Hadits Marfu'

Musnad Ahmad #17797

مسند أحمد ١٧٧٩٧: حَدَّثَنَا أَبُو خَالِدٍ الْأَحْمَرُ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ عَدِيِّ بْنِ ثَابِتٍ عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ صَلَّيْتُ خَلْفَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَغْرِبَ فَقَرَأَ بِالتِّينِ وَالزَّيْتُونِ

Musnad Ahmad 17797: Telah menceritakan kepada kami [Abu Khalid] Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Adi bin Tsabit] dari [Al Barra` bin 'Azib] ia berkata: Saya pernah shalat Maghrib di belakang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau membaca: "WAT TIIN WAZ ZAITUUN."

Grade

Musnad Ahmad #17798

مسند أحمد ١٧٧٩٨: حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُرَّةَ عَنْ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَوْلُهُ { وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأُولَئِكَ هُمْ الْكَافِرُونَ } { وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأُولَئِكَ هُمْ الظَّالِمُونَ } { وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأُولَئِكَ هُمْ الْفَاسِقُونَ } قَالَ هِيَ فِي الْكُفَّارِ كُلُّهَا

Musnad Ahmad 17798: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Abdullah bin Murrah] dari [Al Barra` bin 'Azib] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, firman Allah: "Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir. (QS. Almaidah 44) Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim. (QS. Almaidah 45) Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik. (QS. Almaidah 47) " Beliau bersabda: "Semua (yang dibicarakan) ayat itu, berada di dalam kekufuran."

Grade

Musnad Ahmad #17799

مسند أحمد ١٧٧٩٩: حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ حَدَّثَنَا قَنَانُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ النَّهْمِيُّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْسَجَةَ عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَفْشُوا السَّلَامَ تَسْلَمُوا وَالْأَشَرَةُ أَشَرُّ

Musnad Ahmad 17799: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] Telah menceritakan kepada kami [Qanan bin Abdullah An Nahmi] dari [Abdurrahman bin Ausajah] dari [Al Barra` bin Azib] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sebarkanlah salam maka niscaya kalian akan selamat. Dan kesombongan itu adalah perbuatan yang paling buruk."

Grade

Musnad Ahmad #17800

مسند أحمد ١٧٨٠٠: حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ حَدَّثَنَا قَنَانُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ النَّهْمِيُّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْسَجَةَ عَنْ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ أَوْ مَنَحَ مِنْحَةً أَوْ هَدَى زُقَاقًا كَانَ كَمَنْ أَعْتَقَ رَقَبَةً يَقُولُ أَبُو عَبْد الرَّحْمَنِ كَانَ يَحْيَى بْنُ آدَمَ قَلِيلَ الذِّكْرِ لِلنَّاسِ مَا سَمِعْتُهُ ذَكَرَ أَحَدًا غَيْرَ قَنَانٍ قَالَ قَالَ لَنَا يَوْمًا قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْسَ هَذَا مِنْ بَابَتِكُمْ

Musnad Ahmad 17800: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] Telah menceritakan kepada kami [Qanan bin Abdullah An Nahmi] dari [Abdurrahman bin Ausajah] dari [Al Bara` bin Azib] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang mengucapkan: 'LAA ILAAHAA ILLAALLAH WAHDAHU LAA SYARIIKA LAHU, LAHUL MULKU WALAHAL HAMDU WA HUWA 'ALAA KULLI SYAI`IN QADIIR (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nyalah segala kerajaan dan pujian. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu) ' atau memberikan suatu pemberian atau memberikan hadiah berupa (jalan kecil), maka ia seperti halnya membebaskan satu orang budak." Abu Abdurrahman berkata: Bahwa Yahya bin Adam sedikit sekali ia menyebut manusia. Bahkan saya tidak pernah mendengarnya menyebut seorang pun selain Qanan. Yakni pada suatu Qanan berkata kepada kami: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ini bukanlah yang terkuat diantara kalian."

Grade

Musnad Ahmad #17801

مسند أحمد ١٧٨٠١: حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ حَدَّثَنَا الشَّيْبَانِيُّ عَنْ أَشْعَثَ بْنِ أَبِي الشَّعْثَاءِ عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ سُوَيْدِ بْنِ مُقَرِّنٍ عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ أَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِسَبْعٍ وَنَهَى عَنْ سَبْعٍ قَالَ نَهَى عَنْ التَّخَتُّمِ بِالذَّهَبِ وَعَنْ الشُّرْبِ فِي آنِيَةِ الْفِضَّةِ وَآنِيَةِ الذَّهَبِ وَعَنْ لُبْسِ الدِّيبَاجِ وَالْحَرِيرِ وَالْإِسْتَبْرَقِ وَعَنْ لُبْسِ الْقَسِّيِّ وَعَنْ رُكُوبِ الْمِيثَرَةِ الْحَمْرَاءِ وَأَمَرَ بِسَبْعٍ عِيَادَةِ الْمَرِيضِ وَاتِّبَاعِ الْجَنَائِزِ وَتَشْمِيتِ الْعَاطِسِ وَرَدِّ السَّلَامِ وَإِبْرَارِ الْمُقْسِمِ وَنَصْرِ الْمَظْلُومِ وَإِجَابَةِ الدَّاعِي

Musnad Ahmad 17801: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] Telah menceritakan kepada kami [Asy Syaiban] dari [Asy'ats bin Abu Asy Sya'na`] dari [Mu'awiyah bin Muqarrin] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan tujuh perkara dan juga melarang dari tujuh perkara. Al Baraa` berkata: Beliau melarang untuk memakai cincin emas, minum menggunakan bejana yang terbuat dari emas dan perak, mengenakan Ad Diibaaj (sejenis pakaian yang dilapisi sutera), kain sutera, Istabraq (sejenis kain yang dilapisi sutera), Al Qassi (pakaian yang bergaris-garis dengan sulaman sutera), dan mengenakan pelana dari kain sutera. Kemudian beliau memerintahkan tujuh perkara yaitu, mengunjungi orang sakit, mengantar jenazah, mendo'akan orang yang bersin, membalas salam, menunaikan janji, menolong orang yang terzhalimi dan memenuhi undangan.

Grade

Musnad Ahmad #17802

مسند أحمد ١٧٨٠٢: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ أَخْبَرَنَا دَاوُدُ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ خَطَبَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي يَوْمِ نَحْرٍ فَقَالَ لَا يَذْبَحَنَّ أَحَدٌ حَتَّى نُصَلِّيَ فَقَامَ خَالِي فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَذَا يَوْمٌ اللَّحْمُ فِيهِ مَكْرُوهٌ وَإِنِّي عَجَّلْتُ وَإِنِّي ذَبَحْتُ نَسِيكَتِي لِأُطْعِمَ أَهْلِي وَأَهْلَ دَارِي أَوْ أَهْلِي وَجِيرَانِي فَقَالَ قَدْ فَعَلْتَ فَأَعِدْ ذَبْحًا آخَرَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ عِنْدِي عَنَاقُ لَبَنٍ هِيَ خَيْرٌ مِنْ شَاتَيْ لَحْمٍ أَفَأَذْبَحُهَا قَالَ نَعَمْ وَهِيَ خَيْرُ نَسِيكَتِكَ وَلَا تَقْضِي جَذَعَةٌ عَنْ أَحَدٍ بَعْدَكَ

Musnad Ahmad 17802: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] telah mengabarkan kepada kami [Dawud] dari [Asy Sya'bi] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Pada hari Nahr Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah kepada kami, beliau bersabda: "Jangan sekali-kali ada seorang pun yang menyembelih sampai kita selesai shalat." kemudian berdirilah pamanku dan berkata: "Wahai Rasulullah, ini adalah hari ketika daging dimakruhkan. Dan sungguh, saya telah menyegerakannya, saya telah menyembelih hewan kurban milikku untuk memberi makan keluargaku dan juga tetanggaku." Beliau bersabda: "Kami telah melakukannya, maka ulangilah untuk menyembelih hewan yang lain." Kemudian ia berkata lagi, "Wahai Rasulullah, saya memiliki kambing kacang betina yang lebih baik dari dua kambing yang gemuk. Bolehkah saya menyembelihnya?" beliau menjawab: "Ya, dan ia adalah hewan kurbanmu yang terbaik. Dan anak kambing tidak akan dapat mengganti hewan kurban seorang pun setelahmu."

Grade

Musnad Ahmad #17804

مسند أحمد ١٧٨٠٤: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ الْجُرَيْرِيُّ عَنْ أَبِي عَائِذٍ سَيْفٍ السَّعْدِيِّ وَأَثْنَى عَلَيْهِ خَيْرًا عَنْ يَزِيدَ بْنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ وَكَانَ أَمِيرًا بِعُمَانَ وَكَانَ كَخَيْرِ الْأُمَرَاءِ قَالَ قَالَ أَبِي اجْتَمِعُوا فَلَأُرِيَكُمْ كَيْفَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَوَضَّأُ وَكَيْفَ كَانَ يُصَلِّي فَإِنِّي لَا أَدْرِي مَا قَدْرُ صُحْبَتِي إِيَّاكُمْ قَالَ فَجَمَعَ بَنِيهِ وَأَهْلَهُ وَدَعَا بِوَضُوءٍ فَمَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ وَغَسَلَ وَجْهَهُ ثَلَاثًا وَغَسَلَ الْيَدَ الْيُمْنَى ثَلَاثًا وَغَسَلَ يَدَهُ هَذِهِ ثَلَاثًا يَعْنِي الْيُسْرَى ثُمَّ مَسَحَ رَأْسَهُ وَأُذُنَيْهِ ظَاهِرَهُمَا وَبَاطِنَهُمَا وَغَسَلَ هَذِهِ الرِّجْلَ يَعْنِي الْيُمْنَى ثَلَاثًا وَغَسَلَ هَذِهِ الرِّجْلَ ثَلَاثًا يَعْنِي الْيُسْرَى قَالَ هَكَذَا مَا أَلَوْتُ أَنْ أُرِيَكُمْ كَيْفَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَوَضَّأُ ثُمَّ دَخَلَ بَيْتَهُ فَصَلَّى صَلَاةً لَا نَدْرِي مَا هِيَ ثُمَّ خَرَجَ فَأَمَرَ بِالصَّلَاةِ فَأُقِيمَتْ فَصَلَّى بِنَا الظُّهْرَ فَأَحْسِبُ أَنِّي سَمِعْتُ مِنْهُ آيَاتٍ مِنْ يس ثُمَّ صَلَّى الْعَصْرَ ثُمَّ صَلَّى بِنَا الْمَغْرِبَ ثُمَّ صَلَّى بِنَا الْعِشَاءَ وَقَالَ مَا أَلَوْتُ أَنْ أُرِيَكُمْ كَيْفَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَوَضَّأُ وَكَيْفَ كَانَ يُصَلِّي

Musnad Ahmad 17804: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] Telah menceritakan kepada kami [Sa'id Al Jurairi] dari [Abu 'A`idz Saif As Sa'd] -ia pun memujinya dengan kebaikan- dari [Yazid bin Al Baraa` bin Azib] -ia adalah seorang Amir di Uman dan ia termasuk pemimpin yang terbaik- ia berkata: [bapakku] berkata: Berkumpullah kalian, saya akan memperlihatkan bagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu dan bagaimana beliau shalat, sebab saya tidak tahu sampai kapan waktuku menemani kalian semua. Maka Bara' bin Azib mengumpulkan anak-anak dan keluarganya kemudian ia pun meminta air wudlu. Maka ia mulai dengan berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidungnya lalu membasuh wajahnya tiga kali, menggosok tangannya juga tiga kali kanan dan kiri, kemudian beliau membasuh kepalanya serta telinganya bagian luar maupun dalam. Kemudian membasuh kakinya yang kanan dan kiri sebanyak tiga kali. Setelah itu, ia berkata: "Beginilah yang ingin aku tunjukkan kepada kalian, bagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu." Kemudian ia masuk kedalam rumahnya dan shalat, namun kami tidak tahu shalat apakah itu. Setelah itu, ia keluar kemudian ia memerintahkan untuk menunaikan shalat. Lalu iqamah shalat dikumandangkan, dan ia pun shalat Zhuhur bersama kami. Dan saya menduga bahwa saya mendengar ia membaca ayat dari surat Yasin. Setelah itu, ia menunaikan shalat 'Ashar, dan Maghrib serta Isya bersama kami. Kemudian ia berkata: "Saya telah menjelaskan kepada kalian bagaimana sifat wudlu dan shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."

Grade

Musnad Ahmad #17805

مسند أحمد ١٧٨٠٥: حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي لَيْلَى عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْوُضُوءِ مِنْ لُحُومِ إِبِلٍ فَقَالَ تَوَضَّئُوا مِنْهَا قَالَ وَسُئِلَ عَنْ الصَّلَاةِ فِي مَبَارِكِ الْإِبِلِ فَقَالَ لَا تُصَلُّوا فِيهَا فَإِنَّهَا مِنْ الشَّيَاطِينِ وَسُئِلَ عَنْ الصَّلَاةِ فِي مَرَابِضِ الْغَنَمِ فَقَالَ صَلُّوا فِيهَا فَإِنَّهَا بَرَكَةٌ

Musnad Ahmad 17805: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Abdullah bin Abdullah] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah ditanya mengenai wudlu setelah mengkomsumsi daging Unta. Maka beliau menjawab, "Berwudlulah kalian setelah memakannya." Kemudian beliau ditanya tentang shalat di kandang Unta, maka beliau pun menjawab: "Janganlah kalian shalat disana, karena ia termasuk tempat syetan." Kemudian beliau ditanya lagi mengenai shalat di kandang kambing, maka beliau bersabda: "Shalatlah kalian disana, karena tempat itu diberkahi."

Grade

Musnad Ahmad #17806

مسند أحمد ١٧٨٠٦: حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ سُفْيَانَ حَدَّثَنِي أَبُو إِسْحَاقَ قَالَ سَمِعْتُ الْبَرَاءَ قَالَ صَلَّيْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْوَ بَيْتِ الْمَقْدِسِ سِتَّةَ عَشَرَ شَهْرًا أَوْ سَبْعَةَ عَشَرَ شَهْرًا شَكَّ سُفْيَانُ ثُمَّ صُرِفْنَا قِبَلَ الْكَعْبَةِ

Musnad Ahmad 17806: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Sufyan] telah menceritakan kepadaku [Abu Ishaq] ia berkata: saya mendengar [Al Baraa`] berkata: Kami pernah shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan menghadap Baitul Maqdis selama enam belas bulan atau tujuh belas bulan -Sufyan ragu-ragu- kemudian kami dipalingkan ke arah Ka'bah.

Grade

Musnad Ahmad #17807

مسند أحمد ١٧٨٠٧: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنِي أَبُو إِسْحَاقَ قَالَ قَالَ رَجُلٌ لِلْبَرَاءِ يَا أَبَا عُمَارَةَ وَلَّيْتُمْ يَوْمَ حُنَيْنٍ قَالَ لَا وَاللَّهِ مَا وَلَّى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَكِنْ وَلَّى سَرَعَانُ النَّاسِ فَاسْتَقْبَلَتْهُمْ هَوَازِنُ بِالنَّبْلِ قَالَ فَلَقَدْ رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى بَغْلَتِهِ الْبَيْضَاءِ وَأَبُو سُفْيَانَ بْنُ الْحَارِثِ آخِذٌ بِلِجَامِهَا وَهُوَ يَقُولُ أَنَا النَّبِيُّ لَا كَذِبْ أَنَا ابْنُ عَبْدِ الْمُطَّلِبْ

Musnad Ahmad 17807: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] telah menceritakan kepadaku [Abu Ishaq] ia berkata: Seorang laki-laki bertanya kepada [Al Baraa`], "Apakah kalian telah melarikan diri pada perang Hunain?" ia menjawab, "Demi Allah, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidaklah melarikan diri. Akan tetapi para sahabat yang ingin segera mengambil harta rampasan melarikan diri hingga kaum Hawazin menghujani mereka dengan anak panah. Dan sungguh, saya melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berada di atas Bighal putihnya sedangkan Abu Sufyan bin Al Harits memegang tali kekangnya. Dan beliau berseru: "Saya adalah Nabi yang tidak pernah berdusta, Saya adalah putra Abdul Muthallib."

Grade