موطأ مالك ١٤٠٤: و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ أَنَّهُ قَالَ بَلَغَنِي أَنَّ الْمَرْءَ لَيُدْرِكُ بِحُسْنِ خُلُقِهِ دَرَجَةَ الْقَائِمِ بِاللَّيْلِ الظَّامِي بِالْهَوَاجِرِ
Muwatha' Malik 1404: Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Yahya bin Sa'id] berkata: "Telah sampai kabar kepadaku bahwa seseorang dengan kebaikan akhlaknya akan bisa menyamai derajat orang yang shalat di malam hari dan orang yang kehausan di siang hari (berpuasa) ."
موطأ مالك ١٤٠٥: و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ أَنَّهُ قَالَ سَمِعْتُ سَعِيدَ بْنَ الْمُسَيَّبِ يَقُولُ أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِخَيْرٍ مِنْ كَثِيرٍ مِنْ الصَّلَاةِ وَالصَّدَقَةِ قَالُوا بَلَى قَالَ إِصْلَاحُ ذَاتِ الْبَيْنِ وَإِيَّاكُمْ وَالْبِغْضَةَ فَإِنَّهَا هِيَ الْحَالِقَةُ
Muwatha' Malik 1405: Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Yahya bin Sa'id] ia berkata: "Aku mendengar [Sa'id bin Musayyab] berkata: 'Maukah kalian kuberitahu dengan kebaikan yang lebih banyak daripada shalat dan zakat?" mereka menjawab, "Tentu." Sa'id berkata: "Memperbaiki hubungan sesama dan jauhilah amarah karena itu adalah perusak dan pencabut agama."
موطأ مالك ١٤٣٠: و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ عَمِّهِ أَبِي سُهَيْلِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ كَعْبِ الْأَحْبَارِ أَنَّ رَجُلًا نَزَعَ نَعْلَيْهِ فَقَالَ لِمَ خَلَعْتَ نَعْلَيْكَ لَعَلَّكَ تَأَوَّلْتَ هَذِهِ الْآيَةَ { فَاخْلَعْ نَعْلَيْكَ إِنَّكَ بِالْوَادِ الْمُقَدَّسِ طُوًى } قَالَ ثُمَّ قَالَ كَعْبٌ لِلرَّجُلِ أَتَدْرِي مَا كَانَتْ نَعْلَا مُوسَى قَالَ مَالِك لَا أَدْرِي مَا أَجَابَهُ الرَّجُلُ فَقَالَ كَعْبٌ كَانَتَا مِنْ جِلْدِ حِمَارٍ مَيِّتٍ
Muwatha' Malik 1430: Telah menceritakan kepadaku Malik dari pamannya [Abu Suhail bin Malik] dari [Bapaknya] dari [Ka'b Al Ahbar] bahwa ada seorang laki-laki melepaskan kedua sandalnya. Ka'b lalu bertanya: "Kenapa engkau lepas sandalmu, apakah engkau menta'wilkan ayat ini: '(maka tanggalkanlah kedua sandalmu, sesungguhnya engkau berada di lembah Thuwa yang suci)?" (Qs. Thaahaa: 12) Malik bin Abu 'Amir berkata: "Ka'b kemudian bertanya bertanya kepada orang itu, "Apakah kamu tahu bagaimana kedua sandal Musa? ' Malik berkata: "Aku tidak mengetahui apa jawaban laki-laki itu." Ka'b berkata: "Sandalnya terbuat dari kulit keledai yang telah mati."
موطأ مالك ١٤٣٧: و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ أَنَّهُ قَالَ كَانَ إِبْرَاهِيمُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوَّلَ النَّاسِ ضَيَّفَ الضَّيْفَ وَأَوَّلَ النَّاسِ اخْتَتَنَ وَأَوَّلَ النَّاسِ قَصَّ الشَّارِبَ وَأَوَّلَ النَّاسِ رَأَى الشَّيْبَ فَقَالَ يَا رَبِّ مَا هَذَا فَقَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى وَقَارٌ يَا إِبْرَاهِيمُ فَقَالَ يَا رَبِّ زِدْنِي وَقَارًا قَالَ يَحْيَى و سَمِعْت قَوْله تَعَالَى يَقُولُ يُؤْخَذُ مِنْ الشَّارِبِ حَتَّى يَبْدُوَ طَرَفُ الشَّفَةِ وَهُوَ الْإِطَارُ وَلَا يَجُزُّهُ فَيُمَثِّلُ بِنَفْسِهِ
Muwatha' Malik 1437: Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Yahya bin Sa'id] dari [Sa'id bin Musayyab] berkata: "Ibrahim shallallahu 'alaihi wa sallam adalah orang pertama yang memuliakan tamu. Orang pertama yang berkhitan. Orang pertama yang memendekkan kumis dan orang pertama yang melihat uban. Ibrahim bertanya, "Wahai Rabbku, apa ini?" Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman: "Wahai Ibrahim, itu adalah kewibawaan." Ibrahim berkata: "Ya Rabb, tambahkanlah kewibawaan bagiku! " Yahya berkata: "Aku mendengar Malik berkata: 'kumis diambil hingga nampak ujung bibir -yaitu bibir itu sendiri-, dan dia tidak mencukur habis, sehingga tetap terlihat kumis tersebut'."
سنن ابن ماجه ١٤٤٠: حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ الْأَزْهَرِ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عِيسَى حَدَّثَنَا يُوسُفُ بْنُ الْمَاجِشُونِ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُنْكَدِرِ قَالَ دَخَلْتُ عَلَى جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ وَهُوَ يَمُوتُ فَقُلْتُ اقْرَأْ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ السَّلَامَ
Sunan Ibnu Majah 1440: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad Ibnul Azhar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Isa] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yusuf Ibnul Majisyun] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad Ibnul Munkadir] ia berkata: Aku menemui Jabir bin Abdullah ketika ia telah wafat, aku berkata: "Sampaikan salam kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,
موطأ مالك ١٤٦٥: و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ كَانَ لَا يُؤْتَى أَبَدًا بِطَعَامٍ وَلَا شَرَابٍ حَتَّى الدَّوَاءُ فَيَطْعَمَهُ أَوْ يَشْرَبَهُ إِلَّا قَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا وَأَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَنَعَّمَنَا اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُمَّ أَلْفَتْنَا نِعْمَتُكَ بِكُلِّ شَرٍّ فَأَصْبَحْنَا مِنْهَا وَأَمْسَيْنَا بِكُلِّ خَيْرٍ فَنَسْأَلُكَ تَمَامَهَا وَشُكْرَهَا لَا خَيْرَ إِلَّا خَيْرُكَ وَلَا إِلَهَ غَيْرُكَ إِلَهَ الصَّالِحِينَ وَرَبَّ الْعَالَمِينَ الْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ مَا شَاءَ اللَّهُ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Muwatha' Malik 1465: Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Hisyam bin 'Urwah] dari [Bapaknya] bahwa tidaklah pernah dihidangkan kepadanya makanan, minuman hingga obat yang ia makan atau minum kecuali ia membaca: "Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami petunjuk, memberi kami makan, minum dan segala kenikmatan. Allah Maha Besar. Ya Allah, Nikmat-Mu datang kepada kami sarat dengan kejahatan-kejahatan, namun karenanya kami bisa berpagi dan bersore hari dalam keadaan baik. Maka kami memohon kepada-Mu kesempurnaan dan syukurnya, tidak ada kebaikan kecuali dari-Mu. Tidak ada tuhan selain-Mu, tuhan orang-orang shalih dan Rabb semesta Alam. Segala puji bagi Allah dan tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, apa yang Allah kehendaki dan tidak ada kekuatan kecuali kepada Allah. Ya Allah, berkahilah kami dengan apa yang telah engkau rizkikan kepada kami, dan lindungilah kami dari api neraka."
موطأ مالك ١٤٦٩: و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ صَدَقَةَ بْنِ يَسَارٍ أَنَّهُ قَالَ سَأَلْتُ سَعِيدَ بْنَ الْمُسَيَّبِ عَنْ لُبْسِ الْخَاتَمِ فَقَالَ الْبَسْهُ وَأَخْبِرْ النَّاسَ أَنِّي أَفْتَيْتُكَ بِذَلِكَ
Muwatha' Malik 1469: Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Shadaqah bin Yasar] berkata: "Aku bertanya [Sa'id bin Musayyab] tentang hukum memakai cincin, lalu dia menjawab: "Pakailah cincin dan kabarkan kepada orang-orang bahwa aku berfatwa demikian."
موطأ مالك ١٤٩٩: و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ سُمَيٍّ مَوْلَى أَبِي بَكْرٍ عَنْ الْقَعْقَاعِ بْنِ حَكِيمٍ أَنَّ كَعْبَ الْأَحْبَارِ قَالَ لَوْلَا كَلِمَاتٌ أَقُولُهُنَّ لَجَعَلَتْنِي يَهُودُ حِمَارًا فَقِيلَ لَهُ وَمَا هُنَّ فَقَالَ أَعُوذُ بِوَجْهِ اللَّهِ الْعَظِيمِ الَّذِي لَيْسَ شَيْءٌ أَعْظَمَ مِنْهُ وَبِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ الَّتِي لَا يُجَاوِزُهُنَّ بَرٌّ وَلَا فَاجِرٌ وَبِأَسْمَاءِ اللَّهِ الْحُسْنَى كُلِّهَا مَا عَلِمْتُ مِنْهَا وَمَا لَمْ أَعْلَمْ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ وَبَرَأَ وَذَرَأَ
Muwatha' Malik 1499: Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Sumayya] mantan budak Abu Bakar, dari [Al Qa'qa' bin Hakim] bahwa [Ka'b Al Ahbar] berkata: "Kalaulah bukan karena kata-kata yang aku baca, niscaya orang-orang Yahudi menjadikanku layaknya keledai." Lalu ditanyakan kepadanya, "Kata-kata apakah itu?" dia menjawab: "A'UUDZU BI WAJHILLAHI AL AZHIIMI ALLADZII LAISA SYAIUN A'ZHAMA MINHU WA BI KALIMAATILLAH TAAMMATI LLATI LAA YUJAAWIZUHUNNA BARRUN WALAA FAAJIRUN WA BI ASMAA`ILLAHIL HUSNAA KULLIHAA, MAA 'ALIMTU MINHAA WAMAA LAM A'LAM MIN SYARRI MAA KHALAQA WA BARA`A WA DZARA`A" (Aku berlindung dengan wajah Allah yang Maha Agung, yang tidak ada sesuatupun yang lebih besar darinya. Dan dengan Kalimat Allah yang sempurna yang tidak akan mampu dilampaui orang baik dan pendosa, serta (aku berlindung) dengan nama-nama Nya yang baik semuanya, baik yang aku ketahui maupun tidak, dari segala kejahatan yang Dia ciptakan dan yang Dia adakan maupun ciptakan) ."
موطأ مالك ١٥٠٨: و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ كَانَ يَقُولُ فِي هَذِهِ الْآيَةِ { لَهُمْ الْبُشْرَى فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ } قَالَ هِيَ الرُّؤْيَا الصَّالِحَةُ يَرَاهَا الرَّجُلُ الصَّالِحُ أَوْ تُرَى لَهُ
Muwatha' Malik 1508: Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Hisyam bin 'Urwah] dari [Bapaknya] menafsirkan tentang ayat: '(Bagi mereka kabar gembira di kehidupan dunia maupun akhirat) ' (Qs. Yunus: 64) "Yaitu mimpi baik yang dilihat orang yang shalih atau diperlihatkan padanya."
موطأ مالك ١٥٦١: و حَدَّثَنِي مَالِك عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ أَنَّ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ لَقِيَ خِنْزِيرًا بِالطَّرِيقِ فَقَالَ لَهُ انْفُذْ بِسَلَامٍ فَقِيلَ لَهُ تَقُولُ هَذَا لِخِنْزِيرٍ فَقَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ إِنِّي أَخَافُ أَنْ أُعَوِّدَ لِسَانِي الْمَنْطِقَ بِالسُّوءِ
Muwatha' Malik 1561: Telah menceritakan kepadaku Malik dari [Yahya bin Sa'id] berkata: "Isa bin Maryam bertemu dengan seekor babi di suatu jalan, lalu dia berkata: "Lewatlah dengan selamat! " Ada yang bertanya: "Engkau ucapkan seperti ini kepada seekor babi! " Isa bin Maryam menjawab: "Aku takut jika lisanku terbiasa mengucapkan kata-kata kotor."