سنن الدارمي ١٢٦: حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ أَخْبَرَنَا ابْنُ عَوْنٍ عَنْ عُمَيْرِ بْنِ إِسْحَقَ قَالَ لَمَنْ أَدْرَكْتُ مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَكْثَرُ مِمَّنْ سَبَقَنِي مِنْهُمْ فَمَا رَأَيْتُ قَوْمًا أَيْسَرَ سِيرَةً وَلَا أَقَلَّ تَشْدِيدًا مِنْهُمْ
Sunan Darimi 126: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Umar] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu 'Aun] dari ['Umair bin Ishaq] ia berkata: " Orang-orang yang sempat aku temui dari para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lebih banyak yang telah wafat mendahuluiku, aku tidak pernah dapati satu kaum yang lebih ringan perjalanan hidupnya dan lebih sederhana dalam suatu permasalahan dari pada mereka".
Grade
موطأ مالك ١٢٦: و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ قَالَ لَيْسَ عَلَى الْمُسْتَحَاضَةِ إِلَّا أَنْ تَغْتَسِلَ غُسْلًا وَاحِدًا ثُمَّ تَتَوَضَّأُ بَعْدَ ذَلِكَ لِكُلِّ صَلَاةٍ قَالَ يَحْيَى قَالَ مَالِك الْأَمْرُ عِنْدَنَا أَنَّ الْمُسْتَحَاضَةَ إِذَا صَلَّتْ أَنَّ لِزَوْجِهَا أَنْ يُصِيبَهَا وَكَذَلِكَ النُّفَسَاءُ إِذَا بَلَغَتْ أَقْصَى مَا يُمْسِكُ النِّسَاءَ الدَّمُ فَإِنْ رَأَتْ الدَّمَ بَعْدَ ذَلِكَ فَإِنَّهُ يُصِيبُهَا زَوْجُهَا وَإِنَّمَا هِيَ بِمَنْزِلَةِ الْمُسْتَحَاضَةِ قَالَ يَحْيَى قَالَ مَالِك الْأَمْرُ عِنْدَنَا فِي الْمُسْتَحَاضَةِ عَلَى حَدِيثِ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ وَهُوَ أَحَبُّ مَا سَمِعْتُ إِلَيَّ فِي ذَلِكَ
Muwatha' Malik 126: Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Hisyam bin Urwah] dari [bapaknya] dari berkata: "Seorang wanita yang istihadlah tidak wajib mandi kecuali hanya sekali, setelahitu ia harus berwudlu untuk setiap shalat (yang akan dikerjakan) ." Yahya berkata: Malik berkata: "Menurut pendapat kami, jika seorang yang istihadlah telah shalat, maka boleh bagi suaminya untuk menggaulinya. Begitu juga para wanita nifas, jika telah sampai puncak di mana wanita telah terhenti darah nifasnya, lalu keluar darah setelah itu, boleh bagi suaminya untuk menggaulinya. Dan hukumnya seperti wanita yang istihadlah." Yahya berkata: Malik berkata: "Pendapat kami tentang wanita istihadlah adalah sebagaimana disebutkan hadits Hisyam bin Urwah, dari bapaknya. Itulah sebaik-baik apa yang telah kami dengar."
سنن الدارمي ١٢٧: أَخْبَرَنِي الْعَبَّاسُ بْنُ سُفْيَانَ عَنْ زَيْدِ بْنِ حُبَابٍ أَخْبَرَنِي رَجَاءُ بْنُ أَبِي سَلَمَةَ قَالَ سَمِعْتُ عُبَادَةَ بْنَ نُسَيٍّ الْكِنْدِيَّ وَسُئِلَ عَنْ امْرَأَةٍ مَاتَتْ مَعَ قَوْمٍ لَيْسَ لَهَا وَلِيٌّ فَقَالَ أَدْرَكْتُ أَقْوَامًا مَا كَانُوا يُشَدِّدُونَ تَشْدِيدَكُمْ وَلَا يَسْأَلُونَ مَسَائِلَكُمْ
Sunan Darimi 127: Telah mengabarkan kepadaku [Al 'Abbas bin Sufyan] dari [Zaid bin Hubab] telah mengabarkan kepadaku [Raja` bin Abu Salamah] ia berkata: "Aku pernah mendengar ['Ubadah bin Nusai Al Kindi], ia ditanya tentang seorang wanita yang mati di suatu kaum dan tidak memiliki wali, maka ia berkata: ' Telah aku dapati beberapa kaum mereka tidak memiliki sikap keras sekeras kalian, mereka juga tidak menanyakan apa yang kalian tanyakan'".
Grade
سنن الدارمي ١٢٨: أَخْبَرَنَا الْعَبَّاسُ بْنُ سُفْيَانَ أَخْبَرَنَا زَيْدُ بْنُ حُبَابٍ أَخْبَرَنِي رَجَاءُ بْنُ أَبِي سَلَمَةَ حَدَّثَنِي خَالِدُ بْنُ حَازِمٍ عَنْ هِشَامِ بْنِ مُسْلِمٍ الْقُرَشِيِّ قَالَ كُنْتُ مَعَ ابْنِ مُحَيْرِيزٍ بِمَرْجِ الدِّيبَاجِ فَرَأَيْتُ مِنْهُ خَلْوَةً فَسَأَلْتُهُ عَنْ مَسْأَلَةٍ فَقَالَ لِي مَا تَصْنَعُ بِالْمَسَائِلِ قُلْتُ لَوْلَا الْمَسَائِلُ لَذَهَبَ الْعِلْمُ قَالَ لَا تَقُلْ ذَهَبَ الْعِلْمُ إِنَّهُ لَا يَذْهَبُ الْعِلْمُ مَا قُرِئَ الْقُرْآنُ وَلَكِنْ لَوْ قُلْتَ يَذْهَبُ الْفِقْهُ
Sunan Darimi 128: Telah mengabarkan kepada kami [Al 'Abbas bin Sufyan] telah mengabarkan kepada kami [Zaid bin Hubab] telah mengabarkan kepadaku [Raja` bin Abu Salamah] telah menceritaan kepadaku [Khalid bin Hazim] dari [Hisyam bin Muslim Al Qurasyi] ia berkata: "Dahulu aku bersama [Ibnu Muhairiz] di hamparan sutra, aku melihatnya sedang sendirian lalu aku menanyakan sesuatu hal, maka ia menanyakan kepadaku: ' Apa yang akan kamu lakukan tentang permasalahan-permasalahan tersebut? 'Aku menjawab: 'Sekiranya tidak ada (pembahasan) masalah-masalah maka akan hilanglah ilmu. Ia pun berkata 'Kamu jangan mengatakan ilmu itu hilang, ilmu tidak akan hilang selama Al- Qur`an dibaca, akan tetapi yang paling tepat kau katakan telah hilang pemahaman terhadapnya'".
Grade
سنن الدارمي ١٣٠: أَخْبَرَنَا سَلْمُ بْنُ جُنَادَةَ حَدَّثَنَا ابْنُ إِدْرِيسَ عَنْ عَمِّهِ قَالَ خَرَجْتُ مِنْ عِنْدِ إِبْرَاهِيمَ فَاسْتَقْبَلَنِي حَمَّادٌ فَحَمَّلَنِي ثَمَانِيَةَ أَبْوَابٍ مَسَائِلَ فَسَأَلْتُهُ فَأَجَابَنِي عَنْ أَرْبَعٍ وَتَرَكَ أَرْبَعًا
Sunan Darimi 130: Telah mengabarkan kepada kami [Salm bin Junadah] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Idris] dari [pamannya] ia berkata: "Aku baru saja pulang dari majlis [Ibrahim], lalu Hammad menemuiku dan memberi tugas kepadaku delapan permasalahan. Hari selanjutnya kedelapan masalah itu kutanyakan kepadanya, lalu ia menjawab empat permasalahan dan meninggalkan empat permasalahan (lainnya) ".
Grade
سنن الدارمي ١٣١: أَخْبَرَنَا قَبِيصَةُ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ أَبْجَرَ عَنْ زُبَيْدٍ قَالَ مَا سَأَلْتُ إِبْرَاهِيمَ عَنْ شَيْءٍ إِلَّا عَرَفْتُ الْكَرَاهِيَةَ فِي وَجْهِهِ
Sunan Darimi 131: Telah mengabarkan kepada kami [Qabishah] Telah mengabarkan kepada kami [Sufiyan] dari [Abdul Malik bin Abjar] dari [Zubaid] ia berkata: " Tidaklah aku bertanya kepada [Ibrahim] tentang satu hal kecuali aku melihat tanda ketidaksukaan di wajahnya".
Grade
سنن الدارمي ١٣٢: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ مَنْصُورٍ عَنْ عُمَرَ بْنِ أَبِي زَائِدَةَ قَالَ مَا رَأَيْتُ أَحَدًا أَكْثَرَ أَنْ يَقُولَ إِذَا سُئِلَ عَنْ شَيْءٍ لَا عِلْمَ لِي بِهِ مِنْ الشَّعْبِيِّ
Sunan Darimi 132: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Ahmad] telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Mansur] dari [Umar bin Abu Zaidah] ia berkata: " Aku tidak pernah melihat seorangpun lebih banyak mengatakan: 'aku tidak mempunyai ilmu tentang hal itu' -ketika ia ditanya tentang suatu permasalahan- dibandingkan dengan [As Sya'bi] ".
Grade
سنن الدارمي ١٣٣: أَخْبَرَنَا أَبُو عَاصِمٍ عَنْ ابْنِ عَوْنٍ قَالَ سَمِعْتُهُ يَذْكُرُ قَالَ كَانَ الشَّعْبِيُّ إِذَا جَاءَهُ شَيْءٌ اتَّقَى وَكَانَ إِبْرَاهِيمُ يَقُولُ وَيَقُولُ وَيَقُولُ قَالَ أَبُو عَاصِمٍ كَانَ الشَّعْبِيُّ فِي هَذَا أَحْسَنَ حَالًا عِنْدَ ابْنِ عَوْنٍ مِنْ إِبْرَاهِيمَ
Sunan Darimi 133: Telah mengabarkan kepada kami [Abu 'Ashim] dari [Ibnu 'Aun] ia berkata aku mendengarnya mengatakan: 'Dahulu [As Sya'bi] jika datang kepadanya sesuatu masalah ia bicara secara hati-hati, sementara [Ibrahim] terus berkomentar, berkomentar, dan berkomentar'". Abu 'Ashim berkata: "Sikap As Sya'bi menurut Ibnu 'Aun, dalam hal permasalahan ini lebih bagus dibandingkan dengan sikap Ibrahim".
Grade
سنن الدارمي ١٣٤: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ بَشِيرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ جَعْفَرِ بْنِ إِيَاسٍ قَالَ قُلْتُ لِسَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ مَا لَكَ لَا تَقُولُ فِي الطَّلَاقِ شَيْئًا قَالَ مَا مِنْهُ شَيْءٌ إِلَّا قَدْ سَأَلْتُ عَنْهُ وَلَكِنِّي أَكْرَهُ أَنْ أُحِلَّ حَرَامًا أَوْ أُحَرِّمَ حَلَالًا
Sunan Darimi 134: Telah mengabarkan kepada kami [Abdullah bin Sa'id] telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Basyir] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ja'far bin Iyas] ia berkata: "Aku bertanya kepada [Sa'id bin Jubair] radliallahu 'anhu ' Apa yang membuat engkau tidak mengatakan (mengeluarkan pendapat hukum) tentang thalaq? ia menjawab tidak ada satu pun masalah tentang thalaq kecuali aku pernah menanyakannya, akan tetapi aku khawatir, aku menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal'".
Grade
سنن الدارمي ١٣٥: أَخْبَرَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَطَاءِ بْنِ السَّائِبِ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ أَبِي لَيْلَى يَقُولُ لَقَدْ أَدْرَكْتُ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ عِشْرِينَ وَمِائَةً مِنْ الْأَنْصَارِ وَمَا مِنْهُمْ مِنْ أَحَدٍ يُحَدِّثُ بِحَدِيثٍ إِلَّا وَدَّ أَنَّ أَخَاهُ كَفَاهُ الْحَدِيثَ وَلَا يُسْأَلُ عَنْ فُتْيَا إِلَّا وَدَّ أَنَّ أَخَاهُ كَفَاهُ الْفُتْيَا
Sunan Darimi 135: Telah mengabarkan kepada kami [Abu Nu'aim] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Atho`bin As Sa`ib] ia berkata aku pernah mendengar [Abdurrahman bin Abu Laila] mengatakan: " Sungguh telah kudapati di masjid ini (Nabawi) seratus dua puluh orang dari kaum anshar, tidak ada seorang pun dari mereka yang menceritakan suatu hadits kecuali ia lebih senang jika saudaranya yang mengutarakan hadis, Dan tidaklah ia ditanya tentang satu fatwa hukum melainkan ia lebih senang jika saudaranya yang mengutarakan fatwa".
Grade