سنن الدارقطني ١٩٥٦: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مَخْلَدٍ , ثنا بِشْرُ بْنُ مَطَرٍ , ثنا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ , ثنا أَشْعَثُ , عَنْ حَبِيبِ بْنِ أَبِي ثَابِتٍ , عَنْ صَلْتٍ الْمَكِّيِّ , عَنِ ابْنِ أَبِي رَافِعٍ , أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ أَقْطَعَ أَبَا رَافِعٍ أَرْضًا , فَلَمَّا مَاتَ أَبُو رَافِعٍ بَاعَهَا عُمَرُ بِثَمَانِينَ أَلْفًا فَدَفَعَهَا إِلَى عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا فَكَانَ يُزَكِّيهَا , فَلَمَّا قَبَضَهَا وَلَدُ أَبِي رَافِعٍ عَدُّوا مَالَهُمْ فَوَجَدُوهَا نَاقِصَةً , فَأَتَوْا عَلِيًّا فَأَخْبَرُوهُ , فَقَالَ: أَحَسَبْتُمْ زَكَاتَهَا؟ , قَالُوا: لَا , قَالَ: فَحَسَبُوا زَكَاتَهَا فَوَجَدُوهَا سَوَاءً , فَقَالَ عَلِيُّ: كُنْتُمْ تَرَوْنَ عِنْدِي مَالٌ لَا أُؤَدِّي زَكَاتَهُ
Sunan Daruquthni 1956: Muhammad bin Makhlad menceritakan kepada kami, Bisyr bin Mathar menceritakan kepada kami, Yazid bin Harun menceritakan kepada kami, Asy'ats menceritakan kepada kami, dari Habib bin Abi Tsabit, dari Shalt Al Makki, dari Ibnu Abi Rafi, bahwa Nabi SAW memberikan sebidang tanah kepada Abu Rafi', setelah Abu Rafi' meninggal dunia, Umar menjualnya dengan harga delapan puluh ribu. lalu dia berikan kepada Ali bin Abi Thalib RA dan dia menzakatinya, setelah harta tersebut diterima oleh anak Abu Rafi', mereka menghitung harta mereka, ternyata mereka mendapatkan adanya kekurangan, lalu mereka datang kepada Ali dan memberitahukan hal itu. Ali bertanya, "Apakah kalian telah menghitung zakatnya?" mereka menjawab. "Tidak." perawi menuturkan, "Lalu mereka menghitung zakatnya dan mereka mendapatkan adanya kesamaan." Lalu Ali berkata, "Kalian mengira agar di tempatku ada harta yang tidak saya tunaikan zakatnya."
سنن الدارقطني ١٩٥٧: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ الْفَارِسِيُّ , ثنا يَحْيَى بْنُ أَبِي طَالِبٍ , ثنا عَبْدُ الْوَهَّابِ , ثنا ابْنُ أَبِي عَوْنٍ , وَصَخْرُ بْنُ جُوَيْرِيَةَ , عَنْ نَافِعٍ , أَنَّ ابْنَ عُمَرَ «كَانَ عِنْدَهُ مَالُ يَتِيمٍ فَكَانَ يَسْتَقْرِضُ مِنْهُ , وَرُبَّمَا ضَمِنَهُ وَكَانَ يُزَكِّي مَالَ الْيَتِيمِ إِذَا وَلِيَهُ»
Sunan Daruquthni 1957: Muhammad bin Isma'il Al Farisi menceritakan kepada kami, Yahya bin Abi Thalib menceritakan kepada kami, Abdul Wahhab menceritakan kepada kami, Ibnu Abi Aun dan Shakhr bin Juwairiyah menceritakan kepada kami, dari Nafi', "Sesungguhnya Ibnu Umar pernah mengasuh seorang anak yatim dan dia meminta pinjaman dari anak yatim tersebut, yang barangkali ia menjaminnya dan dia juga menzakati harta anak yatim jika mengasuhnya."
Grade
سنن الدارقطني ١٩٥٨: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدٌ , ثنا يَحْيَى , ثنا عَبْدُ الْوَهَّابِ , أَنْبَأَ أَبُو الرَّبِيعِ السَّمَّانُ , عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ , عَنْ عُبَيْدِ بْنِ عُمَيْرٍ , أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ , قَالَ: «ابْتَغُوا بِأَمْوَالِ الْيَتَامَى لَا تَسْتَهْلِكُهَا الزَّكَاةُ»
Sunan Daruquthni 1958: Muhammad mengabarkan kepada kami. Yahya menceritakan kepada kami, Abdul Wahhab menceritakan kepada kami, Abu Ar-Rabi' As-Samman menceritakan kepada kami, dari Amr bin Dinar, dari Ubaid bin Umair, bahwa Umar bin Al Khaththab berkata, "Carilah (keuntungan) dengan harta anak-anak yatim supaya tidak dimakan oleh zakat."
Grade
سنن الدارقطني ١٩٥٩: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ الشَّافِعِيُّ , ثنا إِسْحَاقُ بْنُ الْحَسَنِ , ثنا مُسْلِمٌ , ثنا هِشَامٌ , عَنْ أَيُّوبَ , عَنْ نَافِعٍ , أَنَّ ابْنَ عُمَرَ «كَانَ يُزَكِّي مَالَ الْيَتِيمِ وَيَسْتَقْرِضُ مِنْهُ وَيَدْفَعُهُ مُضَارَبَةً»
Sunan Daruquthni 1959: Abu Bakar Asy-Syafi'i menceritakan kepada kami, Ishak bin Al Hasan menceritakan kepada kami, Muslim menceritakan kepada kami, Hisyam menceritakan kepada kami, dari Ayyub, dari Nafi' bahwa Ibnu Umar pernah menzakati harta anak yatim, meminta pinjaman darinya dan membayarnya sebagai mudharabah.
Grade
سنن الدارقطني ١٩٦٠: حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ الْحَسَنِ الْقُرَمَيْسِينِيُّ , ثنا مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ تَمِيمٍ الْأَصْبَهَانِيُّ , ثنا مُحَمَّدُ بْنُ حُمَيْدٍ , ثنا سَلَمَةُ بْنُ الْفَضْلِ , ثنا مُنِيرُ بْنُ الْعَلَاءِ , عَنِ الْأَشْعَثِ , عَنْ حَبِيبِ بْنِ أَبِي ثَابِتٍ , عَنْ مُجَاهِدِ بْنِ وَرْدَانَ , عَنِ ابْنِ عُمَرَ ," أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَعْطَى أَبَا رَافِعٍ مَوْلَاهُ أَرْضًا فَعَجَزَ عَنْهَا فَمَاتَ , فَبَاعَهَا عُمَرُ بِمِائَتَيْ أَلْفٍ وَثَمَانِيَةِ آلَافِ دِينَارٍ , وَأَوْصَى إِلَى عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَكَانَ يُزَكِّيهَا كُلَّ سَنَةٍ حَتَّى أَدْرَكَ بَنُوهُ , فَدَفَعَهُ إِلَيْهِمْ فَحَسَبُوهُ فَوَجَدُوهُ نَاقِصًا فَأَتَوْهُ , فَقَالُوا: إِنَّا وَجَدْنَا مَالَنَا نَاقِصًا , فَقَالَ: أَحَسَبْتُمْ زَكَاتَهُ؟ , فَقَالُوا: لَا , قَالَ: احْسِبُوا زَكَاتَهُ , فَحَسَبُوهُ فَوَجَدُوهُ سَوَاءً"
Sunan Daruquthni 1960: Ibrahim bin Ahmad bin Al Hasan Al Quramaisini menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ahmad bin Tamim Al Ashbahani menceritakan kepada kami, Muhammad bin Humaid menceritakan kepada kami, Maslamah bin Al Fadhl menceritakan kepada kami, Munir bin Al Alia menceritakan kepada kami, dari Al Asy'ats, dari Habib bin Abi Tsabit, dari Mujahid bin Wardan, dari Ibnu Umar, "Bahwa Nabi SAW memberikan kepada Abu Rafi' mantan budaknya sebidang tanah, lalu dia tidak mampu dan meninggal dunia. Lalu Umar menjualnya dengan harga dua ratus delapan ribu dinar dan mewasiatkan kepada Ali bin Abi Thalib RA dan dia menzakatinya setiap tahun, hingga mendapatkan anak-anak Abu Rafi', maka dia memberikannya kepada mereka. Lalu mereka menghitungnya dan mendapatkan adanya kekurangan, maka mereka mendatangi Ali seraya mengatakan, "Kami dapatkan kekurangan pada harta kami." Ali bertanya, "Apakah kalian telah menghitung zakatnya?" mereka menjawab, "Tidak." Ali berkata, "Hitunglah zakatnya." Maka mereka menghitungnya dan mendapatkan adanya kesamaan."
Grade
سنن الدارقطني ١٩٦١: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مَخْلَدٍ , ثنا عَلِيُّ بْنُ سَهْلِ بْنِ الْمُغِيرَةِ , ثنا مُحَمَّدُ بْنُ سَعِيدٍ الْأَصْبَهَانِيُّ , ثنا شَرِيكٌ , عَنْ أَبِي الْيَقْظَانِ , عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي لَيْلَى , أَنَّ عَلِيًّا زَكَّى أَمْوَالَ بَنِي أَبِي رَافِعٍ , قَالَ: فَلَمَّا دَفَعَهَا إِلَيْهِمْ وَجَدُوهَا بِنَقْصٍ , فَقَالُوا: إِنَّا وَجَدْنَاهَا بِنَقْصٍ , فَقَالَ عَلِيٌّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: «أَتَرَوْنَ أَنْ يَكُونَ عِنْدِي مَالٌ لَا أُزَكِّيهِ؟»
Sunan Daruquthni 1961: Muhammad bin Makhlad menceritakan kepada kami, Ali bin Sahal bin Al Mughirah mencerikan kepada kami, Muhammad bin Sa'id bin Al Ashbahani menceritakan kepada kami, Syarik menceritakan kepada kami, dari Abu Al Yaqzhan, dari Abdurrahman bin Abu Laila, Bahwa Ali mengeluarkan zakat bani Abu Rafi' —dia berkata:— Ketika harta itu diserahkan kepada mereka, mereka mendapatkannya berkurang, mereka pun berkata, "Kami mendapatkannya berkurang," Ali RA menjawab, "Apakah kalian menganggap harta yang ada padaku tidak akan aku keluarkan zakatnya?"
Grade
سنن الدارقطني ١٩٦٢: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مَخْلَدٍ , ثنا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ جَرِيرِ بْنِ جَبَلَةَ , ثنا مُعَاذُ بْنُ فَضَالَةَ , ثنا ابْنُ لَهِيعَةَ , ثنا أَبُو الْأَسْوَدِ , عَنْ عِكْرِمَةَ , عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ , قَالَ: «لَا يَجِبُ عَلَى مَالِ الصَّغِيرِ زَكَاةٌ حَتَّى تَجِبَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ». ابْنُ لَهِيعَةَ لَا يُحْتَجُّ بِهِ
Sunan Daruquthni 1962: Muhammad bin Makhlad menceritakan kepada kami, Ubaidillah bin Jarir bin Jabalah menceritakan kepada kami, Mu'adz bin Fadhalah menceritakan kepada kami, Ibnu Lahi'ah menceritakan kepada kami, Abul Aswad menceritakan kepada kami, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, dia berkata, "Tidak ada kewajiban zakat atas harta anak kecil hingga diwajibkan shalat atas dirinya." Ibnu Lahi'ah tidak dapat dijadikan sebagai hujjah.
Grade
سنن الدارقطني ١٩٦٣: حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ , ثنا يُوسُفُ بْنُ مُوسَى , ثنا أَبُو أُسَامَةَ , عَنْ حُسَيْنِ بْنِ ذَكْوَانَ , عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ , عَنْ أَبِيهِ , عَنْ جَدِّهِ , قَالَ: جَاءَتِ امْرَأَةٌ وَابْنَتُهَا مِنْ أَهْلِ الْيَمَنِ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَفِي يَدِهَا مَسَكَتَانِ غَلِيظَتَانِ مِنْ ذَهَبٍ , فَقَالَ: «هَلْ تُعْطِينَ زَكَاةَ هَذَا؟» , قَالَتْ: لَا , قَالَ: «فَيَسُرُّكِ أَنْ يُسَوِّرَكِ اللَّهُ بِسُوَارَيْنِ مِنْ نَارٍ؟» , قَالَ: فَخَلَعَتْهُمَا وَقَالَتْ: هُمَا لِلَّهِ وَلِرَسُولِهِ
Sunan Daruquthni 1963: Al Husain bin Isma'il menceritakan kepada kami, Yusuf bin Musa menceritakan kepada kami, Abu Usamah menceritakan kepada kami, dari Husain bin Dzakwan, dari Amr bin Syu'aib, dari bapaknya, dari kakeknya, dia berkata, "Seorang wanita bersama anaknya datang dari Yaman menemui Rasulullah SAW, dan di tangan wanita tersebut ada dua gelang tebal dari emas, maka beliau bertanya, "Apakah kamu akan memberikan zakat perhiasan ini?" Dia menjawab, "Tidak." Beliau bersabda, "Apakah kamu senang jika Allah memakaikanmu dengan dua gelang dari api neraka?" Perawi menuturkan, Maka wanita itu melepas kedua gelang tersebut seraya berkata: Kedua gelang itu untuk Allah dan rasul-Nya."
Grade
سنن الدارقطني ١٩٦٤: حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ قَوْهِيٍّ بِالْمِفْتَحِ , حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مُوسَى الدُّولَابِيُّ , ثنا الْقَاسِمُ بْنُ يَحْيَى , عَنِ ابْنِ أَرْقَمَ , عَنِ الزُّهْرِيِّ , عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ , عَنِ ابْنِ عُمَرَ , قَالَ: وَجَدْنَا فِي كِتَابِ عُمَرَ , أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «فِي صَدَقَةِ الْإِبِلِ فِي خَمْسٍ مِنَ الْإِبِلِ سَائِمَةٍ شَاةٌ , وَفِي عَشْرٍ شَاتَانِ , وَفِي خَمْسَةَ عَشَرَ ثَلَاثُ شِيَاهٍ , وَفِي عِشْرِينَ أَرْبَعُ شِيَاهٍ , وَفِي خَمْسٍ وَعِشْرِينَ خَمْسُ شِيَاهٍ , فَإِذَا زَادَتْ وَاحِدَةً فَفِيهَا ابْنَةُ مَخَاضٍ , فَإِنْ لَمْ يُوجَدْ فَابْنُ لَبُونٍ ذَكَرٌ إِلَى خَمْسٍ وَثَلَاثِينَ , فَإِنْ زَادَتْ وَاحِدَةً فَفِيهَا ابْنَةُ لَبُونٍ إِلَى خَمْسَةٍ وَأَرْبَعِينَ , فَإِذَا زَادَتْ وَاحِدَةً فَفِيهَا حِقَّةٌ طَرُوقَةُ الْجَمَلِ إِلَى سِتِّينَ , فَإِذَا زَادَتْ وَاحِدَةً فَفِيهَا جَذَعَةٌ إِلَى خَمْسٍ وَسَبْعِينَ فَإِنْ زَادَتْ وَاحِدَةً فَفِيهَا بِنْتَا لَبُونٍ إِلَى تِسْعِينَ , فَإِنْ زَادَتْ وَاحِدَةً فَفِيهَا حِقَّتَانِ إِلَى عِشْرِينَ وَمِائَةٍ , فَإِنْ زَادَتْ وَاحِدَةً فَفِي كُلِّ أَرْبَعِينَ جَذَعَةٌ وَفِي كُلِّ خَمْسِينَ حِقَّةٌ طَرُوقَةُ الْجَمَلِ». كَذَا رَوَاهُ سُلَيْمَانُ بْنُ أَرْقَمَ وَهُوَ ضَعِيفُ الْحَدِيثِ مَتْرُوكٌ
Sunan Daruquthni 1964: Al Hasan bin Ali bin Quhi di Al Maftah menceritakan kepada kami, Muhammad bin Musa Ad-Dulabi menceritakan kepada kami. Al Qasim bin Yahya menceritakan kepada kami, dari Ibnu Arqam, dari Az-Zuhri, dari Salim bin Abdullah bin Umar, dari Ibnu Umar, dia berkata, "Kami dapatkan di kitab Umar, bahwa Rasulullah SAW bersabda tentang zakat unta: "Pada lima ekor unta yang dilepas mencari makan sendiri —zakatnya— satu ekor kambing, pada sepuluh ekor zakatnya dua ekor kambing, pada lima belas ekor zakatnya tiga ekor kambing, pada dua puluh ekor zakatnya empat ekor kambing, pada dua puluh ekor zakatnya lima ekor kambing, jika bertambah satu, maka zakatnya satu ekor unta betina yang telah menginjak tahun kedua. Jika tidak-ada, maka dengan unta jantan yang telah menginjak tahun ketiga, hingga jumlahnya mencapai tiga puluh lima ekor. Jika bertambah satu, maka zakatnya unta betina yang telah menginjak tahun ketiga, hingga jumlahnya mencapai empat puluh lima ekor. Jika bertambah satu, maka zakatnya satu ekor unta betina yang telah menginjak tahun keempat dan bisa dikawini unta jantan, hingga jumlahnya mencapai enam puluh ekor. Jika bertambah satu, maka zakatnya satu ekor unta yang telah menginjak tahun kelima, hingga jumlahnya mencapai tujuh puluh lima. Jika bertambah satu, maka zakatnya dua ekor unta betina yang telah menginjak tahun ketiga, hingga jumlahnya mencapai sembilan puluh. Jika bertambah satu, maka zakatnya dua ekor sapi betina yang telah menginjak tahun keempat, hingga jumlahnya mencapai seratus dua puluh. Jika hertamhah satu, maka pada setiap empat puluh ekor, -zakatnya- satu ekor unta betina yang telah menginjak tahun ketiga dan pada setiap lima puluh ekor, —zakatnya— satu ekor unta betina yang telah menginjak tahun keempat dan dapat dikawini unta jantan." Demikian diriwayatkan oleh Sulaiman bin Arqam, dan dia haditsnya lemah serta matruk.
Grade
سنن الدارقطني ١٩٦٥: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , ثنا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مَرْزُوقٍ فِي آخَرِينَ , وَحَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ , ثنا يُوسُفُ بْنُ مُوسَى , وَالْفَضْلُ بْنُ سَهْلٍ , قَالُوا: ثنا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْأَنْصَارِيُّ , حَدَّثَنِي أَبِي , عَنْ ثُمَامَةَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ , عَنْ أَنَسٍ , أَنَّ أَبَا بَكْرٍ لَمَّا اسْتُخْلِفَ وَجَّهَ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ إِلَى الْبَحْرَيْنِ فَكَتَبَ لَهُ هَذَا الْكِتَابَ: " هَذِهِ فَرِيضَةُ الصَّدَقَةِ الَّتِي فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى الْمُسْلِمِينَ الَّتِي أَمَرَ اللَّهُ بِهَا رَسُولَهُ , فَمَنْ سُئِلَهَا مِنَ الْمُؤْمِنِينَ عَلَى وَجْهِهَا فَلْيُعْطِهَا وَمَنْ سُئِلَ فَوْقَهَا فَلَا يُعْطِهِ: فِي أَرْبَعٍ وَعِشْرِينَ مِنَ الْإِبِلِ فَمَا دُونَهَا الْغَنَمُ فَفِيهَا فِي كُلِّ خَمْسٍ شَاةٌ , فَإِذَا بَلَغَتْ خَمْسًا وَعِشْرِينَ إِلَى خَمْسٍ وَثَلَاثِينَ فَفِيهَا بِنْتُ مَخَاضٍ أُنْثَى , فَإِذَا بَلَغَتْ سِتًّا وَثَلَاثِينَ إِلَى خَمْسٍ وَأَرْبَعِينَ فَفِيهَا ابْنَةُ لَبُونٍ أُنْثَى , فَإِذَا بَلَغَتْ سِتًّا وَأَرْبَعِينَ إِلَى سِتِّينَ فَفِيهَا حِقَّةٌ طَرُوقَةُ الْجَمَلِ , فَإِذَا بَلَغَتْ إِحْدَى وَسِتِّينَ إِلَى خَمْسٍ وَسَبْعِينَ فَفِيهَا جَذَعَةٌ , فَإِذَا بَلَغَتْ سِتًّا وَسَبْعِينَ إِلَى تِسْعِينَ فَفِيهَا ابْنَتَا لَبُونٍ , فَإِذَا بَلَغَتْ إِحْدَى وَتِسْعِينَ إِلَى عِشْرِينَ وَمِائَةٍ فَفِيهَا حِقَّتَانِ طَرُوقَتَا الْجَمَلِ , فَإِذَا زَادَتْ عَلَى عِشْرِينَ وَمِائَةٍ فَفِي كُلِّ أَرْبَعِينَ بِنْتُ لَبُونٍ وَفِي كُلِّ خَمْسِينَ حِقَّةٌ وَإِنْ تَبَايَنَ أَسْنَانُ الْإِبِلِ فِي فَرَائِضِ الصَّدَقَاتِ , فَمَنْ بَلَغَتْ عِنْدَهُ مِنَ الْإِبِلِ صَدَقَةُ الْجَذَعَةِ وَلَيْسَتْ عِنْدَهُ جَذَعَةٌ وَعِنْدَهُ حِقَّةٌ فَإِنَّهَا تُقْبَلُ مِنْهُ الْحِقَّةُ وَيَجْعَلُ مَعَهَا شَاتَيْنِ إِنْ تَيَسَّرْنَا لَهُ أَوْ عِشْرِينَ دِرْهَمًا , وَمَنْ بَلَغَتْ عِنْدَهُ صَدَقَةُ الْحِقَّةِ وَلَيْسَتْ عِنْدَهُ حِقَّةٌ وَعِنْدَهُ جَذَعَةٌ فَإِنَّهَا تُقْبَلُ مِنْهُ الْجَذَعَةُ وَيُعْطِيهِ الْمُصَّدِّقُ عِشْرِينَ دِرْهَمًا أَوْ شَاتَيْنِ , وَمَنْ بَلَغَتْ عِنْدَهُ صَدَقَةُ الْحِقَّةِ وَلَيْسَتْ عِنْدَهُ إِلَّا ابْنَةُ لَبُونٍ فَإِنَّهَا تُقْبَلُ مِنْهُ ابْنَةُ لَبُونٍ وَيُعْطِي مَعَهَا شَاتَيْنِ أَوْ عِشْرِينَ دِرْهَمًا , وَمَنْ بَلَغَتْ عِنْدَهُ صَدَقَةُ ابْنَةِ لَبُونٍ وَلَيْسَتْ عِنْدَهُ وَعِنْدَهُ حِقَّةٌ فَإِنَّهَا تُقْبَلُ مِنْهُ الْحِقَّةُ وَيُعْطِيهِ الْمُصَّدِّقُ عِشْرِينَ دِرْهَمًا أَوْ شَاتَيْنِ , وَمَنْ بَلَغَتْ صَدَقَتُهُ ابْنَةَ لَبُونٍ وَلَيْسَتْ عِنْدَهُ وَعِنْدَهُ ابْنَةُ مَخَاضٍ فَإِنَّهَا تُقْبَلُ مِنْهُ ابْنَةُ مَخَاضٍ وَيُعْطِي مَعَهَا عِشْرِينَ دِرْهَمًا أَوْ شَاتَيْنِ , وَمَنْ بَلَغَتْ صَدَقَتُهُ ابْنَةَ مَخَاضٍ وَلَيْسَتْ عِنْدَهُ وَعِنْدَهُ ابْنَةُ لَبُونٍ فَإِنَّهَا تُقْبَلُ مِنْهُ ابْنَةُ لَبُونٍ وَيُعْطِيهِ الْمُصَّدِّقُ عِشْرِينَ دِرْهَمًا أَوْ شَاتَيْنِ , فَإِنْ لَمْ يَكُنْ عِنْدَهُ ابْنَةُ مَخَاضٍ عَلَى وَجْهِهَا وَعِنْدَهُ ابْنُ لَبُونٍ ذَكَرٌ فَإِنَّهُ يَقْبَلُ مِنْهُ وَلَيْسَ مَعَهُ شَيْءٌ , وَمَنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ إِلَّا أَرْبَعٌ مِنَ الْإِبِلِ فَلَيْسَ فِيهَا صَدَقَةٌ إِلَّا أَنْ يَشَاءَ رَبُّهَا , فَإِذَا بَلَغَتْ خَمْسًا مِنَ الْإِبِلِ فَفِيهَا شَاةٌ , وَصَدَقَةُ الْغَنَمِ فِي سَائِمَتِهَا إِذَا كَانَتْ أَرْبَعِينَ إِلَى عِشْرِينَ وَمِائَةٍ فَفِيهَا شَاةٌ , فَإِذَا زَادَتْ عَلَى عِشْرِينَ وَمِائَةٍ إِلَى أَنْ تَبْلُغَ مِائَتَيْنِ فَفِيهَا شَاتَانِ , فَإِذَا زَادَتْ عَلَى مِائَتَيْنِ إِلَى ثَلَاثِمِائَةٍ فَفِيهَا ثَلَاثُ شِيَاهٍ , فَإِذَا زَادَتْ عَلَى ثَلَاثِمِائَةٍ فَفِي كُلِّ مِائَةِ شَاةٍ شَاةٌ وَلَا يُخْرَجُ فِي الصَّدَقَةِ هَرِمَةٌ وَلَا ذَاتُ عَوَارٍ وَلَا تَيْسٌ إِلَّا أَنْ يَشَاءَ الْمُصَّدِّقُ , وَلَا يَجْمَعُ بَيْنَ مُتَفَرِّقٍ وَلَا يُفَرِّقُ بَيْنَ مُجْتَمِعٍ خَشْيَةَ الصَّدَقَةِ , وَمَا كَانَ مِنْ خَلِيطَيْنِ فَإِنَّهُمَا يَتَرَاجَعَانِ بَيْنَهُمَا بِالسَّوِيَّةِ , وَإِذَا كَانَتْ سَائِمَةُ الرَّجُلِ نَاقِصَةً مِنْ أَرْبَعِينَ شَاةً وَاحِدَةٌ فَلَيْسَ فِيهَا صَدَقَةٌ إِلَّا أَنْ يَشَاءَ رَبُّهَا , وَفِي الرِّقَةِ رُبْعُ الْعُشُورِ فَإِذَا لَمْ يَكُنْ مَالُهُ إِلَّا تِسْعِينَ وَمِائَةً فَلَيْسَ فِيهِ صَدَقَةٌ إِلَّا أَنْ يَشَاءَ رَبُّهَا ". وَقَالَ يُوسُفُ فِي حَدِيثِهِ: إِنَّ أَبَا بَكْرٍ الصِّدِّيقِ كَتَبَ لَهُ هَذَا الْكِتَابَ لَمَّا وَجَّهَهُ إِلَى الْبَحْرَيْنِ: بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ , هَذِهِ فَرِيضَةُ الصَّدَقَةِ , وَقَالَ الْفَضْلُ بْنُ سَهْلٍ: إِنَّ أَبَا بَكْرٍ لَمَّا اسْتُخْلِفَ وَجَّهَ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ إِلَى الْبَحْرَيْنِ وَكَتَبَ لَهُ هَذَا الْكِتَابَ وَخَتَمَهُ بِخَاتَمِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَكَانَ نَقْشُ خَاتَمِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُحَمَّدٌ سَطْرٌ , وَرَسُولٌ سَطْرٌ , وَاللَّهُ سَطْرٌ , هَذِهِ فَرِيضَةُ الصَّدَقَةِ الَّتِي فَرَضَ اللَّهُ عَلَى الْمُسْلِمِينَ , الَّتِي أَمَرَ بِهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Sunan Daruquthni 1965: Abu Bakar An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Ibrahim bin Marzuk di Akharin menceritakan kepada kami. Dan Al Husain bin Isma'il menceritakan kepada kami, Yusuf bin Musa dan Al Fadhl bin Sahl menceritakan kepada kami, mereka mengatakan, Muhammad bin Abdullah Al Anshari menceritakan kepada kami, bapakku menceritakan kepadaku, dari Tsumamah bin Abdullah, dari Anas: bahwa setelah Abu Bakar diangkat sebagai khalifah, dia mengutus Anas bin Malik ke Bahrain, lalu menulis untuknya suatu kitab (yang isinya): "Ini adalah kewajiban zakat yang Rasulullah SAW wajibkan atas kaum muslim, yang Allah perintahkan rasul-Nya SAW untuk menunaikannya. Barangsiapa yang dimintai di antara kaum muslim zakat tersebut berdasarkan aturannya, maka hendaklah ia memberikannya dan barangsiapa yang dimintai lebih dari itu, maka janganlah ia memberikannya. Pada dua puluh empat ekor unta atau kurang dari itu, zakatnya satu ekor kambing. Jadi pada setiap lima ekor unta zakatnya satu ekor kambing. Jika mencapai dua puluh lima ekor hingga tiga puluh lima ekor unta, zakatnya seekor unta betina yang umurnya telah menginjak tahun kedua. Jika mencapai tiga puluh enam hingga empat puluh lima ekor unta, zakatnya seekor anak unta betina yang umurnya telah menginjak tahun ketiga. Jika telah mencapai empat puluh enam sampai enam puluh ekor unta, zakatnya seekor anak unta betina yang umurnya telah masuk tahun keempat dan bisa dikawini unta jantan. Jika telah mencapai enam puluh satu hingga tujuh puluh lima ekor unta, zakatnya seekor unta betina yang umurnya telah masuk tahun kelima. Jika mencapai tujuh puluh enam hingga sembilan puluh ekor unta, zakatnya dua ekor anak unta betina yang umurnya telah menginjak tahun kedua. Jika telah mencapai sembilan puluh satu hingga seratus dua puluh ekor unta, zakatnya dua ekor unta betina yang umurnya telah masuk tahun keempat dan dapat dikawini unta jantan. Jika telah mencapai seratus dua puluh ekor unta, maka setiap empat puluh ekor zakatnya seekor anak unta betina yang umurnya masuk tahun ketiga dan setiap lima puluh ekor, zakatnya seekor unta betina yang umurnya masuk tahun keempat. Jika umur unta-unta tersebut yang menjadi kewajiban zakat berbeda-beda, barangsiapa yang jumlah untanya telah wajib mengeluarkan seekor unta betina yang umurnya masuk tahun kelima, padahal ia tidak memilikinya dan ia memiliki unta betina yang umurnya masuk tahun keempat, maka ia boleh mengeluarkan seekor anak unta yang umurnya masuk tahun keempat ditambah dua ekor kambing jika hal itu mudah baginya, atau ditambah duapuluh dirham. Barangsiapa yang jumlah untanya telah wajib mengeluarkan seekor unta betina yang umurnya masuk tahun keempat, padahal ia tidak memilikinya dan ia memiliki unta betina yang umurnya masuk tahun kelima, maka ia boleh mengeluarkan seekor anak unta yang umurnya masuk tahun kelima dan petugas zakat memberikan kepadanya dua puluh dirham atau dua kambing jika hal itu mudah baginya. Barangsiapa yang jumlah untanya telah wajib mengeluarkan seekor unta betina yang umurnya masuk tahun keempat, padahal ia tidak memilikinya dan ia memiliki unta betina yang umurnya masuk tahun ketiga. maka ia boleh mengeluarkan seekor anak unta yang umurnya masuk tahun ketiga ditambah dua ekor kambing jika hal itu mudah baginya, atau ditambah duapuluh dirham. Barangsiapa yang jumlah untanya telah wajib mengeluarkan seekor unta betina yang umurnya masuk tahun ketiga, padahal ia tidak memilikinya dan ia memiliki unta betina yang umurnya masuk tahun keempat, maka ia boleh mengeluarkan seekor anak unta yang umurnya masuk tahun keempat dan petugas zakat memberikan kepadanya dua puluh dirham atau dua kambing. Barangsiapa yang jumlah untanya telah wajib mengeluarkan seekor unta betina yang umurnya masuk tahun ketiga, padahal ia tidak memilikinya dan ia memiliki unta betina yang umurnya masuk tahun kedua, maka ia boleh mengeluarkan seekor anak unta yang umurnya masuk tahun kedua ditambah dua ekor kambing jika hal itu mudah baginya, atau ditambah duapuluh dirham. Barangsiapa yang jumlah untanya telah wajib mengeluarkan seekor unta betina yang umurnya masuk tahun kedua, padahal ia tidak memilikinya dan ia memiliki unta jantan yang umurnya masuk tahun ketiga, maka ia boleh mengeluarkan seekor anak unta jantan yang umurnya masuk tahun ketiga dan tidak perlu ditambah yang lain. Barangsiapa yang tidak memiliki unta kecuali hanya empat ekor, tidak wajib atasnya zakat kecuali bila pemiliknya menginginkan. Mengenai zakat kambing yang dilepas mencari makan sendiri, jika mencapai empat puluh ekor hingga seratus duapuluh ekor kambing, maka zakatnya satu ekor kambing. Jika lebih dari seratus dua puluh hingga duaratus ekor kambing, maka zakatnya dua ekor kambing. Jika lebih dari dua ratus hingga tigaratus ekor kambing, zakatnya tiga ekor kambing. Jika lebih dari tigaratus ekor kambing, maka setiap seratus ekor zakatnya seekor kambing. Tidak boleh dikeluarkan untuk zakat hewan yang tua dan yang cacat dan tidak boleh dikeluarkan yang jantan, kecuali jika pemiliknya menghendaki. Tidak boleh dikumpulkan antara hewan-hewan ternak yang terpisah dan tidak boleh dipisahkan antara hewan-hewan ternak yang terkumpul karena takut mengeluarkan zakat. Hewan ternak kumpulan dari dua orang, pada waktu zakat harus kembali dibagi rata antara keduanya. Jika kambing yang dilepas mencari makan sendiri kurang satu ekor dari empat puluh ekor, maka tidak ada zakatnya, kecuali jika pemiliknya menghendakinya. Tentang zakat perak, setiap dua ratus dirham zakatnya seperempat puluhnya (dua setengah persen). Jika hanya seratus sembilan puluh dirham, maka tidak ada zakatnya, kecuali jika pemiliknya menghendakinya. Pada perak, zakatnya seperempat puluh. Jika hartanya tidak lain kecuali hanya seratus sembilan puluh, maka tidak ada zakat padanya, kecuali jika pemiliknya menghendakinya." Yusuf di dalam haditsnya mengatakan, "Bahwa Abu Bakar Ash-Shiddiq menulis untuknya kitab ini, ketika dia mengutusnya ke Bahrain: Bismillahir-rahmaanir-rahiim, ini adalah kewajiban zakat...." Al Fadhl bin Sahl mengatakan, "Bahwa setelah Abu Bakar diangkat sebagai khalifah, dia mengutus Anas bin Malik Ke Bahrain dan menulis kitab ini untuknya, serta menyetempelnya dengan stempel Nabi SAW, ukiran stempel Nabi SAW yaitu: Muhammad strip, rasul strip, dan Allah strip, ini adalah kewajiban zakat yang Allah wajibkan atas kaum muslim, yang Rasulullah SAW diperintahkan dengannya."
Grade