Hadits Mutawatir

Shahih Bukhari #6100

صحيح البخاري ٦١٠٠: حَدَّثَنِي إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْمُنْذِرِ حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ عِيَاضٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ خُبَيْبِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ حَفْصِ بْنِ عَاصِمٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا بَيْنَ بَيْتِي وَمِنْبَرِي رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ وَمِنْبَرِي عَلَى حَوْضِي

Shahih Bukhari 6100: Telah menceritakan kepadaku [Ibrahim bin Al Mundzir] telah menceritakan kepada kami [Anas bin 'Iyadh] dari [Ubaidullah] dari [Habib bin Abdurrahman] dari [Hafs bin 'Ashim] dari [Abu Hurairah] radliyallahu'anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Antara rumah dan minbarku ada taman surga, dan minbarku diatas telagaku."

Shahih Bukhari #6101

صحيح البخاري ٦١٠١: حَدَّثَنَا عَبْدَانُ أَخْبَرَنِي أَبِي عَنْ شُعْبَةَ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ قَالَ سَمِعْتُ جُنْدَبًا قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ أَنَا فَرَطُكُمْ عَلَى الْحَوْضِ

Shahih Bukhari 6101: Telah menceritakan kepada kami [Abdan] telah mengabarkan kepadaku [Ayahku] dari [Syu'bah] dari [Abdul Malik] berkata: Aku mendengar [Jundab] menuturkan: 'aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku adalah yang mendahului mendatangi telaga."

Shahih Bukhari #6102

صحيح البخاري ٦١٠٢: حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ خَالِدٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ يَزِيدَ عَنْ أَبِي الْخَيْرِ عَنْ عُقْبَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ يَوْمًا فَصَلَّى عَلَى أَهْلِ أُحُدٍ صَلَاتَهُ عَلَى الْمَيِّتِ ثُمَّ انْصَرَفَ عَلَى الْمِنْبَرِ فَقَالَ إِنِّي فَرَطٌ لَكُمْ وَأَنَا شَهِيدٌ عَلَيْكُمْ وَإِنِّي وَاللَّهِ لَأَنْظُرُ إِلَى حَوْضِي الْآنَ وَإِنِّي أُعْطِيتُ مَفَاتِيحَ خَزَائِنِ الْأَرْضِ أَوْ مَفَاتِيحَ الْأَرْضِ وَإِنِّي وَاللَّهِ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ أَنْ تُشْرِكُوا بَعْدِي وَلَكِنْ أَخَافُ عَلَيْكُمْ أَنْ تَنَافَسُوا فِيهَا

Shahih Bukhari 6102: Telah menceritakan kepada kami [Amru bin Khalid] telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Yazid] dari [Abu Al Khair] dari [Uqbah] radliallahu 'anhu, bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam suatu hari pernah keluar dan menyalatkan para sahabat yang gugur di perang Uhud, kemudian beliau pergi keatas minbar dan bersabda: "Aku lebih dahulu wafat daripada kalian, dan aku menjadi saksi atas kalian, dan aku demi Allah, sungguh aku melihat telagaku sekarang, dan aku diberi kunci-kunci perbendaharaan bumi atau kunci-kunci bumi, demi Allah, saya tidak mengkhawatirkan kalian akan berbuat syirik sepeninggalku, namun yang aku khawatirkan atas kalian adalah kalian berlomba-loba mendapatkannya."

Musnad Ahmad #6102

مسند أحمد ٦١٠٢: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ سَمِعْتُ عُبَيْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ وَعَبْدَ الْعَزِيزِ بْنَ أَبِي رَوَّادٍ يُحَدِّثَانِ عَنْ نَافِعٍ قَالَ خَرَجَ ابْنُ عُمَرَ يُرِيدُ الْحَجَّ زَمَانَ نَزَلَ الْحَجَّاجُ بِابْنِ الزُّبَيْرِ فَقِيلَ لَهُ إِنَّ النَّاسَ كَائِنٌ بَيْنَهُمْ قِتَالٌ وَإِنَّا نَخَافُ أَنْ يَصُدُّوكَ فَقَالَ { لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ } إِذَنْ أَصْنَعَ كَمَا صَنَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُشْهِدُكُمْ أَنِّي قَدْ أَوْجَبْتُ عُمْرَةً ثُمَّ خَرَجَ حَتَّى إِذَا كَانَ بِظَهْرِ الْبَيْدَاءِ قَالَ مَا شَأْنُ الْعُمْرَةِ وَالْحَجِّ إِلَّا وَاحِدًا أُشْهِدُكُمْ أَنِّي قَدْ أَوْجَبْتُ حَجًّا مَعَ عُمْرَتِي وَأَهْدَى هَدْيًا اشْتَرَاهُ بِقُدَيْدٍ فَانْطَلَقَ حَتَّى قَدِمَ مَكَّةَ فَطَافَ بِالْبَيْتِ وَبَيْنَ الصَّفَا وَالْمَرْوَةِ لَمْ يَزِدْ عَلَى ذَلِكَ لَمْ يَنْحَرْ وَلَمْ يَحْلِقْ وَلَمْ يُقَصِّرْ وَلَمْ يَحْلِلْ مِنْ شَيْءٍ كَانَ أَحْرَمَ مِنْهُ حَتَّى كَانَ يَوْمُ النَّحْرِ فَنَحَرَ وَحَلَقَ ثُمَّ رَأَى أَنْ قَدْ قَضَى طَوَافَهُ لِلْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ وَلِطَوَافِهِ الْأَوَّلِ ثُمَّ قَالَ هَكَذَا صَنَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Musnad Ahmad 6102: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] saya mendengar [Ubaidullah bin Umar] dan [Abdul Aziz bin Abi Rawwad] keduanya menceritakan (hadis) dari [Nafi'] dia berkata: Ibnu Umar berangkat hendak melaksanakan haji pada saat Hajjaj menggantikan Ibnu Zubair memegang pemerintahan. Dikatakan kepadanya, "Diantara manusia tengah terjadi peperangan, kami khawatir mereka menghalangimu." Ibnu Umar menjawab, "Telah ada bagi kalian pada diri Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam suri tauladan yang baik. Saya akan berbuat sebagaimana yang diperbuat Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam, saya saksikan kepada kalian bahwa saya memastikan untuk umrah." Ia pun berangkat. Sampai ketika ia berada di Baida`, ia berkata: "Tidaklah umrah dan haji melainkan satu kesatuan, dan saya saksikan kepada kalian bahwa saya telah mengikutsertakan haji bersama umrahku." Ia pun mengantarkan Hadyu (hewan kurban) yang dibelinya di Qudaid kemudian berangkat hingga tiba di Makkah. Dia melakukan thawaf di Baitullah dan antara Shafa dan Marwah dan tidak lagi menambah (berbuat sesuatu) atasnya, tidak menyembelih, tidak mencukur rambut dan tidak pula memendekkannya, dan tidak pula bertahallul dari sesuatu pun sejak ia mulai melakukan ihram sampai hari Nahr. Dia akhirnya menyembelih (hewan kurban) dan mencukur rambutnya. Ibnu Umar kemudian berpendapat bahwa ia telah memenuhi thawafnya untuk haji dan umrah juga thawafnya yang pertama. Kemudian ia berkata: "Beginilah Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam berbuat."

Grade

Shahih Bukhari #6103

صحيح البخاري ٦١٠٣: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا حَرَمِيُّ بْنُ عُمَارَةَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ مَعْبَدِ بْنِ خَالِدٍ أَنَّهُ سَمِعَ حَارِثَةَ بْنَ وَهْبٍ يَقُولُ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَذَكَرَ الْحَوْضَ فَقَالَ كَمَا بَيْنَ الْمَدِينَةِ وَصَنْعَاءَ وَزَادَ ابْنُ أَبِي عَدِيٍّ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ مَعْبَدِ بْنِ خَالِدٍ عَنْ حَارِثَةَ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَوْلَهُ حَوْضُهُ مَا بَيْنَ صَنْعَاءَ وَالْمَدِينَةِ فَقَالَ لَهُ الْمُسْتَوْرِدُ أَلَمْ تَسْمَعْهُ قَالَ الْأَوَانِي قَالَ لَا قَالَ الْمُسْتَوْرِدُ تُرَى فِيهِ الْآنِيَةُ مِثْلَ الْكَوَاكِبِ

Shahih Bukhari 6103: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Harami bin Umarah] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ma'bad bin Khalid] bahwasanya ia mendengar [Haritsah bin Wahab] mengatakan: Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menyebut-nyebut telaga, kemudian beliau bersabda: "Jaraknya sebagaimana jarak antara Madinah dan Shan'a, " Sedang [Ibnu Abi 'Adi] menambahkan: dari [Syubah] dari [Ma'bad bin Khalid] dari [Haritsah], ia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam (diantara kutipan ucapannya): "Jaraknya antara Shan'a dan Madinah." Mustaurid lantas bertanya kepadanya: 'Bukankah engkau mendengar beliau menyebut kendi-kendi? ' Haritsah menjawab: 'Tidak'. Kata Mustaurid: 'Dalam telaga itu kendi-kendi yang kelihatan (sedemikian banyaknya) seperti bintang-bintang.'

Shahih Bukhari #6104

صحيح البخاري ٦١٠٤: حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي مَرْيَمَ عَنْ نَافِعِ بْنِ عُمَرَ قَالَ حَدَّثَنِي ابْنُ أَبِي مُلَيْكَةَ عَنْ أَسْمَاءَ بِنْتِ أَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَتْ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي عَلَى الْحَوْضِ حَتَّى أَنْظُرَ مَنْ يَرِدُ عَلَيَّ مِنْكُمْ وَسَيُؤْخَذُ نَاسٌ دُونِي فَأَقُولُ يَا رَبِّ مِنِّي وَمِنْ أُمَّتِي فَيُقَالُ هَلْ شَعَرْتَ مَا عَمِلُوا بَعْدَكَ وَاللَّهِ مَا بَرِحُوا يَرْجِعُونَ عَلَى أَعْقَابِهِمْ فَكَانَ ابْنُ أَبِي مُلَيْكَةَ يَقُولُ اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ أَنْ نَرْجِعَ عَلَى أَعْقَابِنَا أَوْ نُفْتَنَ عَنْ دِينِنَا { أَعْقَابِكُمْ تَنْكِصُونَ } تَرْجِعُونَ عَلَى الْعَقِبِ

Shahih Bukhari 6104: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abi Maryam] dari [Nafi' bi Umar] mengatakan: telah menceritakan kepadaku [Ibnu Abi Mulaikah] dari [Asma' binti Abu bakar] radliallahu 'anhuma, menuturkan: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Saya adalah manusia yang lebih dahulu menuju telaga hingga aku bisa melihat siapa saja diantara kalian yang menuju telagaku, dan ada beberapa orang selainku ditahan sehingga aku mengatakan: 'Wahai Rabbi, ia adalah bagian dari diriku dan diantara umatku! ' maka di jawab: 'Apakah kamu sadar apa yang mereka lakukan sepeninggalmu, demi Allah, mereka tak henti-hentinya berbalik ke belakang (murtad), " Ibnu Abi Mulaikah selalu memanjatkan do'a: ALLAAHUMMA INNAA NA'UUDZU BIKA AN NARJI'A 'ALAA A'QAABINAA AW NUFTANA 'AN DIININAA (Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari berbalik kearah ke belakang (murtad) atau terkena musibah dalam agama kami, sebagaimana kutipan firman Allah: 'A'qaabikum tankishuuna' kalian berbalik kearah belakang, murtad. (QS. Almukminun 66).

Shahih Bukhari #6105

صحيح البخاري ٦١٠٥: حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ هِشَامُ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ أَنْبَأَنِي سُلَيْمَانُ الْأَعْمَشُ قَالَ سَمِعْتُ زَيْدَ بْنَ وَهْبٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ الصَّادِقُ الْمَصْدُوقُ قَالَ إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا ثُمَّ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ يَكُونُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ يَبْعَثُ اللَّهُ مَلَكًا فَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعٍ بِرِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيدٌ فَوَاللَّهِ إِنَّ أَحَدَكُمْ أَوْ الرَّجُلَ يَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا غَيْرُ بَاعٍ أَوْ ذِرَاعٍ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا غَيْرُ ذِرَاعٍ أَوْ ذِرَاعَيْنِ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا قَالَ آدَمُ إِلَّا ذِرَاعٌ

Shahih Bukhari 6105: Telah menceritakan kepada kami [Abul Walid, Hisyam bin Abdul Malik] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah memberitakan kepadaku [Sulaiman Al A'masy] mengatakan, saya mendengar [Zaid bin Wahab] dari [Abdullah] mengatakan, telah menceritakan kepada kami Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam seorang yang jujur lagi di benarkan, bersabda: "Sungguh salah seorang diantara kalian dihimpun dalam perut ibunya selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal darah juga seperti itu, kemudian menjadi segumpal daging juga seperti itu, kemudian Allah mengutus malaikat dan diperintahkannya dengan empat hal, rejekinya, ajalnya, sengsara ataukah bahagia, demi Allah, sungguh salah seorang diantara kalian, atau sungguh ada seseorang yang telah mengamalkan amalan-amalan penghuni neraka, sehingga tak ada jarak antara dia dan neraka selain sehasta atau sejengkal, tetapi takdir mendahuluinya sehingga ia mengamalkan amalan penghuni surga sehingga ia memasukinya. Dan sungguh ada seseorang yang mengamalkan amalan-amalan penghuni surga, sehingga tak ada jarak antara dia dan neraka selain sehasta atau dua hasta, lantas takdir mendahuluinya sehingga ia melakukan amalan-amalan penghuni neraka sehingga ia memasukinya." Sedang [Adam] mengatakan dengan redaksi 'kecuali tinggal sehasta'.

Musnad Ahmad #6116

مسند أحمد ٦١١٦: حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ أَخْبَرَنَا يُونُسُ عَنِ الزُّهْرِيِّ قَالَ بَلَغَنَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا رَمَى الْجَمْرَةَ الْأُولَى الَّتِي تَلِي الْمَسْجِدَ رَمَاهَا بِسَبْعِ حَصَيَاتٍ يُكَبِّرُ مَعَ كُلِّ حَصَاةٍ ثُمَّ يَقُومُ أَمَامَهَا فَيَسْتَقْبِلُ الْبَيْتَ رَافِعًا يَدَيْهِ يَدْعُو وَكَانَ يُطِيلُ الْوُقُوفَ ثُمَّ يَرْمِي الثَّانِيَةَ بِسَبْعِ حَصَيَاتٍ يُكَبِّرُ مَعَ كُلِّ حَصَاةٍ ثُمَّ يَنْصَرِفُ ذَاتَ الْيَسَارِ إِلَى بَطْنِ الْوَادِي فَيَقِفُ وَيَسْتَقْبِلُ الْقِبْلَةَ رَافِعًا يَدَيْهِ يَدْعُو ثُمَّ يَمْضِي حَتَّى يَأْتِيَ الْجَمْرَةَ الَّتِي عِنْدَ الْعَقَبَةِ فَيَرْمِيَهَا بِسَبْعِ حَصَيَاتٍ يُكَبِّرُ عِنْدَ كُلِّ حَصَاةٍ ثُمَّ يَنْصَرِفُ وَلَا يَقِفُ قَالَ الزُّهْرِيُّ سَمِعْتُ سَالِمًا يُحَدِّثُ عَنِ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمِثْلِ هَذَا وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ يَفْعَلُ مِثْلَ هَذَا

Musnad Ahmad 6116: Telah menceritakan kepada kami [Usman bin Umar] telah mengabarkan kepada kami [Yunus] dari [Az Zuhriy], ia berkata: Telah sampai kepada kami bahwasanya Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam jika melempar jumrah yang pertama, yang letaknya disamping masjid, beliau melemparkan tujuh buah batu sambil bertakbir pada setiap kali lemparan. Kemudian beliau berdiri di depannya lalu berdo'a menghadap ke Baitullah dengan mengangkat kedua tangannya, dan beliau memanjangkan wuquf (berdiri) kemudian beliau melemparkan jumrah yang kedua dengan tujuh buah batu sambil bertakbir pada setiap kali lemparan. Kemudian bergerak ke arah kiri menuju tengah-tengah bukit, lalu beliau berdiri dan berdo'a sambil menghadap kiblat dan mengangkat kedua tangan. Kemudian beliau berjalan hingga sampai di tempat pelemparan jumrah aqabah. Lalu beliau melempar tujuh buah batu sambil bertakbir pada tiap lemparan, kemudian beliau pergi meninggalkannya dan tidak berhenti lagi. Az Zuhriy berkata: saya mendengar [Salim] menceritakan (hadis) dari [Ibnu Umar] dari Nabi Shallallahu'alaihi wasallam yang isinya seperti ini, dan Ibnu Umar juga mengerjakan amalan seperti ini pula.

Grade

Shahih Bukhari #6120

صحيح البخاري ٦١٢٠: حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ مُقَاتِلٍ أَبُو الْحَسَنِ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا خَالِدٌ الْحَذَّاءُ عَنْ أَبِي عُثْمَانَ النَّهْدِيِّ عَنْ أَبِي مُوسَى قَالَ كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي غَزَاةٍ فَجَعَلْنَا لَا نَصْعَدُ شَرَفًا وَلَا نَعْلُو شَرَفًا وَلَا نَهْبِطُ فِي وَادٍ إِلَّا رَفَعْنَا أَصْوَاتَنَا بِالتَّكْبِيرِ قَالَ فَدَنَا مِنَّا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ ارْبَعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ فَإِنَّكُمْ لَا تَدْعُونَ أَصَمَّ وَلَا غَائِبًا إِنَّمَا تَدْعُونَ سَمِيعًا بَصِيرًا ثُمَّ قَالَ يَا عَبْدَ اللَّهِ بْنَ قَيْسٍ أَلَا أُعَلِّمُكَ كَلِمَةً هِيَ مِنْ كُنُوزِ الْجَنَّةِ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ

Shahih Bukhari 6120: Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Muqatil Abul Hasan] telah mengabarkan kepada kami [Abdullah] telah mengabarkan kepada kami [Khalid Al Hadzdza`] dari [Abu Utsman an Nahdi] dari [Abu Musa] menuturkan: kami pernah bersama Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam dalam suatu peperangan, kami tidak menaiki tanah mendaki atau tanah tinggi atau menuruni lembah selain kami meninggikan suara kami dengan takbir. Kata Abu Musa, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendekati kami dan bersabda: "Hai manusia, rendahkanlah suara kalian ketika berdoa, sebab kalian tidak menyeru dzat yang tuli lagi tidak ghaib, hanyasanya kalian menyeru kepada Dzat yang Maha mendengar lagi Maha melihat." Kemudian beliau bersabda: "hai Abdullah bin Qais, maukah kamu kuajari kalimat yang menjadi harta karun surga?, yaitu ucapan laa-haula walaa quwwata illa billah."

Shahih Bukhari #6123

صحيح البخاري ٦١٢٣: حَدَّثَنَا الْحُمَيْدِيُّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنَا عَمْرٌو عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا { وَمَا جَعَلْنَا الرُّؤْيَا الَّتِي أَرَيْنَاكَ إِلَّا فِتْنَةً لِلنَّاسِ } قَالَ هِيَ رُؤْيَا عَيْنٍ أُرِيَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِهِ إِلَى بَيْتِ الْمَقْدِسِ قَالَ { وَالشَّجَرَةَ الْمَلْعُونَةَ فِي الْقُرْآنِ } قَالَ هِيَ شَجَرَةُ الزَّقُّومِ

Shahih Bukhari 6123: Telah menceritakan kepada kami [Al Humaidi] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] telah menceritakan kepada kami [Amru] dari [Ikrimah] dari [Ibnu 'Abbas] radliallahu 'anhuma, mengenai ayat: 'Dan tidaklah Kami jadikan mimpi yang Kami perlihatkan kepadamu selain sebagai cobaan bagi manusia', dia menuturkan: itu adalah mimpi sorotan mata jahat yang diperlihatkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika beliau diisra'kan ke baitul maqdis, dan dia mengatakan mengenai ayat: 'Dan pohon terlaknat dalam alquran' (QS. Al Isra-60), yaitu pohon zaqqum.