مسند أحمد ٢٣٩٢٤: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ قَالَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَكَّ بُزَاقًا فِي الْمَسْجِدِ
Musnad Ahmad 23924: Telah menceritakan kepada kami [Waki'], dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [ayahnya] dari [Aisyah], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menggaruk (mengerik) air liur yang ada di masjid.
Grade
مسند أحمد ٢٣٩٢٨: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْجَبَّارِ بْنُ الْوَرْدِ عَنِ ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَ ذُكِرَ لَهَا أَنَّ الْمَيِّتَ يُعَذَّبُ بِبُكَاءِ الْحَيِّ فَقَالَتْ إِنَّمَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي رَجُلٍ كَافِرٍ إِنَّهُ لَيُعَذَّبُ وَأَهْلُهُ يَبْكُونَ عَلَيْهِ
Musnad Ahmad 23928: Telah menceritakan kepada kami [Waki'], telah menceritakan kepada kami [Abdul Jabbar bin Al Wardi] dari [Ibnu Abi Mulaikah] dari [Aisyah], (Abi Mulaikah) menceritakan kepadanya bahwa orang yang sudah mati akan disiksa karena tangisan orang yang masih didup. Lalu (Aisyah) Berkata: "Hanyasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkomentar mengenai orang kafir 'Sungguh ia tengah disiksa dan keluarganya menangisinya."
Grade
مسند أحمد ٢٣٩٣٨: حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ قَالَ أَخْبَرَنَا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ عَطَاءٍ عَنْ ذَكْوَانَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ جَاءَتْ يَهُودِيَّةٌ فَاسْتَطْعَمَتْ عَلَى بَابِي فَقَالَتْ أَطْعِمُونِي أَعَاذَكُمْ اللَّهُ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ وَمِنْ فِتْنَةِ عَذَابِ الْقَبْرِ قَالَتْ فَلَمْ أَزَلْ أَحْبِسُهَا حَتَّى جَاءَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا تَقُولُ هَذِهِ الْيَهُودِيَّةُ قَالَ وَمَا تَقُولُ قُلْتُ تَقُولُ أَعَاذَكُمْ اللَّهُ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ وَمِنْ فِتْنَةِ عَذَابِ الْقَبْرِ قَالَتْ عَائِشَةُ فَقَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَفَعَ يَدَيْهِ مَدًّا يَسْتَعِيذُ بِاللَّهِ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ وَمِنْ فِتْنَةِ عَذَابِ الْقَبْرِ ثُمَّ قَالَ أَمَّا فِتْنَةُ الدَّجَّالِ فَإِنَّهُ لَمْ يَكُنْ نَبِيٌّ إِلَّا قَدْ حَذَّرَ أُمَّتَهُ وَسَأُحَذِّرُكُمُوهُ تَحْذِيرًا لَمْ يُحَذِّرْهُ نَبِيٌّ أُمَّتَهُ إِنَّهُ أَعْوَرُ وَاللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لَيْسَ بِأَعْوَرَ مَكْتُوبٌ بَيْنَ عَيْنَيْهِ كَافِرٌ يَقْرَؤُهُ كُلُّ مُؤْمِنٍ فَأَمَّا فِتْنَةُ الْقَبْرِ فَبِي تُفْتَنُونَ وَعَنِّي تُسْأَلُونَ فَإِذَا كَانَ الرَّجُلُ الصَّالِحُ أُجْلِسَ فِي قَبْرِهِ غَيْرَ فَزِعٍ وَلَا مَشْعُوفٍ ثُمَّ يُقَالُ لَهُ فِيمَ كُنْتَ فَيَقُولُ فِي الْإِسْلَامِ فَيُقَالُ مَا هَذَا الرَّجُلُ الَّذِي كَانَ فِيكُمْ فَيَقُولُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَاءَنَا بِالْبَيِّنَاتِ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ فَصَدَّقْنَاهُ فَيُفْرَجُ لَهُ فُرْجَةٌ قِبَلَ النَّارِ فَيَنْظُرُ إِلَيْهَا يَحْطِمُ بَعْضُهَا بَعْضًا فَيُقَالُ لَهُ انْظُرْ إِلَى مَا وَقَاكَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ ثُمَّ يُفْرَجُ لَهُ فُرْجَةٌ إِلَى الْجَنَّةِ فَيَنْظُرُ إِلَى زَهْرَتِهَا وَمَا فِيهَا فَيُقَالُ لَهُ هَذَا مَقْعَدُكَ مِنْهَا وَيُقَالُ عَلَى الْيَقِينِ كُنْتَ وَعَلَيْهِ مِتَّ وَعَلَيْهِ تُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ وَإِذَا كَانَ الرَّجُلُ السَّوْءُ أُجْلِسَ فِي قَبْرِهِ فَزِعًا مَشْعُوفًا فَيُقَالُ لَهُ فِيمَ كُنْتَ فَيَقُولُ لَا أَدْرِي فَيُقَالُ مَا هَذَا الرَّجُلُ الَّذِي كَانَ فِيكُمْ فَيَقُولُ سَمِعْتُ النَّاسَ يَقُولُونَ قَوْلًا فَقُلْتُ كَمَا قَالُوا فَتُفْرَجُ لَهُ فُرْجَةٌ قِبَلَ الْجَنَّةِ فَيَنْظُرُ إِلَى زَهْرَتِهَا وَمَا فِيهَا فَيُقَالُ لَهُ انْظُرْ إِلَى مَا صَرَفَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَنْكَ ثُمَّ يُفْرَجُ لَهُ فُرْجَةٌ قِبَلَ النَّارِ فَيَنْظُرُ إِلَيْهَا يَحْطِمُ بَعْضُهَا بَعْضًا وَيُقَالُ لَهُ هَذَا مَقْعَدُكَ مِنْهَا كُنْتَ عَلَى الشَّكِّ وَعَلَيْهِ مِتَّ وَعَلَيْهِ تُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ يُعَذَّبُ قَالَ مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرٍو فَحَدَّثَنِي سَعِيدُ بْنُ يَسَارٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الْمَيِّتَ تَحْضُرُهُ الْمَلَائِكَةُ فَإِذَا كَانَ الرَّجُلُ الصَّالِحُ قَالُوا اخْرُجِي أَيَّتُهَا النَّفْسُ الطَّيِّبَةُ كَانَتْ فِي الْجَسَدِ الطَّيِّبِ وَاخْرُجِي حَمِيدَةً وَأَبْشِرِي بِرَوْحٍ وَرَيْحَانٍ وَرَبٍّ غَيْرِ غَضْبَانَ فَلَا يَزَالُ يُقَالُ لَهَا ذَلِكَ حَتَّى تَخْرُجَ ثُمَّ يُعْرَجُ بِهَا إِلَى السَّمَاءِ فَيُسْتَفْتَحُ لَهُ فَيُقَالُ مَنْ هَذَا فَيُقَالُ فُلَانٌ فَيُقَالُ مَرْحَبًا بِالنَّفْسِ الطَّيِّبَةِ كَانَتْ فِي الْجَسَدِ الطَّيِّبِ ادْخُلِي حَمِيدَةً وَأَبْشِرِي وَيُقَالُ بِرَوْحٍ وَرَيْحَانٍ وَرَبٍّ غَيْرِ غَضْبَانَ فَلَا يَزَالُ يُقَالُ لَهَا ذَلِكَ حَتَّى يُنْتَهَى بِهَا إِلَى السَّمَاءِ الَّتِي فِيهَا اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فَإِذَا كَانَ الرَّجُلُ السَّوْءُ قَالُوا اخْرُجِي أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْخَبِيثَةُ كَانَتْ فِي الْجَسَدِ الْخَبِيثِ اخْرُجِي مِنْهُ ذَمِيمَةً وَأَبْشِرِي بِحَمِيمٍ وَغَسَّاقٍ { وَآخَرُ مِنْ شَكْلِهِ أَزْوَاجٌ } فَمَا يَزَالُ يُقَالُ لَهَا ذَلِكَ حَتَّى تَخْرُجَ ثُمَّ يُعْرَجُ بِهَا إِلَى السَّمَاءِ فَيُسْتَفْتَحُ لَهَا فَيُقَالُ مَنْ هَذَا فَيُقَالُ فُلَانٌ فَيُقَالُ لَا مَرْحَبًا بِالنَّفْسِ الْخَبِيثَةِ كَانَتْ فِي الْجَسَدِ الْخَبِيثِ ارْجِعِي ذَمِيمَةً فَإِنَّهُ لَا يُفْتَحُ لَكِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ فَتُرْسَلُ مِنْ السَّمَاءِ ثُمَّ تَصِيرُ إِلَى الْقَبْرِ فَيُجْلَسُ الرَّجُلُ الصَّالِحُ فَيُقَالُ لَهُ وَيَرُدُّ مِثْلَ مَا فِي حَدِيثِ عَائِشَةَ سَوَاءً
Musnad Ahmad 23938: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun], dia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Abi Dzi'bi] dari [Muhammad bin Amru bin Atha`] dari [Dzakwan] dari [Aisyah] berkata: "Seorang wanita pengemis yahudi datang untuk meminta makanan di pintu rumahku seraya mengatakan "Berilah saya makan, dan semoga Allah melindungi kalian dari fitnah dajjal dan siksa kubur." Maka saya terus menahannya hingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam datang. Kataku, "Wahai Rasulullah! Apakah engkau tahu apa yang dikatakan pengemis yahudi ini?" Rasulullah bertanya: "Apa yang diakatakannya?" Saya katakan: "Dia berkata 'Semoga Allah melindungi kalian dari fitnah dajjal dan fitnah adzab kubur." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri dan mengangkat tinggi tangannya untuk meminta perlindungan kepada Allah dari fitnah dajjal dan fitnah siksa kubur, kemudian beliau bersabda: "Adapun fitnah dajjal maka tidak ada seorang Nabipun melainkan ia telah memperingatkan umatnya, dan saya akan memperingatkan kalian darinya dengan sebuah peringatan yang belum pernah dilakukan seorang Nabi kepada umatnya, sesungguhnya dajjal buta sebelah, sedangkan Allah AzzaWaJalla tidak buta sebelah, diantara kedua matanya tertulis kafir yang bisa dibaca oleh setiap mukmin, sedangkan tentang fitnah kubur maka kalian akan diuji denganku dan ditanyakan tentangku, dan jika dia seorang yang sholeh maka ia akan ditempatkan dalam kuburnya tanpa ada rasa takut dan juga stres, kemudian ditanya, apa agama kamu? ia menjawab: agama Islam, lalu ditanya: "Siapa laki-laki yang ada padamu ini? ia berkata: "Muhammad Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dia datang kepada kami dengan membawa Albayyinat (penjelasan/AlQur`an) dari sisi Allah AzzaWaJalla, dan kami membenarkannya. Maka ia diperlihatkan neraka melalui celah yang sempit dan ia melihat sebagiannya berhimpitan dengan sebagian yang lain, lalu dikatakan kepadanya 'Amatilah sesuatu yang Allah melindungimu daripadanya', kemudian dibukakan surge baginya hingga ia melihat keelokan surga serta isinya, lalu dikatakan kepadanya 'Ini adalah tempatmu di syurga, dan dikatakan 'Dahulu kamu hidup diatas keyakinan Islam dan mati di atas keyakinan (Islam), dan di atasnya pula insya Allah kamu akan dibangkitkan. Sedangkan jika dia adalah seorang yang buruk perbuatannya maka ia akan ditempatkan dalam kuburnya dengan keadaan takut dan stres, lalu dikatakan kepadanya: Dalam agama apa kamu? ia berkata: 'Saya tidak tahu.', lalu dikatakan kepadanya: 'Siapa laki-laki yang ada padamu ini?.' ia menjawab: 'Saya hanya mendengar orang-orang berkata begini-begitu dan saya mengikuti perkataan mereka.', lalu dibukakan syurga baginya, ia melihat keelokan syurga dan segala isinya, maka dikatakan kepadanya: 'Lihatlah sesuatu yang dipalingkan (dijauhkan) oleh Allah AzzaWaJalla darimu, kemudian dibukakan neraka untuknya maka ia melihat sebagian darinya berhimpitan dengan sebagian yang lain, dan dikatakan kepadanya: 'Ini adalah tempatmu di neraka, kamu berada di atas keraguan maka kamu mati di atasnya dan di atasnya pula insya Allah kamu akan dibangkitkan kemudian disiksa.' [Muhammad bin Amru] berkata: telah bercerita kepadaku [Said bin Yasar] dari [Abu Hurairoh] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Seorang yang meninggal didatangi oleh malaikat, maka jika dia adalah orang yang sholih para malaikat berkata: 'Wahai jiwa yang baik dalam jasad yang baik, keluarlah dengan terpuji dan bergemberilah dengan syurga raihan dan wewangiannya dan Tuhan yang tidak murka, ucapan itu tiada henti dikatakan kepadanya hingga jiwa tersebut keluar kemudian ia diangkat ke atas langit maka dibukakan untuknya dan dikatakan: 'Siapa ini?.', maka dijawab: 'Dia adalah fulan, lalu dikatakan: 'Selamat datang wahai jiwa yang baik yang berada dalam jasad yang baik, masuklah dengan terpuji dan bergembiralah dengan syurga Rouh dan wewangiannya dan Tuhan yang tidak murka, maka hal tersebut masih selalu dikatakan kepadanya hingga ia sampai ke suatu langit tempat Allah AzzaWaJalla bersemayam, sementara jika dia orang yang berbuat jelek para malaikat berkata: keluarlah wahai jiwa yang jelek (kotor) yang berada di dalam jasad yang jelek (kotor), keluarlah dengan tercela dan bergembiralah dengan neraka hamim dan cairan nanah dan adzab lain yang serupa itu berbagai macam, maka hal tersebut masih selalu dikatakan kepadanya hingga jiwa tersebut keluar kemudian diangkat ke atas langit dan dibukakan untuknya, lalu dikatakan: 'Siapa ini? ' dikatakan: 'Dia adalah fulan, maka dikatakan: tiada sambutan bagi jiwa yang jelek (kotor) yang berada dalam jasad yang jelek (kotor) kembalilah dengan tercela karena sesungguhnya tidak dibukakan pintu-pintu langit untukmu, kemudian ia dikirimkan dari langit, kemudian jiwa-jiwa dikembalikan ke kuburnya, maka seorang yang sholih ditempatkan dan ditanya dan dijawab sebagaimana yang terdapat dalam hadits Aisyah)."
Grade
مسند أحمد ٢٣٩٤٤: حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ قَالَ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرٍو عَنْ يَحْيَى بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ حَاطِبٍ قَالَ كَانَتْ عَائِشَةُ تَقُولُ خَرَجْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاثَةَ أَنْوَاعٍ فَمِنَّا مَنْ أَهَلَّ بِحَجٍّ وَعُمْرَةٍ وَمِنَّا مَنْ أَهَلَّ بِحَجٍّ مُفْرَدٍ وَمِنَّا مَنْ أَهَلَّ بِعُمْرَةٍ فَمَنْ كَانَ أَهَلَّ بِحَجٍّ وَعُمْرَةٍ مَعًا لَمْ يَحِلَّ مِنْ شَيْءٍ مِمَّا حَرَّمَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْهِ حَتَّى يَقْضِيَ حَجَّهُ وَمَنْ أَهَلَّ بِعُمْرَةٍ ثُمَّ طَافَ بِالْبَيْتِ وَسَعَى بَيْنَ الصَّفَا وَالْمَرْوَةِ وَقَصَّرَ أَحَلَّ مِمَّا حُرِمَ مِنْهُ حَتَّى يَسْتَقْبِلَ حَجًّا
Musnad Ahmad 23944: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun], dia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Amru] dari [Yahya bin Abdurrahman bin Hatib] berkata: [Aisyah] berkata: "Kami pergi bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan (tujuan) kami terbagi menjadi tiga macam, diantara kami ada yang berniat berhaji dan umrah, ada pula yang berniat hanya melaksanakan haji ifrad, dan di antara kami ada yang hanya berniat untuk berumrah. Barangsiapa yang berniat berhaji dan berumrah secara bersamaan, maka belum halal baginya segala sesuatu yang diharamkan Allah (bagi orang yang berhaji) hingga ia menyelesaikan hajinya. Dan, barangsiapa yang berniat berumrah kemudian berthawaf di ka'bah, sa'i di antara shafa dan marwah, dan memendekkan rambutnya maka di halalkan baginya apa yang Allah haramkan dari (orang yang haji) hingga ia berhaji."
Grade
مسند أحمد ٢٣٩٤٧: حَدَّثَنَا يَزِيدُ قَالَ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ عَنْ يَحْيَى بْنِ عَبَّادِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ صَلَّى صَلَاةً لَمْ يَقْرَأْ فِيهَا بِأُمِّ الْقُرْآنِ فَهِيَ خِدَاجٌ
Musnad Ahmad 23947: Telah menceritakan kepada kami [Yazid], dia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Ishaq] dari [Yahya bin Abbad bin Abdullah bin Az-Zubair] dari [ayahnya] dari [Aisyah] berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang mengerjakan shalat sedang ia tidak membaca Alfatihah, maka shalatnya dianggap kurang (sempurna)."
Grade
مسند أحمد ٢٣٩٥٢: حَدَّثَنَا يَزِيدُ عَنِ الْحَجَّاجِ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْأَسْوَدِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَرَادَ أَنْ يُبَاشِرَ إِحْدَانَا وَهِيَ حَائِضٌ أَمَرَهَا فَاتَّزَرَتْ وَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَنَامَ وَهُوَ جُنُبٌ تَوَضَّأَ وُضُوءَهُ لِلصَّلَاةِ
Musnad Ahmad 23952: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] dari [AlHajaj] dari [Abdurrahman bin Al Aswad] dari [ayahnya] dari [Aisyah] berkata: Apabila Rasulullah Shallallahu'alaihiwasalam hendak menggauli salah seorang dari kami (istri-istri beliau), saat dalam keadaan haidl, beliau memerintahkannya untuk mengencangkan kainnya (sarungnya). Dan apabila beliau ingin tidur sedangkan beliau dalam keadaan junub, beliau berwudlu seperti wudlu untuk shalat."
Grade
مسند أحمد ٢٣٩٥٣: حَدَّثَنَا يَزِيدُ قَالَ أَخْبَرَنَا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي مَا بَيْنَ أَنْ يَفْرَغَ مِنْ صَلَاةِ الْعِشَاءِ إِلَى الْفَجْرِ إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً يُسَلِّمُ فِي كُلِّ ثِنْتَيْنِ وَيُوتِرُ بِوَاحِدَةٍ وَيَسْجُدُ فِي سَجْدَتِهِ بِقَدْرِ مَا يَقْرَأُ أَحَدُكُمْ خَمْسِينَ آيَةً قَبْلَ أَنْ يَرْفَعَ رَأْسَهُ فَإِذَا سَكَتَ الْمُؤَذِّنُ مِنْ الْأَذَانِ الْأَوَّلِ قَامَ فَرَكَعَ رَكْعَتَيْنِ خَفِيفَتَيْنِ ثُمَّ اضْطَجَعَ عَلَى شِقِّهِ الْأَيْمَنِ حَتَّى يَأْتِيَهُ الْمُؤَذِّنُ فَيَخْرُجَ مَعَهُ
Musnad Ahmad 23953: Telah menceritakan kepada kami [Yazid], dia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Abi Dzi'b] dari [Az Zuhri] dari [Urwah] dari [Aisyah] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat di waktu luang antara shalat isya` sampai fajar sebelas rakaat. Kemudian beliau salam pada setiap dua rakaat dan beliau berwitir dengan satu rakaat. Beliau sujud yang lamanya seperti halnya salah seorang di antara kalian membaca lima puluh ayat sebelum mengangkat kepalanya. Apabila mua'dzin selesai mengumandangkan adzan pertamanya, beliau shalat dua rakaat ringan, kemudian beliau berbaring di sisi kanannya hingga datang muadzin untuk iqomah."
Grade
مسند أحمد ٢٣٩٦٤: حَدَّثَنَا يَزِيدُ أَخْبَرَنَا هَمَّامٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ مُطَرِّفٍ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ جُعِلَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بُرْدَةٌ سَوْدَاءُ مِنْ صُوفٍ فَذَكَرَ بَيَاضَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَسَوَادَهَا فَلَمَّا عَرِقَ وَجَدَ مِنْهَا رِيحَ الصُّوفِ فَقَذَفَهَا قَالَ وَأَحْسِبُهُ قَدْ قَالَتْ كَانَ يُعْجِبُهُ الرِّيحُ الطَّيِّبَةُ
Musnad Ahmad 23964: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kmai [Hammam] dari [Qatadah] dari [Mutharrif] dari [Aisyah] berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah dibuatkan selimut yang terbuat dari wol sehingga beliau teringat akan putihnya kulit Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan hitamnya selimut tersebut. Tatkala beliau berpeluh tercium bau wol lalu beliau membuangnya. (Mutharrif) Berkata: "Saya mengira bila (Aisyah) Telah berkata: "Beliau mengagumi bau wangi."
Grade
مسند أحمد ٢٣٩٧٢: حَدَّثَنَا صَفْوَانُ بْنُ عِيسَى أَخْبَرَنَا أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا نُورَثُ مَا تَرَكْنَا فَهُوَ صَدَقَةٌ
Musnad Ahmad 23972: Telah menceritakan kepada kami [Shafwan bin Isa] telah mengabarkan kepada kami [Usamah bin Zaid] dari [Az Zuhri] dari [Urwah] dari [Aisyah] bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kami tidak dapat diwarisi, maka apa saja yang kami tinggalkan adalah hanya terhitung shodaqoh."
Grade
مسند أحمد ٢٣٩٧٦: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ وَمُحَمَّدُ بْنُ بَكْرٍ أَخْبَرَنَا سَعِيدٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَعَنَ قَوْمًا اتَّخَذُوا قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ مَسَاجِدَ وَقَالَ مُحَمَّدُ بْنُ بَكْرٍ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَعَنَ قَوْمًا وَقَالَ الْخَفَّافُ إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَعَنَ اللَّهُ قَوْمًا اتَّخَذُوا قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ مَسَاجِدَ
Musnad Ahmad 23976: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dan [Muhammad bin Bakar] telah mengabarkan kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Sa'id bin Al Musayyib] dari [Aisyah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaknat kaum yang menjadikan kubur para nabi mereka sebagai masjid (tempat beribadah). Muhammad bin Bakar berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melaknat suatu kaum." Al-Khaffaf berkata: Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah melaknat suatu kaum yang menjadikan kuburun para Nabi mereka sebagai masjid (tempat beribadah)."
Grade