سنن الترمذي ٣١٠٢: حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا عَبْدَةُ بْنُ سُلَيْمَانَ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ أَبِي سُلَيْمَانَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ قَالَ سُئِلْتُ عَنْ الْمُتَلَاعِنَيْنِ فِي إِمَارَةِ مُصْعَبِ بْنِ الزُّبَيْرِ أَيُفَرَّقُ بَيْنَهُمَا فَمَا دَرَيْتُ مَا أَقُولُ فَقُمْتُ مِنْ مَكَانِي إِلَى مَنْزِلِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ فَاسْتَأْذَنْتُ عَلَيْهِ فَقِيلَ لِي إِنَّهُ قَائِلٌ فَسَمِعَ كَلَامِي فَقَالَ لِيَ ابْنَ جُبَيْرٍ ادْخُلْ مَا جَاءَ بِكَ إِلَّا حَاجَةٌ قَالَ فَدَخَلْتُ فَإِذَا هُوَ مُفْتَرِشٌ بَرْدَعَةَ رَحْلٍ لَهُ فَقُلْتُ يَا أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْمُتَلَاعِنَانِ أَيُفَرَّقُ بَيْنَهُمَا فَقَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ نَعَمْ إِنَّ أَوَّلَ مَنْ سَأَلَ عَنْ ذَلِكَ فُلَانُ بْنُ فُلَانٍ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ لَوْ أَنَّ أَحَدَنَا رَأَى امْرَأَتَهُ عَلَى فَاحِشَةٍ كَيْفَ يَصْنَعُ إِنْ تَكَلَّمَ تَكَلَّمَ بِأَمْرٍ عَظِيمٍ وَإِنْ سَكَتَ سَكَتَ عَلَى أَمْرٍ عَظِيمٍ قَالَ فَسَكَتَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمْ يُجِبْهُ فَلَمَّا كَانَ بَعْدَ ذَلِكَ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنَّ الَّذِي سَأَلْتُكَ عَنْهُ قَدْ ابْتُلِيتُ بِهِ فَأَنْزَلَ اللَّهُ هَذِهِ الْآيَاتِ فِي سُورَةِ النُّورِ { وَالَّذِينَ يَرْمُونَ أَزْوَاجَهُمْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُمْ شُهَدَاءُ إِلَّا أَنْفُسُهُمْ } حَتَّى خَتَمَ الْآيَاتِ قَالَ فَدَعَا الرَّجُلَ فَتَلَاهُنَّ عَلَيْهِ وَوَعَظَهُ وَذَكَّرَهُ وَأَخْبَرَهُ أَنَّ عَذَابَ الدُّنْيَا أَهْوَنُ مِنْ عَذَابِ الْآخِرَةِ فَقَالَ لَا وَالَّذِي بَعَثَكَ بِالْحَقِّ مَا كَذَبْتُ عَلَيْهَا ثُمَّ ثَنَّى بِالْمَرْأَةِ وَوَعَظَهَا وَذَكَّرَهَا وَأَخْبَرَهَا أَنَّ عَذَابَ الدُّنْيَا أَهْوَنُ مِنْ عَذَابِ الْآخِرَةِ فَقَالَتْ لَا وَالَّذِي بَعَثَكَ بِالْحَقِّ مَا صَدَقَ فَبَدَأَ بِالرَّجُلِ فَشَهِدَ أَرْبَعَ شَهَادَاتٍ بِاللَّهِ إِنَّهُ لَمِنْ الصَّادِقِينَ وَالْخَامِسَةَ أَنَّ لَعْنَةَ اللَّهِ عَلَيْهِ إِنْ كَانَ مِنْ الْكَاذِبِينَ ثُمَّ ثَنَّى بِالْمَرْأَةِ فَشَهِدَتْ أَرْبَعَ شَهَادَاتٍ بِاللَّهِ إِنَّهُ لَمِنْ الْكَاذِبِينَ وَالْخَامِسَةَ أَنَّ غَضَبَ اللَّهِ عَلَيْهَا إِنْ كَانَ مِنْ الصَّادِقِينَ ثُمَّ فَرَّقَ بَيْنَهُمَا وَفِي الْبَاب عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ وَهَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ
Sunan Tirmidzi 3102: Telah menceritakan kepada kami [Hannad] telah menceritakan kepada kami [Abdah bin Sulaiman] dari [Abdul Malik bin Abu Sulaiman] dari [Sa'ad bin Jubair] berkata: Aku ditanya tentang suami-istri yang bersumpah li'an dimasa kepemimpinan Mush'ab bin Az Zubair, apakah keduanya dipisah, aku tidak tahu apa yang harus aku ucapkan lalu aku beranjak dari tempatku menuju kediaman [Abdullah bin Umar], aku meminta izin masuk. Dikatakan kepadaku: Ia tengah istirahat siang. Ibnu Umar mendengar perkataanku lalu Ibnu Jubair berkata padaku: Silahkan masuk, kau datang pasti ada perlu. Sa'ad berkata: Aku masuk, ternyata ia tengah berbaring di atas alas pelana binatang tunggangan. Aku berkata: Wahai Abu Abdurrahman, suami-istri yang bersumpah lian, apakah keduanya dipisah? Ia menjawab: Subhaanallaah, tentu iya. Orang pertama yang menanyakan hal itu adalah fulan bin fulan. Ia mendatangi nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam lalu berkata: Wahai Rasulullah, bagaimana menurut baginda, andai salah seorang diantara kami melihat istrinya melakukan zina, apa yang harus ia lakukan? Bila ia berbicara, ia mengutarakan kasus yang besar, tapi bila diam, ia pun mendiamkan kasus yang besar. Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam diam tidak menjawab. Setelah itu ia mendatangi nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam dan berkata: kasus yang aku tanyakan itu menimpaku. Lalu Allah menurunkan ayat-ayat dalam surat An Nuur: "Dan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina), padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri." (An Nuur: 6) hingga akhir ayat-ayat ini. Ibnu Umar berkata: Beliau memanggil orang itu, membacakan ayat-ayat itu padanya, menasehati, mengingatkan dan memberitahunya bahwa siksa dunia lebih ringan dari siksa akhirat. Orang itu berkata: Demi Yang mengutus baginda dengan kebenaran, aku tidak berdusta atasnya. Setelah itu nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam mengulang hal serupa pada istrinya, menasehati, mengingatkan dan memberitahunya bahwa siksa dunia lebih ringan dari siksa akhirat. Istrinya berkata: Tidak, demi Yang mengutus baginda dengan kebenaran, ia tidak benar. Lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam memulai dari yang lelaki lalu ia bersaksi empat kali atas nama Allah bahwa ia benar dan yang kelimanya adalah laknat Allah atasnya bila ia dusta. Setelah itu dilanjutkan istrinya, ia bersaksi empat kali atas nama Allah bahwa ia dusta dan yang kelima adalah siksa Allah atasnya bila suaminya benar. Setelah itu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam memisahkan keduanya. Dalam hal ini ada hadits serupa dari Sahal bin Sa'id. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,
سنن الترمذي ٣١٠٣: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عَدِيٍّ حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ حَسَّانَ حَدَّثَنِي عِكْرِمَةُ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ هِلَالَ بْنَ أُمَيَّةَ قَذَفَ امْرَأَتَهُ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِشَرِيكِ بْنِ السَّحْمَاءِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْبَيِّنَةَ وَإِلَّا حَدٌّ فِي ظَهْرِكَ قَالَ فَقَالَ هِلَالٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِذَا رَأَى أَحَدُنَا رَجُلًا عَلَى امْرَأَتِهِ أَيَلْتَمِسُ الْبَيِّنَةَ فَجَعَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ الْبَيِّنَةَ وَإِلَّا فَحَدٌّ فِي ظَهْرِكَ قَالَ فَقَالَ هِلَالٌ وَالَّذِي بَعَثَكَ بِالْحَقِّ إِنِّي لَصَادِقٌ وَلَيَنْزِلَنَّ فِي أَمْرِي مَا يُبَرِّئُ ظَهْرِي مِنْ الْحَدِّ فَنَزَلَ { وَالَّذِينَ يَرْمُونَ أَزْوَاجَهُمْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُمْ شُهَدَاءُ إِلَّا أَنْفُسُهُمْ } فَقَرَأَ حَتَّى بَلَغَ { وَالْخَامِسَةَ أَنَّ غَضَبَ اللَّهِ عَلَيْهَا إِنْ كَانَ مِنْ الصَّادِقِينَ } قَالَ فَانْصَرَفَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَرْسَلَ إِلَيْهِمَا فَجَاءَا فَقَامَ هِلَالُ بْنُ أُمَيَّةَ فَشَهِدَ وَالنَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ أَنَّ أَحَدَكُمَا كَاذِبٌ فَهَلْ مِنْكُمَا تَائِبٌ ثُمَّ قَامَتْ فَشَهِدَتْ فَلَمَّا كَانَتْ عِنْدَ الْخَامِسَةِ { أَنَّ غَضَبَ اللَّهِ عَلَيْهَا إِنْ كَانَ مِنْ الصَّادِقِينَ } قَالُوا لَهَا إِنَّهَا مُوجِبَةٌ فَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ فَتَلَكَّأَتْ وَنَكَسَتْ حَتَّى ظَنَّنَا أَنْ سَتَرْجِعُ فَقَالَتْ لَا أَفْضَحُ قَوْمِي سَائِرَ الْيَوْمِ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَبْصِرُوهَا فَإِنْ جَاءَتْ بِهِ أَكْحَلَ الْعَيْنَيْنِ سَابِغَ الْأَلْيَتَيْنِ خَدَلَّجَ السَّاقَيْنِ فَهُوَ لِشَرِيكِ بْنِ السَّحْمَاءِ فَجَاءَتْ بِهِ كَذَلِكَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْلَا مَا مَضَى مِنْ كِتَابِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ لَكَانَ لَنَا وَلَهَا شَأْنٌ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ مِنْ حَدِيثِ هِشَامِ بْنِ حَسَّانَ وَهَكَذَا رَوَى عَبَّادُ بْنُ مَنْصُورٍ هَذَا الْحَدِيثَ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَوَاهُ أَيُّوبُ عَنْ عِكْرِمَةَ مُرْسَلًا وَلَمْ يَذْكُرْ فِيهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ
Sunan Tirmidzi 3103: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Adi] telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Hassan] telah menceritakan kepadaku [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas] bahwa Hilal bin Umaiyah menuduh istrinya berzina dengan Syarik bin As Sahma` di hadapan nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Harus kau ajukan bukti, bila tidak, punggungmu akan dihukum cambuk." Hilal berkata: Wahai Rasulullah, bila salah seorang dari kami melihat seseorang berada di atas istrinya, masihkah perlu bukti? Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Harus mengajukan bukti, bila tidak, punggungmu akan dihukum cambuk." Hilal berkata: Demi Yang mengutus baginda dengan kebenaran, sesungguhnya aku benar, sungguh akan turun (wahyu) berkenaan denganku yang membebaskan punggungku dari hukuman had. Lalu turun ayat: "Dan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina), padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri." (An Nuur: 6) beliau membaca hingga: "Dan (sumpah) yang kelima: bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar." (An Nuur: 9) Ibnu Umar berkata: Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam pergi lalu mengirim utusan untuk menemui keduanya. Hilal bin Umaiyah berdiri lalu bersaksi, nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: Sesungguhnya Allah mengetahui bahwa salah satu dari kalian berdua musti ada yang dusta, adakah diantara kalian berdua yang mau bertaubat?" istri Hilal berdiri lalu bersaksi, saat bersaksi yang kelima bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar, mereka berkata padanya: Wanita ini rupanya memang mengharuskan laknat datang. Ibnu Abbas berkata: Istri Hilal melambat dan menundukkan kepala hingga kami mengira ia akan menarik ucapannya lalu ia berkata: Aku tidak akan membongkar aib kaumku seharian penuh. Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Lihatlah ia, bila ia melahirkan (bayi) bermata lebar, pantatnya lebar dan betisnya besar berarti anaknya Syuraik bin As Sahma`. Dan ternyata ia melahirkan anak seperti itu. Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Andai bukan karena keputusan Allah 'azza wajalla yang telah berlalu tentu masih ada kasus yang menggantung antara kami dan dia." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib dari sanad ini dari hadits Hisyam bin Hasan. Seperti itulah [Abbad bin Manshur] meriwayatkan hadits ini dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam. [Ayyub] meriwayatkannya dari [Ikrimah] secara mursal dan tidak menyebut dari Ibnu Abbas.
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,
سنن الترمذي ٣١٠٤: حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ أَخْبَرَنِي أَبِي عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ لَمَّا ذُكِرَ مِنْ شَأْنِي الَّذِي ذُكِرَ وَمَا عَلِمْتُ بِهِ قَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيَّ خَطِيبًا فَتَشَهَّدَ وَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ بِمَا هُوَ أَهْلُهُ ثُمَّ قَالَ أَمَّا بَعْدُ أَشِيرُوا عَلَيَّ فِي أُنَاسٍ أَبَنُوا أَهْلِي وَاللَّهِ مَا عَلِمْتُ عَلَى أَهْلِي مِنْ سُوءٍ قَطُّ وَأَبَنُوا بِمَنْ وَاللَّهِ مَا عَلِمْتُ عَلَيْهِ مِنْ سُوءٍ قَطُّ وَلَا دَخَلَ بَيْتِي قَطُّ إِلَّا وَأَنَا حَاضِرٌ وَلَا غِبْتُ فِي سَفَرٍ إِلَّا غَابَ مَعِي فَقَامَ سَعْدُ بْنُ مُعَاذٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَقَالَ ائْذَنْ لِي يَا رَسُولَ اللَّهِ أَنْ أَضْرِبَ أَعْنَاقَهُمْ وَقَامَ رَجُلٌ مِنْ بَنِي الْخَزْرَجِ وَكَانَتْ أُمُّ حَسَّانَ ابْنِ ثَابِتٍ مِنْ رَهْطِ ذَلِكَ الرَّجُلِ فَقَالَ كَذَبْتَ أَمَا وَاللَّهِ أَنْ لَوْ كَانُوا مِنْ الْأَوْسِ مَا أَحْبَبْتَ أَنْ تُضْرَبَ أَعْنَاقُهُمْ حَتَّى كَادَ أَنْ يَكُونَ بَيْنَ الْأَوْسِ وَالْخَزْرَجِ شَرٌّ فِي الْمَسْجِدِ وَمَا عَلِمْتُ بِهِ فَلَمَّا كَانَ مَسَاءُ ذَلِكَ الْيَوْمِ خَرَجْتُ لِبَعْضِ حَاجَتِي وَمَعِي أُمُّ مِسْطَحٍ فَعَثَرَتْ فَقَالَتْ تَعِسَ مِسْطَحٌ فَقُلْتُ لَهَا أَيْ أُمُّ تَسُبِّينَ ابْنَكِ فَسَكَتَتْ ثُمَّ عَثَرَتْ الثَّانِيَةَ فَقَالَتْ تَعِسَ مِسْطَحٌ فَانْتَهَرْتُهَا فَقُلْتُ لَهَا أَيْ أُمُّ تَسُبِّينَ ابْنَكِ فَسَكَتَتْ ثُمَّ عَثَرَتْ الثَّالِثَةَ فَقَالَتْ تَعِسَ مِسْطَحٌ فَانْتَهَرْتُهَا فَقُلْتُ لَهَا أَيْ أُمُّ تَسُبِّينَ ابْنَكِ فَقَالَتْ وَاللَّهِ مَا أَسُبُّهُ إِلَّا فِيكِ فَقُلْتُ فِي أَيِّ شَيْءٍ قَالَتْ فَبَقَرَتْ لِي الْحَدِيثَ قُلْتُ وَقَدْ كَانَ هَذَا قَالَتْ نَعَمْ وَاللَّهِ لَقَدْ رَجَعْتُ إِلَى بَيْتِي وَكَأَنَّ الَّذِي خَرَجْتُ لَهُ لَمْ أَخْرُجْ لَا أَجِدُ مِنْهُ قَلِيلًا وَلَا كَثِيرًا وَوُعِكْتُ فَقُلْتُ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرْسِلْنِي إِلَى بَيْتِ أَبِي فَأَرْسَلَ مَعِي الْغُلَامَ فَدَخَلْتُ الدَّارَ فَوَجَدْتُ أُمَّ رُومَانَ فِي السُّفْلِ وَأَبُو بَكْرٍ فَوْقَ الْبَيْتِ يَقْرَأُ فَقَالَتْ أُمِّي مَا جَاءَ بِكِ يَا بُنَيَّةُ قَالَتْ فَأَخْبَرْتُهَا وَذَكَرْتُ لَهَا الْحَدِيثَ فَإِذَا هُوَ لَمْ يَبْلُغْ مِنْهَا مَا بَلَغَ مِنِّي قَالَتْ يَا بُنَيَّةُ خَفِّفِي عَلَيْكِ الشَّأْنَ فَإِنَّهُ وَاللَّهِ لَقَلَّمَا كَانَتْ امْرَأَةٌ حَسْنَاءُ عِنْدَ رَجُلٍ يُحِبُّهَا لَهَا ضَرَائِرُ إِلَّا حَسَدْنَهَا وَقِيلَ فِيهَا فَإِذَا هِيَ لَمْ يَبْلُغْ مِنْهَا مَا بَلَغَ مِنِّي قَالَتْ قُلْتُ وَقَدْ عَلِمَ بِهِ أَبِي قَالَتْ نَعَمْ قُلْتُ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ نَعَمْ وَاسْتَعْبَرْتُ وَبَكَيْتُ فَسَمِعَ أَبُو بَكْرٍ صَوْتِي وَهُوَ فَوْقَ الْبَيْتِ يَقْرَأُ فَنَزَلَ فَقَالَ لِأُمِّي مَا شَأْنُهَا قَالَتْ بَلَغَهَا الَّذِي ذُكِرَ مِنْ شَأْنِهَا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ فَقَالَ أَقَسَمْتُ عَلَيْكِ يَا بُنَيَّةُ إِلَّا رَجَعْتِ إِلَى بَيْتِكِ فَرَجَعْتُ وَلَقَدْ جَاءَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْتِي فَسَأَلَ عَنِّي خَادِمَتِي فَقَالَتْ لَا وَاللَّهِ مَا عَلِمْتُ عَلَيْهَا عَيْبًا إِلَّا أَنَّهَا كَانَتْ تَرْقُدُ حَتَّى تَدْخُلَ الشَّاةُ فَتَأْكُلَ خَمِيرَتَهَا أَوْ عَجِينَتَهَا وَانْتَهَرَهَا بَعْضُ أَصْحَابِهِ فَقَالَ أَصْدِقِي رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى أَسْقَطُوا لَهَا بِهِ فَقَالَتْ سُبْحَانَ اللَّهِ وَاللَّهِ مَا عَلِمْتُ عَلَيْهَا إِلَّا مَا يَعْلَمُ الصَّائِغُ عَلَى تِبْرِ الذَّهَبِ الْأَحْمَرِ فَبَلَغَ الْأَمْرُ ذَلِكَ الرَّجُلَ الَّذِي قِيلَ لَهُ فَقَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ وَاللَّهِ مَا كَشَفْتُ كَنَفَ أُنْثَى قَطُّ قَالَتْ عَائِشَةُ فَقُتِلَ شَهِيدًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ قَالَتْ وَأَصْبَحَ أَبَوَايَ عِنْدِي فَلَمْ يَزَالَا حَتَّى دَخَلَ عَلَيَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَدْ صَلَّى الْعَصْرَ ثُمَّ دَخَلَ وَقَدْ اكْتَنَفَنِي أَبَوَايَ عَنْ يَمِينِي وَعَنْ شِمَالِي فَتَشَهَّدَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ بِمَا هُوَ أَهْلُهُ ثُمَّ قَالَ أَمَّا بَعْدُ يَا عَائِشَةُ إِنْ كُنْتِ قَارَفْتِ سُوءًا أَوْ ظَلَمْتِ فَتُوبِي إِلَى اللَّهِ فَإِنَّ اللَّهَ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ قَالَتْ وَقَدْ جَاءَتْ امْرَأَةٌ مِنْ الْأَنْصَارِ وَهِيَ جَالِسَةٌ بِالْبَابِ فَقُلْتُ أَلَا تَسْتَحْيِي مِنْ هَذِهِ الْمَرْأَةِ أَنْ تَذْكُرَ شَيْئًا فَوَعَظَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَالْتَفَتُّ إِلَى أَبِي فَقُلْتُ أَجِبْهُ قَالَ فَمَاذَا أَقُولُ فَالْتَفَتُّ إِلَى أُمِّي فَقُلْتُ أَجِيبِيهِ قَالَتْ أَقُولُ مَاذَا قَالَتْ فَلَمَّا لَمْ يُجِيبَا تَشَهَّدْتُ فَحَمِدْتُ اللَّهَ وَأَثْنَيْتُ عَلَيْهِ بِمَا هُوَ أَهْلُهُ ثُمَّ قُلْتُ أَمَا وَاللَّهِ لَئِنْ قُلْتُ لَكُمْ إِنِّي لَمْ أَفْعَلْ وَاللَّهُ يَشْهَدُ إِنِّي لَصَادِقَةٌ مَا ذَاكَ بِنَافِعِي عِنْدَكُمْ لِي لَقَدْ تَكَلَّمْتُمْ وَأُشْرِبَتْ قُلُوبُكُمْ وَلَئِنْ قُلْتُ إِنِّي قَدْ فَعَلْتُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ أَنِّي لَمْ أَفْعَلْ لَتَقُولُنَّ إِنَّهَا قَدْ بَاءَتْ بِهِ عَلَى نَفْسِهَا وَإِنِّي وَاللَّهِ مَا أَجِدُ لِي وَلَكُمْ مَثَلًا قَالَتْ وَالْتَمَسْتُ اسْمَ يَعْقُوبَ فَلَمْ أَقْدِرْ عَلَيْهِ إِلَّا أَبَا يُوسُفَ حِينَ قَالَ { فَصَبْرٌ جَمِيلٌ وَاللَّهُ الْمُسْتَعَانُ عَلَى مَا تَصِفُونَ } قَالَتْ وَأُنْزِلَ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ سَاعَتِهِ فَسَكَتْنَا فَرُفِعَ عَنْهُ وَإِنِّي لَأَتَبَيَّنُ السُّرُورَ فِي وَجْهِهِ وَهُوَ يَمْسَحُ جَبِينَهُ وَيَقُولُ الْبُشْرَى يَا عَائِشَةُ فَقَدْ أَنْزَلَ اللَّهُ بَرَاءَتَكِ قَالَتْ فَكُنْتُ أَشَدَّ مَا كُنْتُ غَضَبًا فَقَالَ لِي أَبَوَايَ قُومِي إِلَيْهِ فَقُلْتُ لَا وَاللَّهِ لَا أَقُومُ إِلَيْهِ وَلَا أَحْمَدُهُ وَلَا أَحْمَدُكُمَا وَلَكِنْ أَحْمَدُ اللَّهَ الَّذِي أَنْزَلَ بَرَاءَتِي لَقَدْ سَمِعْتُمُوهُ فَمَا أَنْكَرْتُمُوهُ وَلَا غَيَّرْتُمُوهُ وَكَانَتْ عَائِشَةُ تَقُولُ أَمَّا زَيْنَبُ بِنْتُ جَحْشٍ فَعَصَمَهَا اللَّهُ بِدِينِهَا فَلَمْ تَقُلْ إِلَّا خَيْرًا وَأَمَّا أُخْتُهَا حَمْنَةُ فَهَلَكَتْ فِيمَنْ هَلَكَ وَكَانَ الَّذِي يَتَكَلَّمُ فِيهِ مِسْطَحٌ وَحَسَّانُ بْنُ ثَابِتٍ وَالْمُنَافِقُ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أُبَيٍّ ابْنُ سَلُولَ وَهُوَ الَّذِي كَانَ يَسُوسُهُ وَيَجْمَعُهُ وَهُوَ الَّذِي تَوَلَّى كِبْرَهُ مِنْهُمْ هُوَ وَحَمْنَةُ قَالَتْ فَحَلَفَ أَبُو بَكْرٍ أَنْ لَا يَنْفَعَ مِسْطَحًا بِنَافِعَةٍ أَبَدًا فَأَنْزَلَ اللَّهُ تَعَالَى هَذِهِ الْآيَةَ { وَلَا يَأْتَلِ أُولُوا الْفَضْلِ مِنْكُمْ وَالسَّعَةِ } إِلَى آخِرِ الْآيَةِ يَعْنِي أَبَا بَكْرٍ { أَنْ يُؤْتُوا أُولِي الْقُرْبَى وَالْمَسَاكِينَ وَالْمُهَاجِرِينَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ } يَعْنِي مِسْطَحًا إِلَى قَوْلِهِ { أَلَا تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ } قَالَ أَبُو بَكْرٍ بَلَى وَاللَّهِ يَا رَبَّنَا إِنَّا لَنُحِبُّ أَنْ تَغْفِرَ لَنَا وَعَادَ لَهُ بِمَا كَانَ يَصْنَعُ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ غَرِيبٌ مِنْ حَدِيثِ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ وَقَدْ رَوَاهُ يُونُسُ بْنُ يَزِيدَ وَمَعْمَرٌ وَغَيْرُ وَاحِدٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ وَسَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ وَعَلْقَمَةَ بْنِ وَقَّاصٍ اللَّيْثِيِّ وَعُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ عَائِشَةَ هَذَا الْحَدِيثَ أَطْوَلَ مِنْ حَدِيثِ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ وَأَتَمَّ
Sunan Tirmidzi 3104: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Hisyam bin Urwah] telah mengkhabarkan kepadaku [ayahku] dari ['Aisyah] berkata: Saat perihalku disebut sedemikian rupa dan aku tidak mengetahuinya, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam berdiri berkhutbah dihadapanku, beliau membaca kalimat syahadat dan bertahmid dengan tahmid yang layak bagiNya, setelah itu beliau bersabda: "Hadirin semua, berilah aku saran-saran tentang orang-orang yang menuduhkan keburukan pada keluargaku (maksud beliau 'Aisyah), demi Allah aku tidak mengetahui suatu keburukan pun atas keluargaku, dan mereka tuduhkan keburukan kepada orang yang demi Allah aku tidak mengetahui suatu keburukan pun atasnya (maksud beliau Shafwan bin Mu'aththal). Ia (Shafwan) tidak masuk rumahku sama sekali melainkan aku ada dan tidaklah aku pergi dalam suatu perjalanan melainkan ia (Shfawan) pergi berasamaku. Sa'ad bin Mu'adz radliallahu 'anhu berdiri lalu berkata: Wahai Rasulullah, izinkan aku menebas leher mereka. Seseorang dari bani Khajraj lantas berdiri, yang ibu Hassan bin Tsabit berasal dari kabilah orang tersebut, ia berkata: "Kau dusta, demi Allah, bila meraka dari Aus, tentu tidak kau tebas leher-leher mereka." Hingga nyaris terjadi suatu keburukan antara Aus dan Khajraj di masjid dan aku tidak mengetahuinya. Sore harinya, dan masih hari itu juga, aku (Aisyah) pergi untuk suatu keperluan bersama Ummu Misthah, rupanya ia terpeleset lalu berkata: Celakalah Misthah. Aku berkata padanya: Hai ibu, kau mencela anakmu? Ia diam lalu terpeleset lagi, ia berkata: Celakalah Misthah, lalu aku membentaknya, aku berkata padanya: Hai ibu, kau mencela anakmu. Ia berkata: Demi Allah, aku tidak mencelanya kecuali berkenaan dengan kasus mu. Aku bertanya: Tentang apa? Ia menjawab lalu membeberkan masalahnya padaku. Aku bertanya: Sudah terjadi? Ia menjawab: Ya, demi Allah. Aku kembali pulang ke rumah, seolah-olah keperluan yang aku tuju tidak ada artinya, aku tidak mendapatkannya sedikit atau banyak, aku terserang panas. Aku berkata kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam: Pulangkan aku ke rumah ayahku. Beliau mengirimku bersama seorang budak, aku masuk rumah lalu aku lihat Ummu Ruman tengah berada di bawah sementara Abu Bakar berada di atas rumah tengah membaca (al-Qur`an). Ibuku bertanya: Ada apa kau datang, wahai putriku? Aisyah berkata: Lalu aku memberitahukan kisah itu padanya ternyata ia belum mendengar seperti yang telah aku dengar. Ia berkata: Wahai putriku, ringankan kondisimu karena sesungguhnya demi Allah amat jarang sekali seorang wanita cantik yang diperistri seseorang yang punya madu dan ia cintai melainkan mereka akan hasud padanya dan dituduh bermacam-macam. Ternyata ia belum mendengar seperti yang aku dengar. Aisyah berkata: Aku bertanya: Apa ayahku sudah mengetahuinya? Ia menjawab: Ya. Aku bertanya: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam juga? Ia menjawab: Ya. Aku sedih dan menangis hingga Abu Bakar mendengar suaraku saat ia berada di atas rumah membaca (al-Qur`an). Abu Bakar turun lalu bertanya kepada ibuku: Ada apa dia? Ia menjawab: Ia mendengar berita yang disebut-sebut berkenaan dengan masalahnya. Abu Bakar berlinangan air mata lalu berkata: Aku bersumpah untukmu wahai putriku kecuali kau kembali ke rumahmu. Aku kembali dan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam telah sampai. Beliau bertanya kepada pelayanku tentang aku, pelayanku menjawab: Tidak, demi Allah aku tidak mengetahui keburukan padanya selain ia tidur hingga ada kambing masuk lalu memakan ragi adonan roti atau ragienya. Sebagaian sahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam membentaknya lalu berkata: Benarkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, hingga mereka mencelanya. Ia berkata: Subhaanallaah, demi Allah aku tidak mengetahui kondisinya kecuali seperti yang diketahui tukang emas atas emas lantak. Berita bohong ini pun terdengar oleh orang yang dituduhkan padanya (Shafwan) lalu ia berkata: Subhaanallaah, demi Allah aku sama sekali tidak pernah membuka pakaian wanita. Aisyah berkata: Ia (Shafwan) mati syahid di jalan Allah. Aisyah berkata: Kedua orang tuaku berada di dekatku, mereka tetap berada di dekatku hingga Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam masuk dan beliau usai shalat ashar. Kedua orang tuaku mengelilingku dari kanan dan kiri, nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam membaca syahadat dan bertahmid seperti yang layak bagiNya, setelah itu beliau bersabda: "Wahai Aisyah, bila kau melakukan suatu keburukan atau berbuat zhalim, bertaubatlah kepada Allah karena Allah menerima taubat hamba-hambaNya." Aisyah berkata: Seorang wanita Anshar datang dan tengah duduk di pintu, aku berkata: Apa kau tidak malu pada wanita ini dengan menyebut sesuatu. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam kemudian memberikan nasehat lalu aku menoleh ke ayahku, aku berkata: Jawab dia. Abu Bakar bertanya: Apa yang harus aku katakan? Aku menoleh ke ibuku, aku berkata: Jawab dia. Ummu Misthah bertanya: Apa yang harus aku katakan? Saat keduanya tidak menjawab, aku membaca syahadat, aku bertahmid dan memuji dengan pujian yang patut baginya, selanjutnya aku berkata: Ingatlah, demi Allah bila aku katakan pada kalian bahwa aku tidak melakukannya, Allah tahu bahwa aku benar tapi itu tidak ada gunanya bagi kalian, kalian sudah bicara (macam-macam) dan hati kalian telah terasuki. Bila pun aku mengatakan aku telah melakukannya, Allah tahu bahwa aku tidak melakukannya, kalian pasti akan mengatakan bahwa ia telah mengakui perbuatannya, demi Allah tidak memiliki perumpamaan antara aku dan kalian. Aisyah melanjutkan: Aku mencari nama Ya'qub, tapi aku tidak mampu menyebutnya selain Abu Yusuf saat berkata: "Maka kesabaran yang baik Itulah (kesabaranku) dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan." (Yuusuf: 18) Aisyah meneruskan: Saat itu juga diturunkan wahyu pada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, kami diam lalu wahyu diangkat dari beliau, kami mengetahui kebahagiaan diwajah beliau, beliau mengusap dahi dan bersabda: "Khabar gembira wahai Aisyah, Allah telah menurunkan pembebasanmu (berita kesucianmu)." Aisyah berkata: Saat itu aku sangat marah sekali. Kedua orang tuaku berkata: Hampirilah beliau. Aku berkata: Tidak, demi Allah aku tidak akan menghampiri beliau, aku tidak memujinya dan tidak juga kalian berdua, tapi aku memuji Allah yang telah menurunkan berita kesucianku yang telah kalian sama dengarkan, tidak kalian ingkari dan juga tidak kalian rubah. Aisyah berkata: Zainab binti Jahsy dijaga Allah karena agamanya, ia tidak mengucapkan kata-kata selain kebaikan, sementara saudaranya, Hamnah, ia binasa bersama yang lainnya. Dan yang turut membicarakan khabar bohong (issue dusta) itu adalah Misthah, Hassan bin Tsabit dan si munafik, Abdullah bin Ubai bin Salul, dialah yang memimpin dan memprovokasinya, dialah yang menanggung dosanya diantara mereka, dia bersama Hamnah. Aisyah meneruskan: Abu Bakar bersumpah tidak akan memberi apa pun pada Misthah selamanya lalu Allah menurunkan ayat ini: "Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah untuk tidak memberi….." Hingga akhir ayat (An Nuur: 22) maksudnya Abu Bakar untuk memberi (bantuan) pada kerabat, orang-orang miskin dan muhajirin di jalan Allah. Yang dimaksudkan adalah Misthah, hingga firmanNya: "Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (An Nuur: 22) Abu Bakar berkata: Ya, demi Allah wahai Rabb kami, kami ingin Engkau mengampuni kami. Abu Bakar kembali melakukan seperti yang dilakukan semula (memberi infak untuk Mistah). Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih dari hadits Hisyam bin Urwah. [Yunus bin Yazid], [Ma'mar] dan lainnya juga meriwayatkannya dari [Az Zuhri] dari [Urwah bin Az Zubair], [Sa'id bin Al Musayyib], [Alqamah bin Waqqash Al Laitsi] dan [Ubaidullah bin Abdullah] dari [Aisyah] yang lebih panjang dan lebih lengkap dari hadits Hisyam bin Urwah.
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,
سنن أبي داوود ٣١٠٥: حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ حَمْزَةَ بْنِ أَبِي يَحْيَى الرَّمْلِيُّ حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ أَبِي الزَّرْقَاءِ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ { وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأُولَئِكَ هُمْ الْكَافِرُونَ إِلَى قَوْلِهِ الْفَاسِقُونَ } هَؤُلَاءِ الْآيَاتِ الثَّلَاثِ نَزَلَتْ فِي الْيَهُودِ خَاصَّةً فِي قُرَيْظَةَ وَالنَّضِيرِ
Sunan Abu Daud 3105: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Hamzah bin Abu Yahya Ar Ramli] telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Abu Az Zarqa`] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Az Zinad] dari [Ayahnya] dari ['Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah] dari [Ibnu Abbas] Ia membaca ayat: {Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir} hingga firman Allah: {orang-orang yang fasik} (Al Maidah: 44-47) Ketiga ayat tersebut turun mengenai orang-orang Yahudi, khususnya orang-orang Bani Quraidhah dan An Nadlir."
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Hasan,
مسند أحمد ٣١٠٦: حَدَّثَنَا الْفَضْلُ بْنُ دُكَيْنٍ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ مُسْلِمٍ الْعَبْدِيُّ حَدَّثَنَا أَبُو الْمُتَوَكِّلِ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ بَاتَ عِنْدَ نَبِيِّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ لَيْلَةٍ فَقَامَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ اللَّيْلِ فَخَرَجَ فَنَظَرَ إِلَى السَّمَاءِ ثُمَّ تَلَا هَذِهِ الْآيَةَ الَّتِي فِي آلِ عِمْرَانَ { إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ حَتَّى بَلَغَ سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ } ثُمَّ رَجَعَ إِلَى الْبَيْتِ فَتَسَوَّكَ وَتَوَضَّأَ ثُمَّ قَامَ فَصَلَّى ثُمَّ اضْطَجَعَ ثُمَّ قَامَ فَخَرَجَ فَنَظَرَ إِلَى السَّمَاءِ ثُمَّ تَلَا هَذِهِ الْآيَةَ ثُمَّ رَجَعَ فَتَسَوَّكَ وَتَوَضَّأَ ثُمَّ قَامَ فَصَلَّى
Musnad Ahmad 3106: Telah menceritakan kepada kami [Al Fadlal bin Dukain] telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Muslim Al 'Abdi] telah menceritakan kepada kami [Abu Al Mutawakkil] dari [Ibnu Abbas] bahwa suatu malam ia bermalam di rumah Nabiyullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu Nabiyullah shallallahu 'alaihi wa sallam bangun malam, lalu keluar dan melihat ke langit, kemudian membaca ayat ini yang terdapat dalam surat Ali Imran: (Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi) hingga sampai (Mahasuci Engkau maka peliharalah kami dari siksa neraka.) kemudian beliau kembali ke rumah lalu bersiwak dan berwudlu, kemudian beliau berdiri lalu shalat, setelah itu beliau berbaring, kemudian beliau bangun lagi lalu keluar dan melihat ke langit, kemudian beliau membaca ayat ini, lalu kembali dan bersiwak serta berwudlu kemudian berdiri lalu beliau shalat.
Grade
سنن الترمذي ٣١٠٧: حَدَّثَنَا عَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ الرَّبِيعِ أَبُو زَيْدٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ وَاصِلٍ الْأَحْدَبِ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الذَّنْبِ أَعْظَمُ قَالَ أَنْ تَجْعَلَ لِلَّهِ نِدًّا وَهُوَ خَلَقَكَ وَأَنْ تَقْتُلَ وَلَدَكَ مِنْ أَجْلِ أَنْ يَأْكُلَ مَعَكَ أَوْ مِنْ طَعَامِكَ وَأَنْ تَزْنِيَ بِحَلِيلَةِ جَارِكَ قَالَ وَتَلَا هَذِهِ الْآيَةَ { وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ يَلْقَ أَثَامًا يُضَاعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَانًا } قَالَ أَبُو عِيسَى حَدِيثُ سُفْيَانَ عَنْ مَنْصُورٍ وَالْأَعْمَشِ أَصَحُّ مِنْ حَدِيثِ وَاصِلٍ لِأَنَّهُ زَادَ فِي إِسْنَادِهِ رَجُلًا حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ وَاصِلٍ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْوَهُ قَالَ وَهَكَذَا رَوَى شُعْبَةُ عَنْ وَاصِلٍ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ وَلَمْ يَذْكُرْ فِيهِ عَمْرَو بْنَ شُرَحْبِيلَ
Sunan Tirmidzi 3107: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Ar Rabi' Abu Zaid] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Washil Al Ahdab] dari [Abu Wa`il] dari [Abdullah] berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam: Dosa apa yang paling besar? Beliau menjawab: "Kau membuat tandingan untuk Allah padahal Ia menciptakanmu, kau membunuh anakmu karena khawatir makan bersamamu atau dari makananmu dan kau berzina dengan istri tetanggamu." Abdullah berkata: Beliau membaca ayat ini: "Dan orang-orang yang tidak menyembah ilah lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya)." (Al Furqaan: 69) Abu Isa berkata: Hadits Sufyan dari Manshur dan Al A'masy lebih shahih dari hadits Washil karena ia menambah seseorang dalam sanadnya. Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] dari [Syu'bah] dari [Washil] dari [Abu Wa`il] dari [Abdullah] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam sepertinya. Abu Isa berkata: Seperti ini Syu'bah meriwayatkan dari Washil dari Wa`il dari Abdullah tanpa menyebut Amru bin Syurahbil.
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,
مسند أحمد ٣١٠٧: حَدَّثَنَا أَبُو أَحْمَدَ وَيَحْيَى بْنُ أَبِي بُكَيْرٍ قَالَا حَدَّثَنَا إِسْرَائِيلُ عَنْ سِمَاكٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَالِسًا فِي ظِلِّ حُجْرَتِهِ قَالَ يَحْيَى قَدْ كَادَ يَقْلِصُ عَنْهُ فَقَالَ لِأَصْحَابِهِ يَجِيئُكُمْ رَجُلٌ يَنْظُرُ إِلَيْكُمْ بِعَيْنِ شَيْطَانٍ فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَلَا تُكَلِّمُوهُ فَجَاءَ رَجُلٌ أَزْرَقُ فَلَمَّا رَآهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَعَاهُ فَقَالَ عَلَامَ تَشْتُمُنِي أَنْتَ وَأَصْحَابُكَ قَالَ كَمَا أَنْتَ حَتَّى آتِيَكَ بِهِمْ قَالَ فَذَهَبَ فَجَاءَ بِهِمْ فَجَعَلُوا يَحْلِفُونَ بِاللَّهِ مَا قَالُوا وَمَا فَعَلُوا وَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ { يَوْمَ يَبْعَثُهُمْ اللَّهُ جَمِيعًا فَيَحْلِفُونَ لَهُ كَمَا يَحْلِفُونَ لَكُمْ } إِلَى آخِرِ الْآيَةِ
Musnad Ahmad 3107: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ahmad] dan [Yahya bin Abu Bukair] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Simak] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam duduk di bawah bayangan salah satu kamarnya, Yahya berkata: hampir saja bayangan itu tidak mengenainya lagi, lalu beliau bersabda kepada para sahabatnya: "Sungguh akan datang kepada kalian seseorang yang akan memandang kalian dengan dua mata setan. Jika ia datang kepada kalian maka janganlah kalian berbicara dengannya." Lalu muncullah seorang laki-laki (bermata) biru, ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melihatnya, beliau memanggilnya, lalu beliau bertanya: "Atas dasar apa engkau dan para sahabatmu mencelaku?" orang itu menjawab: Seperti engkau, hingga aku mendatangimu bersama mereka. Ia (Ibnu Abbas) berkata: Lalu orang itu beranjak lalu datang bersama mereka kemudian mereka bersumpah atas nama Allah, bahwa mereka tidak mengatakan ini dan tidak berbuat itu. dan Allah Azza wa Jalla menurunkan ayat: ((Ingatlah) hari (ketika) mereka semua dibangkitkan Allah) lalu mereka bersumpah kepada-Nya (bahwa mereka bukan musyrikin) sebagaimana mereka bersumpah kepadamu) hingga akhir ayat.
Grade
صحيح البخاري ٣١٠٨: حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ تَلِيدٍ الرُّعَيْنِيُّ أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ قَالَ أَخْبَرَنِي جَرِيرُ بْنُ حَازِمٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ مُحَمَّدٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَكْذِبْ إِبْرَاهِيمُ إِلَّا ثَلَاثًا حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مَحْبُوبٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ مُحَمَّدٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ لَمْ يَكْذِبْ إِبْرَاهِيمُ عَلَيْهِ السَّلَام إِلَّا ثَلَاثَ كَذَبَاتٍ ثِنْتَيْنِ مِنْهُنَّ فِي ذَاتِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ قَوْلُهُ { إِنِّي سَقِيمٌ } وَقَوْلُهُ { بَلْ فَعَلَهُ كَبِيرُهُمْ هَذَا } وَقَالَ بَيْنَا هُوَ ذَاتَ يَوْمٍ وَسَارَةُ إِذْ أَتَى عَلَى جَبَّارٍ مِنْ الْجَبَابِرَةِ فَقِيلَ لَهُ إِنَّ هَا هُنَا رَجُلًا مَعَهُ امْرَأَةٌ مِنْ أَحْسَنِ النَّاسِ فَأَرْسَلَ إِلَيْهِ فَسَأَلَهُ عَنْهَا فَقَالَ مَنْ هَذِهِ قَالَ أُخْتِي فَأَتَى سَارَةَ قَالَ يَا سَارَةُ لَيْسَ عَلَى وَجْهِ الْأَرْضِ مُؤْمِنٌ غَيْرِي وَغَيْرَكِ وَإِنَّ هَذَا سَأَلَنِي فَأَخْبَرْتُهُ أَنَّكِ أُخْتِي فَلَا تُكَذِّبِينِي فَأَرْسَلَ إِلَيْهَا فَلَمَّا دَخَلَتْ عَلَيْهِ ذَهَبَ يَتَنَاوَلُهَا بِيَدِهِ فَأُخِذَ فَقَالَ ادْعِي اللَّهَ لِي وَلَا أَضُرُّكِ فَدَعَتْ اللَّهَ فَأُطْلِقَ ثُمَّ تَنَاوَلَهَا الثَّانِيَةَ فَأُخِذَ مِثْلَهَا أَوْ أَشَدَّ فَقَالَ ادْعِي اللَّهَ لِي وَلَا أَضُرُّكِ فَدَعَتْ فَأُطْلِقَ فَدَعَا بَعْضَ حَجَبَتِهِ فَقَالَ إِنَّكُمْ لَمْ تَأْتُونِي بِإِنْسَانٍ إِنَّمَا أَتَيْتُمُونِي بِشَيْطَانٍ فَأَخْدَمَهَا هَاجَرَ فَأَتَتْهُ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي فَأَوْمَأَ بِيَدِهِ مَهْيَا قَالَتْ رَدَّ اللَّهُ كَيْدَ الْكَافِرِ أَوْ الْفَاجِرِ فِي نَحْرِهِ وَأَخْدَمَ هَاجَرَ قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ تِلْكَ أُمُّكُمْ يَا بَنِي مَاءِ السَّمَاءِ
Shahih Bukhari 3108: Telah bercerita kepada kami [Sa'id bin Talisd ar-Ru'ainiy] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] berkata telah mengabarkan kepadaku [Jarir bin Hazim] dari [Ayyub] dari [Muhammad] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Nabi Ibrahim tidak pernah berbohong kecuali tiga kali saja." Telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Mahbub] telah bercerita kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Ayyub] dari [Muhammad] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu berkata: "Nabi Ibrahim 'alaihis salam tidak pernah berbohong kecuali tiga kali. Dua diantaranya adalah dalam masalah dzat Allah 'azza wa jalla, yaitu "inni saqiim" (sesungguhnya aku ini sedang sakit) (QS. Ash-Shaffaat: 89) dan firman Allah Ta'ala: {bal fa'alahum kabiiruhum haadzaa} (akan tetapi patung yang besar inilah yang melakukannya), (QS. Al-Anbiya': 63). Beliau bersabda: "Dan ketika pada suatu hari dia sedang bersama dengan Sarah, istrinya, saat beliau datang kepada seorang raja yang zhalim lalu raja tersebut diberi informasi bahwa akan ada seorang laki-laki bersama seorang wanita yang paling cantik. Maka diutuslah seseorang menemui Ibrahim lalu utusan itu bertanya kepadanya, katanya: "Siapakah wanita ini?" Ibrahim menjawab: "Dia saudara perempuanku". Lalu Sarah datang, maka Ibrahim berkata: "Wahai Sarah, tidak ada orang beriman di muka bumi ini kecuali aku dan kamu dan orang ini bertanya kepadaku lalu aku beritahu bahwa kamu adalah saudara perempuanku maka janganlah kamu mendustakan aku." Sarah pun dikirim kepada raja. Setelah Sarah menemui raja, raja itu rupanya ingin menyentuhnya dengan tangannya namun tiba-tiba tangannya lumpuh, maka Raja berkata: "Berdo'alah kepada Allah dan aku tidak akan mengganggu kamu". Maka Sarah berdo'a sehingga tangan raja bisa kembali seperti semula. Kemudian raja ingin menyentuh Sarah untuk kedua kali, namun tangannya tiba-tiba lumpuh bahkan kelumpuhannya lebih parah sehingga raja memohon: "Berdo'alah kepada Allah dan aku tidak akan mengganggumu lagi". Tangan raja pun sembuh. Kemudian raja memanggil para pembantunya seraya berkata: "Sungguh yang kalian bawa kepadaku ini bukan manusia, melainkan setan". Akhirnya Sarah dihadiahi Hajar (sebagai pelayannya). Kemudian dia pulang dan mendapatkan Ibrahim sedang shalat maka dia memberi isyarat dengan tanganya yang inti pesannya "Tunggu sebentar". Sarah berkata: "Allah telah membalikkan tipu daya orang kafir -atau fajir- ke tenggorokannya, dan dia menyerahkan Hajar kepadaku sebagai pelayan." Abu Hurairah berkata: "Itulah ibu kalian (bangsa Arab), wahai anak keturunan air langit (air zamzam)." (maksudnya karena air zamzam Allah Ta'ala keluarkan pertama kali untuk Hajar dan Isma'il. -pent.)
سنن الترمذي ٣١٠٨: حَدَّثَنَا أَبُو الْأَشْعَثِ أَحْمَدُ بْنُ الْمِقْدَامِ الْعِجْلِيُّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الطُّفَاوِيُّ حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ لَمَّا نَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةَ { وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الْأَقْرَبِينَ } قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا صَفِيَّةُ بِنْتَ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ يَا فَاطِمَةُ بِنْتَ مُحَمَّدٍ يَا بَنِي عَبْدِ الْمُطَّلِبِ إِنِّي لَا أَمْلِكُ لَكُمْ مِنْ اللَّهِ شَيْئًا سَلُونِي مِنْ مَالِي مَا شِئْتُمْ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ وَهَكَذَا رَوَى وَكِيعٌ وَغَيْرُ وَاحِدٍ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ نَحْوَ حَدِيثِ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الطُّفَاوِيِّ وَرَوَى بَعْضُهُمْ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُرْسَلًا وَلَمْ يَذْكُرْ فِيهِ عَنْ عَائِشَةَ وَفِي الْبَاب عَنْ عَلِيٍّ وَابْنِ عَبَّاسٍ
Sunan Tirmidzi 3108: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Asy'ats Ahmad bin Al Miqdam Al Ijli] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdurrahman Ath Thufawi] telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Urwah] dari [ayahnya] dari [Aisyah] berkata: Saat turun ayat ini: "Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat." (Asy Syu'araa`: 214) Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Wahai Shafiyah binti Abdul Muthallib, hai Fathimah binti Muhammad, hai bani Abdul Muthallib, sesungguhnya aku tidak berkuasa apa pun untuk kalian dari siksa Allah, (adapun masalah harta) silahkan mintalah hartaku semaumu." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih. Seperti itu [Waki'] dan lainnya meriwayatkan dari [Hisyam dari Urwah] dari [ayahnya] dari [Aisyah] seperti hadits Muhammad bin Abdurrahman Ath Thufawi. Sebagaian dari mereka meriwayatkan dari Hisyam bin Urwah dari ayahnya dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam secara mursal tanpa menyebut dari Aisyah. Dalam hal ini ada hadits serupa dari Ali dan Ibnu Abbas.
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,
سنن الترمذي ٣١٠٩: حَدَّثَنَا عَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ حَدَّثَنَا زَكَرِيَّا بْنُ عَدِيٍّ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عَمْرٍو الرَّقِّيُّ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ عُمَيْرٍ عَنْ مُوسَى بْنِ طَلْحَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ لَمَّا نَزَلَتْ { وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الْأَقْرَبِينَ } جَمَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قُرَيْشًا فَخَصَّ وَعَمَّ فَقَالَ يَا مَعْشَرَ قُرَيْشٍ أَنْقِذُوا أَنْفُسَكُمْ مِنْ النَّارِ فَإِنِّي لَا أَمْلِكُ لَكُمْ مِنْ اللَّهِ ضَرًّا وَلَا نَفْعًا يَا مَعْشَرَ بَنِي عَبْدِ مَنَافٍ أَنْقِذُوا أَنْفُسَكُمْ مِنْ النَّارِ فَإِنِّي لَا أَمْلِكُ لَكُمْ مِنْ اللَّهِ ضَرًّا وَلَا نَفْعًا يَا مَعْشَرَ بَنِي قُصَيٍّ أَنْقِذُوا أَنْفُسَكُمْ مِنْ النَّارِ فَإِنِّي لَا أَمْلِكُ لَكُمْ ضَرًّا وَلَا نَفْعًا يَا مَعْشَرَ بَنِي عَبْدِ الْمُطَّلِبِ أَنْقِذُوا أَنْفُسَكُمْ مِنْ النَّارِ فَإِنِّي لَا أَمْلِكُ لَكُمْ ضَرًّا وَلَا نَفْعًا يَا فَاطِمَةُ بِنْتَ مُحَمَّدٍ أَنْقِذِي نَفْسَكِ مِنْ النَّارِ فَإِنِّي لَا أَمْلِكُ لَكِ ضَرًّا وَلَا نَفْعًا إِنَّ لَكِ رَحِمًا سَأَبُلُّهَا بِبَلَالِهَا قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ غَرِيبٌ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ يُعْرَفُ مِنْ حَدِيثِ مُوسَى بْنِ طَلْحَةَ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ حَدَّثَنَا شُعَيْبُ بْنُ صَفْوَانَ عَنْ عبْدِ الْمَلِكِ بْنِ عُمَيْرٍ عَنْ مُوسَى بْنِ طَلْحَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْوَهُ بِمَعْنَاهُ
Sunan Tirmidzi 3109: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Zakariya bin Adi] telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Amru Ar Raqqi] dari [Abdul Malik bin Umair] dari [Musa bin Thalhah] dari [Abu Hurairah] berkata: Saat turun (ayat): "Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat." (Asy Syu'araa`: 214) Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam mengumpulkan kaum Quraisy, beliau menyebut secara khusus dan umum, beliau bersabda: "Wahai sekalian kaum Quraisy, selamatkanlah diri kalian dari neraka karena sesungguhnya aku tidak memiliki kuasa membahayakan atau memberi manfaat atas diri kalian dari Allah, wahai sekalian bani Abdu Manaf, selamatkanlah diri kalian dari neraka karena sesungguhnya aku tidak memiliki kuasa membahayakan atau memberi manfaat atas diri kalian dari Allah, wahai sekalian bani Qushai, selamatkanlah diri kalian dari neraka karena sesungguhnya aku tidak memiliki kuasa membahayakan atau memberi manfaat atas diri kalian, wahai sekalian bani Abdul Muthallib, selamatkanlah diri kalian dari neraka karena sesungguhnya aku tidak memiliki kuasa membahayakan atau memberi manfaat atas diri kalian, wahai Fathimah binti Muhammad, selamatkanlah dirimu dari neraka karena sesungguhnya aku tidak memiliki kuasa membahayakan atau memberi manfaat atas dirimu, sesungguhnya engkau memiliki kekerabatan yang akan aku sambung semestinya." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih gharib dari jalur sanad yang diketahui eari hadits Musa bin Thalhah ini. telah menceritakan kepada kami [Ali bin Hujr] telah menceritakan kepada kami [Syu'aib bin Shafwan] dari [Abdul Malik bin Umair] dari [Musa bin Thalhah] dari [Abu Hurairah] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam sepertinya secara makna.
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,