: Sesungguhnya orang-orang musyrik Quraisy ketika tiba di Madinah dalam rangka menebus tawanan perang, mereka menginap di dalam masjid di antara mereka ada Jubair bin Muth'im. Jubair berkata, “Dan aku dapat mendengar bacaan Nabi SAW.” 79

Musnad Syafi'i #73

مسند الشافعي ٧٣: أَخْبَرَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُحَمَّدٍ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ طَلْحَةَ بْنِ كَرِيزٍ، عَنِ الْحَسَنِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَعْقِلٍ أَوْ مُغَفَّلٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «إِذَا أَدْرَكْتُمُ الصَّلَاةَ وَأَنْتُمْ فِي مُرَاحِ الْغَنَمِ فَصَلُّوا فِيهَا؛ فَإِنَّهَا سَكِينَةٌ وَبَرَكَةٌ. وَإِذَا أَدْرَكْتُمُ الصَّلَاةَ وَأَنْتُمْ فِي أَعْطَانِ الْإِبِلِ فَاخْرُجُوا مِنْهَا فَصَلُّوا؛ فَإِنَّهَا جِنٌّ مِنْ جِنٍّ خُلِقَتْ. أَلَا تَرَوْنَهَا إِذَا نَفَرَتْ كَيْفَ تَشْمَخُ بِأَنْفِهَا»

Musnad Syafi'i 73: Ibrahim bin Muhammad mengabarkan kepada kami dari Abdullah bin Thalhah bin Kuraiz, dari Al H asan Al Bashri. dan Abdullah bin Ma'qil atau Mughaffal, dari Nabi . beliau bersabda. "Apabila kalian menjumpai shalat, sedangkan kalian berada di kandang kambing, maka shalatlah di dalamnya, karena sesungguhnya kambing itu tenang dan mengandung berkah. Apabila kalian menjumpai shalat, sedangkan kalian berada di dalam kandang unta, maka keluarlah kalian darinya lalu shalatlah, karena unta itu jin dalam bentuk lain yang diciptakan (yakni galak)., Tidakkah kalian melihat bila unta larat, bagaimana ia mendongakkan hidungnya.”80

Musnad Syafi'i #74

مسند الشافعي ٧٤: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ الْكَعْبَةَ وَمَعَهُ بِلَالٌ وَأُسَامَةُ وَعُثْمَانُ بْنُ طَلْحَةَ، قَالَ ابْنُ عُمَرَ: فَسَأَلْتُ بِلَالًا: مَا صَنَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؟ قَالَ: جَعَلَ عَمُودًا عَنْ يَسَارِهِ، وَعَمُودًا عَنْ يَمِينِهِ، وَثَلَاثَةَ أَعْمِدَةٍ وَرَاءَهُ ثُمَّ صَلَّى. قَالَ: وَكَانَ الْبَيْتُ يَوْمَئِذٍ عَلَى سِتَّةِ أَعْمِدَةٍ

Musnad Syafi'i 74: Malik mengabarkan kepada kami dari Nafi', dari Ibnu Umar RA; Bahwa Rasulullah memasuki Ka'bah ditemani Bilal, Usamah dan Utsman bin Thalhah. Ibnu Umar melanjutkan kisahnya: Maka aku tertanya kepada Bilal tentang apa yang dilakukan oleh Rasullah . Bilal menjawab. "Beliau mengambil posisi dengan menjadikan sebuah tiang berada di setelah kirinya, sebuah tiang berada di setelah kanannya dan tiga buah tiang terada di telakangnya. lalu shalat." Bilal melanjutkan kisahnya, yakni bahwa pada saat itu Baitullah (Ka'bah) tertopang pada 6 buah tiang.“'81

Musnad Syafi'i #75

مسند الشافعي ٧٥: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ عَامِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، عَنْ عَمْرِو بْنِ سُلَيْمٍ الزُّرَقِيِّ، عَنْ أَبِي قَتَادَةَ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُصَلِّي وَهُوَ حَامِلٌ أُمَامَةَ بِنْتَ أَبِي الْعَاصِ قَالَ الشَّافِعِيُّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: وَثَوْبُ أُمَامَةَ ثَوْبُ صَبِيٍّ

Musnad Syafi'i 75: Malik mengabarkan kepada kami dari Amir bin Abdullah dan Amr bin SuJaim Az-Zuraqi dari Abu Qatadah, bahwa Nabi pernah melaksanakan shalat dengan menggendong Umamah binti Al Ash. Asy-Syafi'i berkata, "Dan kain yang dikenakan umamah adalah kain anak-anak.”82

Musnad Syafi'i #76

مسند الشافعي ٧٦: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ أَبِي الزِّنَادِ، عَنِ الْأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «لَا يُصَلِّيَنَّ أَحَدُكُمْ فِي الثَّوْبِ الْوَاحِدِ لَيْسَ عَلَى عَاتِقِهِ مِنْهُ شَيْءٌ»

Musnad Syafi'i 76: Malik mengabarkan kepada kami dari Abu Az-Zinad, dari Al A'raj, dari Abu Hurairah bahwa Nabi pernah bersabda "Jangan sekali-kali seseorang di antara kalian melaksanakan shalat dengan mengenakan sehelai kain, sedangkan pada pundaknya tidak terdapat satu kain pun.” 83

Musnad Syafi'i #77

مسند الشافعي ٧٧: عَنِ ابْنِ عُيَيْنَةَ، عَنْ هِشَامٍ، عَنْ فَاطِمَةَ، عَنْ أَسْمَاءَ قَالَتْ: أَتَتِ امْرَأَةٌ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّ ابْنَةً لِي أَصَابَتْهَا الْحَصْبَةُ فَتَمَزَّقَ شَعْرُهَا، أَفَأَصِلُ فِيهِ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لُعِنَتِ الْوَاصِلَةُ وَالْمَوْصُولَةُ»

Musnad Syafi'i 77: Dari Ibnu Uyainah dari Hisyam dari Fatimah dari Asma', ia pernah berkata, “Seorang perempuan pernah datang kepada Nabi dan berkata, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya putriku pernah terkena penyakit bisul hingga merontokkan semua rambat kepalanya, apakah aku boleh menyambungnya?' lalu Rasululah SAW bersabda, “Orang yang menyambung dan orang yang meminta disambungkan rambutnya dilaknat.”84

Musnad Syafi'i #78

مسند الشافعي ٧٨: أَخْبَرَنَا عَطَّافُ بْنُ خَالِدٍ وَالدَّرَاوَرْدِيُّ، عَنْ مُوسَى بْنِ إِبْرَاهِيمَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي رَبِيعَةَ، عَنْ سَلَمَةَ بْنِ الْأَكْوَعِ قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّا نَكُونُ فِي الصَّيْدِ أَفَيُصَلِّي أَحَدُنَا فِي الْقَمِيصِ الْوَاحِدِ؟ قَالَ: «نَعَمْ، وَلْيَزُرَّهُ وَلَوْ لَمْ يَجِدْ إِلَّا أَنْ يَخُلَّهُ بِشَوْكَةٍ»

Musnad Syafi'i 78: Aththaf bin Khalid dan Ad-Darawardi menceritakan kepada kami dari Musa bin Ibrahim bin Abdurrahman bin Abdullah bin Abu Rabi'ah, dari Salamah bin Akwa', ia mengatakan: Aku pernah bertanya, "Wahai Rasulullah! Sesungguhnya kami suka berburu, bolehkah seseorang di antara kami shalat hanya memakai baju gamis?" Nabi SAW bersabda, “Ya, dan hendaklah ia mengancingkannya. Bila tidak menemukan kancing, hendaklah memakai peniti, sekalipun dengan duri.”85

Musnad Syafi'i #79

مسند الشافعي ٧٩: أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ أَبِي سَلَمَةَ، عَنِ الْأَوْزَاعِيِّ، عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ، عَنِ الْقَاسِمِ، عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: كُنْتُ أَفْرُكُ الْمَنِيَّ مِنْ ثَوْبِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Musnad Syafi'i 79: Amr bin Abu Salamah mengabarkan kepada kami, dari Al Auza'i dari Yahya bin Sa'id dari Al Qasim dan Aisyah RA, ia berkata “Aku pernah mengerik mani dari pakaian Rasulullah SAW.”86