Hadits Mauquf

Muwatha' Malik #1491

موطأ مالك ١٤٩١: و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّهُ كَانَ يَكْرَهُ الْإِخْصَاءَ وَيَقُولُ فِيهِ تَمَامُ الْخَلْقِ

Muwatha' Malik 1491: Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Nafi'] dari [Abdullah bin Umar] bahwa dia membenci pengebirian, ia berkata: "Di dalamnya ada kesempurnaan ciptaan."

Muwatha' Malik #1495

موطأ مالك ١٤٩٥: حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ قَالَ أَخْبَرَنِي مُحَمَّدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ التَّيْمِيُّ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ الْأَسْوَدِ بْنِ عَبْدِ يَغُوثَ قَالَ وَكَانَ جَلِيسًا لَهُمْ وَكَانَ أَبْيَضَ اللِّحْيَةِ وَالرَّأْسِ قَالَ فَغَدَا عَلَيْهِمْ ذَاتَ يَوْمٍ وَقَدْ حَمَّرَهُمَا قَالَ فَقَالَ لَهُ الْقَوْمُ هَذَا أَحْسَنُ فَقَالَ إِنَّ أُمِّي عَائِشَةَ زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرْسَلَتْ إِلَيَّ الْبَارِحَةَ جَارِيَتَهَا نُخَيْلَةَ فَأَقْسَمَتْ عَلَيَّ لَأَصْبُغَنَّ وَأَخْبَرَتْنِي أَنَّ أَبَا بَكْرٍ الصِّدِّيقَ كَانَ يَصْبُغُ

Muwatha' Malik 1495: Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Yahya bin Sa'id] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Muhammad bin Ibrahim At Taimi] dari [Abu Salamah bin Abdurrahman] bahwa [Abdurrahman bin Al Aswad bin Abdu Yaghuts] mengatakan sesuatu saat ia sedang duduk bersama orang-orang dengan rambut dan janggut yang telah beruban. Kemudian pada keesokan harinya, ia keluar menemui orang-orang dengan rambut dan janggut yang telah dicat dengan warna merah. Perawi berkata: "Orang-orang lalu berkata kepadanya, "Ini lebih baik! " 'Abdurrahman bin Al Aswad berkata: "Tadi malam ibuku, ['Aisyah] isteri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengutus budaknya yang bernama Nukhailah kepadaku. Ia bersumpah kepada Allah atas aku, 'Sungguh, aku benar-benar akan menyemir.' Kemudian ia mengabarkan kepadaku bahwa [Abu Bakar Ash Shiddiq] juga menyemir rambutnya."

Sunan Ibnu Majah #1499

سنن ابن ماجه ١٤٩٩: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بِشْرٍ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ أَبِي خَالِدٍ قَالَ قُلْتُ لِعَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي أَوْفَى رَأَيْتَ إِبْرَاهِيمَ ابْنَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَاتَ وَهُوَ صَغِيرٌ وَلَوْ قُضِيَ أَنْ يَكُونَ بَعْدَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيٌّ لَعَاشَ ابْنُهُ وَلَكِنْ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ

Sunan Ibnu Majah 1499: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Abu Khalid] ia berkata: Aku bertanya kepada [Abdullah bin Abu Aufa], "Apa yang anda ketahui tentang Ibrahim putra Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" ia menjawab: "Dia meninggal ketika masih kecil. Sekiranya ada Nabi setelah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam niscaya puteranya (Ibrahim) akan hidup, tetapi tidak ada Nabi setelahnya. "

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,

Muwatha' Malik #1510

موطأ مالك ١٥١٠: و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ عَلْقَمَةَ بْنِ أَبِي عَلْقَمَةَ عَنْ أُمِّهِ عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ بَلَغَهَا أَنَّ أَهْلَ بَيْتٍ فِي دَارِهَا كَانُوا سُكَّانًا فِيهَا وَعِنْدَهُمْ نَرْدٌ فَأَرْسَلَتْ إِلَيْهِمْ لَئِنْ لَمْ تُخْرِجُوهَا لَأُخْرِجَنَّكُمْ مِنْ دَارِي وَأَنْكَرَتْ ذَلِكَ عَلَيْهِمْ

Muwatha' Malik 1510: Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari ['Alqamah bin Abu 'Alqamah] dari [Ibunya] dari [Aisyah] isteri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, telah sampai kabar kepadanya bahwa ada penghuni sebuah rumah di kampungnya memiliki dadu. Maka 'Aisyah mengirim utusan kepada mereka untuk menyampaikan pesan kepada mereka, "Jika kalian tidak mengeluarkannya, niscaya aku akan mengusir kalian dari kampungku'. Dan 'Aisyah pun mengingkari mereka."

Muwatha' Malik #1511

موطأ مالك ١٥١١: و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّهُ كَانَ إِذَا وَجَدَ أَحَدًا مِنْ أَهْلِهِ يَلْعَبُ بِالنَّرْدِ ضَرَبَهُ وَكَسَرَهَا قَالَ يَحْيَى و سَمِعْت قَوْله تَعَالَى يَقُولُ لَا خَيْرَ فِي الشَّطْرَنْجِ وَكَرِهَهَا وَسَمِعْتُهُ يَكْرَهُ اللَّعِبَ بِهَا وَبِغَيْرِهَا مِنْ الْبَاطِلِ وَيَتْلُو هَذِهِ الْآيَةَ { فَمَاذَا بَعْدَ الْحَقِّ إِلَّا الضَّلَالُ }

Muwatha' Malik 1511: Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Nafi'] dari [Abdullah bin Umar] bahwa jika dia mendapati salah seorang keluarganya bermain dadu, maka dia memukulnya dan memecahkan dadu tersebut. Yahya berkata: "Aku mendengar Malik berkata: 'Tidak ada kebaikan dalam dadu', dia membencinya, dan aku juga mendengar bahwa dia membenci permainan dadu atau yang lainnya yang termasuk hal yang batil, lalu dia membaca ayat ini: '(Maka tidak ada sesudah kebenaran itu, melainkan kesesatan) ' (Qs. Yunus: 32)

Muwatha' Malik #1513

موطأ مالك ١٥١٣: و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ وَهْبِ بْنِ كَيْسَانَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ عَطَاءٍ أَنَّهُ قَالَ كُنْتُ جَالِسًا عِنْدَ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ فَدَخَلَ عَلَيْهِ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ الْيَمَنِ فَقَالَ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ ثُمَّ زَادَ شَيْئًا مَعَ ذَلِكَ أَيْضًا قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ وَهُوَ يَوْمَئِذٍ قَدْ ذَهَبَ بَصَرُهُ مَنْ هَذَا قَالُوا هَذَا الْيَمَانِي الَّذِي يَغْشَاكَ فَعَرَّفُوهُ إِيَّاهُ قَالَ فَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ إِنَّ السَّلَامَ انْتَهَى إِلَى الْبَرَكَةِ

Muwatha' Malik 1513: Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Wahab bin Kaisan] dari [Muhammad bin 'Amru bin Atha] berkata: Aku duduk di samping Abdullah bin 'Abbas, lalu seorang penduduk Yaman menemuinya dan mengucapkan: "ASSALAAMU 'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WA BARAKAATUHU (semoga keselamatan dan rahmat Allah serta barakah-Nya tercurah kepada kalian)." Kemudian dia menambahinya dengan sesuatu. Ibnu 'Abbas yang ketika itu sudah buta matanya bertanya: "Siapakah orang itu?" Mereka menjawab: "Ini adalah orang Yaman yang hendak menemuimu." Kemudian mereka mengenalkannya. Muhammad bin 'Amru berkata: [Ibnu 'Abbas] berkata: "Salam itu terhenti pada kata AL BARAKAH."

Muwatha' Malik #1516

موطأ مالك ١٥١٦: و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ إِسْحَقَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّهُ سَمِعَ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ وَسَلَّمَ عَلَيْهِ رَجُلٌ فَرَدَّ عَلَيْهِ السَّلَامَ ثُمَّ سَأَلَ عُمَرُ الرَّجُلَ كَيْفَ أَنْتَ فَقَالَ أَحْمَدُ إِلَيْكَ اللَّهَ فَقَالَ عُمَرُ ذَلِكَ الَّذِي أَرَدْتُ مِنْكَ

Muwatha' Malik 1516: Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah] dari [Anas bin Malik] bahwa dia telah mendengar seorang laki-laki memberi salam kepada Umar bin Khattab, lalu ia menjawabnya. Kemudian Umar bertanya kepada lelaki tadi: "Bagaimana keadaanmu?" laki-laki itu menjawab: "Aku memuji Allah untuk (keberkahan) mu." Lalu [Umar] berkata: "Itu yang aku mau darimu."

Muwatha' Malik #1517

موطأ مالك ١٥١٧: و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ إِسْحَقَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ أَنَّ الطُّفَيْلَ بْنَ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ أَخْبَرَهُ أَنَّهُ كَانَ يَأْتِي عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ فَيَغْدُو مَعَهُ إِلَى السُّوقِ قَالَ فَإِذَا غَدَوْنَا إِلَى السُّوقِ لَمْ يَمُرَّ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ عَلَى سَقَاطٍ وَلَا صَاحِبِ بِيعَةٍ وَلَا مِسْكِينٍ وَلَا أَحَدٍ إِلَّا سَلَّمَ عَلَيْهِ قَالَ الطُّفَيْلُ فَجِئْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ يَوْمًا فَاسْتَتْبَعَنِي إِلَى السُّوقِ فَقُلْتُ لَهُ وَمَا تَصْنَعُ فِي السُّوقِ وَأَنْتَ لَا تَقِفُ عَلَى الْبَيِّعِ وَلَا تَسْأَلُ عَنْ السِّلَعِ وَلَا تَسُومُ بِهَا وَلَا تَجْلِسُ فِي مَجَالِسِ السُّوقِ قَالَ وَأَقُولُ اجْلِسْ بِنَا هَاهُنَا نَتَحَدَّثُ قَالَ فَقَالَ لِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ يَا أَبَا بَطْنٍ وَكَانَ الطُّفَيْلُ ذَا بَطْنٍ إِنَّمَا نَغْدُو مِنْ أَجْلِ السَّلَامِ نُسَلِّمُ عَلَى مَنْ لَقِيَنَا

Muwatha' Malik 1517: Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah] bahwa [Thufail bin Ubay bin Ka'b] mengabarkan kepadanya, bahwa dia pernah mendatangi [Abdullah bin Umar] lalu dia pergi ke pasar bersamanya. Thufail bin Ubay berkata: "Ketika kami pergi ke pasar, tidaklah Abdullah bin Umar melewati rakyat jelata, atau para penjual atau orang miskin atau siapa pun kecuali dia memberinya salam." Thufail berkata: "Pada suatu hari aku menemui Abdullah bin Umar, lalu dia mengajakku pergi ke pasar, aku bertanya kepadanya, "Apa yang engkau kerjakan di pasar padahal engkau tidak berhenti ke sebuah toko, atau menanyakan barang, tidak menawar sesuatu, atau duduk di tempat penjualan?" dia menjawab, "Aku katakan, "Duduklah di sini kita bicarakan sesuatu." lalu Abdullah bin Umar berkata kepadaku, "Wahai Abu Bathn (perut besar)! -karena ketika itu Thufail perutnya besar-, kita pergi ke pasar hanya untuk mengucapkan salam kepada siapapun yang kita temui'."

Muwatha' Malik #1518

موطأ مالك ١٥١٨: و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ أَنَّ رَجُلًا سَلَّمَ عَلَى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ فَقَالَ السَّلَامُ عَلَيْكَ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ وَالْغَادِيَاتُ وَالرَّائِحَاتُ فَقَالَ لَهُ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ وَعَلَيْكَ أَلْفًا ثُمَّ كَأَنَّهُ كَرِهَ ذَلِكَ

Muwatha' Malik 1518: Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Yahya bin Sa'id] berkata: "Seorang laki-laki mengucapkan salam kepada Abdullah bin Umar, dia katakan, "ASSAALAMU 'ALAIKA WA RAHMATULLAH WA BARAKAATUHU WALGHAADIYAATU WARRAA`IHAT (Semoga keselamatan, rahmat dan barakah Allah tercurah kepadamu, dan orang-orang yang pada pagi hari dan sorenya)." [Abdullah bin Umar] kemudian menjawabnya: "WA'ALAIKA ALFAN (dan atas kamu seribu kali)." Seakan-akan dia membenci hal itu.

Shahih Bukhari #1522

صحيح البخاري ١٥٢٢: حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عُمَرَ الْبَصْرِيُّ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ عَنْ حَبِيبٍ عَنْ عَطَاءٍ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ نَاسًا طَافُوا بِالْبَيْتِ بَعْدَ صَلَاةِ الصُّبْحِ ثُمَّ قَعَدُوا إِلَى الْمُذَكِّرِ حَتَّى إِذَا طَلَعَتْ الشَّمْسُ قَامُوا يُصَلُّونَ فَقَالَتْ عَائِشَةُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَعَدُوا حَتَّى إِذَا كَانَتْ السَّاعَةُ الَّتِي تُكْرَهُ فِيهَا الصَّلَاةُ قَامُوا يُصَلُّونَ

Shahih Bukhari 1522: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin 'Umar Al Bashriy] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai'] dari [Habib] dari 'Atha' dari ['Urwah] dari 'Aisyah radliyallahu 'anha bahwa Orang-orang thawaf di Ka'bah setelah shalat Shubuh kemudian mereka duduk untuk berdzikir hingga ketika matahari telah terbit mereka mendirikan shalat. Maka 'Aisyah radliyallahu 'anha berkata: "Mereka duduk hingga apabila waktu yang dilarang untuk shalat telah berlalu, mereka pun mendirikan shalat."