Hadits Marfu'

Shahih Muslim #97

صحيح مسلم ٩٧: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَكَّارِ بْنِ الرَّيَّانِ وَعَوْنُ بْنُ سَلَّامٍ قَالَا حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ طَلْحَةَ ح و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ ح و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ كُلُّهُمْ عَنْ زُبَيْدٍ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سِبَابُ الْمُسْلِمِ فُسُوقٌ وَقِتَالُهُ كُفْرٌ قَالَ زُبَيْدٌ فَقُلْتُ لِأَبِي وَائِلٍ أَنْتَ سَمِعْتَهُ مِنْ عَبْدِ اللَّهِ يَرْوِيهِ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ نَعَمْ وَلَيْسَ فِي حَدِيثِ شُعْبَةَ قَوْلُ زُبَيْدٍ لِأَبِي وَائِلٍ حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَابْنُ الْمُثَنَّى عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ جَعْفَرٍ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ مَنْصُورٍ ح و حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ الْأَعْمَشِ كِلَاهُمَا عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمِثْلِهِ

Shahih Muslim 97: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Bakkar bin ar-Rayyan] dan [Aun bin Sallam] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Thalhah]. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin al-Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] telah menceritakan kepada kami [Sufyan]. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin al-Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] setiap mereka berasal dari [Zubaid] dari [Abu Wa'il] dari [Abdullah bin Mas'ud] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Mencela seorang muslim adalah kefasikan, dan membunuhnya adalah kekufuan." Zubaid berkata: "Aku lalu berkata kepada Abu Wail, "Apakah kamu mendengarnya dari Abdullah, yang ia meriwayatkannya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" Abu Wail menjawab, "Ya, " padahal tidak ada dalam hadits Syu'bah perkataan Zubaid kepada Abu Wail." Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] dan [Ibnu al-Mutsanna] dari [Muhammad bin Ja'far] dari [Syu'bah] dari [Manshur]. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] telah menceritakan kepada kami [Affan] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [al-A'masy] keduanya berasal dari [Abu Wail] dari [Abdullah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, seperti hadits tersebut."

Sunan Tirmidzi #97

سنن الترمذي ٩٧: حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عُمَرَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَغْتَسِلَ مِنْ الْجَنَابَةِ بَدَأَ فَغَسَلَ يَدَيْهِ قَبْلَ أَنْ يُدْخِلَهُمَا الْإِنَاءَ ثُمَّ غَسَلَ فَرْجَهُ وَيَتَوَضَّأُ وُضُوءَهُ لِلصَّلَاةِ ثُمَّ يُشَرِّبُ شَعْرَهُ الْمَاءَ ثُمَّ يَحْثِي عَلَى رَأْسِهِ ثَلَاثَ حَثَيَاتٍ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ وَهُوَ الَّذِي اخْتَارَهُ أَهْلُ الْعِلْمِ فِي الْغُسْلِ مِنْ الْجَنَابَةِ أَنَّهُ يَتَوَضَّأُ وُضُوءَهُ لِلصَّلَاةِ ثُمَّ يُفْرِغُ عَلَى رَأْسِهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ يُفِيضُ الْمَاءَ عَلَى سَائِرِ جَسَدِهِ ثُمَّ يَغْسِلُ قَدَمَيْهِ وَالْعَمَلُ عَلَى هَذَا عِنْدَ أَهْلِ الْعِلْمِ وَقَالُوا إِنْ انْغَمَسَ الْجُنُبُ فِي الْمَاءِ وَلَمْ يَتَوَضَّأْ أَجْزَأَهُ وَهُوَ قَوْلُ الشَّافِعِيِّ وَأَحْمَدَ وَإِسْحَقَ

Sunan Tirmidzi 97: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Hisyam bin Urwah] dari [Bapaknya] dari [Aisyah] ia berkata: "Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam akan mandi junub, beliau mencuci kedua tangannya terlebih dahulu sebelum memasukkan tangannya ke dalam bejana. Setelah itu beliau mencuci kemaluannya, berwudlu sebagaimana wudlu untuk shalat dan menyela-nyela rambut dengan air. Setelah itu beliau menyiramkan tiga siraman ke atas kepalanya." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan shahih, dan hadits inilah yang dipilih oleh para ahli ilmu dalam hal mandi junub. Bahwa seseorang hendaknya berwudlu sebagaimana wudlu shalat, kemudian menuangkan tiga siraman ke atas kepalanya. Setelah itu mengalirkan air ke seluruh tubuh dan membasuh kedua kakinya." Ahli ilmu mengamalkan hadits ini, mereka mengatakan: "Jika seseorang yang junub membenamkan diri dalam air meskipun tidak berwudlu maka itu telah mencukupi." Ini adalah pendapat Syafi'i, Ahmad dan Ishaq.

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,

Sunan Abu Dawud #97

سنن أبي داوود ٩٧: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ دَاوُدَ الْإِسْكَنْدَرَانِيُّ حَدَّثَنَا زِيَادُ بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنِي سَعِيدُ بْنُ زِيَادٍ الْمُؤَذِّنُ عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ التَّيْمِيِّ قَالَ سُئِلَ ابْنُ أَبِي مُلَيْكَةَ عَنْ الْوُضُوءِ فَقَالَ رَأَيْتُ عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ سُئِلَ عَنْ الْوُضُوءِ فَدَعَا بِمَاءٍ فَأُتِيَ بِمِيضَأَةٍ فَأَصْغَاهَا عَلَى يَدِهِ الْيُمْنَى ثُمَّ أَدْخَلَهَا فِي الْمَاءِ فَتَمَضْمَضَ ثَلَاثًا وَاسْتَنْثَرَ ثَلَاثًا وَغَسَلَ وَجْهَهُ ثَلَاثًا ثُمَّ غَسَلَ يَدَهُ الْيُمْنَى ثَلَاثًا وَغَسَلَ يَدَهُ الْيُسْرَى ثَلَاثًا ثُمَّ أَدْخَلَ يَدَهُ فَأَخَذَ مَاءً فَمَسَحَ بِرَأْسِهِ وَأُذُنَيْهِ فَغَسَلَ بُطُونَهُمَا وَظُهُورَهُمَا مَرَّةً وَاحِدَةً ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَيْهِ ثُمَّ قَالَ أَيْنَ السَّائِلُونَ عَنْ الْوُضُوءِ هَكَذَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَوَضَّأُ قَالَ أَبُو دَاوُد أَحَادِيثُ عُثْمَانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ الصِّحَاحُ كُلُّهَا تَدُلُّ عَلَى مَسْحِ الرَّأْسِ أَنَّهُ مَرَّةً فَإِنَّهُمْ ذَكَرُوا الْوُضُوءَ ثَلَاثًا وَقَالُوا فِيهَا وَمَسَحَ رَأْسَهُ وَلَمْ يَذْكُرُوا عَدَدًا كَمَا ذَكَرُوا فِي غَيْرِهِ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى أَخْبَرَنَا عِيسَى أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ يَعْنِي ابْنَ أَبِي زِيَادٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُبَيْدِ بْنِ عُمَيْرٍ عَنْ أَبِي عَلْقَمَةَ أَنَّ عُثْمَانَ دَعَا بِمَاءٍ فَتَوَضَّأَ فَأَفْرَغَ بِيَدِهِ الْيُمْنَى عَلَى الْيُسْرَى ثُمَّ غَسَلَهُمَا إِلَى الْكُوعَيْنِ قَالَ ثُمَّ مَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ ثَلَاثًا وَذَكَرَ الْوُضُوءَ ثَلَاثًا قَالَ وَمَسَحَ بِرَأْسِهِ ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَيْهِ وَقَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَوَضَّأَ مِثْلَ مَا رَأَيْتُمُونِي تَوَضَّأْتُ ثُمَّ سَاقَ نَحْوَ حَدِيثِ الزُّهْرِيِّ وَأَتَمَّ

Sunan Abu Daud 97: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Dawud Al Iskandarani] telah menceritakan kepada kami [Ziyad bin Yunus] telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Ziyad Al Muadzdzin] dari [Utsman bin Abdirrahman At Taimi] dia berkata: [Ibnu Abi Mulaikah] pernah ditanya tentang wudlu, maka dia menjawab: Saya pernah melihat [Utsman bin Abdirrahman At Taimi] ditanya tentang wudlu, lalu dia meminta untuk didatangkan air, maka didatangkanlah bejana kepadanya, kemudian dia menuangkannya di atas tangan kanannya, lalu memasukkannya ke air, kemudian berkumur tiga kali, beristinsyaq tiga kali, membasuh wajahnya tiga kali, kemudian membasuh tangan kanannya tiga kali, dan membasuh tangan kirinya tiga kali, kemudian memasukkan tangannya ke air lalu mengusap kepala dan telinganya, dia membasuh bagian dalam dan bagian luarnya satu kali, lalu membasuh kedua kakinya, kemudian berkata: "Mana orang-orang yang bertanya tentang wudlu? Beginilah saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu." Abu Dawud berkata: Semua hadits-hadits riwayat Utsman radliyallahu 'anhu yang shahih menunjukkan bahwa mengusap kepala adalah satu kali. Mereka menyebutkan bahwa wudlu itu tiga kali, kemudian mereka menyebutkan padanya tentang mengusap kepala, namun mereka tidak menyebutkan bilangannya sebagaimana yang mereka sebutkan pada yang lainnya. Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Musa] telah mengabarkan kepada kami [Isa] telah mengabarkan kepada kami [Ubaidullah, yakni Ibnu Abi Ziyad] dari [Abdullah bin Ubaid bin Umair] dari [Abu 'Alqamah] bahwa [Utsman] pernah minta didatangkan air, lalu berwudlu, dia menuangkan air dengan tangan kanannya pada tangan kirinya, kemudian membasuh keduanya sampai ke pergelangan tangan. Dia berkata: Kemudian berkumur dan beristinsyaq tiga kali. Dia menyebutkan wudlu tiga kali. Dia berkata: dia mengusap kepalanya kemudian membasuh kedua kakinya dan berkata: "Saya pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu sebagaimana kalian melihat saya berwudlu." Kemudian dia menyebutkan seperti hadits Az Zuhri dan bahkan lebih sempurna.

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : 1. Dha'if 108 2. Hasan 109,

Sunan Nasa'i #97

سنن النسائي ٩٧: أَخْبَرَنَا عُتْبَةُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ مَالِكٍ هُوَ ابْنُ أَنَسٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ يَحْيَى عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ قَالَ لِعَبْدِ اللَّهِ بْنِ زَيْدِ بْنِ عَاصِمٍ وَهُوَ جَدُّ عَمْرِو بْنِ يَحْيَى هَلْ تَسْتَطِيعُ أَنْ تُرِيَنِي كَيْفَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَوَضَّأُ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ زَيْدٍ نَعَمْ فَدَعَا بِوَضُوءٍ فَأَفْرَغَ عَلَى يَدِهِ الْيُمْنَى فَغَسَلَ يَدَيْهِ مَرَّتَيْنِ ثُمَّ مَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ ثَلَاثًا ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ ثَلَاثًا ثُمَّ غَسَلَ يَدَيْهِ مَرَّتَيْنِ مَرَّتَيْنِ إِلَى الْمِرْفَقَيْنِ ثُمَّ مَسَحَ رَأْسَهُ بِيَدَيْهِ فَأَقْبَلَ بِهِمَا وَأَدْبَرَ بَدَأَ بِمُقَدَّمِ رَأْسِهِ ثُمَّ ذَهَبَ بِهِمَا إِلَى قَفَاهُ ثُمَّ رَدَّهُمَا حَتَّى رَجَعَ إِلَى الْمَكَانِ الَّذِي بَدَأَ مِنْهُ ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَيْهِ

Sunan Nasa'i 97: Telah mengabarkan kepada kami ['Utbah bin Abdullah] dari [Malik yaitu Ibnu Anas] dari [Amr bin Yahya] dari [Bapaknya], bahwa dia pernah berkata kepada [Abdullah bin Zaid bin Ashim] -kakek Amru bin Yahya-, "Bisakah memperlihatkan kepadaku cara Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu?" Abdullah bin Zaid berkata: "Ya." Lantas ia meminta air wudlu. Ia menuangkannya ke kedua tangannya dan membasuhnya dua kali, kemudian berkumur dan memasukkan air kedalam hidungnya tiga kali. Lalu membasuh mukanya tiga kali, membasuh kedua tangannya dua kali sampai kedua sikunya, mengusap kepalanya ke belakang, ia mulai dari ujung kepalanya lalu ditarik ke belakang sampai ke tengkuknya, lantas mengembalikannya ke tempat semula. Setelah itu membasuh kedua kakinya."

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,

Sunan Ibnu Majah #97

سنن ابن ماجه ٩٧: حَدَّثَنَا أَبُو شُعَيْبٍ صَالِحُ بْنُ الْهَيْثَمِ الْوَاسِطِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْقُدُّوسِ بْنُ بَكْرِ بْنِ خُنَيْسٍ حَدَّثَنَا مَالِكُ بْنُ مِغْوَلٍ عَنْ عَوْنِ بْنِ أَبِي جُحَيْفَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ سَيِّدَا كُهُولِ أَهْلِ الْجَنَّةِ مِنْ الْأَوَّلِينَ وَالْآخِرِينَ إِلَّا النَّبِيِّينَ وَالْمُرْسَلِينَ

Sunan Ibnu Majah 97: Telah menceritakan kepada kami [Abu Syu'aib Shalih bin Al Haitsam Al Wasithi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Qudus bin Bakr bin Khunais] berkata: telah menceritakan kepada kami [Malik bin Mighwal] dari ['Aun bin Abu Juhaifah] dari [Bapaknya] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: " Abu Bakar dan Umar merupakan pemimpin surga bagi yang sebaya baik dari golongan terdahulu maupun yang terakhir, kecuali para Nabi dan Rasul."

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Hasan,

Musnad Ahmad #97

مسند أحمد ٩٧: حَدَّثَنَا سَكَنُ بْنُ نَافِعٍ الْبَاهِلِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا صَالِحٌ عَنِ الزُّهْرِيِّ قَالَ حَدَّثَنِي رَبِيعَةُ بْنُ دَرَّاجٍ أَنَّ عَلِيَّ بْنَ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ سَبَّحَ بَعْدَ الْعَصْرِ رَكْعَتَيْنِ فِي طَرِيقِ مَكَّةَ فَرَآهُ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَتَغَيَّظَ عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ أَمَا وَاللَّهِ لَقَدْ عَلِمْتَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْهَا

Musnad Ahmad 97: Telah menceritakan kepada kami [Sakan Bin Nafi' Al Bahili] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Shalih] dari [Az Zuhri] dia berkata: Telah menceritakan kepadaku [Rabi'ah Bin Darraj] bahwa [Ali Bin Abu Thalib] melaksanakan shalat sunnah dua rakaat setelah Ashar dalam perjalanan menuju Makkah, kemudian hal tersebut terlihat oleh Umar dan dia marah kepadanya, kemudian berkata: "Demi Allah, bukankah kamu telah mengetahuinya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah melarang darinya."

Grade

Shahih Bukhari #98

صحيح البخاري ٩٨: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ أَبِي أُوَيْسٍ قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ اللَّهَ لَا يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنْ الْعِبَادِ وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ حَتَّى إِذَا لَمْ يُبْقِ عَالِمًا اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالًا فَسُئِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا قَالَ الْفِرَبْرِيُّ حَدَّثَنَا عَبَّاسٌ قَالَ حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ هِشَامٍ نَحْوَهُ

Shahih Bukhari 98: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Abu Uwais] berkata: telah menceritakan kepadaku [Malik] dari [Hisyam bin 'Urwah] dari [bapaknya] dari [Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash] berkata: aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah tidaklah mencabut ilmu sekaligus mencabutnya dari hamba, akan tetapi Allah mencabut ilmu dengan cara mewafatkan para ulama hingga bila sudah tidak tersisa ulama maka manusia akan mengangkat pemimpin dari kalangan orang-orang bodoh, ketika mereka ditanya mereka berfatwa tanpa ilmu, mereka sesat dan menyesatkan." Berkata Al Firabri Telah menceritakan kepada kami 'Abbas berkata: Telah menceritakan kepada kami Qutaibah Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Hisyam seperti ini juga.

Shahih Muslim #98

صحيح مسلم ٩٨: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَمُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى وَابْنُ بَشَّارٍ جَمِيعًا عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ جَعْفَرٍ عَنْ شُعْبَةَ ح و حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُعَاذٍ وَاللَّفْظُ لَهُ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَلِيِّ بْنِ مُدْرِكٍ سَمِعَ أَبَا زُرْعَةَ يُحَدِّثُ عَنْ جَدِّهِ جَرِيرٍ قَالَ قَالَ لِي النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي حَجَّةِ الْوَدَاعِ اسْتَنْصِتْ النَّاسَ ثُمَّ قَالَ لَا تَرْجِعُوا بَعْدِي كُفَّارًا يَضْرِبُ بَعْضُكُمْ رِقَابَ بَعْضٍ و حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُعَاذٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ وَاقِدِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمِثْلِهِ

Shahih Muslim 98: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] dan [Muhammad bin al-Mutsanna] serta [Ibnu Basysyar] semuanya dari [Muhammad bin Ja'far] dari [Syu'bah]. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Mu'adz] dan lafazhnya miliknya, telah menceritakan kepada kami [bapakku] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ali bin Mudrik] dia mendengar [Abu Zur'ah] menceritakan dari kakeknya [Jarir] dia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepadaku dalam haji Wada': 'Diamkanlah manusia! ' Kemudian beliau bersabda: "Janganlah kalian kembali kafir sesudah (kematian) ku, lalu sebagian kalian memenggal leher sebagian yang lain." Dan telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Mu'adz] telah menceritakan kepada kami [bapakku] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Waqid bin Muhammad] dari [bapaknya] dari [Ibnu Umar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dengan hadits sepeti itu."

Sunan Tirmidzi #98

سنن الترمذي ٩٨: حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عُمَرَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ أَيُّوبَ بْنِ مُوسَى عَنْ سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ رَافِعٍ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي امْرَأَةٌ أَشُدُّ ضَفْرَ رَأْسِي أَفَأَنْقُضُهُ لِغُسْلِ الْجَنَابَةِ قَالَ لَا إِنَّمَا يَكْفِيكِ أَنْ تَحْثِينَ عَلَى رَأْسِكِ ثَلَاثَ حَثَيَاتٍ مِنْ مَاءٍ ثُمَّ تُفِيضِينَ عَلَى سَائِرِ جَسَدِكِ الْمَاءَ فَتَطْهُرِينَ أَوْ قَالَ فَإِذَا أَنْتِ قَدْ تَطَهَّرْتِ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ وَالْعَمَلُ عَلَى هَذَا عِنْدَ أَهْلِ الْعِلْمِ أَنَّ الْمَرْأَةَ إِذَا اغْتَسَلَتْ مِنْ الْجَنَابَةِ فَلَمْ تَنْقُضْ شَعْرَهَا أَنَّ ذَلِكَ يُجْزِئُهَا بَعْدَ أَنْ تُفِيضَ الْمَاءَ عَلَى رَأْسِهَا

Sunan Tirmidzi 98: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ayyub bin Musa] dari [Sa'id Al Maqburi] dari [Abdullah bin Rafi'] dari [Ummu Salamah] ia berkata: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku adalah seorang wanita yang biasa mengencangkan tali ikatan rambut (kepang), jika aku mandi junub apakah aku harus melepasnya?" beliau menjawab: "Tidak, tapi cukup engkau tuangkan di atas kepalamu tiga tuangan air, setelah itu alirkan air ke seluruh tubuhmu maka engkau akan suci" atau beliau mengatakan: "engkau telah suci." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan shahih. Banyak ahli ilmu yang mengamalkan hadits ini, mereka mengatakan jika seorang wanita mandi junub, dan tidak mengurai rambutnya maka hal itu telah cukup setelah mengalirkan air ke tubuhnya."

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,

Sunan Abu Dawud #98

سنن أبي داوود ٩٨: حَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ آدَمَ حَدَّثَنَا إِسْرَائِيلُ عَنْ عَامِرِ بْنِ شَقِيقِ بْنِ جَمْرَةَ عَنْ شَقِيقِ بْنِ سَلَمَةَ قَالَ رَأَيْتُ عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ غَسَلَ ذِرَاعَيْهِ ثَلَاثًا ثَلَاثًا وَمَسَحَ رَأْسَهُ ثَلَاثًا ثُمَّ قَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَعَلَ هَذَا قَالَ أَبُو دَاوُد رَوَاهُ وَكِيعٌ عَنْ إِسْرَائِيلَ قَالَ تَوَضَّأَ ثَلَاثًا فَقَطْ

Sunan Abu Daud 98: Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Amir bin Syaqiq bin Jamrah] dari [Syaqiq bin Salamah] dia berkata: Saya pernah melihat [Utsman bin Affan] membasuh dua lengannya tiga kali tiga kali dan mengusap kepalanya tiga kali, kemudian dia berkata: "Saya pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan ini." Abu Dawud berkata: Diriwayatkan oleh [Waqi'] dari [Isra`il] dia berkata: Dia hanya berwudlu tiga kali.

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Hasan,