Hadits Marfu'

Shahih Bukhari #6806

صحيح البخاري ٦٨٠٦: حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ حَدَّثَنِي عَطَاءٌ عَنْ عُبَيْدِ بْنِ عُمَيْرٍ قَالَ اسْتَأْذَنَ أَبُو مُوسَى عَلَى عُمَرَ فَكَأَنَّهُ وَجَدَهُ مَشْغُولًا فَرَجَعَ فَقَالَ عُمَرُ أَلَمْ أَسْمَعْ صَوْتَ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ قَيْسٍ ائْذَنُوا لَهُ فَدُعِيَ لَهُ فَقَالَ مَا حَمَلَكَ عَلَى مَا صَنَعْتَ فَقَالَ إِنَّا كُنَّا نُؤْمَرُ بِهَذَا قَالَ فَأْتِنِي عَلَى هَذَا بِبَيِّنَةٍ أَوْ لَأَفْعَلَنَّ بِكَ فَانْطَلَقَ إِلَى مَجْلِسٍ مِنْ الْأَنْصَارِ فَقَالُوا لَا يَشْهَدُ إِلَّا أَصَاغِرُنَا فَقَامَ أَبُو سَعِيدٍ الْخُدْرِيُّ فَقَالَ قَدْ كُنَّا نُؤْمَرُ بِهَذَا فَقَالَ عُمَرُ خَفِيَ عَلَيَّ هَذَا مِنْ أَمْرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلْهَانِي الصَّفْقُ بِالْأَسْوَاقِ

Shahih Bukhari 6806: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Ibnu Juraij] telah menceritakan kepadaku ['Atha] dari ['Ubaid bin 'Umair] berkata: Abu Musa meminta izin 'Umar, lantas ia temukan seolah-olah 'Umar sangat sibuk sehingga Abu Musa pulang. Maka 'Umar berkata: "Tidakkah aku mendengar suara Abdullah bin Qais? Berilah dia izin (masuk)." Lantas Abdullah pun diundang. Lalu 'Umar berkata: "Apa yang mendorongmu melakukan yang kau lakukan?" Abdullah menjawab: "Kami diperintahkan yang demikian." 'Umar berkata: "Berilah aku bukti atau aku akan mengerjaimu!" Lantas Abdullah pergi ke sebuah majlis orang-orang Anshar, lalu mereka katakan: "Tidak ada yang bersaksi selain anak-anak muda kami!" Lantas Abu Sa'id Al Khudri datang dan bersaksi: "Sesungguhnya kami diperintah demikian." Lalu 'Umar berkata: "Telah tersembunyi atasku tuntunan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ini, aku dilalaikan dengan jual-beli di pasar."

Musnad Ahmad #6806

مسند أحمد ٦٨٠٦: حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ حَدَّثَنَا أَبُو بِشْرٍ عَنْ يُوسُفَ بْنِ مَاهَكٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ تَخَلَّفَ عَنَّا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَفْرَةٍ سَافَرْنَاهَا قَالَ وَأَدْرَكَنَا وَقَدْ أَرْهَقَتْنَا الصَّلَاةُ صَلَاةُ الْعَصْرِ وَنَحْنُ نَتَوَضَّأُ فَجَعَلْنَا نَمْسَحُ عَلَى أَرْجُلِنَا فَنَادَى بِأَعْلَى صَوْتِهِ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثًا وَيْلٌ لِلْأَعْقَابِ مِنْ النَّارِ

Musnad Ahmad 6806: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Abu Awanah] telah menceritakan kepada kami [Abu Bisyr] dari [Yusuf bin Mahak] dari [Abdullah bin 'Amru], dia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam tertinggal oleh kami dalam sebuah perjalanan yang kami lakukan. Dia berkata: Kemudian beliau menyusul kami, sedang kami telah terbebani untuk melaksanakan shalat, yaitu shalat 'ashar. Lalu kami berwudlu dan membasuh kaki kami, maka beliau berseru dengan suara yang keras, mungkin dua atau tiga kali: "Sesungguhnya tumit-tumit yang tidak terkena air akan masuk neraka."

Grade

Shahih Bukhari #6807

صحيح البخاري ٦٨٠٧: حَدَّثَنَا عَلِيٌّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنِي الزُّهْرِيُّ أَنَّهُ سَمِعَهُ مِنَ الْأَعْرَجِ يَقُولُ أَخْبَرَنِي أَبُو هُرَيْرَةَ قَالَ إِنَّكُمْ تَزْعُمُونَ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ يُكْثِرُ الْحَدِيثَ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاللَّهُ الْمَوْعِدُ إِنِّي كُنْتُ امْرَأً مِسْكِينًا أَلْزَمُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى مِلْءِ بَطْنِي وَكَانَ الْمُهَاجِرُونَ يَشْغَلُهُمْ الصَّفْقُ بِالْأَسْوَاقِ وَكَانَتْ الْأَنْصَارُ يَشْغَلُهُمْ الْقِيَامُ عَلَى أَمْوَالِهِمْ فَشَهِدْتُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ وَقَالَ مَنْ يَبْسُطْ رِدَاءَهُ حَتَّى أَقْضِيَ مَقَالَتِي ثُمَّ يَقْبِضْهُ فَلَنْ يَنْسَى شَيْئًا سَمِعَهُ مِنِّي فَبَسَطْتُ بُرْدَةً كَانَتْ عَلَيَّ فَوَالَّذِي بَعَثَهُ بِالْحَقِّ مَا نَسِيتُ شَيْئًا سَمِعْتُهُ مِنْهُ

Shahih Bukhari 6807: Telah menceritakan kepada kami [Ali] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] telah menceritakan kepada kami [Azzuhri] ia mendengarnya dari [Al A'raj] berkata: [Abu Hurairah] mengabarkan kepadaku, ia berkata: "Kalian beranggapan bahwa Abu hurairah (maksudnya dirinya sendiri) banyak meriwayatkan hadis dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan Allah sajalah yang memberi janji, aku adalah seorang miskin yang selalu menyertai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan perut cukup berisi makanan pokok saja, kaum muhajirin selalu disibukkan oleh perdagangan di pasar-pasar sedang orang anshar disibukan oleh pengelolaan hartanya, maka suatu hari kusaksikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Siapa yang mau membentangkan kainnya hingga aku menuntaskan ucapanku kemudian ia menggenggamnya dan tidak akan pernah lupa terhadap sesuatu yang ia dengarkan dariku? ' Spontan aku hamparkan kain yang ada padaku, Demi Dzat yang mengutusnya dengan kebenaran, aku tak pernah lagi melupakan suatupun yang aku dengar darinya.'

Musnad Ahmad #6807

مسند أحمد ٦٨٠٧: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ إِيَادِ بْنِ لَقِيطٍ السَّدُوسِيِّ عَنْ أَبِي رِمْثَةَ قَالَ خَرَجْتُ مَعَ أَبِي حَتَّى أَتَيْنَا النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَأَيْتُ بِرَأْسِهِ رَدْعَ حِنَّاءٍ

Musnad Ahmad 6807: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Iyad bin Laqith As Sadusi] dari [Abu Rimtsah], dia berkata: Aku pernah keluar rumah bersama bapakku hingga kami mendatangi Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam lalu kami melihat bekas celak (inai) di kepala beliau"

Grade

Shahih Bukhari #6808

صحيح البخاري ٦٨٠٨: حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ حُمَيْدٍ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُعَاذٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ سَعْدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ الْمُنْكَدِرِ قَالَ رَأَيْتُ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ يَحْلِفُ بِاللَّهِ أَنَّ ابْنَ الصَّائِدِ الدَّجَّالُ قُلْتُ تَحْلِفُ بِاللَّهِ قَالَ إِنِّي سَمِعْتُ عُمَرَ يَحْلِفُ عَلَى ذَلِكَ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمْ يُنْكِرْهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Shahih Bukhari 6808: Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Humaid] telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Mu'adz] telah menceritakan kepada kami [Ayahku] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sa'd bin Ibrahim] dari [Muhammad bin Al Munkadir] berkata: 'Pernah aku melihat [Jabir bin Abdullah] bersumpah dengan nama Allah bahwa Ibnu Shaid adalah dajjal. Maka saya katakan, 'Engkau bersumpah atas nama Allah? ' ia jawab, 'Saya mendengar Umar bersumpah atas yang demikian disisi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dan Beliau tidak memungkirinya.'

Musnad Ahmad #6808

مسند أحمد ٦٨٠٨: حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ الْهَيْثَمِ أَبُو قَطَنٍ وَأَبُو النَّضْرِ قَالَا حَدَّثَنَا الْمَسْعُودِيُّ عَنْ إِيَادِ بْنِ لَقِيطٍ عَنْ أَبِي رِمْثَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَدُ الْمُعْطِي الْعُلْيَا أُمَّكَ وَأَبَاكَ وَأُخْتَكَ وَأَخَاكَ ثُمَّ أَدْنَاكَ أَدْنَاكَ وَقَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَؤُلَاءِ بَنُو يَرْبُوعٍ قَتَلَةُ فُلَانٍ قَالَ أَلَا لَا تَجْنِي نَفْسٌ عَلَى أُخْرَى و قَالَ أَبِي قَالَ أَبُو النَّضْرِ فِي حَدِيثِهِ دَخَلْتُ الْمَسْجِدَ فَإِذَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ وَيَقُولُ يَدُ الْمُعْطِي الْعُلْيَا

Musnad Ahmad 6808: Telah menceritakan kepada kami ['Amru bin Al Haitsam Abu Qaththan] dan [Abu An Nadlr] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Mas'udi] dari [Iyad bin laqith] dari [Abu Rimtsah] dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam beliau bersabda: "Yang paling berhak memberi adalah ibumu, bapakmu, saudara perempuanmu, dan saudara lelakimu, kemudian orang yang ada di bawahmu kebawah." Seorang laki-laki berkata: " Wahai Rasulullah, mereka itu adalah Bani Yarbu` orang yang telah membunuh si Fulan." Beliau berkata: "Ketahuilah, janganlah seseorang membuat kecelakaan bagi orang lain." Bapakku berkata: Abu An Nadlr berkata dalam haditsnya: aku masuk ke dalam masjid ketika itu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam sedang berkhutbah, beliau berkata: "orang yang paling berhak memberi"

Grade

Shahih Bukhari #6809

صحيح البخاري ٦٨٠٩: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ أَبِي صَالِحٍ السَّمَّانِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْخَيْلُ لِثَلَاثَةٍ لِرَجُلٍ أَجْرٌ وَلِرَجُلٍ سِتْرٌ وَعَلَى رَجُلٍ وِزْرٌ فَأَمَّا الَّذِي لَهُ أَجْرٌ فَرَجُلٌ رَبَطَهَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَأَطَالَ لَهَا فِي مَرْجٍ أَوْ رَوْضَةٍ فَمَا أَصَابَتْ فِي طِيَلِهَا ذَلِكَ مِنْ الْمَرْجِ أَوْ الرَّوْضَةِ كَانَ لَهُ حَسَنَاتٍ وَلَوْ أَنَّهَا قَطَعَتْ طِيَلَهَا فَاسْتَنَّتْ شَرَفًا أَوْ شَرَفَيْنِ كَانَتْ آثَارُهَا وَأَرْوَاثُهَا حَسَنَاتٍ لَهُ وَلَوْ أَنَّهَا مَرَّتْ بِنَهَرٍ فَشَرِبَتْ مِنْهُ وَلَمْ يُرِدْ أَنْ يَسْقِيَ بِهِ كَانَ ذَلِكَ حَسَنَاتٍ لَهُ وَهِيَ لِذَلِكَ الرَّجُلِ أَجْرٌ وَرَجُلٌ رَبَطَهَا تَغَنِّيًا وَتَعَفُّفًا وَلَمْ يَنْسَ حَقَّ اللَّهِ فِي رِقَابِهَا وَلَا ظُهُورِهَا فَهِيَ لَهُ سِتْرٌ وَرَجُلٌ رَبَطَهَا فَخْرًا وَرِيَاءً فَهِيَ عَلَى ذَلِكَ وِزْرٌ وَسُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْحُمُرِ قَالَ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ عَلَيَّ فِيهَا إِلَّا هَذِهِ الْآيَةَ الْفَاذَّةَ الْجَامِعَةَ { فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ }

Shahih Bukhari 6809: Telah menceritakan kepada kami [Ismail] telah menceritakan kepadaku [Malik] dari [Zaid bin Aslam] dari [Abu Shalih assiman] dari [Abu Hurairah] radliyallahu'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: 'Kuda itu bagi tiga orang: bagi orang pertama mendatangkan pahala, bagi orang kedua sebagai penutup (penyelesaian, solusi), dan bagi orang ketiga mendatangkan dosa. Adapun kuda yang mendatang pahala adalah seseorang yang menambatkan kudanya di jalan Allah, lantas ia gembalakan kudanya di rerumputan luas atau kebun, maka segala yang dimakan kuda itu di padang gembalaan, baik kebun atau rerumputan luas selain tercatat sebagai kebaikan baginya, dan sekiranya kuda itu mengarungi padang gembalaan, lantas dia melangkah satu atau dua langkah, maka bekas dan kotorannya juga terhitung kebaikan baginya, dan sekiranya kuda itu melewati sungai dan meminumnya, padahal si pemilik tidak berniat memberinya minuman, maka itu terhitung kebaikan baginya, kesemuanya itu terhitung ganjaran baginya. Kuda kedua, adalah seseorang yang mengikatnya untuk mencari penghasilan dan untuk menjaga kehormatan diri, sedang ia tidak melupakan hak Allah terhadap ikatannya dan tidak pula terhadap punggungnya, maka kuda itu sebagai penyelesaian baginya. Adapun kuda ketiga adalah, seseorang yang mengikatnya untuk sekedar kebanggaan dan pamer, maka itu adalah bosa baginya. Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah ditanya tentang keledai. Maka beliau hanya menjawab: 'Allah tidak menurunkan kepadaku tentangnya selain satu ayat yang ringkas ini: '(Barangsiapa yang beramal kebaikan seberat biji atom, maka Allah akan melihatnya, sebaliknya barangsiapa yang beramal seberat biji atom keburukan, pasti ia melihatnya) ' (Qs. Al Zalzalah: 7-8).

Musnad Ahmad #6809

مسند أحمد ٦٨٠٩: حَدَّثَنَا يُونُسُ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ يَعْنِي ابْنَ سَلَمَةَ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ عُمَيْرٍ حَدَّثَنَا إِيَادُ بْنُ لَقِيطٍ عَنْ أَبِي رِمْثَةَ قَالَ أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعِنْدَهُ نَاسٌ مِنْ رَبِيعَةَ يَخْتَصِمُونَ فِي دَمٍ فَقَالَ الْيَدُ الْعُلْيَا أُمُّكَ وَأَبُوكَ وَأُخْتُكَ وَأَخُوكَ وَأَدْنَاكَ أَدْنَاكَ قَالَ فَنَظَرَ فَقَالَ مَنْ هَذَا مَعَكَ أَبَا رِمْثَةَ قَالَ قُلْتُ ابْنِي قَالَ أَمَا إِنَّهُ لَا يَجْنِي عَلَيْكَ وَلَا تَجْنِي عَلَيْهِ وَذَكَرَ قِصَّةَ الْخَاتَمِ

Musnad Ahmad 6809: Telah menceritakan kepada kami [Yunus] telah menceritakan kepada kami [Hammad] -yaitu Ibnu Salamah- dari [Abdul Malik bin Umair], dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Iyad bin laqith] dari [Abu Rimtsah], dia berkata: Aku mendatangi Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam sedang di sisi beliau ada orang-orang dari suku Rabi'ah, mereka memperdebatkan tentang dam (denda), maka beliau bersabda: "Yang paling berhak memberi adalah ibumu, bapakmu, saudara perempuanmu, saudara lelakimu, dan orang yang ada di bawahmu kebawah." Kemudian beliau melihat lalu bersabda, "Siapa orang yang bersama kamu ini?" Dia berkata: aku menjawab: "Ini anakku." Beliau bersabda: "Adapun dia tidak akan berbuat jahat kepadamu dan kamu tidak akan berbuat jahat kepadanya." Kemudian disebutlah hadits tersebut diatas.

Grade

Shahih Bukhari #6810

صحيح البخاري ٦٨١٠: حَدَّثَنَا يَحْيَى حَدَّثَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ مَنْصُورِ بْنِ صَفِيَّةَ عَنْ أُمِّهِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ امْرَأَةً سَأَلَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ح و حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ هُوَ ابْنُ عُقْبَةَ حَدَّثَنَا الْفُضَيْلُ بْنُ سُلَيْمَانَ النُّمَيْرِيُّ الْبَصْرِيُّ حَدَّثَنَا مَنْصُورُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ ابْنُ شَيْبَةَ حَدَّثَتْنِي أُمِّي عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ امْرَأَةً سَأَلَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْحَيْضِ كَيْفَ تَغْتَسِلُ مِنْهُ قَالَ تَأْخُذِينَ فِرْصَةً مُمَسَّكَةً فَتَوَضَّئِينَ بِهَا قَالَتْ كَيْفَ أَتَوَضَّأُ بِهَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَوَضَّئِي قَالَتْ كَيْفَ أَتَوَضَّأُ بِهَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَوَضَّئِينَ بِهَا قَالَتْ عَائِشَةُ فَعَرَفْتُ الَّذِي يُرِيدُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَذَبْتُهَا إِلَيَّ فَعَلَّمْتُهَا

Shahih Bukhari 6810: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Uyainah] dari [Manshur bin Shafiyah] dari [Ibunya] dari [Aisyah] bahwa, ada seorang wanita bertanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shallallahu 'alaihi wa sallam -lewat jalur periwayatan lain-Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad] -yaitu Ibnu Uqbah- telah menceritakan kepada kami [Al Fudlail bin Sulaiman An Numairi Al Bashri] telah menceritakan kepada kami [Manshur bin Abdurrahman Ibn Syaibah] telah menceritakan kepadaku [Ibuku] dari [Aisyah] radliyallahu'anha, ada seorang wanita bertanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang haidl, bagaimana ia harus mandi karena haidl? Nabi menjawab: 'Hendaklah kau ambil sepotong kapas, lantas kau berwudlu dengannya.' Wanita itu bertanya, 'Bagaimana aku berwudlu dengan kapas itu wahai Rasulullah? ' Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: 'Berwudlulah.' Si wanita terus bertanya, 'Bagaimana aku harus berwudlu dengan kapas itu ya Rasulullah? Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: 'Berwudlulah.' Si wanita terus bertanya, 'Bagaimana aku harus berwudlu dengan kapas itu ya Rasulullah? ' Maka Aisyah pun berkata: 'Aku mengerti yang Rasulullah maksudkan, sehingga kutarik wanita itu dan kuajari.'

Musnad Ahmad #6810

مسند أحمد ٦٨١٠: حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ إِيَادِ بْنِ لَقِيطٍ السَّدُوسِيِّ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا رِمْثَةَ التَّيْمِيَّ قَالَ جِئْتُ مَعَ أَبِي إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ ابْنُكَ هَذَا قُلْتُ نَعَمْ قَالَ أَتُحِبُّهُ قُلْتُ نَعَمْ قَالَ أَمَا إِنَّهُ لَا يَجْنِي عَلَيْكَ وَلَا تَجْنِي عَلَيْهِ

Musnad Ahmad 6810: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Iyad bin laqith As Sadusi], dia berkata: Aku mendengar [Abu Rimtsah At Taimi] berkata: Aku datang bersama dengan bapakku kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam, maka beliau bersabda: "Apakah ini anakmu?" 'Iya" jawabku. Beliau bersabda: "Apakah engkau menyayanginya?" "Iya" jawabku. Beliau bersabda: "Adapun dia (anak tersebut) tidak akan berbuat jahat kepadamu dan kamu tidak akan berbuat jahat kepadanya."

Grade