صحيح مسلم ٤٥٥: و حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ حَدَّثَنَا ثَابِتٌ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ الْيَهُودَ كَانُوا إِذَا حَاضَتْ الْمَرْأَةُ فِيهِمْ لَمْ يُؤَاكِلُوهَا وَلَمْ يُجَامِعُوهُنَّ فِي الْبُيُوتِ فَسَأَلَ أَصْحَابُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَنْزَلَ اللَّهُ تَعَالَى { وَيَسْأَلُونَكَ عَنْ الْمَحِيضِ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ } إِلَى آخِرِ الْآيَةِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اصْنَعُوا كُلَّ شَيْءٍ إِلَّا النِّكَاحَ فَبَلَغَ ذَلِكَ الْيَهُودَ فَقَالُوا مَا يُرِيدُ هَذَا الرَّجُلُ أَنْ يَدَعَ مِنْ أَمْرِنَا شَيْئًا إِلَّا خَالَفَنَا فِيهِ فَجَاءَ أُسَيْدُ بْنُ حُضَيْرٍ وَعَبَّادُ بْنُ بِشْرٍ فَقَالَا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ الْيَهُودَ تَقُولُ كَذَا وَكَذَا فَلَا نُجَامِعُهُنَّ فَتَغَيَّرَ وَجْهُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى ظَنَنَّا أَنْ قَدْ وَجَدَ عَلَيْهِمَا فَخَرَجَا فَاسْتَقْبَلَهُمَا هَدِيَّةٌ مِنْ لَبَنٍ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَرْسَلَ فِي آثَارِهِمَا فَسَقَاهُمَا فَعَرَفَا أَنْ لَمْ يَجِدْ عَلَيْهِمَا
Shahih Muslim 455: Telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] telah menceritakan kepada kami [Tsabit] dari [Anas] bahwa kaum Yahudi dahulu apabila kaum wanita mereka, mereka tidak memberinya makan dan tidak mempergaulinya di rumah. Maka para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu Allah menurunkan, "Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah, 'Haidh itu adalah suatu kotoran'. Oleh sebab itu, hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh: dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri." (al-Baqarah: 222) maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Perbuatlah segala sesuatu kecuali nikah". Maka hal tersebut sampai kepada kaum Yahudi, maka mereka berkata: "Laki-laki ini tidak ingin meninggalkan sesuatu dari perkara kita melainkan dia menyelisihi kita padanya." Lalu Usaid bin Hudhair dan Abbad bin Bisyr berkata: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya kaum Yahudi berkata demikian dan demikian, maka kami tidak menyenggamai kaum wanita." Raut wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam spontan berubah hingga kami mengira bahwa beliau telah marah pada keduanya, lalu keduanya keluar, keduanya pergi bertepatan ada hadiah susu yang diperuntukkan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Maka beliau kirim utusan untuk menyusul kepergian keduanya, dan beliau suguhkan minuman untuk keduanya. Keduanya pun sadar bahwa beliau tidak marah atas keduanya."
موطأ مالك ٤٥٦: و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ قَالَ إِنَّمَا أُنْزِلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ { وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلًا } فِي الدُّعَاءِ
Muwatha' Malik 456: Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Hisyam bin Urwah] dari [Bapaknya] bahwa dia berkata: "Diturunkannya ayat ini: '(dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu) ' (Qs. Al Israa`: 110) berkenaan dengan masalah doa."
مسند أحمد ٤٥٩: حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ بْنُ عَمْرٍو حَدَّثَنَا زَائِدَةُ عَنْ عَاصِمٍ عَنْ شَقِيقٍ قَالَ لَقِيَ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ الْوَلِيدَ بْنَ عُقْبَةَ فَقَالَ لَهُ الْوَلِيدُ مَا لِي أَرَاكَ قَدْ جَفَوْتَ أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ عُثْمَانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَقَالَ لَهُ عَبْدُ الرَّحْمَنِ أَبْلِغْهُ أَنِّي لَمْ أَفِرَّ يَوْمَ عَيْنَيْنِ قَالَ عَاصِمٌ يَقُولُ يَوْمَ أُحُدٍ وَلَمْ أَتَخَلَّفْ يَوْمَ بَدْرٍ وَلَمْ أَتْرُكْ سُنَّةَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ فَانْطَلَقَ فَخَبَّرَ ذَلِكَ عُثْمَانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ فَقَالَ أَمَّا قَوْلُهُ إِنِّي لَمْ أَفِرَّ يَوْمَ عَيْنَيْنَ فَكَيْفَ يُعَيِّرُنِي بِذَنْبٍ وَقَدْ عَفَا اللَّهُ عَنْهُ فَقَالَ { إِنَّ الَّذِينَ تَوَلَّوْا مِنْكُمْ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ إِنَّمَا اسْتَزَلَّهُمْ الشَّيْطَانُ بِبَعْضِ مَا كَسَبُوا وَلَقَدْ عَفَا اللَّهُ عَنْهُمْ } وَأَمَّا قَوْلُهُ إِنِّي تَخَلَّفْتُ يَوْمَ بَدْرٍ فَإِنِّي كُنْتُ أُمَرِّضُ رُقَيَّةَ بِنْتَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ مَاتَتْ وَقَدْ ضَرَبَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِسَهْمِي وَمَنْ ضَرَبَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِسَهْمِهِ فَقَدْ شَهِدَ وَأَمَّا قَوْلُهُ إِنِّي لَمْ أَتْرُكْ سُنَّةَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَإِنِّي لَا أُطِيقُهَا وَلَا هُوَ فَأْتِهِ فَحَدِّثْهُ بِذَلِكَ
Musnad Ahmad 459: Telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah Bin 'Amru] Telah menceritakan kepada kami [Zaidah] dari ['Ashim] dari [Syaqiq] dia berkata: Abdurrahman Bin Auf bertemu dengan Al Walid Bin Uqbah, kemudian Al Walid berkata kepadanya: "Mengapa aku melihatmu berbuat kasar kepada Amirul Mukminin Utsman?" Abdurrahman menjawabnya: "Sampaikan kepadanya bahwa aku tidak lari pada hari Ainain." 'Ashim berkata: Abdurrahman melanjutkan: "(tidak lari) pada hari Uhud, aku tidak tertinggal dari perang Badar dan aku tidak akan meninggalkan sunnah Umar." Dia berkata: Maka berlalulah Al Walid dan menyampaikannya kepada Utsman, kemudian [Utsman] berkata: "Adapun perkataannya, sesungguhnya aku tidak lari pada hari 'Ainain maka bagaimana dia menjelek-jelekkanku karena sebuah kesalahan padahal Allah telah memaafkannya dan berfirman: {Sesungguhnya orang-orang yang berpaling pada hari bertemunya dua pasukan, hanyasannya mereka telah digelincirkan oleh Setan akibat dari sebagian apa yang mereka lakukan, dan Allah telah memaafkan mereka} (QS. Ali Imran: 155). Dan adapun perkataannya, sesungguhnya aku tertinggal pada perang Badar, maka sesungguhnya aku mengobati Ruqayyah putri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada saat wafatnya, dan Rasulullah telah membidikkan panahku untukku, dan apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membidikkan panahnya untuknya berarti beliau telah bersaksi, dan adapun perkataannya, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan sunnahnya Umar, maka sesunguhnya aku tidak mampu melakukannya begitu juga dia, maka datangilah dia dan sampaikan itu kepadanya."
Grade
سنن الترمذي ٤٦٦: حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ عَنْ عَطَاءٍ عَنْ صَفْوَانَ بْنِ يَعْلَى بْنِ أُمَيَّةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ عَلَى الْمِنْبَرِ { وَنَادَوْا يَا مَالِكُ } قَالَ وَفِي الْبَاب عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ وَجَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ قَالَ أَبُو عِيسَى حَدِيثُ يَعْلَى بْنِ أُمَيَّةَ حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ غَرِيبٌ وَهُوَ حَدِيثُ ابْنِ عُيَيْنَةَ وَقَدْ اخْتَارَ قَوْمٌ مِنْ أَهْلِ الْعِلْمِ أَنْ يَقْرَأَ الْإِمَامُ فِي الْخُطْبَةِ آيًا مِنْ الْقُرْآنِ قَالَ الشَّافِعِيُّ وَإِذَا خَطَبَ الْإِمَامُ فَلَمْ يَقْرَأْ فِي خُطْبَتِهِ شَيْئًا مِنْ الْقُرْآنِ أَعَادَ الْخُطْبَةَ
Sunan Tirmidzi 466: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Amru bin Dinar] dari [Atha'] dari [Shafwan bin Ya'la bin 'Umaiyah] dari [bapaknya] dia berkata: saya telah mendengar Nabi Shallahu 'alaihi wa sallam membaca atas mimbar "WANAADAU YAA MAALIKU". (perawi) berkata: dalam bab ini (ada juga riwayat -pent) dari Abu Hurairah dan Jabir bin Samrah. Abu Isa berkata: hadits Ya'la bin 'Umaiyah adalah hadits hasan shahih gharib, ia merupakan hadits Ibnu Uyainah, sebagian ahli ilmu memilih hendaknya imam membaca ayat dari Al Qur'an dalam khutbah. Imam Syafi'I berkata: apabila seorang imam berkhutbah, kemudian tidak membaca ayat dari Al Qur'an dalam khutbahnya, maka dia harus mengulangi khutbahnya.
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,
سنن النسائي ٤٦٨: أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ عَنْ مَالِكٍ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ الْقَعْقَاعِ بْنِ حَكِيمٍ عَنْ أَبِي يُونُسَ مَوْلَى عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَمَرَتْنِي عَائِشَةُ أَنْ أَكْتُبَ لَهَا مُصْحَفًا فَقَالَتْ إِذَا بَلَغْتَ هَذِهِ الْآيَةَ فَآذِنِّي { حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَى } فَلَمَّا بَلَغْتُهَا آذَنْتُهَا فَأَمْلَتْ عَلَيَّ حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَى وَصَلَاةِ الْعَصْرِ وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ ثُمَّ قَالَتْ سَمِعْتُهَا مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Sunan Nasa'i 468: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dari [Malik] dari [Zaid bin Aslam] dari [Al Qa'qa' bin Hakim] dari [Abu Yunus] -mantan budak yang di bebaskan 'Aisyah istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam- dia berkata: "'Aisyah menyuruhku menulis mushhaf untuknya. [Aisyah] berkata: 'Bila kamu sampai pada ayat ini, maka beritahu aku: "Peliharalah shalat-shalat dan shalat Wushtha." Setelah aku sampai pada ayat tersebut, aku memberitahu beliau, maka beliau pun mendiktekan kepadaku: 'Peliharalah semua shalat dan shalat Wushtha serta shalat Ashar. Berdirilah karena Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu.' Kemudian beliau berkata: 'Aku mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,
صحيح مسلم ٤٧٣: حَدَّثَنِي الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ الْحُلْوَانِيُّ حَدَّثَنَا أَبُو تَوْبَةَ وَهُوَ الرَّبِيعُ بْنُ نَافِعٍ حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ يَعْنِي ابْنَ سَلَّامٍ عَنْ زَيْدٍ يَعْنِي أَخَاهُ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا سَلَّامٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو أَسْمَاءَ الرَّحَبِيُّ أَنَّ ثَوْبَانَ مَوْلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدَّثَهُ قَالَ كُنْتُ قَائِمًا عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَاءَ حِبْرٌ مِنْ أَحْبَارِ الْيَهُودِ فَقَالَ السَّلَامُ عَلَيْكَ يَا مُحَمَّدُ فَدَفَعْتُهُ دَفْعَةً كَادَ يُصْرَعُ مِنْهَا فَقَالَ لِمَ تَدْفَعُنِي فَقُلْتُ أَلَا تَقُولُ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ الْيَهُودِيُّ إِنَّمَا نَدْعُوهُ بِاسْمِهِ الَّذِي سَمَّاهُ بِهِ أَهْلُهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اسْمِي مُحَمَّدٌ الَّذِي سَمَّانِي بِهِ أَهْلِي فَقَالَ الْيَهُودِيُّ جِئْتُ أَسْأَلُكَ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيَنْفَعُكَ شَيْءٌ إِنْ حَدَّثْتُكَ قَالَ أَسْمَعُ بِأُذُنَيَّ فَنَكَتَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِعُودٍ مَعَهُ فَقَالَ سَلْ فَقَالَ الْيَهُودِيُّ أَيْنَ يَكُونُ النَّاسُ { يَوْمَ تُبَدَّلُ الْأَرْضُ غَيْرَ الْأَرْضِ وَالسَّمَوَاتُ } فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هُمْ فِي الظُّلْمَةِ دُونَ الْجِسْرِ قَالَ فَمَنْ أَوَّلُ النَّاسِ إِجَازَةً قَالَ فُقَرَاءُ الْمُهَاجِرِينَ قَالَ الْيَهُودِيُّ فَمَا تُحْفَتُهُمْ حِينَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ قَالَ زِيَادَةُ كَبِدِ النُّونِ قَالَ فَمَا غِذَاؤُهُمْ عَلَى إِثْرِهَا قَالَ يُنْحَرُ لَهُمْ ثَوْرُ الْجَنَّةِ الَّذِي كَانَ يَأْكُلُ مِنْ أَطْرَافِهَا قَالَ فَمَا شَرَابُهُمْ عَلَيْهِ قَالَ مِنْ عَيْنٍ فِيهَا تُسَمَّى سَلْسَبِيلًا قَالَ صَدَقْتَ قَالَ وَجِئْتُ أَسْأَلُكَ عَنْ شَيْءٍ لَا يَعْلَمُهُ أَحَدٌ مِنْ أَهْلِ الْأَرْضِ إِلَّا نَبِيٌّ أَوْ رَجُلٌ أَوْ رَجُلَانِ قَالَ يَنْفَعُكَ إِنْ حَدَّثْتُكَ قَالَ أَسْمَعُ بِأُذُنَيَّ قَالَ جِئْتُ أَسْأَلُكَ عَنْ الْوَلَدِ قَالَ مَاءُ الرَّجُلِ أَبْيَضُ وَمَاءُ الْمَرْأَةِ أَصْفَرُ فَإِذَا اجْتَمَعَا فَعَلَا مَنِيُّ الرَّجُلِ مَنِيَّ الْمَرْأَةِ أَذْكَرَا بِإِذْنِ اللَّهِ وَإِذَا عَلَا مَنِيُّ الْمَرْأَةِ مَنِيَّ الرَّجُلِ آنَثَا بِإِذْنِ اللَّهِ قَالَ الْيَهُودِيُّ لَقَدْ صَدَقْتَ وَإِنَّكَ لَنَبِيٌّ ثُمَّ انْصَرَفَ فَذَهَبَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَقَدْ سَأَلَنِي هَذَا عَنْ الَّذِي سَأَلَنِي عَنْهُ وَمَا لِي عِلْمٌ بِشَيْءٍ مِنْهُ حَتَّى أَتَانِيَ اللَّهُ بِهِ و حَدَّثَنِيهِ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الدَّارِمِيُّ أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ حَسَّانَ حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ بْنُ سَلَّامٍ فِي هَذَا الْإِسْنَادِ بِمِثْلِهِ غَيْرَ أَنَّهُ قَالَ كُنْتُ قَاعِدًا عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ زَائِدَةُ كَبِدِ النُّونِ وَقَالَ أَذْكَرَ وَآنَثَ وَلَمْ يَقُلْ أَذْكَرَا وَآنَثَا
Shahih Muslim 473: Telah menceritakan kepada kami [al-Hasan bin Ali al-Hulwani] telah menceritakan kepada kami [Abu Taubah, yaitu ar-Rabi' bin Nafi'] telah menceritakan kepada kami [Mua'wiyah, yaitu Ibnu Sallam] dari [Zaid, yaitu saudaranya] bahwa dia mendengar [Abu Sallam] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Asma' ar-Rahabi] bahwa [Tsauban, budak Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam] bercerita kepadanya, dia berkata: "Aku pernah berdiri di dekat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, tiba-tiba datanglah salah seorang rahib dari orang-orang Yahudi seraya berkata: 'Semoga keselamatan tercurah atasmu wahai Muhammad. Maka akupun mendorongnya dengan keras hingga dia hampir saja terjungkal karenanya.' Lantas dia bertanya, 'Kenapa kamu mendorongku? ' Aku menjawab, 'Tidak bisakah kamu memanggilnya dengan panggilan "Rasulullah"? ' Rahib Yahudi itu menjawab, 'Cukuplah kami memanggilnya dengan nama yang diberikan keluarganya kepadanya.' Lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: ' namaku ialah Muhammad, nama yang diberikan keluargaku kepadaku.' Yahudi itu berkata: 'Aku datang untuk bertanya beberapa pertanyaan kepadamu.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam balik bertanya, 'Adakah sesuatu yang bermanfaat bagimu jika aku berbicara denganmu.' Dia menjawab, 'Aku akan mendengarkan dengan kedua telingaku ini'. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membuat garis-garis ke tanah dengan tongkat yang ada di tangan beliau seraya berkata: 'Bertanyalah! ' Yahudi itu berucap, '(Hari ketika bumi diganti dengan bumi dan langit yang lain…) (QS. Ibrahim 48), kala itu manusia berada di mana? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, 'Mereka berada dalam kegelapan di bawah shirath (jembatan).' Dia bertanya, 'Lalu siapakah orang yang paling pertama diizinkan untuk menyeberangi jembatan itu? ' Beliau menjawab, 'Orang-orang fakir dari kaum Muhajirin'. Yahudi itu bertanya lagi, 'Apa hidangan spesial bagi mereka ketika memasuki surga? ' Beliau menjawab, 'Organ yang paling bagus dari hati ikan hiu'. Dia bertanya lagi, 'Setelah itu hidangan apa lagi yang disuguhkan untuk mereka? ' Beliau menjawab, 'Mereka disembelihkan sapi surga yang dimakan dari sisi-sisinya'. Dia bertanya lagi, 'Apa minuman mereka? ' Beliau menjawab, 'Minuman yang diambil dari mata air yang bernama Salsabila'. Dia berkata: 'Kamu benar'. Kemudian dia melanjutkan ucapannya, 'Aku juga datang untuk mengajukan beberapa pertanyaan yang jawabannya tidak diketahui seorang pun di muka bumi ini kecuali seorang Nabi atau seorang atau dua orang lelaki saja'. Beliau berkata: 'Apakah akan memberikan manfaat kepadamu jika aku menjawabnya? ' Dia menjawab, 'Aku akan mendengarkannya dengan kedua telingaku'. Dia berkata: 'Aku datang dengan sebuah pertanyaan mengenai anak'. Beliau menjawab, 'Air mani seorang lelaki berwarna putih dan air mani seorang wanita berwarna kuning, jika keduanya menyatu lalu air mani si lelaki lebih dominan atas air mani wanita maka janin itu akan berkelamin laki-laki dengan izin Allah. Namun jika air mani wanita lebih dominan atas air mani si lelaki maka janin itu akan berkelamin wanita dengan izin Allah.' Yahudi itu berkata: 'Kamu benar, dan kamu memang benar-benar seorang Nabi'. Lalu lelaki Yahudi itupun beranjak pergi. Setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Sungguh aku pernah ditanya seseorang tentang pertanyaan yang dia juga menanyakannya kepadaku, dan aku sama sekali tidak tahu jawabannya sampai Allah memberitahukannya kepadaku'. [Abdullah bin Abdurrahman ad-Darimi] memberitahukan hadits ini kepadaku, [Yahya bin Hassan] mengkabarkan kepada kami, [Mu'awiyah bin Sallam] menceritakan seperti itu kepada kami dengan sanad yang sama, tapi bedanya: ia mengatakan: aku pernah duduk di dekat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Dan perbedaan lafadz: "Zaidatu kabidin nun" (hati ikan hiu), "adzkara" dan "ânatsa" (dengan bentuk mufrad/tunggal), dan bukan "adzkarâ" dan "ânatsâ" (dengan bentuk mutsanna).
سنن الدارمي ٤٧٨: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَمْرٍو عَنْ يَحْيَى بْنِ جَعْدَةَ قَالَ أُتِيَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِكَتِفٍ فِيهِ كِتَابٌ فَقَالَ كَفَى بِقَوْمٍ ضَلَالًا أَنْ يَرْغَبُوا عَمَّا جَاءَ بِهِ نَبِيُّهُمْ إِلَى مَا جَاءَ بِهِ نَبِيٌّ غَيْرُ نَبِيِّهِمْ أَوْ كِتَابٌ غَيْرُ كِتَابِهِمْ فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ { أَوَ لَمْ يَكْفِهِمْ أَنَّا أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ } الْآيَةَ
Sunan Darimi 478: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Ahmad] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Amr] dari [Yahya bin Ja'dah] ia berkata: "Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam kedatangan serombongan yang membawa sebuah kitab, lalu beliau bersabda: "Cukuplah suatu kaum menjadi sesat karena membenci segala yang datang dari Nabi mereka sendiri dan beralih kepada bukan nabi mereka, atau kitab selain kitab mereka (yang sebenarnya), kemudian Allah subhanallahu wa ta'ala menurunkan ayat: "AWALAM YAKFIHIM ANNAA ANZALNAA 'ALAIKAL KITAABA" (Dan apakah tidak cukup bagi mereka bahwasanya Kami telah menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur`an) -Qs. Al Ankabut-29".
Grade
سنن النسائي ٤٨٢: أَخْبَرَنَا كَثِيرُ بْنُ عُبَيْدٍ قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ حَرْبٍ عَنْ الزُّبَيْدِيِّ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تَفْضُلُ صَلَاةُ الْجَمْعِ عَلَى صَلَاةِ أَحَدِكُمْ وَحْدَهُ بِخَمْسَةٍ وَعِشْرِينَ جُزْءًا وَيَجْتَمِعُ مَلَائِكَةُ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ فِي صَلَاةِ الْفَجْرِ وَاقْرَءُوا إِنْ شِئْتُمْ { وَقُرْآنَ الْفَجْرِ إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا }
Sunan Nasa'i 482: Telah mengabarkan kepada kami [Katsir bin Ubaid] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Harb] dari [Az-Zubaidi] dari [Az-Zuhri] dari [Sa'id bin Musayyab] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Shalat jama'ah salah seorang dari kalian lebih utama dua puluh lima (pahala) daripada shalat salah seorang dari kalian sendirian. Malaikat malam dan malaikat siang berkumpul saat shalat Fajar, dan bacalah jika engkau menghendaki, 'Dan (dirikanlah pula shalat) Subuh, sesungguhnya shalat subuh disaksikan (oleh malaikat).'" (Al-Isra: 78)
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,
سنن النسائي ٤٨٧: أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ وَمُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى عَنْ يَحْيَى عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ قَالَ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي عَلَى دَابَّتِهِ وَهُوَ مُقْبِلٌ مِنْ مَكَّةَ إِلَى الْمَدِينَةِ وَفِيهِ أُنْزِلَتْ { فَأَيْنَمَا تُوَلُّوا فَثَمَّ وَجْهُ اللَّهِ }
Sunan Nasa'i 487: Telah mengabarkan kepada kami [Amr bin Ali] dan [Muhammad bin Al Mutsanna] dari [Yahya] dari [Abdul Malik] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Umar] dia berkata: "Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat di atas hewan kendaraannya dan beliau dari arah Makkah ke arah Madinah, dan di situlah turun ayat: 'Maka kemana pun kamu menghadap di situlah wajah Allah.'" (Al-Baqarah: 115)
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,
سنن الدارمي ٤٨٩: أَخْبَرَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ أَبِي الْمَلِيحِ قَالَ يَعِيبُونَ عَلَيْنَا الْكِتَابَ وَقَدْ قَالَ اللَّهُ تَعَالَى { عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّي فِي كِتَابٍ }
Sunan Darimi 489: Telah mengabarkan kepada kami [Sulaiman bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Ayyub] dari [Abu Al Malih] ia berkata: "Mereka mencelaku (atas sikapku) menulis ilmu, padahal di dalam Al Qur`an Allah subhanallahu wa ta'ala berfirman: "'ILMUHA 'INDA RABBII FII KITAABIN" (Ilmunya berada di sisi Tuhanku di dalam kitab) -Qs. Thaahaa: 52-".
Grade