صحيح ابن خزيمة ٢٣١: نا مُحَمَّدُ بْنُ مَنْصُورٍ الْجَوَّازُ الْمَكِّيُّ، نا مُعَاذٌ يَعْنِي ابْنَ هِشَامٍ، حَدَّثَنِي أَبِي، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَدُورُ عَلَى نِسَائِهِ فِي السَّاعَةِ مِنَ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ بِغُسْلٍ وَاحِدٍ، وَهُنَّ إِحْدَى عَشْرَةَ " قَالَ: فَقُلْتُ لِأَنَسٍ: وَهَلْ كَانَ يُطِيقُ ذَلِكَ؟ قَالَ: «كُنَا نَتَحَدَّثُ أَنَّهُ أُعْطِي قُوَّةَ ثَلَاثِينَ رَجُلًا»
Shahih Ibnu Khuzaimah 231: Muhammad bin Manshur Al Jawwaz Al Makki mengabarkan kepada kami, Mu’adz -maksudnya Ibnu Hisyam- mengabarkan kepada kami, ayahku menceritakan kepadaku dari Qatadah dari Anas bin Malik, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pemah menggilir para isteri beliau pada satu waktu malam dan siang dengan satu kali mandi, isteri-isteri beliau berjumlah sebelas. 342 Qatadah berkata, “Aku bertanya kepada Anas, “Apakah beliau kuat melakukannya?” Anas menjawab, “Dulu kami berbincang-bincang bahwa beliau diberi kekuatan tiga puluh laki-laki.” 343
صحيح ابن خزيمة ٢٣٢: نا أَبُو إِسْمَاعِيلَ التِّرْمِذِيُّ، نا أَبُو تَوْبَةَ الرَّبِيعُ بْنُ نَافِعٍ الْحَلَبِيُّ، حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ بْنُ سَلَامٍ، عَنْ زَيْدِ بْنِ سَلَامٍ، أَخْبَرَهُ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا سَلَامٍ قَالَ: حَدَّثَنِي أَبُو أَسْمَاءَ الرَّحَبِيُّ، أَنَّ ثَوْبَانَ مَوْلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدَّثَهُ قَالَ: كُنْتُ قَاعِدًا عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَاءَهُ حَبْرٌ مِنْ أَحْبَارِ الْيَهُودِ، فَقَالَ: سَلَامٌ عَلَيْكَ يَا مُحَمَّدُ، فَدَفَعْتُهُ دَفْعَةً كَادَ يُصْرَعُ مِنْهَا، فَقَالَ: لِمَ تَدْفَعُنِي؟ فَقُلْتُ: أَلَا تَقُولُ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ الْيَهُودِيُّ: إِنَّمَا نَدْعُوهُ بِاسْمِهِ الَّذِي سَمَّاهُ بِهِ أَهْلُهُ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّ اسْمِي مُحَمَّدٌ الَّذِي سَمَّانِي بِهِ أَهْلِي» . قَالَ الْيَهُودِيُّ: جِئْتُ أَسْأَلُكَ قَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَيَنْفَعُكَ إِنْ حَدَّثْتُكَ؟» قَالَ: أَسْمَعُ بِأُذُنِيَّ، فَنَكَتَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِعُودٍ مَعَهُ، فَقَالَ: «سَلْ» ، فَقَالَ الْيَهُودِيُّ: أَيْنَ يَكُونُ النَّاسُ يَوْمَ تُبَدَّلُ الْأَرْضُ غَيْرَ الْأَرْضِ وَالسَّمَوَاتُ؟ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «فِي الظُّلْمَةِ دُونَ الْجِسْرِ» . قَالَ: فَمَنْ أَوَّلُ النَّاسِ إِجَازَةً؟ قَالَ: «فُقَرَاءُ الْمُهَاجِرِينَ» . قَالَ: فَمَا تُحْفَتُهُمْ حِينَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ؟ قَالَ: «زِيَادَةُ كَبِدِ النُّونِ» . قَالَ: فَمَا غِذَاؤُهُمْ عَلَى أَثَرِهِ؟ قَالَ: «يُنْحَرُ لَهُمْ ثَوْرُ الْجَنَّةِ الَّذِي كَانَ يَأْكُلُ مِنْ أَطْرَافِهَا» . قَالَ: فَمَا شَرَابُهُمْ عَلَيْهِ؟ قَالَ: «مِنْ عَيْنٍ فِيهَا تُسَمَّى سَلْسَبِيلًا» . قَالَ: صَدَقْتَ , وَجِئْتُ أَسْأَلُكَ عَنْ شَيْءٍ لَا يَعْلَمُهُ مِنْ أَهْلِ الْأَرْضِ إِلَّا نَبِيٌّ أَوْ رَجُلٌ أَوْ رَجُلَانِ قَالَ: «يَنْفَعُكَ إِنْ حَدَّثْتُكَ؟» قَالَ: أَسْمَعُ بِأُذُنِيَّ قَالَ: جِئْتُ أَسْأَلُكَ عَنِ الْوَلَدِ قَالَ: «مَاءُ الرَّجُلِ أَبْيَضُ، وَمَاءُ الْمَرْأَةِ أَصْفَرُ، فَإِذَا اجْتَمَعَا فَعَلَا مَنِيُّ الرَجُلٍ مَنِيَّ الْمَرْأَةِ أَذْكَرَا بِإِذْنِ اللَّهِ، وَإِذَا عَلَا مَنِيُّ الْمَرْأَةِ مَنِيَّ الرَّجُلِ آنَثَا بِإِذْنِ اللَّهِ» قَالَ الْيَهُودِيُّ: صَدَقْتَ وَإِنَّكَ لِنَبِيٌّ ثُمَّ انْصَرَفَ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَأَلَنِي هَذَا عَنِ الَّذِي سَأَلَنِي عَنْهُ، وَمَا لِي عِلْمٌ بِشَيْءٍ مِنْهُ حَتَّى أَتَانِي اللَّهُ بِهِ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 232: Abu Isma’il At-Tirmidzi mengabarkan kepada kami, Abu Taubah Ar-Rabi’ Ibnu Nafi' Al Halabi mengabarkan kepada kami, Mu’awiyah bin Salam menceritakan kepada kami (34-alif) dari Zaid bin Salm mengabarkan kepadanya bahwa ia mendengar Abu Salm berkata, Abu Asma' Ar-Rahabi menceritakan kepadaku bahwa Tsauban maula Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menceritakan kepadanya, ia berkata, “Aku pernah duduk di samping Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu seorang yang pandai di antara orang-orang pandai kaum Yahudi datang kepada beliau. Ia berkata, ‘Salam bagimu hai Muhammad.' Aku pun mendorongnya dengan tolakan yang hampir membuatnya terjungkal. Ia bertanya, ‘Mengapa kau dorong aku?’ Aku katakan, ‘Sebaiknya kau katakan, ‘Wahai Rasulullah’. Orang Yahudi itu berkata, ‘Kami hanya memanggilnya dengan nama yang disebut keluarganya.’ Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, ‘Sesungguhnya namaku Muhammad yang demikian keluargaku menyebut.’ Yahudi itu berkata, ‘Aku datang akan bertanya kepadamu.’ Rasulullah bertanya kepadanya, ‘Apakah akan bermanfaat bagimu jika aku menceritakan (menjawab) kepadamu?’ Ia menjawab, ‘Aku dengar dengan telingaku.’ Lalu Rasulullah menusuk dengan kayu yang ada bersama beliau. Beliau bersabda, 'Bertanyalah.’ Yahudi itu berkata, ‘Di mana manusia berada pada hari ketika bumi diganti dengan bumi yang lain dan demikian pula langit?’ Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, ‘Dalam gelap di bawah jembatan.' Ia bertanya, ‘Lalu siapa yang pertama melewati?’ Beliau menjawab, ‘Orang-orang fakir kalangan Muhajirin.' Ia bertanya, ‘Apa hadiah mereka sewaktu masuk surga?’ Beliau menjawab, “Ditambah hati ikan paus." Ia bertanya, “Apa makan siang mereka sesudah itu?” Beliau menjawab, “Mereka disembelihkan sapi jantan surga yang makan dari bagian tepi-tepi surga (athraafihaa)” Ia bertanya, “Apa minuman mereka?” Beliau menjawab, “Dari mata air yang ada di sana, yang disebut Salsabila.” Ia berkata, “Kamu benar dan aku datang untuk menanyakan sesuatu kepadamu yang hanya diketahui seorang Nabi, satu atau dua orang di antara penduduk bumi.” Beliau bersabda, “Akankah memberi manfaat kepadamu jika aku menceritakan kepadamu?" Ia berkata, “Aku dengar dengan telingaku.” Ia berkata, “Aku datang untuk bertanya kepadamu tentang anak?" Beliau bersabda, “Air sperma laki-laki berwarna putih, dan air sperma perempuan berwarna kuning. Bila keduanya berkumpul dan sperma laki-laki mengalahkan sperma perempuan, maka menjadi anak laki-laki dengan izin Allah. Dan, bila sperma perempuan mengalahkan sperma laki-laki, maka menjadi anak perempuan dengan izin Allah" Yahudi itu berkata, “Kau benar, sesungguhnya engkau Nabi”, kemudian ia pulang.” Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Orang ini bertanya kepadaku tentang orang yang bertanya tentangnya. Aku tidak mempunyai pengetahuan apa-apa kecuali yang Allah berikan kepadaku "344
صحيح ابن خزيمة ٢٣٣: أَخْبَرَنِي مُحَمَّدُ بْنُ عَزِيزٍ الْأَيْلِيُّ، أَنَّ سَلَامَةَ بْنَ رَوْحٍ حَدَّثَهُمْ، عَنْ عُقَيْلٍ وَهُوَ ابْنُ خَالِدٍ قَالَ: حَدَّثَنِي سَعِيدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ وَهُوَ ابْنُ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ، أَنَّ أَبَاهُ حَدَّثَهُ، عَنْ أَبِيهِ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «إِنَّمَا الْمَاءُ مِنَ الْمَاءِ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 233: Muhammad bin Aziz Al Aili mengabarkan kepadaku bahwa Salamah bin Rauh menceritakan kepada mereka dari Uqail —ia adalah putra Khalid—, ia berkata, Sa'id bin Abdurrahman —ia adalah putra Abu Sa'id Al Khudri— menceritakan kepadaku, bahwa ayahnya menceritakan kepadanya dari ayahnya Abu (34 ba’) Sa'id Al Khudri, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Sesungguhnya Kewajiban mandi itu hanya disebabkan keluar mani." 345
صحيح ابن خزيمة ٢٣٤: نا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدَةَ قَالَ: أَخْبَرَنَا أَبُو عَامِرٍ، وَحَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْمُبَارَكِ الْمُخَرَّمِيُّ قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو عَامِرٍ، نا زُهَيْرٌ وَهُوَ ابْنُ مُحَمَّدٍ التَّمِيمِيِّ، عَنْ شَرِيكِ بْنِ أَبِي نَمِرٍ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ، عَنْ أَبِيهِ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «الْمَاءُ مِنَ الْمَاءِ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 234: Ahmad bin Abdah mengabarkan kepada kami, ia berkata, Abu Amir mengabarkan kepada kami, Muhammad bin Abdullah bin Al Mubarak Al Mukharrimi menceritakan kepada kami, ia berkata, Abu Amir menceritakan kepada kami, Zuhair —ia adalah putra Muhammad At-Tamimi— menceritakan kepada kami dari Syarik bin Abu Numair dari Abdurrahman bin Abu Sa’id, dari ayahnya; sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kewajiban mandi itu karena keluar mani." 346
صحيح ابن خزيمة ٢٣٥: نا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الدَّوْرَقِيُّ، نا وَكِيعٌ، نا هِشَامُ بْنُ عُرْوَةَ، وَحَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ خَشْرَمٍ، أَخْبَرَنَا وَكِيعٌ، وَحَدَّثَنَا سَلْمُ بْنُ جُنَادَةَ، نا أَبُو مُعَاوِيَةَ، وَحَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى، أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ، أَنَّ مَالِكًا حَدَّثَهُ، عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ زَيْنَبَ بِنْتِ أُمِّ سَلَمَةَ، عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ: جَاءَتْ أُمُّ سُلَيْمٍ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَأَلْتُهُ عَنِ الْمَرْأَةِ تَرَى فِي الْمَنَامِ مَا يَرَى الرَّجُلُ؟ قَالَ: «إِذَا رَأَتِ الْمَاءَ فَلْتَغْتَسِلْ» . قَالَتْ: قُلْتُ: فَضَحْتِ النِّسَاءَ، وَهَلْ تَحْتَلِمُ الْمَرْأَةُ؟ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «تَرِبَتْ يَمِينُكِ وَفِيمَا يُشْبِهُهَا وَلَدُهَا إِذًا» هَذَا حَدِيثُ وَكِيعٍ , غَيْرُ أَنَّ الدَّوْرَقِيَّ لَمْ يَقُلْ إِذًا وَانْتِهَاءُ حَدِيثِ مَالِكٍ عِنْدَ قَوْلِهِ: إِذَا رَأَتِ الْمَاءَ، وَلَمْ يَذْكُرُ مَا بَعْدَهَا مِنَ الْحَدِيثِ "
Shahih Ibnu Khuzaimah 235: Ya’qub bin Ibrahim Ad-Dauraqi mengabarkan kepada kami, Waki’ mengabarkan kepada kami, Hisyam bin Urwah mengabarkan kepada kami; Ali bin Khasyram menceritakan kepada kami, Waki’ mengabarkan kepada kami; Salm bin Junadah menceritakan kepada kami, Abu Mu'awiyah mengabarkan kepada kami, dan Yunus bin Abdul A'la menceritakan kepada kami, Ibnu Wahab mengabarkan kepada kami, bahwa Malik menceritakan kepadanya dari Hisyam bin Urwah dari ayahnya dari Zainab binti Ummu Salamah dari Ummu Salamah, ia berkata: 'Ummu Sulaim pernah datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, ia menanyakan perihal perempuan yang bermimpi ketika tidur seperti yang di impikan laki-laki. Beliau menjawab: "Jika ia melihat air, maka mandilah." Ummu Salamah berkata: "Aku berkata: 'Kamu perempuan juga bernafsu dengan kaum laki-laki, apakah perempuan juga bermimpi?'." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Rugilah kamu, kalau begitu, lalu dengan apa anak dapat menyerupai ibunya?" 347 Ini Hadits Waki', akan tetapi Ad-Dauraqi tidak mengatakan: "Kalau begitu". Dan berakhirnya hadits Malik pada sabda beliau: "Bila ia melihat air". Ia tidak menyebut hadits sesudahnya.
صحيح ابن خزيمة ٢٣٦: نا سَعِيدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْمَخْزُومِيُّ، نا سُفْيَانُ، عَنْ عَاصِمٍ الْأَحْوَلِ، وَحَدَّثَنَا عَبْدُ الْجَبَّارِ بْنُ الْعَلَاءِ، نا سُفْيَانُ، نا عَاصِمُ بْنُ سُلَيْمَانَ الْأَحْوَلُ، عَنْ مُعَاذَةَ، عَنْ عَائِشَةَ رَضِي اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: " كُنْتُ أَغْتَسِلُ أنَا وَالنَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ إِنَاءٍ وَاحِدٍ , فَأَقُولُ: أَبْقِ لِي أَبْقِ لِي "
Shahih Ibnu Khuzaimah 236: Sa’id bin Abdurrahman Al Makhzumi mengabarkan kepada kami, Sufyan mengabarkan kepada kami dari Ashim Al Ahwal; [dan] Abdul Jabbar bin Al Ala' menceritakan kepada kami, Sufyan mengabarkan kepada kami, Ashim bin Sulaiman Al Ahwal mengabarkan kepada kami dari Mu’adzah dari 'Aisyah radliyallahu 'anha, ia berkata: Aku dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mandi dari satu wadah, aku katakan: "Sisakan untuk ku, sisakan untuk ku". 348
صحيح ابن خزيمة ٢٣٧: نا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ بِشْرِ بْنِ الْحَكَمِ، نا عَبْدُ الرَّزَّاقِ، أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ، عَنِ ابْنِ طَاوُسٍ، عَنِ الْمُطَّلِبِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ حَنْطَبٍ، عَنْ أُمِّ هَانِئٍ قَالَتْ: " كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْفَتْحِ بِأَعْلَى مَكَّةَ فَأَتَيْتُهُ، فَجَاءَ أَبُو ذَرٍّ بِقَصْعَةٍ فِيهَا مَاءٌ قُلْتُ: إِنِّي لَأَرَى فِيهَا أَثَرَ الْعَجِينِ قَالَتْ: فَسَتَرَهُ أَبُو ذَرٍّ فَاغْتَسَلَ، ثُمَّ سَتَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَبَا ذَرٍّ فَاغْتَسَلَ، ثُمَّ صَلَّى النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَمَانِيَ رَكَعَاتٍ، وَذَلِكَ فِي الضُّحَى "
Shahih Ibnu Khuzaimah 237: Abdurrahman bin Bisyr bin Al Hakam mengabarkan kepada kami, Abdurrazzaq mengabarkan kepada kami, Ma’mar mengabarkan kepada kami dari Ibnu Thawus dari Al Muththalib bin Abdullah bin Hanthab dari Ummu Hani', ia berkata: Dulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada peristiwa Fathu Makkah, beliau berada di dataran tinggi Makkah. Aku mendatangi beliau, lalu Abu Dzar datang membawa semangkuk air. Aku berkata: Sesungguhnya aku melihat bekas-bekas adonan roti di dalamnya. Ia berkata: Lalu Abu Dzar menutupi beliau, beliaupun mandi. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menutupi Abu Dzar, iapun mandi. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat delapan rakaat. Peristiwa itu terjadi di waktu dhuha. 349
صحيح ابن خزيمة ٢٣٨: نا أَحْمَدُ بْنُ الْمِقْدَامِ الْعِجْلِيُّ، نا الْفُضَيْلُ بْنُ عِيَاضٍ، حَدَّثَنِي مَنْصُورٌ وَهُوَ ابْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْحَجَبِيُّ، حَدَّثَتْنِي أُمِّي، عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: «كُنْتُ أُنَازِعُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الطَّسَّ الْوَاحِدَ نَغْتَسِلُ مِنْهُ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 238: Ahmad bin Al Miqdam Al ljli mengabarkan kepada kami, Al Fudhail bin Ibnu Iyadh mengabarkan kepada kami, Manshur ia adalah putra Abdurrahman Al Hajabi- menceritakan kepadaku, ibuku menceritakan kepadaku dari 'Aisyah, ia berkata: Aku pernah berebut sebuah baskom dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam saat kami mandi dari baskom itu. 350
صحيح ابن خزيمة ٢٣٩: نا بُنْدَارٌ، وَمُحَمَّدُ بْنُ الْوَلِيدِ قَالَا: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْأَعْلَى، نا هِشَامُ بْنُ حَسَّانَ، عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: «كَانَ يُوضَعُ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلِي هَذَا الْمِرْكَنُ فَنَشْرَعُ فِيهِ جَمِيعًا»
Shahih Ibnu Khuzaimah 239: Bundar dan Muhammad bin Al Walid mengabarkan kepada kami, keduanya berkata, 'Abdul A’la menceritakan kepada kami, Hisyam bin Hassan mengabarkan kepada kami dari Hisyam bin Urwah dari ayahnya dari 'Aisyah, ia berkata: Tempat cuci pakaian ini pernah disediakan untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan untukku, lalu kami mandi di dalamnya secara bersama. 351
صحيح ابن خزيمة ٢٤٠: نا بُنْدَارٌ، نا عَبْدُ الرَّحْمَنِ يَعْنِي ابْنَ مَهْدِيٍّ، نا إِبْرَاهِيمُ بْنُ نَافِعٍ الْمَخْزُومِيُّ، عَنِ ابْنِ أَبِي نَجِيحٍ، عَنْ مُجَاهِدٍ، عَنْ أُمِّ هَانِئٍ قَالَتْ: «رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اغْتَسَلَ هُوَ وَمَيْمُونَةُ مِنْ إِنَاءٍ وَاحِدٍ فِي قَصْعَةٍ فِيهَا أَثَرُ الْعَجِينِ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 240: Bundar mengabarkan kepada kami, Abdurrahman -maksudnya adalah Ibnu Mahdi— mengabarkan kepada kami, Ibrahim bin Nafi’ Al Makhzumi352 mengabarkan kepada kami dari Ibnu Abu Najih dari Mujahid dari Ummu Hani’ ia berkata, “Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan Maimunah mandi dari satu tempat air, di sebuah mangkuk yang di dalamnya ada bekas adonan roti.” 353