مسند أحمد ٦٦٨٣: حَدَّثَنَا سُرَيْجٌ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُؤَمَّلِ عَنْ عَطَاءِ بْنِ أَبِي رَبَاحٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْتِي الرُّكْنُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْظَمَ مِنْ أَبِي قُبَيْسٍ لَهُ لِسَانٌ وَشَفَتَانِ
Musnad Ahmad 6683: Telah menceritakan kepada kami [Suraij] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Al Mu`ammal] dari ['Atho` bin Abi Rabbah] dari [Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash] dia berkata: bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Pada hari kiamat nanti akan datang rukun (sudut ka'bah) lebih besar daripada Abu Qubais, ia mempunyai satu lisan dan dua bibir."
Grade
صحيح البخاري ٦٦٨٤: حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ عُقَيْلٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ وَكَانَ قَائِدَ كَعْبٍ مِنْ بَنِيهِ حِينَ عَمِيَ قَالَ سَمِعْتُ كَعْبَ بْنَ مَالِكٍ قَالَ لَمَّا تَخَلَّفَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي غَزْوَةِ تَبُوكَ فَذَكَرَ حَدِيثَهُ وَنَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُسْلِمِينَ عَنْ كَلَامِنَا فَلَبِثْنَا عَلَى ذَلِكَ خَمْسِينَ لَيْلَةً وَآذَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِتَوْبَةِ اللَّهِ عَلَيْنَا
Shahih Bukhari 6684: Telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Bukair] telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari ['Uqail] dari [Ibnu Syihab] dari [Abdurrahman bin Abdullah bin Ka'b bin Malik], bahwasanya Abdullah bin Ka'b bin Malik, ia termasuk anaknya yang menuntun Ka'ab ketika telah buta (tuna netra), Abdullah mengatakan, aku mendengar Ka'b bin Malik mengatakan tatkala ketinggalan (duduk berpangku tangan) dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam perang Tabuk. Ia menceritakan hadistnya yang panjang, dan menyebutkan bahwa: 'Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam melarang kaum muslimin mengajak kami bicara, dan itu terus terjadi pada diri kami hingga lima puluh malam, dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengumumkan pengampunan Allah terhadap taubat kami.'
مسند أحمد ٦٦٨٤: حَدَّثَنَا أَسْوَدُ بْنُ عَامِرٍ حَدَّثَنَا شَرِيكٌ عَنْ زِيَادِ بْنِ فَيَّاضٍ عَنْ أَبِي عِيَاضٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اجْتَنِبُوا مِنْ الْأَوْعِيَةِ الدُّبَّاءَ وَالْمُزَفَّتَ وَالْحَنْتَمَ قَالَ شَرِيكٌ وَذَكَرَ أَشْيَاءَ قَالَ فَقَالَ لَهُ أَعْرَابِيٌّ لَا ظُرُوفَ لَنَا فَقَالَ اشْرَبُوا مَا حَلَّ وَلَا تَسْكَرُوا أَعَدْتُهُ عَلَى شَرِيكٍ فَقَالَ اشْرَبُوا وَلَا تَشْرَبُوا مُسْكِرًا وَلَا تَسْكَرُوا
Musnad Ahmad 6684: Telah menceritakan kepada kami [Aswad bin 'Amir] telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Ziyad bin Fayyadl] dari [Abu 'Iyadl] dari [Abdullah bin 'Amru] dia berkata: bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam berkata: "Jauhilah bejana-bejana ad Dubbaa` (kendi yang terbuat dari kulit buah labu), Al Muzaffat (bejana yang dicat dengan ter), dan Al Hantam (bejana yang terbuat dari campuran tanah liat, rambut dan darah)." Syarik berkata: dan beliau menyebutkan beberapa jenis bejana yang lain, maka seorang lelaki badui berkata kepada beliau: "Kalau begitu kami tidak mempunyai lagi bejana (untuk minum)?"!. Beliau bersabda: "Minumlah minuman yang halal dan janganlah kalian bermabuk-mabukan." Aku mengulanginya untuk Syarik: maka beliau bersabda: "Minumlah dan janganlah kalian meminum minuman yang dapat memabukkan dan janganlah kalian bermabuk-mabukan."
Grade
صحيح البخاري ٦٦٨٥: حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ عُفَيْرٍ حَدَّثَنِي اللَّيْثُ حَدَّثَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ خَالِدٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ وَسَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْلَا أَنَّ رِجَالًا يَكْرَهُونَ أَنْ يَتَخَلَّفُوا بَعْدِي وَلَا أَجِدُ مَا أَحْمِلُهُمْ مَا تَخَلَّفْتُ لَوَدِدْتُ أَنِّي أُقْتَلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ أُحْيَا ثُمَّ أُقْتَلُ ثُمَّ أُحْيَا ثُمَّ أُقْتَلُ ثُمَّ أُحْيَا ثُمَّ أُقْتَلُ
Shahih Bukhari 6685: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Ufair] telah menceritakan kepadaku [Al Laits] telah menceritakan kepadaku [Abdurrahman bin Khalid] dari [Ibnu Syihab] dari [Abu Salamah] dan [Sa'id bin Musayyab], bahwa [Abu Hurairah] mengatakan: aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-NYA, kalaulah bukan karena pertimbangan beberapa orang yang tidak suka jika mereka ketinggalan atau pun aku memang tidak punya kendaraan untuk mengangkut mereka, niscaya aku tidak pernah absen (dari peperangan), sungguh aku berkeinginan jika terbunuh dalam rangka (perang) fi sabilillah kemudian dihidupkan, kemudian terbunuh, kemudian dihidupkan, kemudian terbunuh, kemudian dihidupkan, kemudian terbunuh."
مسند أحمد ٦٦٨٥: حَدَّثَنَا أَسْوَدُ بْنُ عَامِرٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ لَيْثٍ عَنْ طَاوُسٍ عَنْ زِيَادٍ سِيمِينْ كُوشَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تَكُونُ فِتْنَةٌ تَسْتَنْظِفُ الْعَرَبَ قَتْلَاهَا فِي النَّارِ اللِّسَانُ فِيهَا أَشَدُّ مِنْ وَقْعِ السَّيْفِ
Musnad Ahmad 6685: Telah menceritakan kepada kami [Aswad bin 'Amir] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Laits] dari [Thawus] dari [Ziyad Sinin kusy] dari [Abdullah bin 'Amru], bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam pernah bersabda: "Akan terjadi sebuah fitnah yang akan menimpa seluruh orang arab. Orang yang mati dalam fitnah itu akan menjadi penghuni neraka. Di dalamnya ucapan lisan lebih tajam daripada tebasan pedang."
Grade
صحيح البخاري ٦٦٨٦: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ وَدِدْتُ أَنِّي أُقَاتِلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَأُقْتَلُ ثُمَّ أُحْيَا ثُمَّ أُقْتَلُ ثُمَّ أُحْيَا ثُمَّ أُقْتَلُ فَكَانَ أَبُو هُرَيْرَةَ يَقُولُهُنَّ ثَلَاثًا أَشْهَدُ بِاللَّهِ
Shahih Bukhari 6686: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Yusuf] Telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Abu Az Zanad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah], bahwasanya Rasulullah Shallallahu'alaihiwasalla bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-NYA, sungguh aku suka jika aku berperang fi sabilillah lantas aku terbunuh, kemudian dihidupkan, kemudian terbunuh, kemudian dihidupkan, kemudian terbunuh." Abu Hurairah mengulanginya tiga kali: "saya bersaksi atas nama Allah."
مسند أحمد ٦٦٨٦: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ إِسْحَاقَ أَخْبَرَنَا ابْنُ لَهِيعَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ هُبَيْرَةَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ جُبَيْرٍ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ يَقُولُ خَرَجَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا كَالْمُوَدِّعِ فَقَالَ أَنَا مُحَمَّدٌ النَّبِيُّ الْأُمِّيُّ أَنَا مُحَمَّدٌ النَّبِيُّ الْأُمِّيُّ ثَلَاثًا وَلَا نَبِيَّ بَعْدِي أُوتِيتُ فَوَاتِحَ الْكَلِمِ وَجَوَامِعَهُ وَخَوَاتِمَهُ وَعَلِمْتُ كَمْ خَزَنَةُ النَّارِ وَحَمَلَةُ الْعَرْشِ وَتُجُوِّزَ بِي وَعُوفِيتُ وَعُوفِيَتْ أُمَّتِي فَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا مَا دُمْتُ فِيكُمْ فَإِذَا ذُهِبَ بِي فَعَلَيْكُمْ بِكِتَابِ اللَّهِ أَحِلُّوا حَلَالَهُ وَحَرِّمُوا حَرَامَهُ
Musnad Ahmad 6686: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ishaq] telah mengkhabarkan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] dari [Abdullah bin Hubairah] dari [Abdurrahman bin Jubair], dia berkata: aku mendengar [Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash] berkata: suatu hari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam pernah keluar menemui kami dan berpesan laiknya orang yang hendak berpisah: "Aku adalah Muhammad, seorang Nabi yang ummi (buta huruf). Aku adalah Muhammad, seorang Nabi yang ummi (buta huruf)." Beliau mengucapkannya hingga tiga kali. Lalu melanjutkannya: "Dan tidak ada Nabi sesudahku. Telah diberikan kepadaku pembuka kalam, kalam yang jami` (yang simpel tapi mengandung arti yang luas), dan juga penutupnya. Aku juga mengetahui jumlah malaikat yang menjaga neraka dan yang membawa 'Arsy. Telah dihapuskan dariku dosaku dan aku telah diampuni begitupun juga dengan umatku oleh karenanya dengarkanlah dan ta'atlah selama aku masih berada di tengah-tengah kalian. Dan jika aku telah diambil (meninggal dunia) maka hendaklah kalian berpegang teguh kepada Kitabullah (Al Qur'an), halalkanlah apa yang telah dihalalkan di dalamnya, dan haramkanlah apa yang telah diharamkan di dalamnya."
Grade
صحيح البخاري ٦٦٨٧: حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ نَصْرٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ عَنْ مَعْمَرٍ عَنْ هَمَّامٍ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَوْ كَانَ عِنْدِي أُحُدٌ ذَهَبًا لَأَحْبَبْتُ أَنْ لَا يَأْتِيَ عَلَيَّ ثَلَاثٌ وَعِنْدِي مِنْهُ دِينَارٌ لَيْسَ شَيْءٌ أَرْصُدُهُ فِي دَيْنٍ عَلَيَّ أَجِدُ مَنْ يَقْبَلُهُ
Shahih Bukhari 6687: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Nashr] telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] dari [Ma'mar] dari [Hammam] ia mendengar [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Sekiranya aku mempunyai emas sebesar gunung Uhud, sungguh aku pun tetap berkeinginan untuk tidak mempunyai tiga dinar padahal aku masih mempunyai satu dinar, itupun tak ada alasan bagiku untuk mencarinya selain karena ada hutang yang harus kubayar, yang kuharap ada orang menerima pembayaran hutangku."
مسند أحمد ٦٦٨٧: حَدَّثَنَا حُسَيْنُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ إِسْمَاعِيلَ وَعَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي السَّفَرِ عَنِ الشَّعْبِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ وَالْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللَّهُ عَنْهُ
Musnad Ahmad 6687: Telah menceritakan kepada kami [Husain bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Isma'il] dan [Abdullah bin Abi As Safar] dari [Asy Sya'bi] dari [Abdullah bin 'Amru] dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam, bahwa beliau bersabda: "Seorang muslim adalah bila kaum muslimin selamat dari kejahatan lisan dan tangannya, dan seorang muhajir adalah orang yang meninggalkan apa-apa yang telah larang oleh Allah."
Grade
صحيح البخاري ٦٦٨٨: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ عُقَيْلٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ حَدَّثَنِي عُرْوَةُ أَنَّ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ اسْتَقْبَلْتُ مِنْ أَمْرِي مَا اسْتَدْبَرْتُ مَا سُقْتُ الْهَدْيَ وَلَحَلَلْتُ مَعَ النَّاسِ حِينَ حَلُّوا
Shahih Bukhari 6688: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Bukair] telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari ['Uqail] dari [Ibnu Syihab] telah menceritakan kepadaku ['Urwah], bahwasanya [Aisyah] mengatakan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika aku bisa mengulang kembali apa yang telah lewat, niscaya tidak kutuntun binatang korban ini, dan aku bertahallul bersama orang-orang ketika mereka bertahallul."