سنن ابن ماجه ٣٦٧: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَاصِمٍ الْأَحْوَلِ عَنْ أَبِي حَاجِبٍ عَنْ الْحَكَمِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى أَنْ يَتَوَضَّأَ الرَّجُلُ بِفَضْلِ وَضُوءِ الْمَرْأَةِ
Sunan Ibnu Majah 367: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari ['Ashim Al Ahwal] dari [Abu Hajib] dari [Al Hakam bin 'Amru] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang seorang lelaki berwudlu dari sisa wudlu perempuan."
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Hasan,
سنن الدارمي ٣٦٧: أَخْبَرَنَا مَكِّيُّ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ الْحَسَنِ قَالَ الْعِلْمُ عِلْمَانِ فَعِلْمٌ فِي الْقَلْبِ فَذَلِكَ الْعِلْمُ النَّافِعُ وَعِلْمٌ عَلَى اللِّسَانِ فَذَلِكَ حُجَّةُ اللَّهِ عَلَى ابْنِ آدَمَ أَخْبَرَنَا عَاصِمُ بْنُ يُوسُفَ عَنْ فُضَيْلِ بْنِ عِيَاضٍ عَنْ هِشَامٍ عَنْ الْحَسَنِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِثْلَ ذَلِكَ
Sunan Darimi 367: Telah mengabarkan kepada kami [Makki bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Al Hasan] ia berkata: "Ilmu itu ada dua, yaitu ilmu dalam hati, itulah ilmu yang bermanfaat dan ilmu yang ada di lisan, itulah hujjah Allah atas Ibnu Adam (manusia) ". ['Ashim bin Yusuf] mengabarkan kepada kami dari [Fudhail bin Iyadh] dari [Hisyam] dari [Al Hasan] dari Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam seperti itu".
Grade
مسند أحمد ٣٦٧: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَبَايَةَ بْنِ رِفَاعَةَ قَالَ بَلَغَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ سَعْدًا لَمَّا بَنَى الْقَصْرَ قَالَ انْقَطَعَ الصُّوَيْتُ فَبَعَثَ إِلَيْهِ مُحَمَّدَ بْنَ مَسْلَمَةَ فَلَمَّا قَدِمَ أَخْرَجَ زَنْدَهُ وَأَوْرَى نَارَهُ وَابْتَاعَ حَطَبًا بِدِرْهَمٍ وَقِيلَ لِسَعْدٍ إِنَّ رَجُلًا فَعَلَ كَذَا وَكَذَا فَقَالَ ذَاكَ مُحَمَّدُ بْنُ مَسْلَمَةَ فَخَرَجَ إِلَيْهِ فَحَلَفَ بِاللَّهِ مَا قَالَهُ فَقَالَ نُؤَدِّي عَنْكَ الَّذِي تَقُولُهُ وَنَفْعَلُ مَا أُمِرْنَا بِهِ فَأَحْرَقَ الْبَابَ ثُمَّ أَقْبَلَ يَعْرِضُ عَلَيْهِ أَنْ يُزَوِّدَهُ فَأَبَى فَخَرَجَ فَقَدِمَ عَلَى عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَهَجَّرَ إِلَيْهِ فَسَارَ ذَهَابَهُ وَرُجُوعَهُ تِسْعَ عَشْرَةَ فَقَالَ لَوْلَا حُسْنُ الظَّنِّ بِكَ لَرَأَيْنَا أَنَّكَ لَمْ تُؤَدِّ عَنَّا قَالَ بَلَى أَرْسَلَ يَقْرَأُ السَّلَامَ وَيَعْتَذِرُ وَيَحْلِفُ بِاللَّهِ مَا قَالَهُ قَالَ فَهَلْ زَوَّدَكَ شَيْئًا قَالَ لَا قَالَ فَمَا مَنَعَكَ أَنْ تُزَوِّدَنِي أَنْتَ قَالَ إِنِّي كَرِهْتُ أَنْ آمُرَ لَكَ فَيَكُونَ لَكَ الْبَارِدُ وَيَكُونَ لِي الْحَارُّ وَحَوْلِي أَهْلُ الْمَدِينَةِ قَدْ قَتَلَهُمْ الْجُوعُ وَقَدْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا يَشْبَعُ الرَّجُلُ دُونَ جَارِهِ آخِرُ مُسْنَدِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ حَدِيثُ السَّقِيفَةِ
Musnad Ahmad 367: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [bapaknya] dari ['Abayah Bin Rifa'ah] dia berkata: Telah sampai berita kepada [Umar] bahwa ketika Sa'd membangun istana, dia berkata: "Terputuslah suara (komunikasi)." Maka diutuslah Muhammad Bin Maslamah kepadanya, ketika dia datang dia mengeluarkan lengan tangannya dan menyalakan api kemudian membeli kayu bakar dengan dirham, kemudian dikatakanlah kepada Sa'd: "Sesungguhnya seseorang telah melakukan begini dan begini." Lalu dia menjawab: "Dia adalah Muhammad Bin Maslamah." Kemudian dia keluar menemuinya dan bersumpah kepada Allah bahwa dia tidak mengatakannya, lalu dia berkata: "Kami akan melaksanakan -darimu- apa yang kamu katakan, dan kami melaksanakan apa yang diperintahkan kepada kami." Maka dia membakar pintu, kemudian dia menghadap kepadanya kemudian Sa'd menawarkan memberi bekal namun dia menolak. Kemudian Muhammad Bin Maslamah berangkat kembali kepada Umar, dan dia berjalan pulang menuju kepadanya selama sembilan belas hari, kemudian Umar berkata: "Seandainya bukan karena baik sangka kepadamu maka kami akan berkesimpulan bahwa kamu belum melaksanakan keinginan kami." dia menjawab: "Ya, dia mengirim salam dan meminta maaf serta bersumpah kepada Allah bahwa dia tidak mengucapkannya." Kemudian Umar bertanya: "Apakah dia membekalimu?" Dia menjawab: "Tidak" Umar berkata: "Apa yang menghalangimu untuk membekaliku?" Dia menjawab: "Aku tidak suka menyuruh kepadamu, kamu menjadi dingin sementara aku menjadi panas, dan di sekitarku adalah orang-orang Madinah yang mati kelaparan, padahal aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah seseorang menjadi kenyang sementara tetangganya kelaparan." Hadits terakhir dari musnad Umar Bin Al Khaththab adalah hadits tentang Saqifah
Grade
صحيح البخاري ٣٦٨: حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ الشَّيْبَانِيُّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ شَدَّادٍ عَنْ مَيْمُونَةَ قَالَتْ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي عَلَى الْخُمْرَةِ
Shahih Bukhari 368: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Walid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sulaiman Asy Syaibani] dari ['Abdullah bin Syaddad] dari [Maimunah] ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat di atas tikar kecil."
صحيح مسلم ٣٦٨: حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا خَلَفٌ يَعْنِي ابْنَ خَلِيفَةَ عَنْ أَبِي مَالِكٍ الْأَشْجَعِيِّ عَنْ أَبِي حَازِمٍ قَالَ كُنْتُ خَلْفَ أَبِي هُرَيْرَةَ وَهُوَ يَتَوَضَّأُ لِلصَّلَاةِ فَكَانَ يَمُدُّ يَدَهُ حَتَّى تَبْلُغَ إِبْطَهُ فَقُلْتُ لَهُ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ مَا هَذَا الْوُضُوءُ فَقَالَ يَا بَنِي فَرُّوخَ أَنْتُمْ هَاهُنَا لَوْ عَلِمْتُ أَنَّكُمْ هَاهُنَا مَا تَوَضَّأْتُ هَذَا الْوُضُوءَ سَمِعْتُ خَلِيلِي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ تَبْلُغُ الْحِلْيَةُ مِنْ الْمُؤْمِنِ حَيْثُ يَبْلُغُ الْوَضُوءُ
Shahih Muslim 368: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Khalaf] -yaitu Ibnu Khalifah- dari [Abu Malik al-Asyja'i] dari [Abu Hazim] dia berkata: "Saya di belakang [Abu Hurairah] saat dia sedang berwudlu untuk shalat. Dia memanjangkan tangannya hingga mencapai ketiaknya, maka saya berkata kepadanya, 'Wahai Abu Hurairah, wudlu apaan ini? ' Dia menjawab, 'Wahai bani Farrukh, kalian di sini, kalau saya tahu kalian di sini niscaya aku tidak akan berwudlu dengan (cara) wudlu ini. Saya mendengar kekasihku shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Perhiasan seorang mukmin adalah sejauh mana air wudlunya membasuh."
سنن الترمذي ٣٦٨: حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ عَنْ أَبِي مَالِكٍ الْأَشْجَعِيِّ قَالَ قُلْتُ لِأَبِي يَا أَبَةِ إِنَّكَ قَدْ صَلَّيْتَ خَلْفَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ هَا هُنَا بِالْكُوفَةِ نَحْوًا مِنْ خَمْسِ سِنِينَ أَكَانُوا يَقْنُتُونَ قَالَ أَيْ بُنَيَّ مُحْدَثٌ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ وَالْعَمَلُ عَلَيْهِ عِنْدَ أَكْثَرِ أَهْلِ الْعِلْمِ و قَالَ سُفْيَانُ الثَّوْرِيُّ إِنْ قَنَتَ فِي الْفَجْرِ فَحَسَنٌ وَإِنْ لَمْ يَقْنُتْ فَحَسَنٌ وَاخْتَارَ أَنْ لَا يَقْنُتَ وَلَمْ يَرَ ابْنُ الْمُبَارَكِ الْقُنُوتَ فِي الْفَجْرِ قَالَ أَبُو عِيسَى وَأَبُو مَالِكٍ الْأَشْجَعِيُّ اسْمُهُ سَعْدُ بْنُ طَارِقِ بْنِ أَشْيَمَ حَدَّثَنَا صَالِحُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ أَبِي مَالِكٍ الْأَشْجَعِيِّ بِهَذَا الْإِسْنَادِ نَحْوَهُ بِمَعْنَاهُ
Sunan Tirmidzi 368: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] dari [Abu Qilabah Al Asyja'i] ia berkata: "Aku pernah bertanya kepada [ayahku], "Wahai ayah, sesungguhnya engkau pernah shalat di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali di Kufah ini sekitar selama lima tahun, maka apakah mereka membaca qunut?" ia menjawab, "Wahai anakku, itu adalah perkara baru." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan shahih. Dan hadits ini diamalkan oleh banyak ulama. Sufyan Ats Tsauri berkata: "Jika seseorang melakukan qunut dalam shalat subuh maka itu baik, jika tidak maka itu juga baik." Dan Sufyan Ats Tsauri memilih untuk tidak melakukan qunut. Demikian juga Ibnu Al Mubarak, ia tidak melakukan qunut dalam shalat subuh." Abu Isa berkata: "Abu Malik Al Asyja'i namanya adalah Sa'd bin Thariq bin Asyyam. Telah menceritakan kepada kami [Shalih bin Abdullah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Awanah] dari [Abu Malik Al Asyja'i] seperti makna hadits tersebut dengan sanad ini."
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : 1. Shahih 402 2. Shahih 403,
سنن أبي داوود ٣٦٨: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ إِبْرَاهِيمَ دُحَيْمٌ الدِّمَشْقِيُّ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ حَدَّثَنِي حَسَّانُ يَعْنِي ابْنَ عَطِيَّةَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ سَابِطٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ مَيْمُونٍ الْأَوْدِيِّ قَالَ قَدِمَ عَلَيْنَا مُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ الْيَمَنَ رَسُولُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَيْنَا قَالَ فَسَمِعْتُ تَكْبِيرَهُ مَعَ الْفَجْرِ رَجُلٌ أَجَشُّ الصَّوْتِ قَالَ فَأُلْقِيَتْ عَلَيْهِ مَحَبَّتِي فَمَا فَارَقْتُهُ حَتَّى دَفَنْتُهُ بِالشَّامِ مَيِّتًا ثُمَّ نَظَرْتُ إِلَى أَفْقَهِ النَّاسِ بَعْدَهُ فَأَتَيْتُ ابْنَ مَسْعُودٍ فَلَزِمْتُهُ حَتَّى مَاتَ فَقَالَ قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَيْفَ بِكُمْ إِذَا أَتَتْ عَلَيْكُمْ أُمَرَاءُ يُصَلُّونَ الصَّلَاةَ لِغَيْرِ مِيقَاتِهَا قُلْتُ فَمَا تَأْمُرُنِي إِنْ أَدْرَكَنِي ذَلِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ صَلِّ الصَّلَاةَ لِمِيقَاتِهَا وَاجْعَلْ صَلَاتَكَ مَعَهُمْ سُبْحَةً
Sunan Abu Daud 368: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Ibrahim, Duhaim Ad Dimasyqi] telah menceritakan kepada kami [Al Walid] telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i] telah menceritakan kepadaku [Hassan bin 'Athiyyah] dari [Abdurrahman bin Sabith] dari [Amru bin Maimun Al Audi] dia berkata: Mu'adz bin Jabal mendatangi kami sebagai utusan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Dia berkata: Saya mendengar takbirnya ketika shalat fajar, dia adalah orang yang bersuara lantang. Lalu saya pun suka padanya, maka saya tidak meninggalkannya (selalu melaziminya) hingga saya menguburkannya di Syam ketika dia meninggal dunia. Kemudian saya mencari orang yang paling faqih setelahnya, maka saya mendatangi [Ibnu Mas'ud], dan saya pun melaziminya hingga dia meninggal dunia. Dia pernah berkata kepadaku: Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallah pernah bersabda kepadaku: "Apa yang akan kalian lakukan apabila pemimpin kalian nanti melaksanakan shalat bukan pada waktunya?" Saya berkata: "Apa yang engkau perintahkan kepadaku apabila aku mendapatinya wahai Rasulullah?" Beliau menjawab: "Shalatlah pada waktunya, dan jadikanlah shalat kamu bersama mereka sebagai nafilah."
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Hasan,
سنن النسائي ٣٦٨: أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ قَالَ حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ هِشَامٍ ح وَأَنْبَأَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ أَنْبَأَنَا مُعَاذُ بْنُ هِشَامٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي ح وَأَنْبَأَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ مَسْعُودٍ قَالَ حَدَّثَنَا خَالِدٌ وَهُوَ ابْنُ الْحَارِثِ قَالَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَلَمَةَ أَنَّ زَيْنَبَ بِنْتَ أَبِي سَلَمَةَ حَدَّثَتْهُ أَنَّ أُمَّ سَلَمَةَ حَدَّثَتْهَا قَالَتْ بَيْنَمَا أَنَا مُضْطَجِعَةٌ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذْ حِضْتُ فَانْسَلَلْتُ فَأَخَذْتُ ثِيَابَ حَيْضَتِي فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَفِسْتِ قُلْتُ نَعَمْ فَدَعَانِي فَاضْطَجَعْتُ مَعَهُ فِي الْخَمِيلَةِ وَاللَّفْظُ لِعُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ سَعِيدٍ
Sunan Nasa'i 368: Telah mengabarkan kepada kami [Ubaidullah bin Sa'id] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Hisyam] dan Telah memberitakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Mu'adz bin Hisyam] dia berkata: Telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dan Telah memberitakan kepada kami [Ismail bin Mas'ud] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Khalid yaitu Ibnu Al Harits] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Yahya bin Abu Katsir] berkata: Telah menceritakan kepadaku [Abu Salamah] bahwa [Zainab binti Abu Salamah] berkata kepadanya: [Ummu Salamah] berkata kepadanya: "Ketika aku sedang berbaring bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di dalam selimut, tiba-tiba aku mendapat haidl, maka akupun segera keluar perlahan-lahan kemudian mengambil pakaian (yang biasa dipakai saat) haidl. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya: 'Apakah kamu sedang haidl?' Aku menjawab: 'Ya.' Beliau lalu memanggilku dan tidur bersama dalam satu selimut." Lafazh ini dari Abdullah bin Sa'id.
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,
سنن ابن ماجه ٣٦٨: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى حَدَّثَنَا الْمُعَلَّى بْنُ أَسَدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ الْمُخْتَارِ حَدَّثَنَا عَاصِمٌ الْأَحْوَلُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَرْجِسَ قَالَ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَغْتَسِلَ الرَّجُلُ بِفَضْلِ وَضُوءِ الْمَرْأَةِ وَالْمَرْأَةُ بِفَضْلِ الرَّجُلِ وَلَكِنْ يَشْرَعَانِ جَمِيعًا قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ بْن مَاجَةَ الصَّحِيحُ هُوَ الْأَوَّلُ وَالثَّانِي وَهْمٌ قَالَ أَبُو الْحَسَنِ بْنُ سَلَمَةَ حَدَّثَنَا أَبُو حَاتِمٍ وَأَبُو عُثْمَانَ الْمُحَارِبِيُّ قَالَا حَدَّثَنَا الْمُعَلَّى بْنُ أَسَدٍ نَحْوَهُ
Sunan Ibnu Majah 368: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Mu'alla bin Asad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Mukhtar] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Ashim Al Ahwal] dari [Abdullah bin Sarjis] ia berkata berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang seorang lelaki mandi dari sisa air wudlu seorang perempuan, dan perempuan mandi dari sisa seorang laki-laki. Dan yang dibolehkan adalah dilakukan secara bersama-sama". Abu Abdullah Ibnu Majah berkata: "Pendapat yang benar adalah yang pertama, sedang yang kedua masih meragukan." Abul Hasan bin Salamah berkata: telah menceritakan kepada kami Abu Hatim dan Abu Utsman Al Muharibi keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami Al Mu'alla bin Asad dengan hadits yang serupa."
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,
مسند أحمد ٣٦٨: حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ عِيسَى الطَّبَّاعُ حَدَّثَنَا مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ حَدَّثَنِي ابْنُ شِهَابٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ بْنِ مَسْعُودٍ أَنَّ ابْنَ عَبَّاسٍ أَخْبَرَهُ أَنَّ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ عَوْفٍ رَجَعَ إِلَى رَحْلِهِ قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ وَكُنْتُ أُقْرِئُ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ عَوْفٍ فَوَجَدَنِي وَأَنَا أَنْتَظِرُهُ وَذَلِكَ بِمِنًى فِي آخِرِ حَجَّةٍ حَجَّهَا عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ إِنَّ رَجُلًا أَتَى عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَقَالَ إِنَّ فُلَانًا يَقُولُ لَوْ قَدْ مَاتَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ بَايَعْتُ فُلَانًا فَقَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ إِنِّي قَائِمٌ الْعَشِيَّةَ فِي النَّاسِ فَمُحَذِّرُهُمْ هَؤُلَاءِ الرَّهْطَ الَّذِينَ يُرِيدُونَ أَنْ يَغْصِبُوهُمْ أَمْرَهُمْ قَالَ عَبْدُ الرَّحْمَنِ فَقُلْتُ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ لَا تَفْعَلْ فَإِنَّ الْمَوْسِمَ يَجْمَعُ رَعَاعَ النَّاسِ وَغَوْغَاءَهُمْ وَإِنَّهُمْ الَّذِينَ يَغْلِبُونَ عَلَى مَجْلِسِكَ إِذَا قُمْتَ فِي النَّاسِ فَأَخْشَى أَنْ تَقُولَ مَقَالَةً يَطِيرُ بِهَا أُولَئِكَ فَلَا يَعُوهَا وَلَا يَضَعُوهَا عَلَى مَوَاضِعِهَا وَلَكِنْ حَتَّى تَقْدَمَ الْمَدِينَةَ فَإِنَّهَا دَارُ الْهِجْرَةِ وَالسُّنَّةِ وَتَخْلُصَ بِعُلَمَاءِ النَّاسِ وَأَشْرَافِهِمْ فَتَقُولَ مَا قُلْتَ مُتَمَكِّنًا فَيَعُونَ مَقَالَتَكَ وَيَضَعُونَهَا مَوَاضِعَهَا فَقَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ لَئِنْ قَدِمْتُ الْمَدِينَةَ سَالِمًا صَالِحًا لَأُكَلِّمَنَّ بِهَا النَّاسَ فِي أَوَّلِ مَقَامٍ أَقُومُهُ فَلَمَّا قَدِمْنَا الْمَدِينَةَ فِي عَقِبِ ذِي الْحِجَّةِ وَكَانَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ عَجَّلْتُ الرَّوَاحَ صَكَّةَ الْأَعْمَى فَقُلْتُ لِمَالِكٍ وَمَا صَكَّةُ الْأَعْمَى قَالَ إِنَّهُ لَا يُبَالِي أَيَّ سَاعَةٍ خَرَجَ لَا يَعْرِفُ الْحَرَّ وَالْبَرْدَ وَنَحْوَ هَذَا فَوَجَدْتُ سَعِيدَ بْنَ زَيْدٍ عِنْدَ رُكْنِ الْمِنْبَرِ الْأَيْمَنِ قَدْ سَبَقَنِي فَجَلَسْتُ حِذَاءَهُ تَحُكُّ رُكْبَتِي رُكْبَتَهُ فَلَمْ أَنْشَبْ أَنْ طَلَعَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَلَمَّا رَأَيْتُهُ قُلْتُ لَيَقُولَنَّ الْعَشِيَّةَ عَلَى هَذَا الْمِنْبَرِ مَقَالَةً مَا قَالَهَا عَلَيْهِ أَحَدٌ قَبْلَهُ قَالَ فَأَنْكَرَ سَعِيدُ بْنُ زَيْدٍ ذَلِكَ فَقَالَ مَا عَسَيْتَ أَنْ يَقُولَ مَا لَمْ يَقُلْ أَحَدٌ فَجَلَسَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَلَى الْمِنْبَرِ فَلَمَّا سَكَتَ الْمُؤَذِّنُ قَامَ فَأَثْنَى عَلَى اللَّهِ بِمَا هُوَ أَهْلُهُ ثُمَّ قَالَ أَمَّا بَعْدُ أَيُّهَا النَّاسُ فَإِنِّي قَائِلٌ مَقَالَةً قَدْ قُدِّرَ لِي أَنْ أَقُولَهَا لَا أَدْرِي لَعَلَّهَا بَيْنَ يَدَيْ أَجَلِي فَمَنْ وَعَاهَا وَعَقَلَهَا فَلْيُحَدِّثْ بِهَا حَيْثُ انْتَهَتْ بِهِ رَاحِلَتُهُ وَمَنْ لَمْ يَعِهَا فَلَا أُحِلُّ لَهُ أَنْ يَكْذِبَ عَلَيَّ إِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى بَعَثَ مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْحَقِّ وَأَنْزَلَ عَلَيْهِ الْكِتَابَ وَكَانَ مِمَّا أَنْزَلَ عَلَيْهِ آيَةُ الرَّجْمِ فَقَرَأْنَاهَا وَوَعَيْنَاهَا وَرَجَمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَجَمْنَا بَعْدَهُ فَأَخْشَى إِنْ طَالَ بِالنَّاسِ زَمَانٌ أَنْ يَقُولَ قَائِلٌ لَا نَجِدُ آيَةَ الرَّجْمِ فِي كِتَابِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ فَيَضِلُّوا بِتَرْكِ فَرِيضَةٍ قَدْ أَنْزَلَهَا اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فَالرَّجْمُ فِي كِتَابِ اللَّهِ حَقٌّ عَلَى مَنْ زَنَى إِذَا أُحْصِنَ مِنْ الرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ إِذَا قَامَتْ الْبَيِّنَةُ أَوْ الْحَبَلُ أَوْ الِاعْتِرَافُ أَلَا وَإِنَّا قَدْ كُنَّا نَقْرَأُ لَا تَرْغَبُوا عَنْ آبَائِكُمْ فَإِنَّ كُفْرًا بِكُمْ أَنْ تَرْغَبُوا عَنْ آبَائِكُمْ أَلَا وَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تُطْرُونِي كَمَا أُطْرِيَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ عَلَيْهِ السَّلَام فَإِنَّمَا أَنَا عَبْدُ اللَّهِ فَقُولُوا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ وَقَدْ بَلَغَنِي أَنَّ قَائِلًا مِنْكُمْ يَقُولُ لَوْ قَدْ مَاتَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ بَايَعْتُ فُلَانًا فَلَا يَغْتَرَّنَّ امْرُؤٌ أَنْ يَقُولَ إِنَّ بَيْعَةَ أَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ كَانَتْ فَلْتَةً أَلَا وَإِنَّهَا كَانَتْ كَذَلِكَ أَلَا وَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَقَى شَرَّهَا وَلَيْسَ فِيكُمْ الْيَوْمَ مَنْ تُقْطَعُ إِلَيْهِ الْأَعْنَاقُ مِثْلُ أَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَلَا وَإِنَّهُ كَانَ مِنْ خَبَرِنَا حِينَ تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ عَلِيًّا وَالزُّبَيْرَ وَمَنْ كَانَ مَعَهُمَا تَخَلَّفُوا فِي بَيْتِ فَاطِمَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا بِنْتِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَتَخَلَّفَتْ عَنَّا الْأَنْصَارُ بِأَجْمَعِهَا فِي سَقِيفَةِ بَنِي سَاعِدَةَ وَاجْتَمَعَ الْمُهَاجِرُونَ إِلَى أَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَقُلْتُ لَهُ يَا أَبَا بَكْرٍ انْطَلِقْ بِنَا إِلَى إِخْوَانِنَا مِنْ الْأَنْصَارِ فَانْطَلَقْنَا نَؤُمُّهُمْ حَتَّى لَقِيَنَا رَجُلَانِ صَالِحَانِ فَذَكَرَا لَنَا الَّذِي صَنَعَ الْقَوْمُ فَقَالَا أَيْنَ تُرِيدُونَ يَا مَعْشَرَ الْمُهَاجِرِينَ فَقُلْتُ نُرِيدُ إِخْوَانَنَا هَؤُلَاءِ مِنْ الْأَنْصَارِ فَقَالَا لَا عَلَيْكُمْ أَنْ لَا تَقْرَبُوهُمْ وَاقْضُوا أَمْرَكُمْ يَا مَعْشَرَ الْمُهَاجِرِينَ فَقُلْتُ وَاللَّهِ لَنَأْتِيَنَّهُمْ فَانْطَلَقْنَا حَتَّى جِئْنَاهُمْ فِي سَقِيفَةِ بَنِي سَاعِدَةَ فَإِذَا هُمْ مُجْتَمِعُونَ وَإِذَا بَيْنَ ظَهْرَانَيْهِمْ رَجُلٌ مُزَمَّلٌ فَقُلْتُ مَنْ هَذَا فَقَالُوا سَعْدُ بْنُ عُبَادَةَ فَقُلْتُ مَا لَهُ قَالُوا وَجِعٌ فَلَمَّا جَلَسْنَا قَامَ خَطِيبُهُمْ فَأَثْنَى عَلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ بِمَا هُوَ أَهْلُهُ وَقَالَ أَمَّا بَعْدُ فَنَحْنُ أَنْصَارُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَكَتِيبَةُ الْإِسْلَامِ وَأَنْتُمْ يَا مَعْشَرَ الْمُهَاجِرِينَ رَهْطٌ مِنَّا وَقَدْ دَفَّتْ دَافَّةٌ مِنْكُمْ يُرِيدُونَ أَنْ يَخْزِلُونَا مِنْ أَصْلِنَا وَيَحْضُنُونَا مِنْ الْأَمْرِ فَلَمَّا سَكَتَ أَرَدْتُ أَنْ أَتَكَلَّمَ وَكُنْتُ قَدْ زَوَّرْتُ مَقَالَةً أَعْجَبَتْنِي أَرَدْتُ أَنْ أَقُولَهَا بَيْنَ يَدَيْ أَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ وَقَدْ كُنْتُ أُدَارِي مِنْهُ بَعْضَ الْحَدِّ وَهُوَ كَانَ أَحْلَمَ مِنِّي وَأَوْقَرَ فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَلَى رِسْلِكَ فَكَرِهْتُ أَنْ أُغْضِبَهُ وَكَانَ أَعْلَمَ مِنِّي وَأَوْقَرَ وَاللَّهِ مَا تَرَكَ مِنْ كَلِمَةٍ أَعْجَبَتْنِي فِي تَزْوِيرِي إِلَّا قَالَهَا فِي بَدِيهَتِهِ وَأَفْضَلَ حَتَّى سَكَتَ فَقَالَ أَمَّا بَعْدُ فَمَا ذَكَرْتُمْ مِنْ خَيْرٍ فَأَنْتُمْ أَهْلُهُ وَلَمْ تَعْرِفْ الْعَرَبُ هَذَا الْأَمْرَ إِلَّا لِهَذَا الْحَيِّ مِنْ قُرَيْشٍ هُمْ أَوْسَطُ الْعَرَبِ نَسَبًا وَدَارًا وَقَدْ رَضِيتُ لَكُمْ أَحَدَ هَذَيْنِ الرَّجُلَيْنِ أَيَّهُمَا شِئْتُمْ وَأَخَذَ بِيَدِي وَبِيَدِ أَبِي عُبَيْدَةَ بْنِ الْجَرَّاحِ فَلَمْ أَكْرَهْ مِمَّا قَالَ غَيْرَهَا وَكَانَ وَاللَّهِ أَنْ أُقَدَّمَ فَتُضْرَبَ عُنُقِي لَا يُقَرِّبُنِي ذَلِكَ إِلَى إِثْمٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَتَأَمَّرَ عَلَى قَوْمٍ فِيهِمْ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ إِلَّا أَنْ تَغَيَّرَ نَفْسِي عِنْدَ الْمَوْتِ فَقَالَ قَائِلٌ مِنْ الْأَنْصَارِ أَنَا جُذَيْلُهَا الْمُحَكَّكُ وَعُذَيْقُهَا الْمُرَجَّبُ مِنَّا أَمِيرٌ وَمِنْكُمْ أَمِيرٌ يَا مَعْشَرَ قُرَيْشٍ فَقُلْتُ لِمَالِكٍ مَا مَعْنَى أَنَا جُذَيْلُهَا الْمُحَكَّكُ وَعُذَيْقُهَا الْمُرَجَّبُ قَالَ كَأَنَّهُ يَقُولُ أَنَا دَاهِيَتُهَا قَالَ وَكَثُرَ اللَّغَطُ وَارْتَفَعَتْ الْأَصْوَاتُ حَتَّى خَشِيتُ الِاخْتِلَافَ فَقُلْتُ ابْسُطْ يَدَكَ يَا أَبَا بَكْرٍ فَبَسَطَ يَدَهُ فَبَايَعْتُهُ وَبَايَعَهُ الْمُهَاجِرُونَ ثُمَّ بَايَعَهُ الْأَنْصَارُ وَنَزَوْنَا عَلَى سَعْدِ بْنِ عُبَادَةَ فَقَالَ قَائِلٌ مِنْهُمْ قَتَلْتُمْ سَعْدًا فَقُلْتُ قَتَلَ اللَّهُ سَعْدًا وَقَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَمَا وَاللَّهِ مَا وَجَدْنَا فِيمَا حَضَرْنَا أَمْرًا هُوَ أَقْوَى مِنْ مُبَايَعَةِ أَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ خَشِينَا إِنْ فَارَقْنَا الْقَوْمَ وَلَمْ تَكُنْ بَيْعَةٌ أَنْ يُحْدِثُوا بَعْدَنَا بَيْعَةً فَإِمَّا أَنْ نُتَابِعَهُمْ عَلَى مَا لَا نَرْضَى وَإِمَّا أَنْ نُخَالِفَهُمْ فَيَكُونَ فِيهِ فَسَادٌ فَمَنْ بَايَعَ أَمِيرًا عَنْ غَيْرِ مَشُورَةِ الْمُسْلِمِينَ فَلَا بَيْعَةَ لَهُ وَلَا بَيْعَةَ لِلَّذِي بَايَعَهُ تَغِرَّةً أَنْ يُقْتَلَا قَالَ مَالِكٌ وَأَخْبَرَنِي ابْنُ شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ أَنَّ الرَّجُلَيْنِ اللَّذَيْنِ لَقِيَاهُمَا عُوَيْمِرُ بْنُ سَاعِدَةَ وَمَعْنُ بْنُ عَدِيٍّ قَالَ ابْنُ شِهَابٍ وَأَخْبَرَنِي سَعِيدُ بْنُ الْمُسَيَّبِ أَنَّ الَّذِي قَالَ أَنَا جُذَيْلُهَا الْمُحَكَّكُ وَعُذَيْقُهَا الْمُرَجَّبُ الْحُبَابُ بْنُ الْمُنْذِرِ
Musnad Ahmad 368: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq Bin Isa Ath Thabba'] Telah menceritakan kepada kami [Malik Bin Anas] Telah menceritakan kepadaku [Ibnu Syihab] dari ['Ubaidillah Bin Abdullah Bin 'Utbah Bin Mas'ud] bahwa [Ibnu Abbas] telah mengabarkan kepadanya, bahwa [Abdurrahman Bin Auf] kembali ke kendaraannya. Ibnu Abbas berkata: "Aku akan bertamu kepada Abdurrahman Bin Auf, dan dia menjumpaiku ketika aku menunggunya. Peristiwa itu terjadi di Mina pada musim haji terakhir yang dilaksanakan oleh Umar Bin Al Khaththab. Abdurrahman berkata: "Sesungguhnya seorang lelaki mendatangi Umar Bin Al Khaththab kemudian berkata: "Seandaianya Umar telah meniggal dunia, maka aku akan membai'at si fulan." Umar menjawab: "Aku masih hidup di tengah orang-orang, maka aku peringatkan mereka yang hendak merebut kepemimpinan orang-orang." Abdurrahman Bin Auf berkata: aku berkata: "Wahai Amirul Mukminin, jangan kamu lakukan hal itu! karena musim haji ini telah berkumpul kalangan bawah dan kaum bodoh dari mereka, dan sesungguhnya merekalah yang mendominasi di majlismu, jika kamu berdiri di tengah orang-orang, aku khawatir kamu akan mengatakan suatu perkataan yang karenanya mereka akan lalai, sehingga mereka tidak dapat memahaminya dan tidak pula menempatkannya pada tempatnya, akan tetapi (tangguhkanlah apa yang hendak kamu katakan) itu sampai tiba di Madinah, sesungguhnya Madinah adalah tempat Hijrah dan Sunnah, dan kamu dapat menyelesaikan (masalah ini) dengan para ulama dan orang-orang terhormat mereka, sehingga kamu dapat mengatakan apa yang akan kamu katakan dengan tenang, kemudian mereka memahami perkataanmu dan menempatkannya sesuai pada tempatnya." Kemudian Umar berkata: "Apabila aku tiba di Madinah dalam keadaan selamat dan sehat, pasti akan aku sampaikan hal itu kepada orang-orang di tempat pertama kali aku menginjakkan kakiku." Maka ketika kami sampai di Madinah menjelang bulan Dzul Hijjah dan bertepatan dengan hari Jum'at, aku (Abdurrahman) segera pergi Shakkatul A'ma", -aku bertanya kepada Malik: "Apa maksudnya Shakkatul A'ma?" Dia menjawab: "Maksudnya dia tidak perduli pada waktu apa pergi, tidak perduli waktu panas atau dingin dan yang semisalnya."- kemudian aku mendapati Sa'id Bin Zaid telah mendahuluiku berada di sisi kanan mimbar, lalu aku duduk dihadapannya sambil menempelkan lututku kepada lututnya, tidak lama kemudian Umar muncul, ketika aku melihatnya aku berkata: "Sore ini pasti akan disampaikan di atas mimbar ini suatu perkataan yang belum pernah sebelumnya seorangpun mengatakannya." Abdurrahman Bin Auf berkata: "Sa'id Bin Zaid mengingkari (perkataanku) itu, lalu dia berkata: "Apa? Kamu berharap dia mengatakan suatu perkataan yang tidak pernah dikatakan oleh seorangpun?" Kemudian Umar duduk di atas mimbar, dan setelah Mu'adzin diam (selesai mengumandangkan adzan), dia [(Umar)] berdiri lalu memuji Allah dengan pujian yang layak bagi-Nya, kemudian berkata: "Amma ba'du, wahai manusia, sesungguhnya aku akan mengatakan suatu perkataan yang aku telah ditakdirkan untuk mengatakannya, aku tidak tahu, boleh jadi itu karena ajalku telah berada di hadapanku, barangsiapa memahami dan mengerti perkataan itu, hendaknya dia menceritakannya ke tempat manapun kendaraanya sampai. Barangsiapa yang tidak memahaminya, maka aku tidak menghalalkannya untuk berdusta kepadaku, sesungguhnya Allah Tabaraka Wa ta'ala telah mengutus Muhammad dengan membawa kebenaran, dan Dia telah menurunkan Al Kitab kepada beliau, diantara ayat yang diturunkan kepada beliau adalah ayat tentang hukum rajam, kemudian kami membacanya dan memahaminya, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menerapkan hukum rajam dan kamipun menerapkannya sepeninggal beliau. Aku khawatir dalam waktu yang lama nanti manusia akan mengatakan: 'Sesungguhnya kami tidak menemukan ayat (tentang hukum) rajam.' Lalu sebuah kewajiban yang telah Allah turunkan akan ditinggalkan. Sesungguhnya hukum rajam adalah hak dalam Kitab Allah bagi siapa saja yang melakukan perbuatan zina jika dia telah Muhshon (pernah menikah) baik laki-laki maupun perempuan, apabila ada bukti, hamil atau ada pengakuan. Ketahuilah sesungguhnya kita pernah membaca: "Janganlah kalian membenci bapak bapak kalian, karena hal tersebut dapat membuat kalian kafir", katahuilah sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda: "Janganlah kalian mengkultuskan aku sebagaimana dikultuskannya Isa Bin Maryam, sesungguhnya aku hanyalah seorang hamba, maka katakanlah: 'hambaNya dan utusanNya.'" Sesungguhnya telah sampai kepadaku bahwa ada seseorang diantara kalian yang mengatakan: 'seandainya umar meninggal, maka aku akan membai'at si fulan.' Janganlah seseorang menjadi tertipu dengan mengatakan: 'sesungguhnya pembai'atan Abu Bakar itu terjadi dengan sekonyong-konyong.' Ketahuilah bahwa pembai'atan itu memang terjadi demikian. Ketahuilah bahwa Allah telah menjaga keburukan pembai'atan itu, dan hari ini tidak ada diantara kalian orang yang telah lebih dahulu dari kalian, yang keutamaannya tidak dapat disaingi oleh seseorangpun yang seperti Abu Bakar, ketahuilah bahwa diantara berita yang (sampai kepada) kami ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam wafat adalah bahwa Ali, Zubair dan orang-orang yang bersama keduanya, berselisih di rumah Fathimah Binti Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, juga semua kaum Anshar berselisih dengan kami di Tsaqifah Bani Sa'idah, kemudian kaum Muhajirin berkumpul dengan Abu Bakar dan aku berkata kepadanya: "Wahai Abu Bakar, berangkatlah bersama kami menuju saudara-saudara kita, yaitu kaum Anshar." Kemudian kami pergi hingga bertemu dengan dua orang lelaki Shalih, dan keduanya menceritakan kepada kami tentang apa yang orang-orang (kaum Anshar) lakukan. Kedua orang tersebut bertanya: "Hendak kemana kalian wahai kaum Muhajirin?" Aku menjawab: "Kami hendak pergi kepada saudara-saudara kami yaitu kaum Anshar." Keduanya berkata: "Janganlah kalian mendekati mereka, putuskanlah urusan kalian wahai kaum Muhajirin." Aku berkata: "Demi Allah, sesungguhnya kami akan mendatangi mereka." Kemudian kami pergi hingga berjumpa dengan mereka di Tsaqifah Bani Sa'idah dan mereka sedang berkumpul, di tengah-tengah mereka ada seorang lelaki yang sedang berselimut, aku bertanya: "Siapakah orang ini?" mereka (kaum Anshar) menjawab: "Sa'd Bin Ubadah." Aku bertanya: "Kenapa dia?" Mereka menjawab: "Sakit." Setelah kami duduk, penceramah mereka (kaum Anshar) berdiri lalu memuji Allah dengan pujian yang layak untuk Allah, dan berkata: "Amma ba'du, kami adalah Ansharullah (penolong agama Allah) dan pasukan Islam, sedangkan kalian wahai kaum Muhajirin adalah kelompok dari kami, sesungguhnya telah datang sekelompok orang dari kalian -yang berjalan dengan perlahan- yang akan memotong kami dari pangkal kami, dan akan mengusir kami dari wilayah kami." Ketika penceramah tersebut diam aku hendak angkat bicara dan telah menyiapkan suatu perkataan yang mengagetkan, aku hendak mengatakan perkataan itu dihadapan Abu Bakar, dan menghindari kemarahan terhadapnya, dan dia orangnya lebih lembut dan lebih tenang dari pada aku, kemudian Abu Bakar berkata: "Pelan pelan!" Aku benci bila harus marah kepadanya, karena dia orangnya lebih lembut dan lebih tenang dari pada aku. Demi Allah, jika dia tidak meninggalkan satu kalimatpun yang mengagumkanku dalam perkataan yang telah aku persiapkan itu kecuali dia mengucapkannya secara spontan dengan lebih baik, sehingga akhirnya dia diam. Kemudian dia berkata: "Amma ba'du, apa yang telah kalian sebutkan tentang kebaikan, kalian adalah ahlinya. Akan tetapi bangsa Arab tidak mengenal hal ini kecuali untuk penduduk Quraisy. Mereka adalah bangsa arab yang paling pertengahan garis keturunan dan tempat tinggalnya. Sesungguhnya aku telah meridlai salah satu dari kedua orang ini untuk kalian, mana diantara keduanya yang akan kalian kehendaki." Abu Bakar memegang tanganku dan tangan Abu Ubaidah Bin Al Jarrah, sehingga aku tidak dapat memaksa dia mengatakan selain itu. Demi Allah, seharusnya aku maju kemudian leherku dipenggal, itu adalah lebih aku sukai, sebab hal itu tidak dapat mendekatkan aku kepada dosa, dari pada aku menjadi pemimpin suatu kaum sementara diantara mereka ada Abu Bakar, kecuali jika itu merubah diriku saat (aku) mati. Kemudian salah seorang dari kaum Anshar berkata: "Anaa judzailuha al muhakkak (aku adalah kayu unta yang berkudis itu agar dia dapat berjalan dengan cepat)" wa 'udzaikuha al murojjab (pohon kurma yang ditopang oleh pohon atau kayu karena dikhawatirkan roboh karena sangat tinggi dan buahnya lebat), dari kami ada pemimpin dan dari kalian ada pemimpin wahai sekalian kaum Quraisy." -aku (Ishaq Bin 'Isa Ath Thabba') berkata kepada Malik: "Apa makna "Anaa judzailuha al muhakkak wa 'udzaikuha al murojjab?" Malik menjawab: "Seolah dia mengatakan akulah malapetakanya."- Umar berkata: "Suara suara yang tidak dapat difahami semakin banyak dan semakin meninggi, sehingga aku khawatir terjadi perselisihan, kemudian aku berkata: "Bukalah tanganmu wahai Abu Bakar!" Lalu dia membuka tangannya dan aku membai'atnya, kaum Muhajirin membai'atnya lalu kaum Ansharpun membai'atnya. Kemudian kami melompat kepada Sa'd Bin Ubadah, dan salah seorang dari mereka (kaum Anshar) berkata: "Kalian telah membunuh Sa'd." Aku menjawab: "Allah yang telah membunuh Sa'd." Umar berkata: "Demi Allah, kami tidak menemukan hal yang lebih kuat dari pada membai'at Abu Bakar dalam pertemuan kami, kami khawatir jika orang-orang itu telah terpisah dari kami, sementara bai'at belum ada, maka mereka akan membuat sebuah pembai'atan setelah kami. Dengan demikian, boleh jadi kami akan mengikuti mereka pada sesuatu yang tidak kami ridlai atau berseberangan dengan mereka, sehingga akan terjadi kehancuran. Maka barangsiapa membai'at seorang pemimpin tanpa musyawarah kaum muslimin, sesungguhnya bai'atnya tidak sah, dan tidak ada hak membai'at bagi orang yang membai'atnya, dikhawatirkan keduanya (orang yang membai'at dan dibai'at) akan dibunuh." Malik berkata: dan telah mengabarkan kepada kami Ibnu Syihab dari Urwah Bin Az Zubair: bahwa kedua orang lelaki yang ditemuinya adalah Uwaimir Bin Sa'idah dan Ma'n Bin Adi. Ibnu Syihab berkata: "Sa'id Bin Al Musayyib telah mengabarkan kepadaku bahwa orang yang mengatakan: "anaa judzailuha al muhakkak wa 'udzaikuha al murojjab" adalah Al Hubab Bin Al Mundzir."
Grade