مسند أحمد ٩٣١١: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ الطَّنَافِسِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ كَيْسَانَ عَنْ أَبِي حَازِمٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ زَارَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَبْرَ أُمِّهِ فَبَكَى وَبَكَى مَنْ حَوْلَهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَأْذَنْتُ رَبِّي فِي أَنْ أَسْتَغْفِرَ لَهَا فَلَمْ يُؤْذَنْ لِي وَاسْتَأْذَنْتُهُ فِي أَنْ أَزُورَ قَبْرَهَا فَأَذِنَ لِي فَزُورُوا الْقُبُورَ فَإِنَّهَا تُذَكِّرُ الْمَوْتَ
Musnad Ahmad 9311: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Ubaid Ath Thanafisi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Kaisan] dari [Abu Hazim] dari [Abu Hurairah] berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berziarah ke kuburan ibunya, lalu beliau menangis dan menangislah orang-orang di sekitarnya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian bersabda: "Aku meminta izin kepada Rabbku agar ia diampuni namun Dia tidak mengizinkanku, lalu aku meminta izin untuk menziarahinya lalu Dia mengizinkanku, maka berziarahlah ke kuburan, karena hal itu dapat mengingatkan akan kematian."
Grade
مسند أحمد ٩٣١٢: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرٍو عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ جَاءَتْ امْرَأَةٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِهَا لَمَمٌ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ ادْعُ اللَّهَ أَنْ يَشْفِيَنِي قَالَ إِنْ شِئْتِ دَعَوْتُ اللَّهَ أَنْ يَشْفِيَكِ وَإِنْ شِئْتِ فَاصْبِرِي وَلَا حِسَابَ عَلَيْكِ قَالَتْ بَلْ أَصْبِرُ وَلَا حِسَابَ عَلَيَّ
Musnad Ahmad 9312: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Ubaid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Amru] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] berkata: Seorang wanita datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dan ia mengidap penyakit lamam (semacam penyakit syaraf), lalu ia berkata: "Wahai Rasulullah, doakanlah aku agar aku disembuhkan dari penyakit ini, " beliau bersabda: "Jika kamu mau maka akan aku doakan sehingga Allah memberikan kesembuhan, dan jika kamu mau maka bersabarlah dan engkau tidak akan dihisab kelak, " ia berkata: "Aku akan bersabar agar tidak dihisab."
Grade
مسند أحمد ٩٣١٣: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ قَالَ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثِنْتَانِ هُمَا بِالنَّاسِ كُفْرٌ نِيَاحَةٌ عَلَى الْمَيِّتِ وَطَعْنٌ فِي النَّسَبِ
Musnad Ahmad 9313: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Ubaid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dua perkara dari kekafiran yang dilakukan oleh orang-orang adalah meratapi mayat dan mencela nasab."
Grade
مسند أحمد ٩٣١٤: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ قَالَ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ الْأَعْمَشُ لَا أُرَاهُ إِلَّا قَدْ رَفَعَهُ قَالَ وَيْلٌ لِلْعَرَبِ مِنْ أَمْرٍ قَدْ اقْتَرَبَ أَفْلَحَ مَنْ كَفَّ يَدَهُ وَوَافَقَهُ أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
Musnad Ahmad 9314: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Ubaid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah]. Al A'masy berkata: aku tidak mengira kecuali dia telah memarfu'kannya, beliau bersabda: "Kecelakaan bagi bangsa arab dari perkara yang sudah dekat (peperangan antara kaum muslimin, pent), dan selamatlah bagi orang yang menahan tangannya." Dan [Abu Mu'awiyah] menyepakati hadits ini dari [Abu Hurairah].
Grade
مسند أحمد ٩٣١٥: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ قَالَ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّمَا مَثَلُ هَؤُلَاءِ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ مَثَلُ نَهْرٍ جَارٍ عَلَى بَابِ أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ مِنْهُ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسَ مَرَّاتٍ فَمَاذَا يُبْقِينَ مِنْ دَرَنِهِ
Musnad Ahmad 9315: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Ubaid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya permisalan shalat lima waktu adalah seperti sungai yang ada di depan rumah salah seorang dari kalian, ia mandi lima kali dalam sehari, maka akankah tersisa kotoran darinya."
Grade
مسند أحمد ٩٣١٦: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرٍو عَنْ صَفْوَانَ بْنِ أَبِي يَزِيدَ عَنْ حُصَيْنِ بْنِ اللَّجْلَاجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَجْتَمِعُ الشُّحُّ وَالْإِيمَانُ فِي جَوْفِ رَجُلٍ مُسْلِمٍ وَلَا يَجْتَمِعُ غُبَارٌ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَدُخَانُ جَهَنَّمَ فِي جَوْفِ رَجُلٍ مُسْلِمٍ
Musnad Ahmad 9316: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Ubaid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Amru] dari [Shafwan bin Abi Yazid] dari [Hushain bin Al Lajlaj] dari [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak akan berkumpul antara sifat pelit dan iman dalam diri seorang muslim, dan tidak akan berkumpul debu karena jihad di jalan Allah dengan asap Jahannam didalam rongga seorang muslim."
Grade
مسند أحمد ٩٣١٧: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ وَيَزِيدُ قَالَ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرٍو عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا نَجِدُ فِي أَنْفُسِنَا مَا يَسُرُّنَا نَتَكَلَّمُ بِهِ وَإِنَّ لَنَا مَا طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ قَالَ أَوَجَدْتُمْ ذَلِكَ قَالُوا نَعَمْ قَالَ ذَاكَ صَرِيحُ الْإِيمَانِ
Musnad Ahmad 9317: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Ubaid] dan [Yazid] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin 'Amru] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] berkata: Para sahabat berkata: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami mendapatkan apa yang menyenangkan jiwa ketika kami membicarakannya, namun apakah ia akan menjadi milik kami selama matahari masih terbit?" Beliau bersabda: "Apakah kalian telah mendapatkan hal itu?" mereka menjawab, "Ya, " beliau bersabda: "Itulah kejelasan iman."
Grade
مسند أحمد ٩٣١٨: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ يَعْنِي ابْنَ إِسْحَاقَ عَنْ أَبِي مَالِكِ بْنِ ثَعْلَبَةَ بْنِ أَبِي مَالِكٍ الْقُرَظِيِّ عَنْ عُمَرَ بْنِ الْحَكَمِ بْنِ ثَوْبَانَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا تَعُدُّونَ الشَّهِيدَ قَالُوا الَّذِي يُقَاتِلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ حَتَّى يُقْتَلَ قَالَ إِنَّ الشَّهِيدَ فِي أُمَّتِي إِذًا لَقَلِيلٌ الْقَتِيلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ شَهِيدٌ وَالطَّعِينُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ شَهِيدٌ وَالْغَرِيقُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ شَهِيدٌ وَالْخَارُّ عَنْ دَابَّتِهِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ شَهِيدٌ وَالْمَجْنُوبُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ شَهِيدٌ قَالَ مُحَمَّدٌ الْمَجْنُوبُ صَاحِبُ الْجَنْبِ
Musnad Ahmad 9318: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Ubaid] berkata: telah menceritakan kepada kami Muhammad -yaitu Ibnu Ishaq- dari [Abu Malik bin Tsa`labah bin Abi Malik Al Qurazhi] dari [Umar bin Al Hakam bin Tsauban] dari [Abu Hurairah] berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapakah yang kalian anggap sebagai orang yang mati syahid?" maka para sahabat berkata: " (yaitu) orang yang berperang di jalan Allah sehingga terbunuh, " beliau bersabda: "Kalau begitu yang mati syahid dari umatku sedikit?, orang yang terbunuh di jalan Allah adalah mati syahid, orang yang meninggal karena tha'un di jalan Allah adalah mati syahid, orang yang tenggelam di jalan Allah adalah mati syahid, orang yang jatuh dari hewan tunggangannya di jalan Allah adalah mati syahid dan orang yang sakit perut (lambung)."
Grade
مسند أحمد ٩٣١٩: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ قَالَ حَدَّثَنَا دَاوُدُ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ أَكْثَرَ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ النَّارَ الْأَجْوَفَانِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْأَجْوَفَانِ قَالَ الْفَرْجُ وَالْفَمُ قَالَ أَتَدْرُونَ أَكْثَرَ مَا يُدْخِلُ الْجَنَّةَ تَقْوَى اللَّهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ
Musnad Ahmad 9319: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Ubaid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Dawud] dari [bapaknya] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Sesungguhnya kebanyakkan yang menyebabkan manusia masuk neraka adalah dua lubang, " para sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan dua lubang?" maka beliau bersabda: "Kemaluan dan mulut, " beliau bersabda: "Tahukah kalian apa yang banyak memasukkan seseorang ke dalam surga? taqwa kepada Allah dan akhlaq yang mulia."
Grade
مسند أحمد ٩٣٢٠: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ قَالَ حَدَّثَنَا دَاوُدُ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَقُومَنَّ أَحَدُكُمْ إِلَى الصَّلَاةِ وَبِهِ أَذًى يَعْنِي الْبَوْلَ وَالْغَائِطَ
Musnad Ahmad 9320: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Ubaid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Dawud] dari [bapaknya] dari [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jangan sampai salah seorang dari kalian mendirikan shalat sedangkan di tubuhnya terdapat kotoran, yaitu kencing dan berak."
Grade