مسند أحمد ١٧١١٢: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ إِسْحَاقَ قَالَ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ يَعْنِي ابْنَ الْمُبَارَكِ قَالَ أَخْبَرَنَا ابْنُ لَهِيعَةَ قَالَ حَدَّثَنِي يَزِيدُ بْنُ أَبِي حَبِيبٍ أَنَّ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ شِمَاسَةَ حَدَّثَهُ قَالَ لَمَّا حَضَرَتْ عَمْرَو بْنَ الْعَاصِ الْوَفَاةُ بَكَى فَقَالَ لَهُ ابْنُهُ عَبْدُ اللَّهِ لِمَ تَبْكِي أَجَزَعًا عَلَى الْمَوْتِ فَقَالَ لَا وَاللَّهِ وَلَكِنْ مِمَّا بَعْدُ فَقَالَ لَهُ قَدْ كُنْتَ عَلَى خَيْرٍ فَجَعَلَ يُذَكِّرُهُ صُحْبَةَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَفُتُوحَهُ الشَّامَ فَقَالَ عَمْرٌو تَرَكْتَ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ كُلِّهِ شَهَادَةَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ إِنِّي كُنْتُ عَلَى ثَلَاثَةِ أَطْبَاقٍ لَيْسَ فِيهَا طَبَقٌ إِلَّا قَدْ عَرَفْتُ نَفْسِي فِيهِ كُنْتُ أَوَّلَ شَيْءٍ كَافِرًا فَكُنْتُ أَشَدَّ النَّاسِ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَوْ مِتُّ حِينَئِذٍ وَجَبَتْ لِي النَّارُ فَلَمَّا بَايَعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُنْتُ أَشَدَّ النَّاسِ حَيَاءً مِنْهُ فَمَا مَلَأْتُ عَيْنِي مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَا رَاجَعْتُهُ فِيمَا أُرِيدُ حَتَّى لَحِقَ بِاللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيَاءً مِنْهُ فَلَوْ مِتُّ يَوْمَئِذٍ قَالَ النَّاسُ هَنِيئًا لِعَمْرٍو أَسْلَمَ وَكَانَ عَلَى خَيْرٍ فَمَاتَ فَرُجِيَ لَهُ الْجَنَّةُ ثُمَّ تَلَبَّسْتُ بَعْدَ ذَلِكَ بِالسُّلْطَانِ وَأَشْيَاءَ فَلَا أَدْرِي عَلَيَّ أَمْ لِي فَإِذَا مِتُّ فَلَا تَبْكِيَنَّ عَلَيَّ وَلَا تُتْبِعْنِي مَادِحًا وَلَا نَارًا وَشُدُّوا عَلَيَّ إِزَارِي فَإِنِّي مُخَاصِمٌ وَسُنُّوا عَلَيَّ التُّرَابَ سَنًّا فَإِنَّ جَنْبِيَ الْأَيْمَنَ لَيْسَ بِأَحَقَّ بِالتُّرَابِ مِنْ جَنْبِي الْأَيْسَرِ وَلَا تَجْعَلَنَّ فِي قَبْرِي خَشَبَةً وَلَا حَجَرًا فَإِذَا وَارَيْتُمُونِي فَاقْعُدُوا عِنْدِي قَدْرَ نَحْرِ جَزُورٍ وَتَقْطِيعِهَا أَسْتَأْنِسْ بِكُمْ
Musnad Ahmad 17112: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Ishaq] ia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Abdullah] -yakni Ibnu Mubarak- ia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Yazid bin Habib] bahwa [Abdurrahman bin Syimamah] menceritakan kepadanya, ia berkata: "Saat akan meninggal Amru menangis, maka anaknya, Abdullah berkata: "Kenapa Anda menangis, apakah karena takut mati?" Amru menjawab, "Tidak, demi Allah. Akan tetapi, aku takut akan apa yang terjadi setelahnya." Abdullah berkata: "Anda telah berada di atas kebaikan." Abdullah kemudian mengingatkan akan persahabatan bapaknya bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan juga penaklukannya terhadap Syam. Lalu Amru berkata: "Kamu tidak menyebutkan yang lebih besar keutamaannya daripada itu semua, yaitu Syahadah bahwa 'Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah'. Sesungguhnya saya berada di atas tiga keadaan, dan tidak ada satu keadaan pun kecuali saya telah mengenal diriku di dalamnya. Saya adalah seorang yang pertama kali kafir, dan saya adalah orang yang paling keras terhadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, sekiranya saya meninggal di waktu itu, niscaya akan masuk neraka. Ketika membaiat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, saya adalah orang yang paling malu (sungkan) terhadap beliau, karena itu, saya tidak pernah memandang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan tidak pula meminta pertimbangan beliau terhadap sesuatu yang saya inginkan hingga beliau menemui Allah, dan saya masih malu pada beliau. Sekiranya pada hari itu saya meninggal, niscaya orang-orang akan mengatakan, 'Berbahagialah Amru, ia telah memeluk Islam dan berada di atas kebaikan, lalu ia meninggal dan diharapkan ia pun akan masuk surga.' Setelah itu saya kemudian berkecimpung dengan harta dan kekuasaan, maka saya tidak tahu, apakah itu adalah kebinasaan atasku ataukah kebaikan bagiku. Karena itu, jika saya meninggal maka janganlah kalian menangisiku, jangan mengikutiku dengan pujian ataupun dupa api. Kemudian eratkanlah ikatan kainku karena saya akan mendebat (siapa yang menyelisihinya). Setelah itu, timbun dan ratakanlah tanahnya, karena rusuk kananku tidak lebih berhak untuk bersentuhan dengan tanah dari rusuk kiriku. Jangan kalian meletakkan kayu atau batu di atas kuburku, dan saat kalian hendak meninggalkanku, maka duduklah di sisiku selama waktu yang kalian gunakan untuk menyembelih dan memotong unta, karena saya merasa senang dengan kalian."
Grade
مسند أحمد ١٧١١٣: حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا الْأَسْوَدُ بْنُ شَيْبَانَ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو نَوْفَلِ بْنُ أَبِي عَقْرَبٍ قَالَ جَزِعَ عَمْرُو بْنُ الْعَاصِ عِنْدَ الْمَوْتِ جَزَعًا شَدِيدًا فَلَمَّا رَأَى ذَلِكَ ابْنُهُ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَمْرٍو قَالَ يَا أَبَا عَبْدِ اللَّهِ مَا هَذَا الْجَزَعُ وَقَدْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُدْنِيكَ وَيَسْتَعْمِلُكَ قَالَ أَيْ بُنَيَّ قَدْ كَانَ ذَلِكَ وَسَأُخْبِرُكَ عَنْ ذَلِكَ إِنِّي وَاللَّهِ مَا أَدْرِي أَحُبًّا ذَلِكَ كَانَ أَمْ تَأَلُّفًا يَتَأَلَّفُنِي وَلَكِنِّي أَشْهَدُ عَلَى رَجُلَيْنِ أَنَّهُ قَدْ فَارَقَ الدُّنْيَا وَهُوَ يُحِبُّهُمَا ابْنُ سُمَيَّةَ وَابْنُ أُمِّ عَبْدٍ فَلَمَّا حَدَّثَهُ وَضَعَ يَدَهُ مَوْضِعَ الْغِلَالِ مِنْ ذَقْنِهِ وَقَالَ اللَّهُمَّ أَمَرْتَنَا فَتَرَكْنَا وَنَهَيْتَنَا فَرَكِبْنَا وَلَا يَسَعُنَا إِلَّا مَغْفِرَتُكَ وَكَانَتْ تِلْكَ هِجِّيرَاهُ حَتَّى مَاتَ
Musnad Ahmad 17113: Telah menceritakan kepada kami [Affan] telah menceritakan kepada kami [al Aswad bin Syaiban] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Naufal bin Abu Aqrab] ia berkata: "Saat menjelang ajal menjemput Amru bin al 'Ash merasa ketakutan yang luar biasa. Maka ketika anaknya, Abdullah bin Amru, melihat hal tersebut ia berkata: 'Wahai Abu Abdullah, ketakutan apa ini, padahal Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam dekat denganmu dan juga telah memperkerjakanmu?' Amru bin al 'Ash menjawab, "Wahai anakku, itu telah terjadi dan aku akan kabarkan kepadamu akan hal itu. Demi Allah! Sesungguhnya aku tidak tahu, apakah itu wujud dari kecintaan beliau atau hanya sekedar keharmonisan yang diberikan kepadaku? Tetapi aku bersaksi atas dua orang laki-laki, meskipun beliau telah meninggal namun beliau menyukainya: Ibnu Sumayyah dan Ibnu Ummu 'Abd'. Ketika menceritakan hal tersebut Amru bin al 'Ash meletakkan tangannya pada bagian bawah dagunya seraya berdoa, 'Ya Allah! Engkau beri perintah kepada kami namun kami mengabaikannya, Engkau beri larangan namun kami langgar, dan tidak ada kelapangan bagi kami kecuali ampunanmu'. Dan itulah yang Amru igaukan hingga ia meninggal."
Grade
مسند أحمد ١٧١١٤: حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ سُلَيْمَانَ أَنَّ الْقَاسِمَ بْنَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ حَدَّثَهُمْ عَنْ عَمْرِو بْنِ فُلَانٍ الْأَنْصَارِيِّ قَالَ بَيْنَا هُوَ يَمْشِي قَدْ أَسْبَلَ إِزَارَهُ إِذْ لَحِقَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَدْ أَخَذَ بِنَاصِيَةِ نَفْسِهِ وَهُوَ يَقُولُ اللَّهُمَّ عَبْدُكَ ابْنُ عَبْدِكَ ابْنُ أَمَتِكَ قَالَ عَمْرٌو فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي رَجُلٌ حَمْشُ السَّاقَيْنِ فَقَالَ يَا عَمْرُو إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ قَدْ أَحْسَنَ كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَهُ يَا عَمْرُو وَضَرَبَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِأَرْبَعِ أَصَابِعَ مِنْ كَفِّهِ الْيُمْنَى تَحْتَ رُكْبَةِ عَمْرٍو فَقَالَ يَا عَمْرُو هَذَا مَوْضِعُ الْإِزَارِ ثُمَّ رَفَعَهَا ثُمَّ وَضَعَهَا تَحْتَ الثَّانِيَةِ فَقَالَ يَا عَمْرُو هَذَا مَوْضِعُ الْإِزَارِ
Musnad Ahmad 17114: Telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] Telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Sulaiman] bahwa [Al Qasim bin Abdurrahman] telah menceritakan kepada mereka, dari [Amru bin Fulan Al Anshari] ia berkata: "Bahwa saat Amru berjalan dengan kainnya yang musbil (melebihi kedua mata kaki), tiba-tiba Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjumpainya, maka beliau memegang ubun-ubunnya seraya mengatakan: "ALLAHUMMA 'ABDUKA IBNU 'ABDIKA IBNU AMATIKA (Ya Allah! Hamba-Mu, anak hamba-Mu, dan anak hamba perempuan-Mu." Amru berkata: "Aku lalu berkata: "Wahai Rasulullah, aku adalah seorang yang kecil betisnya." Maka beliau bersabda: "Wahai Amru, sesungguhnya Allah 'azza wajalla telah memperbaiki penciptaan segala sesuatu. Wahai Amru, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sambil menepuk bagian belakang lutut Amru dengan empat jari tangannya yang sebelah kanan seraya berkata: 'Wahai Amru, di sinilah posisi kain." Kemudian beliau pun mengangkat dan meletakkannya di bawah jarinya yang kedua seraya bersabda: "Wahai Amru, di sinilah posisi kain."
Grade
مسند أحمد ١٧١١٥: حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ يَحْيَى الدِّمَشْقِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ ثَوْبَانَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ مَكْحُولٍ عَنْ كَثِيرِ بْنِ مُرَّةَ عَنْ قَيْسٍ الْجُذَامِيِّ رَجُلٍ كَانَتْ لَهُ صُحْبَةٌ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعْطَى الشَّهِيدُ سِتَّ خِصَالٍ عِنْدَ أَوَّلِ قَطْرَةٍ مِنْ دَمِهِ يُكَفَّرُ عَنْهُ كُلُّ خَطِيئَةٍ وَيُرَى مَقْعَدَهُ مِنْ الْجَنَّةِ وَيُزَوَّجُ مِنْ الْحُورِ الْعِينِ وَيُؤَمَّنُ مِنْ الْفَزَعِ الْأَكْبَرِ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَيُحَلَّى حُلَّةَ الْإِيمَانِ
Musnad Ahmad 17115: Telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Yahya Ad Dimasyqi] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Tsauban] dari [Bapaknya] dari [Makhul] dari [Katsir bin Murrah] dari [Qais Al Judzami] seorang yang pernah bersahabat dengan Nabi, ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: " Orang yang mati syahid akan diberikan enam hal sejak pertama kali darahnya menetes: semua dosanya akan diampuni, diperlihatkan tempat duduknya dari surga, dinikahkan dengan bidadari, diselamatkan dari kedahsyatan hari kiamat dan pedihnya adzab kubur, serta akan dipakaikan kepadanya pakaian iman."
Grade
مسند أحمد ١٧١١٦: حَدَّثَنَا سُرَيْجُ بْنُ النُّعْمَانِ قَالَ حَدَّثَنَا بَقِيَّةُ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ زِيَادٍ الْأَلْهَانِيِّ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو عِنَبَةَ قَالَ سُرَيْجٌ وَلَهُ صُحْبَةٌ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَرَادَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ بِعَبْدٍ خَيْرًا عَسَلَهُ قِيلَ وَمَا عَسَلُهُ قَالَ يَفْتَحُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُ عَمَلًا صَالِحًا قَبْلَ مَوْتِهِ ثُمَّ يَقْبِضُهُ عَلَيْهِ
Musnad Ahmad 17116: Telah menceritakan kepada kami [Syuraij bin Nu'man] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Baqiyyah] dari [Muhammad bin Ziyad Al Alhani] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Inabah] -Syuraih berkata: ia termasuk seorang sahabat- ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika Allah 'azza wajalla menginginkan kebaikan bagi seorang hamba, maka Dia akan memberinya bekal." Lalu ditanyakan kepada beliau, "Bekal seperti apa yang akan diberikan-Nya." Beliau menjawab, "Allah 'azza wajalla akan membukakan baginya kesempatan untuk beramal shalih sebelum ia meninggal, setelah itu Allah mewafatkannya."
Grade
مسند أحمد ١٧١١٨: حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ قَالَ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ عَيَّاشٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ زِيَادٍ الْأَلْهَانِيِّ قَالَ ذُكِرَ عِنْدَ أَبِي عِنَبَةَ الْخَوْلَانِيِّ الشُّهَدَاءُ فَذَكَرُوا الْمَبْطُونَ وَالْمَطْعُونَ وَالنُّفَسَاءَ فَغَضِبَ أَبُو عِنَبَةَ وَقَالَ حَدَّثَنَا أَصْحَابُ نَبِيِّنَا عَنْ نَبِيِّنَا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ إِنَّ شُهَدَاءَ اللَّهِ فِي الْأَرْضِ أُمَنَاءُ اللَّهِ فِي الْأَرْضِ فِي خَلْقِهِ قُتِلُوا أَوْ مَاتُوا
Musnad Ahmad 17118: Telah menceritakan kepada kami [Abul Yaman] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ayyasy] dari [Muhammad bin Ziyad Al Alhani] ia berkata: "Disebutkan di sisi [Abu Inabah Al Khaulani] tentang orang yang mati syahid, lalu orang-orang pun menyebutkan orang yang mati karena sakit perut, orang yang mati karena penyakit tha'un, dan orang yang mati karena melahirkan. Abu Inabah kemudian marah dan berkata: " [Para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam] telah menceritakan kepada kami, bahwa beliau bersabda: "Sesungguhnya hamba-hamba Allah yang mati syahid adalah orang-orang yang terpercaya di bumi, baik mati karena dibunuh atau mati dengan sendirinya."
Grade
مسند أحمد ١٧١١٩: حَدَّثَنَا الْهَيْثَمُ بْنُ خَارِجَةَ قَالَ أَخْبَرَنَا الْجَرَّاحُ بْنُ مَلِيحٍ الْبَهْرَانِيُّ حِمْصِيٌّ عَنْ بَكْرِ بْنِ زُرْعَةَ الْخَوْلَانِيِّ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا عِنَبَةَ الْخَوْلَانِيَّ يَقُولُ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا يَزَالُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَغْرِسُ فِي هَذَا الدِّينِ بِغَرْسٍ يَسْتَعْمِلُهُمْ فِي طَاعَتِهِ
Musnad Ahmad 17119: Telah menceritakan kepada kami [Al Haitsam bin Kharijah] ia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Al Kharraj bin Malih Al Bahrani Himshi] dari [Bakr bin Zur'ah Al Khaulani] ia berkata: saya mendengar [Abu Inabah Al Khaulani] berkata: "Saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah 'azza wajalla akan senantiasa menjadikan dalam agama ini seseorang (pembaharu) yang akan Dia berdayagunakan untuk ketaatan kepada-Nya."
Grade
مسند أحمد ١٧١٢٠: حَدَّثَنَا يَعْمَرُ بْنُ بِشْرٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنَا هُشَيْمُ بْنُ بَشِيْرٍ عَنْ دَاوُدَ بْنِ عَمْرٍو عَنْ بُسْرِ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ سَمُرَةَ بْنِ فَاتِكٍ الْأَسَدِيِّ فَذَكَرَ حَدِيثًا قَالَ حَدَّثَنَا يَعْمَرُ بْنُ بِشْرٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ عَنْ دَاوُدَ بْنِ عَمْرٍو عَنْ بُسْرِ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ سَمُرَةَ بْنِ فَاتِكٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ نِعْمَ الْفَتَى سَمُرَةُ لَوْ أَخَذَ مِنْ لِمَّتِهِ وَشَمَّرَ مِنْ مِئْزَرِهِ فَفَعَلَ ذَلِكَ سَمُرَةُ أَخَذَ مِنْ لِمَّتِهِ وَشَمَّرَ مِنْ مِئْزَرِهِ
Musnad Ahmad 17120: Telah menceritakan kepada kami [Ya'mar bin Bisyr] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim bin Basyir] dari [Dawud bin Amru] dari [Busr bin Ubaidullah] dari [Samurah bin Fatik Al Asadi] -lalu ia menyebutkan hadits tersebut, ia berkata- Telah menceritakan kepada kami [Ya'mar bin Bisyr] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] dari [Dawud bin Amru] dari [Busr bin Ubaidullah] dari [Samurah bin Fatik], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sebaik-baik pemuda adalah Samurah, sekiranya ia memangkas rambutnya yang sudah menyentuh cuping telinga, dan mau menyingsing ikatan kainnya." Maka Samurah pun melakukan hal itu, ia memotong rambutnya yang sudah menyentuh cuping telinga dan menyingsingkan lipatan kainnya."
Grade
مسند أحمد ١٧١٢١: حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ لَهِيعَةَ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي حَبِيبٍ عَنْ أَبِي مَرْزُوقٍ عَنِ الْمُغِيرَةِ بْنِ أَبِي بُرْدَةَ عَنْ زِيَادِ بْنِ نُعَيْمٍ الْحَضْرَمِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرْبَعٌ فَرَضَهُنَّ اللَّهُ فِي الْإِسْلَامِ فَمَنْ جَاءَ بِثَلَاثٍ لَمْ يُغْنِينَ عَنْهُ شَيْئًا حَتَّى يَأْتِيَ بِهِنَّ جَمِيعًا الصَّلَاةُ وَالزَّكَاةُ وَصِيَامُ رَمَضَانَ وَحَجُّ الْبَيْتِ
Musnad Ahmad 17121: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] dari [Yazid bin Abu Habib] dari [Abu Marzuq] dari [Al Mughirah bin Abu Burdah] dari [Ziyad bin Nu'aim Al Hadlrami] ia berkata: " Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ada empat perkara yang telah Allah wajibkan dalam Islam, siapa yang menunaikan tiga darinya, maka ketiga perkara itu belum mendatangkan kemaslahatan baginya sedikit pun hingga ia menunaikan semuanya. Yaitu shalat, zakat, puasa Ramadlan dan haji ke Baitullah (Ka'bah)."
Grade
مسند أحمد ١٧١٢٢: حَدَّثَنَا هَارُونُ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ الْحَارِثِ أَنَّ أَبَا عُشَّانَةَ حَدَّثَهُ أَنَّهُ سَمِعَ عُقْبَةَ بْنَ عَامِرٍ يَقُولُ لَا أَقُولُ الْيَوْمَ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا لَمْ يَقُلْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مَا لَمْ أَقُلْ فَلْيَتَبَوَّأْ بَيْتًا مِنْ جَهَنَّمَ
Musnad Ahmad 17122: Telah menceritakan kepada kami [Harun] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahb] dari [Amru bin Al Harits] bahwa [Abu Usysyanah] ia menceritakan kepadanya, bahwa ia telah mendengar [Uqbah bin Amir] berkata: "Pada hari ini, saya tidak akan mengatakan terhadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sesuatu yang tidak beliau katakan. Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa berdusta atasku dengan sesuatu yang tidak pernah aku katakan, maka hendaklah ia mempersiapkan rumahnya di neraka."
Grade