Hadits Marfu'

Musnad Ahmad #483

مسند أحمد ٤٨٣: حَدَّثَنَا أَبُو عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْمُقْرِئُ حَدَّثَنَا حَيْوَةُ أَنْبَأَنَا أَبُو عَقِيلٍ أَنَّهُ سَمِعَ الْحَارِثَ مَوْلَى عُثْمَانَ يَقُولُ جَلَسَ عُثْمَانُ يَوْمًا وَجَلَسْنَا مَعَهُ فَجَاءَهُ الْمُؤَذِّنُ فَدَعَا بِمَاءٍ فِي إِنَاءٍ أَظُنُّهُ سَيَكُونُ فِيهِ مُدٌّ فَتَوَضَّأَ ثُمَّ قَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَوَضَّأُ وُضُوئِي هَذَا ثُمَّ قَالَ وَمَنْ تَوَضَّأَ وُضُوئِي ثُمَّ قَامَ فَصَلَّى صَلَاةَ الظُّهْرِ غُفِرَ لَهُ مَا كَانَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ الصُّبْحِ ثُمَّ صَلَّى الْعَصْرَ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهَا وَبَيْنَ صَلَاةِ الظُّهْرِ ثُمَّ صَلَّى الْمَغْرِبَ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهَا وَبَيْنَ صَلَاةِ الْعَصْرِ ثُمَّ صَلَّى الْعِشَاءَ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهَا وَبَيْنَ صَلَاةِ الْمَغْرِبِ ثُمَّ لَعَلَّهُ أَنْ يَبِيتَ يَتَمَرَّغُ لَيْلَتَهُ ثُمَّ إِنْ قَامَ فَتَوَضَّأَ وَصَلَّى الصُّبْحَ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهَا وَبَيْنَ صَلَاةِ الْعِشَاءِ وَهُنَّ الْحَسَنَاتُ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ قَالُوا هَذِهِ الْحَسَنَاتُ فَمَا الْبَاقِيَاتُ يَا عُثْمَانُ قَالَ هُنَّ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ

Musnad Ahmad 483: Telah menceritakan kepada kami [Abu Abdurrahman Al Muqri'] Telah menceritakan kepada kami [Haiwah] telah memberitakan kepada kami [Abu 'Aqil] bahwa dia mendengar [Al Harits] mantan budak Utsman berkata: Pada suatu hari [Utsman] duduk dan kami pun duduk bersamanya, kemudian datang seorang Mu'adzin membawakan air wudlu dalam bejana, aku mengiranya sebanyak satu mud, kemudian dia berwudlu dan berkata: "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu seperti wudluku ini dan beliau bersabda: "Barangsiapa berwudlu seperti wudluku, kemudian berdiri melaksanakan Shalat dzuhur, niscaya akan diampuni dosanya (yang dilakukan) diantara Dhuhur dan shubuh, kemudian melaksanakan Shalat Ashar, niscaya akan diampuni dosanya diantara Ashar dan Dhuhur, kemudian melaksanakan Shalat Maghrib, nsicaya akan diampuni dosanya diantara Maghrib dan Shalat Ashar, kemudian melaksanakan Shalat Isya, niscaya akan diampuni dosanya antara Isya dan Maghrib, dan mugkin dia berjaga di malam harinya, jika dia bangun dan berwudlu kemudian melaksanakan Shalat Shubuh, niscaya akan diampuni dosanya diantara shubuh dan Shalat Isya, itulah al hasanaat (kabaikan yang banyak) yang akan manghapus As sayyi'at (dosa yang banyak)." para sahabat bertanya: "Kalau ini adalah Al Hasanat maka apa itu Al Baqiyat wahai Utsman?" Dia menjawab: "Itu adalah kalimat Laa ilaaha illallah (tidak ada tuhan yang berhak di sembah selain Allah), Subhaanallah (maha suci Allah), Al hamdulillaah (segala puji bagi Allah), Allahu akbar (Allah maha besar) dan Walaa haula walaa quwwata illa billaah (tidak ada daya dan upaya kecuali dari Allah).

Grade

Shahih Bukhari #484

صحيح البخاري ٤٨٤: حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ حَفْصِ بْنِ غِيَاثٍ قَالَ حَدَّثَنَا أَبِي قَالَ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ قَالَ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ عَنْ الْأَسْوَدِ عَنْ عَائِشَةَ ح قَالَ الْأَعْمَشُ وَحَدَّثَنِي مُسْلِمٌ عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ عَائِشَةَ ذُكِرَ عِنْدَهَا مَا يَقْطَعُ الصَّلَاةَ الْكَلْبُ وَالْحِمَارُ وَالْمَرْأَةُ فَقَالَتْ شَبَّهْتُمُونَا بِالْحُمُرِ وَالْكِلَابِ وَاللَّهِ لَقَدْ رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي وَإِنِّي عَلَى السَّرِيرِ بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْقِبْلَةِ مُضْطَجِعَةً فَتَبْدُو لِي الْحَاجَةُ فَأَكْرَهُ أَنْ أَجْلِسَ فَأُوذِيَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَنْسَلُّ مِنْ عِنْدِ رِجْلَيْهِ

Shahih Bukhari 484: Telah menceritakan kepada kami ['Umar bin Hafsh bin 'Iyats] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bapakku] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibrahim] dari [Al Aswad] dari ['Aisyah]. (dalam jalur lain disebutkan) [Al A'masy] berkata: telah menceritakan kepadaku [Muslim] dari [Masruq] dari ['Aisyah], bahwa Telah disebutkan kepadanya tentang sesuatu yang dapat memutuskan shalat: anjing, keledai dan wanita. Maka ia pun berkata: "Kalian telah menyamakan kami dengan keledai dan anjing! Demi Allah, aku pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat sedangkan aku berbaring di atas tikar antara beliau dan arah kiblatnya. Sehingga ketika aku ada suatu keperluan dan aku tidak ingin duduk hingga menyebabkan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam terganggu, maka aku pun pergi diam-diam dari dekat kedua kaki beliau."

Shahih Muslim #484

صحيح مسلم ٤٨٤: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ بْنِ قَعْنَبٍ قَالَ حَدَّثَنَا أَفْلَحُ بْنُ حُمَيْدٍ عَنْ الْقَاسِمِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كُنْتُ أَغْتَسِلُ أَنَا وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ إِنَاءٍ وَاحِدٍ تَخْتَلِفُ أَيْدِينَا فِيهِ مِنْ الْجَنَابَةِ

Shahih Muslim 484: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Aflah bin Humaid] dari [al-Qasim bin Muhammad] dari [Aisyah] dia berkata: "Saya mandi bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam satu bejana, tangan kami terpisah padanya karena junub."

Sunan Tirmidzi #484

سنن الترمذي ٤٨٤: حَدَّثَنَا أَبُو سَعِيدٍ الْأَشَجُّ حَدَّثَنَا عَبْدَةُ بْنُ سُلَيْمَانَ وَأَبُو خَالِدٍ الْأَحْمَرُ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَقَ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا نَعَسَ أَحَدُكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَلْيَتَحَوَّلْ مِنْ مَجْلِسِهِ ذَلِكَ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ

Sunan Tirmidzi 484: Telah menceritakan kepada kami [Abu Sa'id Al Asyajj] telah menceritakan kepada kami ['Abdah bin Sulaiman] dan [Abu Khalid Al Ahmar] dari [Muhammad bin Ishaq] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] dari Nabi Shallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Jika salah seorang dari kalian mengantuk pada hari Jum'at (pada saat khutbah Jum'at), hendaknya ia pindah dari tempat duduknya." Abu Isa berkata: ini adalah hadits hasan shahih.

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Hasan,

Sunan Abu Dawud #484

سنن أبي داوود ٤٨٤: حَدَّثَنَا أَبُو مَعْمَرٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ تَرَكْنَا هَذَا الْبَابَ لِلنِّسَاءِ قَالَ نَافِعٌ فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ ابْنُ عُمَرَ حَتَّى مَاتَ قَالَ أَبُو دَاوُد رَوَاهُ إِسْمَعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ نَافِعٍ قَالَ قَالَ عُمَرُ وَهَذَا أَصَحُّ

Sunan Abu Daud 484: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ma'mar] telah menceritakan kepada kami [Abdul Warits] telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sebaiknya pintu ini kita peruntukkan bagi kaum wanita." Nafi' berkata: Maka Ibnu Umar tidak pernah lagi masuk lewat pintu itu sampai beliau meninggal dunia. Abu Dawud berkata: Diriwayatkan oleh [Isma'il bin Ibrahim] dari [Ayyub] dari [Nafi'] dia berkata: [Umar] berkata. dan ini lebih shahih.

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,

Sunan Nasa'i #484

سنن النسائي ٤٨٤: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو إِسْحَقَ عَنْ الْبَرَاءِ قَالَ صَلَّيْنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْوَ بَيْتِ الْمَقْدِسِ سِتَّةَ عَشَرَ شَهْرًا أَوْ سَبْعَةَ عَشَرَ شَهْرًا شَكَّ سُفْيَانُ وَصُرِفَ إِلَى الْقِبْلَةِ

Sunan Nasa'i 484: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Basyar] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq] dari [Al Bara'] dia berkata: "Kami shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (menghadap) ke arah Baitul Maqdis selama enam belas bulan atau tujuh belas bulan -Sufyan merasa ragu-, kemudian dialihkan ke kiblat (Ka'bah).

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,

Sunan Ibnu Majah #484

سنن ابن ماجه ٤٨٤: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الصَّبَّاحِ حَدَّثَنَا حَاتِمُ بْنُ إِسْمَعِيلَ عَنْ جَعْفَرِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَلِيِّ بْنِ الْحُسَيْنِ عَنْ زَيْنَبَ بِنْتِ أُمِّ سَلَمَةَ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ أُتِيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِكَتِفِ شَاةٍ فَأَكَلَ مِنْهُ وَصَلَّى وَلَمْ يَمَسَّ مَاءً

Sunan Ibnu Majah 484: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hatim bin Isma'il] dari [Ja'far bin Muhammad] dari [Bapaknya] dari [Ali Ibnul Husain] dari [Zainab binti Ummu Salamah] dari [Ummu Salamah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam diberi hidangan kaki kambing, kemudian beliau makan dan shalat tanpa menyentuh air."

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,

Sunan Darimi #484

سنن الدارمي ٤٨٤: أَخْبَرَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ الْأَخْنَسِ قَالَ حَدَّثَنِي الْوَلِيدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ يُوسُفَ بْنِ مَاهَكَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ كُنْتُ أَكْتُبُ كُلَّ شَيْءٍ أَسْمَعُهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُرِيدُ حِفْظَهُ فَنَهَتْنِي قُرَيْشٌ وَقَالُوا تَكْتُبُ كُلَّ شَيْءٍ سَمِعْتَهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَشَرٌ يَتَكَلَّمُ فِي الْغَضَبِ وَالرِّضَا فَأَمْسَكْتُ عَنْ الْكِتَابِ فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَوْمَأَ بِإِصْبَعِهِ إِلَى فِيهِ وَقَالَ اكْتُبْ فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ مَا خَرَجَ مِنْهُ إِلَّا حَقٌّ

Sunan Darimi 484: Telah mengabarkan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Ubaidullah bin Al Akhnas] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Al Walid bin Abdullah] dari [Yusuf bin Mahak] dari [Abdullah bin 'Amr] ia berkata: "Dahulu aku menulis semua yang aku dengar dari Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam, aku hendak menghafalkannya tetapi masyarakat Quraisy melarangku, mereka berkata: 'Kamu menulis semua yang kamu dengar dari Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam, bukankah Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam juga manusia ia berbicara pada saat sedang marah dan senang? ', kemudian aku berhenti dari menulis, kemudian aku ceritakan hal itu kepada Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau mengisyaratkan dengan jarinya ke mulutnya seraya berkata: 'Tulislah, Demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggamannya, tidaklah yang keluar dari (utusan Allah subhanallahu wa ta'ala) selain kebenaran semata' ".

Grade

Musnad Ahmad #484

مسند أحمد ٤٨٤: حَدَّثَنَا حَجَّاجٌ حَدَّثَنَا لَيْثٌ حَدَّثَنِي عُقَيْلٌ عَنِ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدِ بْنِ الْعَاصِ أَنَّ سَعِيدَ بْنَ الْعَاصِ أَخْبَرَهُ أَنَّ عَائِشَةَ زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعُثْمَانَ حَدَّثَاهُ أَنَّ أَبَا بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ اسْتَأْذَنَ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ مُضْطَجِعٌ عَلَى فِرَاشِهِ لَابِسٌ مِرْطَ عَائِشَةَ فَأَذِنَ لِأَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ وَهُوَ كَذَلِكَ فَقَضَى إِلَيْهِ حَاجَتَهُ ثُمَّ انْصَرَفَ ثُمَّ اسْتَأْذَنَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَأَذِنَ لَهُ وَهُوَ عَلَى تِلْكَ الْحَالِ فَقَضَى إِلَيْهِ حَاجَتَهُ ثُمَّ انْصَرَفَ قَالَ عُثْمَانُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ثُمَّ اسْتَأْذَنْتُ عَلَيْهِ فَجَلَسَ وَقَالَ لِعَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا اجْمَعِي عَلَيْكِ ثِيَابَكِ فَقَضَى إِلَيَّ حَاجَتِي ثُمَّ انْصَرَفْتُ قَالَتْ عَائِشَةُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا لِي لَمْ أَرَكَ فَزِعْتَ لِأَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ كَمَا فَزِعْتَ لِعُثْمَانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ عُثْمَانَ رَجُلٌ حَيِيٌّ وَإِنِّي خَشِيتُ إِنْ أَذِنْتُ لَهُ عَلَى تِلْكَ الْحَالِ أَنْ لَا يَبْلُغَ إِلَيَّ فِي حَاجَتِهِ و قَالَ اللَّيْثُ وَقَالَ جَمَاعَةُ النَّاسِ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِعَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَلَا أَسْتَحْيِي مِمَّنْ يَسْتَحْيِي مِنْهُ الْمَلَائِكَةُ حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ صَالِحٍ قَالَ ابْنُ شِهَابٍ أَخْبَرَنِي يَحْيَى بْنُ سَعِيدِ بْنِ الْعَاصِ أَنَّ سَعِيدَ بْنَ الْعَاصِ أَخْبَرَهُ أَنَّ عُثْمَانَ وَعَائِشَةَ حَدَّثَاهُ أَنَّ أَبَا بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ اسْتَأْذَنَ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ مُضْطَجِعٌ عَلَى فِرَاشِهِ لَابِسٌ مِرْطَ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا فَذَكَرَ مَعْنَى حَدِيثِ عُقَيْلٍ

Musnad Ahmad 484: Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] Telah menceritakan kepada kami [Laits] telah menceritakan kepadaku ['Uqail] dari [Ibnu Syihab] dari [Yahya Bin Sa'id Bin Al Ash] bahwa [Sa'id Bin Al Ash] telah mengabarkan kepadanya, bahwa [Aisyah] istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan [Utsman] keduanya telah bercerita kepadanya, bahwa Abu Bakar meminta izin masuk kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika beliau sedang berbaring di tempat tidurnya dengan mengenakan mirth (jenis pakaian terbuat dari wol) milik Aisyah, kemudian beliau mengizinkan Abu Bakar dan beliau tetap dalam kondisi seperti itu, maka Abu Bakar menyelesaikan keperluannya dengan beliau lalu pergi. Kemudian datanglah Umar meminta izin masuk dan beliau mengizinkannya sementara beliau masih tetap pada kondisinya semula, maka Umar menyelesaikan keperluannya dengan beliau lalu pergi. Utsman berkata: kemudian aku datang meminta izin masuk kemudian beliau duduk dan berkata kepada Aisyah: "Kumpulkanlah olehmu pakaianmu." Lalu beliau menyelesaikan keperluanku dan akupun lalu pergi." Aisyah berkata: "Wahai Rasulullah, mengapa aku tidak melihat engkau terkejut terhadap Abu Bakar dan Umar sebagaimana engkau terkejut kepada Utsman?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Sesungguhnya Utsman adalah seorang lelaki pemalu, dan aku khawatir dia tidak akan menyampaikan keperluannya kepadaku, jika aku mengizinkannya sementara aku masih dalam kondisi seperti itu." Laits berkata: "Kebanyakan para perawi mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada Aisyah: "Tidak malukah kamu kepada orang yang para Malaikat pun malu kepadanya?" Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] Telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dari [Shalih], [Ibnu Syihab] berkata: Telah mengabarkan kepadaku [Yahya Bin Sa'id Bin Al Ash Shunabihi] bahwa [Sa'id Bin Al Ash Shunabihi] telah mengabarkan kepadanya, bahwa [Utsman] dan [Aisyah] keduanya telah bercerita kepadanya, bahwa Abu Bakar meminta izin masuk kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sementara beliau dalam keadaan berbaring di tempat tidurnya dengan mengenakan kain mirth milik Aisyah, kemudian dia menyebutkan hadits yang semakna dengan hadits 'Uqail.

Grade

Shahih Bukhari #485

صحيح البخاري ٤٨٥: حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ أَخْبَرَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ سَعْدٍ قَالَ حَدَّثَنِي ابْنُ أَخِي ابْنِ شِهَابٍ أَنَّهُ سَأَلَ عَمَّهُ عَنْ الصَّلَاةِ يَقْطَعُهَا شَيْءٌ فَقَالَ لَا يَقْطَعُهَا شَيْءٌ أَخْبَرَنِي عُرْوَةُ بْنُ الزُّبَيْرِ أَنَّ عَائِشَةَ زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ لَقَدْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُومُ فَيُصَلِّي مِنْ اللَّيْلِ وَإِنِّي لَمُعْتَرِضَةٌ بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْقِبْلَةِ عَلَى فِرَاشِ أَهْلِهِ

Shahih Bukhari 485: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepadaku [Anak saudara Ibnu Syihab], bahwa Dia pernah bertanya kepada [Pamannya] tentang sesuatu yang dapat memutuskan shalat. Maka pamannya menjawab: Tidak ada yang dapat memutuskan shalat. Aku telah mendapat kabar dari ['Urwah bin Az Zubair] bahwa ['Aisyah] isteri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Sungguh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berdiri melaksanakan shalat malam sedangkan aku berbaring membentang antara beliau dan arah kiblatnya di tempat tidur keluarga."