موطأ مالك ٧٠: حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ كَانَ إِذَا رَعَفَ انْصَرَفَ فَتَوَضَّأَ ثُمَّ رَجَعَ فَبَنَى وَلَمْ يَتَكَلَّمْ
Muwatha' Malik 70: Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari [Nafi'] bahwa jika [Abdullah bin Umar] mimisan, dia keluar, lalu berwudlu kemudian kembali dan melanjutkan shalatnya dengan tidak berbicara sedikitpun.
موطأ مالك ٧٤: حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ الْمِسْوَرَ بْنَ مَخْرَمَةَ أَخْبَرَهُ أَنَّهُ دَخَلَ عَلَى عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ مِنْ اللَّيْلَةِ الَّتِي طُعِنَ فِيهَا فَأَيْقَظَ عُمَرَ لِصَلَاةِ الصُّبْحِ فَقَالَ عُمَرُ نَعَمْ وَلَا حَظَّ فِي الْإِسْلَامِ لِمَنْ تَرَكَ الصَّلَاةَ فَصَلَّى عُمَرُ وَجُرْحُهُ يَثْعَبُ دَمًا
Muwatha' Malik 74: Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari [Hisyam bin Urwah] dari [bapaknya]: bahwa [Al Miswar bin Makhramah] mengabarinya, dia menemui [Umar bin Khatthab] di malam ketika ditikam, kemudian membangunkan Umar untuk shalat subuh, lalu dia berkata: "Ya. Tidak ada bagian dalam Islam bagi siapa saja yang meninggalkan shalat, " lalu Umar shalat dan lukanya masih mengeluarkan darah.
موطأ مالك ٧٧: و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ قَالَ إِنِّي لَأَجِدُهُ يَنْحَدِرُ مِنِّي مِثْلَ الْخُرَيْزَةِ فَإِذَا وَجَدَ ذَلِكَ أَحَدُكُمْ فَلْيَغْسِلْ ذَكَرَهُ وَلْيَتَوَضَّأْ وُضُوءَهُ لِلصَّلَاةِ يَعْنِي الْمَذْيَ
Muwatha' Malik 77: Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Zaid bin Aslam] dari [bapaknya] bahwa [Umar bin Al Khattab] berkata: "Aku mendapatinya seperti butiran-butiran kristal, maka jika salah satu dari kalian mengalami hal itu, hendaklah dia membasuh kemaluannya dan berwudlulah seperti wudlu untuk shalat, " -dan yang dimaksud adalah madzi-.
مسند أحمد ٧٨: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ حَارِثَةَ قَالَ جَاءَ نَاسٌ مِنْ أَهْلِ الشَّامِ إِلَى عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَقَالُوا إِنَّا قَدْ أَصَبْنَا أَمْوَالًا وَخَيْلًا وَرَقِيقًا نُحِبُّ أَنْ يَكُونَ لَنَا فِيهَا زَكَاةٌ وَطَهُورٌ قَالَ مَا فَعَلَهُ صَاحِبَايَ قَبْلِي فَأَفْعَلَهُ وَاسْتَشَارَ أَصْحَابَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَفِيهِمْ عَلِيٌّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَقَالَ عَلِيٌّ هُوَ حَسَنٌ إِنْ لَمْ يَكُنْ جِزْيَةً رَاتِبَةً يُؤْخَذُونَ بِهَا مِنْ بَعْدِكَ
Musnad Ahmad 78: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman Bin Mahdi] dari [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Haritsah] dia berkata: Sekelompok orang dari syam datang kepada Umar, kemudian mereka berkata: "Sesungguhnya kami mempunyai harta, kuda dan budak, dan kami ingin mengeluarkan zakat dan pensucinya." [Umar] menjawab: "Sebagaimana yang dilakukan oleh kedua sahabatku sebelumku maka aku akan melakukan seperti yang dilakukan mereka berdua." Kemudian dia bermusyawarah dengan para sahabat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dan diantara mereka ada Ali, maka Ali berkata: "Itu adalah baik jika itu bukan pajak rutin yang diambil dari mereka setelah kamu."
Grade
موطأ مالك ٧٨: و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ جُنْدُبٍ مَوْلَى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَيَّاشٍ أَنَّهُ قَالَ سَأَلْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ عَنْ الْمَذْيِ فَقَالَ إِذَا وَجَدْتَهُ فَاغْسِلْ فَرْجَكَ وَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلَاةِ
Muwatha' Malik 78: Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Zaid bin Aslam] dari [Jundub] mantan budak Abdullah bin 'Ayyasy, bahwa dia berkata: Saya bertanya pada [Abdullah bin Umar] tentang madzi, maka dia menjawab: 'Apabila kamu mendapatinya maka cucilah kemaluanmu, berwudlulah sebagaimana wudlu kamu untuk shalat."
موطأ مالك ٨٢: و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ إِسْمَعِيلَ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ عَنْ مُصْعَبِ بْنِ سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ أَنَّهُ قَالَ كُنْتُ أُمْسِكُ الْمُصْحَفَ عَلَى سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ فَاحْتَكَكْتُ فَقَالَ سَعْدٌ لَعَلَّكَ مَسِسْتَ ذَكَرَكَ قَالَ فَقُلْتُ نَعَمْ فَقَالَ قُمْ فَتَوَضَّأْ فَقُمْتُ فَتَوَضَّأْتُ ثُمَّ رَجَعْتُ
Muwatha' Malik 82: Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Isma'il bin Muhammad bin Sa'd bin Abu Waqash] dari [Mush'ab bin Sa'd bin Abu Waqash] dia berkata: Saya memegang mushaf di depan Sa'd bin Waqash, lalu saya terlihat olehnya menggaruk-garuk, maka [Sa'd] berkata: "Mungkin saja kamu telah menyentuh kemaluanmu?" (Mush'ab) berkata: Saya menjawab: "Ya." Maka dia berkata: "Berdirilah dan berwudlu." Lalu saya berdiri dan berwudlu, kemudian kembali lagi.
موطأ مالك ٨٣: و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ كَانَ يَقُولُ إِذَا مَسَّ أَحَدُكُمْ ذَكَرَهُ فَقَدْ وَجَبَ عَلَيْهِ الْوُضُوءُ
Muwatha' Malik 83: Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Nafi'], bahwa [Abdullah bin Umar] berkata: "Apabila salah seorang dari kalian menyentuh kemaluannya, maka wajib baginya berwudlu."
موطأ مالك ٨٥: و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّهُ قَالَ رَأَيْتُ أَبِي عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ يَغْتَسِلُ ثُمَّ يَتَوَضَّأُ فَقُلْتُ لَهُ يَا أَبَتِ أَمَا يَجْزِيكَ الْغُسْلُ مِنْ الْوُضُوءِ قَالَ بَلَى وَلَكِنِّي أَحْيَانًا أَمَسُّ ذَكَرِي فَأَتَوَضَّأُ
Muwatha' Malik 85: Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Ibnu Syihab] dari [Salim bin Abdullah] sesungguhnya dia berkata: Saya melihat bapakku [Abdullah bin Umar] mandi kemudian berwudlu, lalu saya bertanya kepadanya: "Wahai ayahku, bukankah mandi cukup dengan tidak berwudlu?" dia menjawab: "Ya, hanya saja saya terkadang menyentuh kemaluanku, maka saya berwudlu."
سنن الدارمي ٨٦: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ أَبِي خَلَفٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عُمَرَ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ مَا سَمِعْتُ ابْنَ عُمَرَ يَذْكُرُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَطُّ إِلَّا بَكَى
Sunan Darimi 86: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ahmad bin Abu Khalaf] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Amr bin Muhammad] dari [ayahnya] ia berkata: " Aku sama sekali tidak mendengar [Ibnu Umar] ingat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam selain ia menangis".
Grade
موطأ مالك ٨٦: و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّهُ قَالَ كُنْتُ مَعَ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ فِي سَفَرٍ فَرَأَيْتُهُ بَعْدَ أَنْ طَلَعَتْ الشَّمْسُ تَوَضَّأَ ثُمَّ صَلَّى قَالَ فَقُلْتُ لَهُ إِنَّ هَذِهِ لَصَلَاةٌ مَا كُنْتَ تُصَلِّيهَا قَالَ إِنِّي بَعْدَ أَنْ تَوَضَّأْتُ لِصَلَاةِ الصُّبْحِ مَسِسْتُ فَرْجِي ثُمَّ نَسِيتُ أَنْ أَتَوَضَّأَ فَتَوَضَّأْتُ وَعُدْتُ لِصَلَاتِي
Muwatha' Malik 86: Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Nafi'] dari [Salim bin Abdullah], dia berkata: Saya bersama [Abdullah bin Umar] dalam sebuah perjalanan. Saya melihatnya berwudlu setelah terbitnya matahari lalu dia shalat, (Salim) berkata: saya bertanya: "Bukankah engkau telah mengerjakannya?" Dia menjawab: "Setelah saya berwudlu untuk shalat subuh, saya menyentuh kemaluanku. Saya lupa tidak berwudlu lagi, maka saya berwudlu dan mengulangi shalatku."