Hadits Mauquf

Sunan Abu Dawud #1903

سنن أبي داوود ١٩٠٣: حَدَّثَنَا الْقَعْنَبِيُّ عَنْ مَالِكٍ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ عِدَّةُ الْمُخْتَلِعَةِ حَيْضَةٌ

Sunan Abu Daud 1903: Telah menceritakan kepada kami [Al Qa'nabi], dari [Malik] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar], ia berkata: "Orang yang meminta khulu' 'iddahnya adalah satu kali haid."

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,

Shahih Muslim #1906

صحيح مسلم ١٩٠٦: و حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ وَيَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ الْقَطَّانُ عَنْ سُفْيَانَ ح و حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ حَاتِمٍ وَاللَّفْظُ لَهُ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنِي زُبَيْدٌ الْيَامِيُّ عَنْ عُمَارَةَ بْنِ عُمَيْرٍ عَنْ قَيْسِ بْنِ سَكَنٍ أَنَّ الْأَشْعَثَ بْنَ قَيْسٍ دَخَلَ عَلَى عَبْدِ اللَّهِ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَهُوَ يَأْكُلُ فَقَالَ يَا أَبَا مُحَمَّدٍ ادْنُ فَكُلْ قَالَ إِنِّي صَائِمٌ قَالَ كُنَّا نَصُومُهُ ثُمَّ تُرِكَ

Shahih Muslim 1906: Dan Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Waki'] dan [Yahya bin Sa'id Al Qaththan] dari [Sufyan] -dalam riwayat lain- Dan telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Hatim] -lafazh juga miliknya- Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] telah menceritakan kepadaku [Zubaid Al Yami] dari [Umarah bin Umair] dari [Qais bin Sakn] bahwa Al Asy'ats bin Qais menemui [Abdullah] pada hari 'Asyura dan saat itu Abdullah sedang makan. Maka Abdullah pun berkata: "Wahai Abu Muhammad, marilah makan." Ia menjawab, "Saya sedang berpuasa." Abdullah berkata: "Dulu, kami berpuasa 'Asyura`, namun kemudian kami meninggalkannya."

Shahih Muslim #1907

صحيح مسلم ١٩٠٧: و حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ حَاتِمٍ حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ مَنْصُورٍ حَدَّثَنَا إِسْرَائِيلُ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَلْقَمَةَ قَالَ دَخَلَ الْأَشْعَثُ بْنُ قَيْسٍ عَلَى ابْنِ مَسْعُودٍ وَهُوَ يَأْكُلُ يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَقَالَ يَا أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ إِنَّ الْيَوْمَ يَوْمُ عَاشُورَاءَ فَقَالَ قَدْ كَانَ يُصَامُ قَبْلَ أَنْ يَنْزِلَ رَمَضَانُ فَلَمَّا نَزَلَ رَمَضَانُ تُرِكَ فَإِنْ كُنْتَ مُفْطِرًا فَاطْعَمْ

Shahih Muslim 1907: Dan telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Hatim] telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Manshur] telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Manshur] dari [Ibrahim] dari [Alqamah] ia berkata: Al Asy'ats bin Qais menemui [Abdullah bin Mas'ud] yang saat itu sedang makan di hari 'Asyura`. Kemudian Al Asy'ats pun berkata: "Wahai Abu Abdurrahman, sesungguhnya hari ini adalah hari 'Asyura`." Maka Ibnu Mas'ud berkata: "Dulu sebelum diturunkannya kewajiban puasa Ramadlan, kaum muslimin memang berpuasa di hari 'Asyura`, namun ketika puasa Ramadlan diwajibkan, maka puasa hari 'Asyura` pun ditinggalkan. Maka jika kamu ingin berbuka, berbukalah."

Sunan Abu Dawud #1908

سنن أبي داوود ١٩٠٨: حَدَّثَنَا ابْنُ كَثِيرٍ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ الْأَسْوَدِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ زَوْجَ بَرِيرَةَ كَانَ حُرًّا حِينَ أُعْتِقَتْ وَأَنَّهَا خُيِّرَتْ فَقَالَتْ مَا أُحِبُّ أَنْ أَكُونَ مَعَهُ وَأَنَّ لِي كَذَا وَكَذَا

Sunan Abu Daud 1908: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Katsir], telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Manshur] dari [Ibrahim] dari [Al Aswad] dari [Aisyah] bahwa Suami Barirah adalah orang yang merdeka ketika Barirah dibebaskan, dan ia diberi pilihan kemudian mengatakan: "Aku tidak suka tinggal bersamanya meskipun aku diberi ini dan itu."

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Dha'if,

Shahih Bukhari #1909

صحيح البخاري ١٩٠٩: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَمْرٍو عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ كَانَتْ عُكَاظٌ وَمَجَنَّةُ وَذُو الْمَجَازِ أَسْوَاقًا فِي الْجَاهِلِيَّةِ فَلَمَّا كَانَ الْإِسْلَامُ فَكَأَنَّهُمْ تَأَثَّمُوا فِيهِ فَنَزَلَتْ { لَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَنْ تَبْتَغُوا فَضْلًا مِنْ رَبِّكُمْ } فِي مَوَاسِمِ الْحَجِّ قَرَأَهَا ابْنُ عَبَّاسٍ

Shahih Bukhari 1909: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Amru] dari Ibnu 'Abbas radliyallahu 'anhuma berkata: 'Ukazh, Majannah dan Dzul Majaz adalah nama-nama pasar di zaman Jahiliyyah. Ketika Islam datang mereka seakan-akan merasa berdosa bila tetap berdagang di pasar-pasar tersebut. Maka turunlah ayat {LAISA 'ALAIKUM JUNAAHUN AN TABTAGHUU FADHLAN MIN RABBIKUM} (Tidak ada dosa bagi kalian jika mencari karunia rizqi Rabb kalian…..). (Al Baqarah: 198) Ini dilakukan selama musim hajji, menurut pendapat Ibnu 'Abbas.

Sunan Ibnu Majah #1915

سنن ابن ماجه ١٩١٥: حَدَّثَنَا سَهْلُ بْنُ أَبِي سَهْلٍ وَجَمِيلُ بْنُ الْحَسَنِ قَالَا حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ الْمُنْكَدِرِ أَنَّهُ سَمِعَ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ يَقُولُ كَانَتْ يَهُودُ تَقُولُ مَنْ أَتَى امْرَأَتَهُ فِي قُبُلِهَا مِنْ دُبُرِهَا كَانَ الْوَلَدُ أَحْوَلَ فَأَنْزَلَ اللَّهُ سُبْحَانَهُ { نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ }

Sunan Ibnu Majah 1915: Telah menceritakan kepada kami [Sahl bin Abu Sahl] dan [Jamil bin Al Hasan] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Muhammad bin Al Munkadir] bahwa ia mendengar [Jabir bin Abdullah] berkata: "Orang-orang Yahudi berkata: 'barang siapa mensetubuhi kemaluan isterinya melalui belakang, maka mata anaknya akan menjadi juling'. Lalu Allah Subhaanahu menurunkan ayat "(Isteri-isteri kalian adalah ladang kalian, maka datangilah ladang kalian dari mana engkau kehendaki)."

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,

Musnad Ahmad #1922

مسند أحمد ١٩٢٢: حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ سُفْيَانَ عَنْ مُوسَى بْنِ أَبِي عَائِشَةَ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ عَائِشَةَ وَابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ أَبَا بَكْرٍ قَبَّلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ مَيِّتٌ

Musnad Ahmad 1922: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Sufyan] dari [Musa bin Abu Aisyah] dari [Ubaidullah bin Abdullah] dari [Aisyah] dan [Ibnu 'Abbas], bahwasannya Abu Bakar pernah mencium Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam setelah beliau meninggal dunia.

Grade

Shahih Bukhari #1928

صحيح البخاري ١٩٢٨: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي ابْنُ وَهْبٍ عَنْ يُونُسَ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ حَدَّثَنِي عُرْوَةُ بْنُ الزُّبَيْرِ أَنَّ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ لَمَّا اسْتُخْلِفَ أَبُو بَكْرٍ الصِّدِّيقُ قَالَ لَقَدْ عَلِمَ قَوْمِي أَنَّ حِرْفَتِي لَمْ تَكُنْ تَعْجِزُ عَنْ مَئُونَةِ أَهْلِي وَشُغِلْتُ بِأَمْرِ الْمُسْلِمِينَ فَسَيَأْكُلُ آلُ أَبِي بَكْرٍ مِنْ هَذَا الْمَالِ وَيَحْتَرِفُ لِلْمُسْلِمِينَ فِيهِ

Shahih Bukhari 1928: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin 'Abdullah] berkata: telah menceritakan kepada saya [Ibnu Wahab] dari [Yunus] dari [Ibnu Syihab] berkata: telah menceritakan kepada saya ['Urwah bin Az Zubair] bahwa 'Aisyah radliyallahu 'anha berkata: Ketika Abu Bakar Ash Shiddiq diangkat menjadi khalifah ia berkata: "Kaumku telah mengetahui bahwa pekerjaanku mencari nafkah tidak akan melemahkan urusanku terhadap keluargaku, semenrtara aku juga disibukkan dengan urusan kaum muslimin. Maka keluarga Abu Bakar akan makan dari harta yang aku usahakan ini sedangkan dia juga bersungguh bekerja untuk urusan Kaum Muslimin."

Shahih Bukhari #1929

صحيح البخاري ١٩٢٩: حَدَّثَنِي مُحَمَّدٌ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يَزِيدَ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو الْأَسْوَدِ عَنْ عُرْوَةَ قَالَ قَالَتْ عَائِشَةُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا كَانَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عُمَّالَ أَنْفُسِهِمْ وَكَانَ يَكُونُ لَهُمْ أَرْوَاحٌ فَقِيلَ لَهُمْ لَوْ اغْتَسَلْتُمْ رَوَاهُ هَمَّامٌ عَنْ هِشَامٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ

Shahih Bukhari 1929: Telah menceritakan kepada saya [Muhammad] telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yazid] telah menceritakan kepada kami [Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada saya [Abu Al Aswad] dari ['Urwah] berkata: 'Aisyah radliyallahu 'anha berkata: "Para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah para pekerja yang pada suatu hari mereka hadir ke masjid dalam keadaan lusuh dan kotor sehingga dikatakan kepada mereka seandainya kalian mandi lebih dahulu." [Hammam] meriwayatkan dari [Hisyam] dari [bapaknya] dari 'Aisyah.

Shahih Muslim #1931

صحيح مسلم ١٩٣١: حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا بَكْرٌ يَعْنِي ابْنَ مُضَرَ عَنْ عَمْرِو بْنِ الْحَارِثِ عَنْ بُكَيْرٍ عَنْ يَزِيدَ مَوْلَى سَلَمَةَ عَنْ سَلَمَةَ بْنِ الْأَكْوَعِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ لَمَّا نَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ { وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ } كَانَ مَنْ أَرَادَ أَنْ يُفْطِرَ وَيَفْتَدِيَ حَتَّى نَزَلَتْ الْآيَةُ الَّتِي بَعْدَهَا فَنَسَخَتْهَا

Shahih Muslim 1931: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Bakr bin Manshur] dari [Amru bin Harits] dari [Bukair] dari [Yazid] Maula Salamah, dari [Salamah bin Al Akwa'] ia berkata: Ketika turun ayat: "…dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin…". (QS. Albaqarah 184), banyak orang yang menginginkan untuk tetap makan (tidak berpuasa) dan hanya membayar fidyah, sampai turun ayat setelahnya dan iapun saya me-nasakh-nya.