مسند أحمد ٢٩٨: حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ أَخْبَرَنَا يُونُسُ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ أَنَّ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الْمَيِّتَ يُعَذَّبُ بِبُكَاءِ أَهْلِهِ عَلَيْهِ
Musnad Ahmad 298: Telah menceritakan kepada kami [Utsman Bin Umar] telah mengabarkan kepada kami [Yunus] dari [Az Zuhri] dari [Sa'id Bin Al Musayyib] bahwa [Umar] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: "Sesungguhnya mayit akan disiksa karena tangisan keluarganya kepadanya."
Grade
سنن الدارمي ٢٩٩: أَخْبَرَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ أَبَانَ عَنْ يَعْقُوبَ الْقُمِّيِّ حَدَّثَنِي لَيْثُ بْنُ أَبِي سُلَيْمٍ عَنْ يَحْيَى هُوَ ابْنُ عَبَّادٍ عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ إِنَّ الْفَقِيهَ حَقَّ الْفَقِيهِ مَنْ لَمْ يُقَنِّطْ النَّاسَ مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ وَلَمْ يُرَخِّصْ لَهُمْ فِي مَعَاصِي اللَّهِ وَلَمْ يُؤَمِّنْهُمْ مِنْ عَذَابِ اللَّهِ وَلَمْ يَدَعْ الْقُرْآنَ رَغْبَةً عَنْهُ إِلَى غَيْرِهِ إِنَّهُ لَا خَيْرَ فِي عِبَادَةٍ لَا عِلْمَ فِيهَا وَلَا عِلْمٍ لَا فَهْمَ فِيهِ وَلَا قِرَاءَةٍ لَا تَدَبُّرَ فِيهَا
Sunan Darimi 299: Telah mengabarkan kepada kami [Isma`il bin `Aban] dari [Ya'qub Al Qummi] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Laits bin Abu Sulaim] dari [Yahya Ibnu 'Abbad], dari [Ali bin Abu Thalib] ia berkata: "Seorang yang benar-benar ahli fikih adalah yang tidak membuat manusia putus asa dari rahmat Allah, tidak memberi mereka rukhshah (keringanan) hingga tergelincir pada kemaksiatan kepada Allah, tidak membuat mereka merasa aman dari adzab Allah, dan tidak meninggalkan Al Qur`an karena membencinya beralih ke lainnya. Sesungguhnya tiada kebaikan dalam ibadah tanpa didasari ilmu padanya, tiada ilmu tanpa adanya kepahaman padanya, serta tiada bacaan tanpa adanya tadabur (usaha melakukan perenungan) padanya".
Grade
سنن الدارمي ٣٠٠: حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَرَفَةَ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ عَنْ لَيْثٍ عَنْ يَحْيَى بْنِ عَبَّادٍ قَالَ قَالَ عَلِيٌّ الْفَقِيهُ حَقُّ الْفَقِيهِ الَّذِي لَا يُقَنِّطُ النَّاسَ مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ وَلَا يُؤَمِّنُهُمْ مِنْ عَذَابِ اللَّهِ وَلَا يُرَخِّصُ لَهُمْ فِي مَعَاصِي اللَّهِ إِنَّهُ لَا خَيْرَ فِي عِبَادَةٍ لَا عِلْمَ فِيهَا وَلَا خَيْرَ فِي عِلْمٍ لَا فَهْمَ فِيهِ وَلَا خَيْرَ فِي قِرَاءَةٍ لَا تَدَبُّرَ فِيهَا
Sunan Darimi 300: Telah mengabarkan kepada kami [Al Hasan bin 'Arafah] telah menceritakan kepada kami [Ismail bin Ibrahim] dari [Laits] dari [Yahya bin 'Abbad] ia berkata: " [Ali] radliallahu 'anhu telah berkata: 'Seorang yang benar-benar ahli fikih adalah orang yang tidak membuat manusia putus asa dari rahmat Allah, jangan membuat mereka merasa aman dari adzab Allah dan jangan memberikan mereka kemudahan hingga akhirnya terjatuh ke dalam perbuatan maksiat. Sesungguhnya tidak ada kebaikan dalam ibadah yang dilakukan tanpa dasar ilmu, tidak ada kebaikan dalam ilmu tanpa pemahaman dan tidak ada kebaikan dalam membaca Al qur`an tanpa merenungi maknanya' ".
Grade
سنن أبي داوود ٣٠٢: حَدَّثَنَا مَخْلَدُ بْنُ خَالِدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ قَالَ أُخْبِرْتُ عَنْ عُثَيْمِ بْنِ كُلَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّهُ جَاءَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ قَدْ أَسْلَمْتُ فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلْقِ عَنْكَ شَعْرَ الْكُفْرِ يَقُولُ احْلِقْ قَالَ و أَخْبَرَنِي آخَرُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِآخَرَ مَعَهُ أَلْقِ عَنْكَ شَعْرَ الْكُفْرِ وَاخْتَتِنْ
Sunan Abu Daud 302: Telah menceritakan kepada kami [Makhlad bin Khalid] telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] dia berkata: Telah [dikabarkan kepadaku] dari ['Utsaim bin Kulaib] dari [Ayahnya] dari [kakeknya] bahwasanya Dia pernah datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seraya berkata: Saya masuk Islam. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadanya: "Buanglah rambut kafirmu." Maksudnya beliau bersabda: "Cukurlah." Dan perawi lain telah mengabarkan kepadaku bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada orang lain yang bersamanya: "Cukurlah rambut kafirmu dan berkhitanlah."
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Dha'if,
سنن الدارمي ٣٠٣: أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ الْمُغِيرَةِ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ مُطَرِّفٍ وَعَبْدِ الْعَزِيزِ بْنِ إِسْمَعِيلَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي الْمُهَاجِرِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ مَنْ أَرَادَ أَنْ يُكْرَمَ دِينُهُ فَلَا يَدْخُلْ عَلَى السُّلْطَانِ وَلَا يَخْلُوَنَّ بِالنِّسْوَانِ وَلَا يُخَاصِمَنَّ أَصْحَابَ الْأَهْوَاءِ
Sunan Darimi 303: Telah mengabarkan kepada kami [Sa'id bin Al Mughirah] telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] dari [Muhammad bin Mutharrif] dan [Abdul Aziz bin Isma'il bin Ubaidullah bin Abu Muhajir] dari [Abdullah bin Mas'ud] radliallahu 'anhu ia berkata: "Barangsiapa ingin memuliakan agamanya, hendaknya ia tidak memasuki pintu penguasa, tidak berkhalwat dengan para wanita, serta tidak berbantah-bantahan dengan orang yang mengikuti nafsu".
Grade
موطأ مالك ٣٠٣: حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ رَجُلٍ مِنْ آلِ خَالِدِ بْنِ أَسِيدٍ أَنَّهُ سَأَلَ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ فَقَالَ يَا أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ إِنَّا نَجِدُ صَلَاةَ الْخَوْفِ وَصَلَاةَ الْحَضَرِ فِي الْقُرْآنِ وَلَا نَجِدُ صَلَاةَ السَّفَرِ فَقَالَ ابْنُ عُمَرَ يَا ابْنَ أَخِي إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ بَعَثَ إِلَيْنَا مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَا نَعْلَمُ شَيْئًا فَإِنَّمَا نَفْعَلُ كَمَا رَأَيْنَاهُ يَفْعَلُ
Muwatha' Malik 303: Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari [Ibnu Syihab] dari [seorang laki-laki dari keluarga Khalid bin Asid] dia bertanya kepada [Abdullah bin Umar], "Wahai Abu Abdurrahman! Dalam alquran kami hanya mendapati shalat khauf dan shalat ketika mukim. Kami tidak mendapati ayat yang menjelaskan shalat saat safar?" Ibnu Umar berkata: "Wahai keponakanku! Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla mengutus Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam kepada kita dalam keadaan tidak mengetahui apa-apa. Kita hanya mengerjakan apa yang kita lihat beliau mengerjakannya."
مسند أحمد ٣١٢: حَدَّثَنَا حَمَّادٌ الْخَيَّاطُ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ زَادَ فِي الْمَسْجِدِ مِنْ الْأُسْطُوَانَةِ إِلَى الْمَقْصُورَةِ وَزَادَ عُثْمَانُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ وَقَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ لَوْلَا أَنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ نَبْغِي نَزِيدُ فِي مَسْجِدِنَا مَا زِدْتُ فِيهِ
Musnad Ahmad 312: Telah menceritakan kepada kami [Hammad Al Khayyat] Telah menceritakan kepada kami [Abdullah] dari [Nafi'] dia berkata: bahwa [Umar] memperluas ruangan masjid dari tiang-tiang hingga ke kamar-kamar kecil dan Utsman juga menambah, kemudian Umar berkata: seandainya aku tidak mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kami ingin memperluas ruangan dalam masjid." Niscaya aku tidak akan menambah.
Grade
سنن الدارمي ٣١٣: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ حُمَيْدٍ عَنْ هَارُونَ هُوَ ابْنُ الْمُغِيرَةِ عَنْ شُعَيْبٍ عَنْ سَلَمَةَ بْنِ كُهَيْلٍ عَنْ أَبِي صَادِقٍ قَالَ قَالَ سَلْمَانُ لَوْ وَضَعَ رَجُلٌ رَأْسَهُ عَلَى الْحَجَرِ الْأَسْوَدِ فَصَامَ النَّهَارَ وَقَامَ اللَّيْلَ لَبَعَثَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ هَوَاهُ
Sunan Darimi 313: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Humaid] dari [Harun Ibnu Al Mughirah] dari [Syu'aib] dari [Salamah bin Kuhail] dari [Abu Shadiq] ia berkata: [Salman] berkata: "Sekiranya seseorang meletakkan kepalanya pada hajar aswad, berpuasa pada siang hari, dan shalat pada malam hari, Allah membangkitkannya pada hari kiamat bersama keinginannya ".
Grade
مسند أحمد ٣١٦: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنِ ابْنِ الْمُسَيَّبِ قَالَ لَمَّا مَاتَ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ بُكِيَ عَلَيْهِ فَقَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الْمَيِّتَ يُعَذَّبُ بِبُكَاءِ الْحَيِّ
Musnad Ahmad 316: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] Telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Ibnul Musayyib] dia berkata: Ketika Abu Bakar wafat dia ditangisi, maka [Umar] berkata: sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda: "Sesungguhnya seorang mayit akan disiksa karena ditangisi oleh orang yang masih hidup."
Grade
سنن ابن ماجه ٣٢٣: حَدَّثَنَا حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي نَافِعُ بْنُ يَزِيدَ عَنْ حَيْوَةَ بْنِ شُرَيْحٍ أَنَّ أَبَا سَعِيدٍ الْحِمْيَرِيَّ حَدَّثَهُ قَالَ كَانَ مُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ يَتَحَدَّثُ بِمَا لَمْ يَسْمَعْ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَيَسْكُتُ عَمَّا سَمِعُوا فَبَلَغَ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرٍو مَا يَتَحَدَّثُ بِهِ فَقَالَ وَاللَّهِ مَا سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ هَذَا وَأَوْشَكَ مُعَاذٌ أَنْ يَفْتِنَكُمْ فِي الْخَلَاءِ فَبَلَغَ ذَلِكَ مُعَاذًا فَلَقِيَهُ فَقَالَ مُعَاذٌ يَا عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرٍو إِنَّ التَّكْذِيبَ بِحَدِيثٍ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نِفَاقٌ وَإِنَّمَا إِثْمُهُ عَلَى مَنْ قَالَهُ لَقَدْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ اتَّقُوا الْمَلَاعِنَ الثَّلَاثَ الْبَرَازَ فِي الْمَوَارِدِ وَالظِّلِّ وَقَارِعَةِ الطَّرِيقِ
Sunan Ibnu Majah 323: Telah menceritakan kepada kami [Harmalah bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahab] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Nafi' bin Yazid] dari [Haiwah bin Syuraih] bahwa [Abu Sa'id Al Himyari] menceritakan kepadanya, ia berkata: [Mu'adz bin Jabal] menceritakan hadits yang tidak didengar oleh para sahabat yang lainnya, dan diam terhadap apa yang mereka dengar. Maka sampailah kepada Abdullah bin 'Amru apa yang ia ceritakan, sehingga Abdullah bin 'Amru berkata: "Demi Allah, aku tidak pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan seperti ini. Dan (aku kawatir) Mu'adz akan menciptakan fitnah untuk kalian dalam masalah buang air besar." Sampailah perkataan itu ke telinga Mu'adz sehingga dia menemuinya dan berkata: "Hai Abdullah bin 'Amru, sesungguhnya mendustakan hadits Rasulullah merupakan tindakan nifak, dan dosanya ditanggung oleh orang yang mengucapkannya. Sungguh, aku telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Takutlah kalian kepada tiga tempat yang dilaknat: buang air besar di tempat umum, di tempat berteduh, dan di tengah jalan."
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Dha'if,