مسند أحمد ٦٥٦: حَدَّثَنَا حُجَيْنٌ حَدَّثَنَا إِسْرَائِيلُ عَنْ عَبْدِ الْأَعْلَى عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ فِي حُلْمِهِ كُلِّفَ عَقْدَ شَعِيرَةٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Musnad Ahmad 656: Telah menceritakan kepada kami [Hujain] Telah menceritakan kepada kami [Israil] dari [Abdul A'la] dari [Abu Abdurrahman] dari [Ali Bin Abu Thalib], dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa berdusta atas namaku dalam mimpinya, maka akan dibebankan kepadanya untuk menghitung biji-biji gandum pada hari Kiamat."
Grade
صحيح البخاري ٦٥٧: حَدَّثَنَا أَحْمَدُ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَمْرٌو عَنْ عَبْدِ رَبِّهِ بْنِ سَعِيدٍ عَنْ مَخْرَمَةَ بْنِ سُلَيْمَانَ عَنْ كُرَيْبٍ مَوْلَى ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ نِمْتُ عِنْدَ مَيْمُونَةَ وَالنَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عِنْدَهَا تِلْكَ اللَّيْلَةَ فَتَوَضَّأَ ثُمَّ قَامَ يُصَلِّي فَقُمْتُ عَلَى يَسَارِهِ فَأَخَذَنِي فَجَعَلَنِي عَنْ يَمِينِهِ فَصَلَّى ثَلَاثَ عَشْرَةَ رَكْعَةً ثُمَّ نَامَ حَتَّى نَفَخَ وَكَانَ إِذَا نَامَ نَفَخَ ثُمَّ أَتَاهُ الْمُؤَذِّنُ فَخَرَجَ فَصَلَّى وَلَمْ يَتَوَضَّأْ قَالَ عَمْرٌو فَحَدَّثْتُ بِهِ بُكَيْرًا فَقَالَ حَدَّثَنِي كُرَيْبٌ بِذَلِكَ
Shahih Bukhari 657: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad] berkata: telah menceritakan kepadaku [Ibnu Wahb] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Amru] dari ['Abdu Rabbih bin Sa'id] dari [Makhramah bin Sulaiman] dari [Kuraib] mantan budak Ibnu 'Abbas, dari Ibnu 'Abbas radliyallahu 'anhuma ia berkata: "Suatu malam aku pernah tidur di sisi Maimunah, sementara Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidur di sebelahnya pada malam itu. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian berwudlu lalu berdiri menunaikan shalat. Maka aku datang dan berdiri shalat di samping kiri beliau. Namun beliau memegangku dan menggeserku ke sebelah kanannya. Setelah itu beliau shalat tiga belas rakaat, kemudian tidur hingga terdengar nafasnya. Dan memang beliau apabila tidur (terdengar suara) nafas beliau. Kemudian seorang mu'adzin datang kepada beliau, maka beliau pun keluar untuk menunaikan shalat (Shubuh) tanpa berwudlu lagi." 'Amru berkata: Aku ceritakan riwayat ini kepada [Bukair], lalu ia berkata: "Kuraib juga telah menceritakan kepadaku seperti itu."
صحيح مسلم ٦٥٧: حَدَّثَنَا شَيْبَانُ بْنُ فَرُّوخَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ عَنْ عَبْدِ الْعَزِيزِ وَهُوَ ابْنُ صُهَيْبٍ عَنْ أَنَسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتِمُّوا الصُّفُوفَ فَإِنِّي أَرَاكُمْ خَلْفَ ظَهْرِي
Shahih Muslim 657: Telah menceritakan kepada kami [Syaiban bin Farrukh] telah menceritakan kepada kami [Abdul Warits] dari [Abdul Aziz, yaitu Ibnu Shuhaib] dari [Anas] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Sempurnakanlah shaf-shaf kalian, karena aku melihat kalian dari arah belakang punggungku'."
سنن الترمذي ٦٥٧: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَاصِمِ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَامِرِ بْنِ رَبِيعَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا لَا أُحْصِي يَتَسَوَّكُ وَهُوَ صَائِمٌ قَالَ وَفِي الْبَاب عَنْ عَائِشَةَ قَالَ أَبُو عِيسَى حَدِيثُ عَامِرِ بْنِ رَبِيعَةَ حَدِيثٌ حَسَنٌ وَالْعَمَلُ عَلَى هَذَا عِنْدَ أَهْلِ الْعِلْمِ لَا يَرَوْنَ بِالسِّوَاكِ لِلصَّائِمِ بَأْسًا إِلَّا أَنَّ بَعْضَ أَهْلِ الْعِلْمِ كَرِهُوا السِّوَاكَ لِلصَّائِمِ بِالْعُودِ وَالرُّطَبِ وَكَرِهُوا لَهُ السِّوَاكَ آخِرَ النَّهَارِ وَلَمْ يَرَ الشَّافِعِيُّ بِالسِّوَاكِ بَأْسًا أَوَّلَ النَّهَارِ وَلَا آخِرَهُ وَكَرِهَ أَحْمَدُ وَإِسْحَقُ السِّوَاكَ آخِرَ النَّهَارِ
Sunan Tirmidzi 657: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Ashim bin 'Ubaidullah] dari [Abdullah bin 'Amir bin Rabi'ah] dari [ayahnya] dia berkata: saya sering melihat Nabi Shallallaahu 'alaihi wasallam bersiwak ketika sedang berpuasa. Dalam bab ini (ada juga riwayat -pent) dari 'Aisyah. Abu 'Isa berkata: hadits 'Amir bin Rabi'ah merupakan hadits hasan. Para ulama melihat bahwa siwak tidak membatalkan puasa, hanya saja sebagian ulama tidak menyukai orang yang sedang berpuasa melakukan siwak dengan siwak basah, begitu juga malakukan siwak di sore hari. Imam Syafi'I berpendapat, bolehnya bersiwak baik di pagi hari atau di siang hari. sedangkan Imam Ahmad dan Ishaq tidak menyukai bersiwak pada sore hari.
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Dha'if,
سنن أبي داوود ٦٥٧: حَدَّثَنَا الْعَبَّاسُ بْنُ عَبْدِ الْعَظِيمِ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ أَخْبَرَنَا شَرِيكٌ عَنْ عَاصِمِ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَامِرِ بْنِ رَبِيعَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ عَطَسَ شَابٌّ مِنْ الْأَنْصَارِ خَلْفَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ فِي الصَّلَاةِ فَقَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ حَتَّى يَرْضَى رَبُّنَا وَبَعْدَمَا يَرْضَى مِنْ أَمْرِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ فَلَمَّا انْصَرَفَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ الْقَائِلُ الْكَلِمَةَ قَالَ فَسَكَتَ الشَّابُّ ثُمَّ قَالَ مَنْ الْقَائِلُ الْكَلِمَةَ فَإِنَّهُ لَمْ يَقُلْ بَأْسًا فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَنَا قُلْتُهَا لَمْ أُرِدْ بِهَا إِلَّا خَيْرًا قَالَ مَا تَنَاهَتْ دُونَ عَرْشِ الرَّحْمَنِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى
Sunan Abu Daud 657: Telah menceritakan kepada kami [Al 'Abbas bin Abdul 'Adzim] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] telah mengabarkan kepada kami [Syarik] dari ['Ashim bin 'Ubaidullah] dari ['Abdullah bin 'Amir bin Rabi'ah] dari [ayahnya] dia berkata: Seorang pemuda dari Anshar bersin dalam shalat di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu dia mengucapkan: "ALHAMDULILLAHI HAMDAN KATSIRAN THAYYIBAN MUBARAKAN FIIH HATTA YARDLA RABBUNA WA BA'DA MA YARDLA MIN AMRID DUN-YAA WAL AKHIRAH" (Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, baik, lagi penuh berkah. hingga Rabb kami ridla setelah Dia ridla terhadap urusan dunia dan akhirat). Selesai shalat, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya: "Siapakah yang mengucapkan kalimat tadi?" Pemuda itu terdiam, lalu beliau bertanya lagi: "Siapakah yang mengucapkan kalimat tadi? Sesungguhnya dia tidak mengatakan sesuatu yang salah!" Maka laki-laki itu menjawab: "Akulah yang mengatakannya wahai Rasulullah! Aku tidak bermaksud kecuali hanya kebaikan." Beliau bersabda: "Tidak ada yang dapat menghalangi kalimat tersebut untuk sampai ke Arsy Ar Rahman Tabaraka wa Ta'ala."
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Dha'if,
سنن النسائي ٦٥٧: أَخْبَرَنَا الْقَاسِمُ بْنُ زَكَرِيَّا بْنِ دِينَارٍ قَالَ حَدَّثَنَا حُسَيْنُ بْنُ عَلِيٍّ عَنْ زَائِدَةَ قَالَ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي عَرُوبَةَ قَالَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ أَنَّ أَبَا الزُّبَيْرِ الْمَكِّيَّ حَدَّثَهُمْ عَنْ نَافِعِ بْنِ جُبَيْرٍ أَنَّ أَبَا عُبَيْدَةَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ حَدَّثَهُمْ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ قَالَ كُنَّا فِي غَزْوَةٍ فَحَبَسَنَا الْمُشْرِكُونَ عَنْ صَلَاةِ الظُّهْرِ وَالْعَصْرِ وَالْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ فَلَمَّا انْصَرَفَ الْمُشْرِكُونَ أَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُنَادِيًا فَأَقَامَ لِصَلَاةِ الظُّهْرِ فَصَلَّيْنَا وَأَقَامَ لِصَلَاةِ الْعَصْرِ فَصَلَّيْنَا وَأَقَامَ لِصَلَاةِ الْمَغْرِبِ فَصَلَّيْنَا وَأَقَامَ لِصَلَاةِ الْعِشَاءِ فَصَلَّيْنَا ثُمَّ طَافَ عَلَيْنَا فَقَالَ مَا عَلَى الْأَرْضِ عِصَابَةٌ يَذْكُرُونَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ غَيْرُكُمْ
Sunan Nasa'i 657: Telah mengabarkan kepada kami [Al Qasim bin Zakaria bin Dinar] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Husain bin 'Ali] dari [Zaidah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abu 'Arubah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam] bahwasanya [Abu Az Zubair Al Makki] menceritakan kepada mereka dari [Nafi' bin Jubair] bahwasanya [Abu 'Ubaidah bin 'Abdullah bin Mas'ud] menceritakan kepada mereka bahwasanya ['Abdullah bin Mas'ud] berkata: "Kami dalam suatu peperangan, sehingga orang-orang Musyrik menghalangi kami dari melaksanakan Shalat zhuhur, 'Ashar, Maghrib, dan 'Isya. Tatkala orang-orang Musyrik telah pergi, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyuruh Mu'adzin untuk adzan dan melakukan iqamah untuk shalat Zhuhur, lalu kami shalat. Kemudian melaksanakan iqamah lagi untuk shalat 'Ashar, lalu kami shalat Ashar. Kemudian iqamah lagi untuk shalat Maghrib, lalu kami shalat Maghrib dan terakhir dia melakukan iqamah lagi untuk shalat 'Isya, dan kamipun shalat 'Isya. Kemudian beliau berkeliling diantara kami dan bersabda: 'Di muka bumi ini tidak ada sekelompok manusia yang mengingat Allah Azza wa Jalla selain kalian.'"
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Dha'if,
سنن ابن ماجه ٦٥٧: حَدَّثَنَا حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ حَدَّثَنَا جَرِيرُ بْنُ حَازِمٍ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَجُلًا أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَدْ تَوَضَّأَ وَتَرَكَ مَوْضِعَ الظُّفْرِ لَمْ يُصِبْهُ الْمَاءُ فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ارْجِعْ فَأَحْسِنْ وُضُوءَكَ
Sunan Ibnu Majah 657: Telah menceritakan kepada kami [Harmalah bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahb] berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir bin Hazim] dari [Qotadah] dari [Anas] berkata: Seorang laki-laki datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, laki-laki tersebut telah berwudlu namun masih menyisakan seukuran kuku yang belum terkena air, maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda kepadanya: "Kembali dan perbaikilah wudlumu."
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,
سنن الدارمي ٦٥٧: أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى عَنْ سُفْيَانَ عَنْ عَلْقَمَةَ بْنِ مَرْثَدٍ عَنْ ابْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَوَضَّأُ لِكُلِّ صَلَاةٍ حَتَّى كَانَ يَوْمُ فَتْحِ مَكَّةَ صَلَّى الصَّلَوَاتِ بِوُضُوءٍ وَاحِدٍ وَمَسَحَ عَلَى خُفَّيْهِ فَقَالَ لَهُ عُمَرُ رَأَيْتُكَ صَنَعْتَ شَيْئًا لَمْ تَكُنْ تَصْنَعُهُ قَالَ إِنِّي عَمْدًا صَنَعْتُ يَا عُمَرُ قَالَ أَبُو مُحَمَّد فَدَلَّ فِعْلُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ مَعْنَى قَوْلِ اللَّهِ تَعَالَى { إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ } الْآيَةَ لِكُلِّ مُحْدِثٍ لَيْسَ لِلطَّاهِرِ وَمِنْهُ قَوْلُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا وُضُوءَ إِلَّا مِنْ حَدَثٍ وَاللَّهُ أَعْلَمُ
Sunan Darimi 657: Telah mengabarkan kepada kami [Ubaidullah bin Musa] dari [Sufyan] dari ['Alqamah bin Martsad] dari [Ibnu Buraidah] dari [ayahnya] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selalu berwudhu untuk setiap shalatnya hingga hari fathu Makkah (penaklukan kota Makkah), beliau shalat beberapa waktu shalat dengan satu wudhu, dan beliau (cukup) mengusap kedua khufnya, lalu Umar bertanya kepada beliau: 'Aku melihat kamu melakukan sesuatu yang belum pernah kamu lakukan sebelumnya? ', beliau menjawab: 'Aku melakukan itu dengan sengaja wahai Umar', Abu Muhammad berkata: 'Perbuatan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ini (menunjukkan) bahwa makna firman Allah subhanallahu wa ta'aa: "IDZAA QUMTUM ILASSHALATI FAGHSILUU WUJUHAKUM" (Apabila kalian hendak menunaikan shalat, hendaklah ia membasuh wajah kalian) -Qs. Al Ma`idah: 6- itu untuk setiap orang yang berhadats dan bukan untuk orang yang masih suci, (yang semakna) diantaranya sabdanya: 'Tidaklah wajib wudhu itu melainkan untuk orang yang berhadats."
Grade
مسند أحمد ٦٥٧: حَدَّثَنَا عَبْد اللَّهِ حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي بَكْرٍ الْمُقَدَّمِيُّ حَدَّثَنَا فُضَيْلُ بْنُ سُلَيْمَانَ يَعْنِي النُّمَيْرِيَّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي يَحْيَى عَنْ إِيَاسِ بْنِ عَمْرٍو الْأَسْلَمِيِّ عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّهُ سَيَكُونُ بَعْدِي اخْتِلَافٌ أَوْ أَمْرٌ فَإِنْ اسْتَطَعْتَ أَنْ تَكُونَ السِّلْمَ فَافْعَلْ
Musnad Ahmad 657: Telah menceritakan kepada kami Abdullah, telah menceritakan kepadaku [Muhammad Bin Abu Bakar Al Muqaddami] Telah menceritakan kepada kami [Fudlail Bin Sulaiman] yaitu An Numairi, Telah menceritakan kepada kami [Muhammad Bin Abu Yahya] dari ['Iyas Bin 'Amru Al Aslami] dari [Ali Bin Abu Thalib], dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya akan terjadi perpecahan atau perkara sepeninggalku, jika kamu mampu untuk berlaku damai maka lakukanlah."
Grade
صحيح البخاري ٦٥٨: حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ قَالَ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ بِتُّ عِنْدَ خَالَتِي فَقَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي مِنْ اللَّيْلِ فَقُمْتُ أُصَلِّي مَعَهُ فَقُمْتُ عَنْ يَسَارِهِ فَأَخَذَ بِرَأْسِي فَأَقَامَنِي عَنْ يَمِينِهِ
Shahih Bukhari 658: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepadaku [Isma'il bin Ibrahim] dari [Ayyub] dari ['Abdullah bin Sa'id bin Jubair] dari [Bapaknya] dari [Ibnu 'Abbas] ia berkata: "Aku pernah menginap di rumah bibiku. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat malam. Maka aku datang untuk ikut shalat bersama beliau, aku berdiri di samping kirinya, lalu beliau memegang kepalaku dan menggeserku ke sebelah kanannya."