مسند أحمد ١٩٨٣١: حَدَّثَنَا سُرَيْجٌ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ يَعْنِي ابْنَ زَيْدٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ أَبِي الْعَلَاءِ عَنْ أَبِي مُسْلِمٍ عَنِ الْجَارُودِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ضَالَّةُ الْمُسْلِمِ حَرَقُ النَّارِ
Musnad Ahmad 19831: Telah menceritakan kepada kami [Suraij], telah menceritakan kepada kami [Hammad yaitu Ibnu Zaid] dari [Ayyub] dari [Abul 'Ala`] dari [Abu Muslim] dari [Al Jarud] ia berkata: Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Hewan (barang) seorang muslim yang hilang adalah pembakar api neraka."
Grade
مسند أحمد ١٩٨٣٢: حَدَّثَنَا بَهْزٌ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ يَزِيدَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الشِّخِّيرِ عَنْ أَبِي مُسْلِمٍ الْجَذْمِيِّ عَنِ الْجَارُودِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ضَالَّةُ الْمُسْلِمِ حَرَقُ النَّارِ
Musnad Ahmad 19832: Telah menceritakan kepada kami [Bahz], telah menceritakan kepada kami [Hammam], telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Yazid bin Abdullah bin Syikhkhir] dari [Abu Muslim Al Jadzmi] dari [Al Jarud] bahwa Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Hewan (barang) seorang muslim yang hilang adalah pembakar api neraka."
Grade
مسند أحمد ١٩٨٣٣: حَدَّثَنَا رَوْحٌ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنِ الْحَسَنِ عَنْ حُضَيْنٍ أَبِي سَاسَانَ الرَّقَاشِيِّ عَنِ الْمُهَاجِرِ بْنِ قُنْفُذِ بْنِ عُمَيْرِ بْنِ جُدْعَانَ قَالَ سَلَّمْتُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يَتَوَضَّأُ فَلَمْ يَرُدَّ عَلَيَّ فَلَمَّا فَرَغَ مِنْ وُضُوئِهِ قَالَ لَمْ يَمْنَعْنِي أَنْ أَرُدَّ عَلَيْكَ إِلَّا أَنِّي كُنْتُ عَلَى غَيْرِ وُضُوءٍ
Musnad Ahmad 19833: Telah menceritakan kepada kami [Rauh], telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Al Hasan] dari [Hudhain Abu Sasan Ar Raqasyi] dari [Muhajir bin Qunfudz bin Umair bin Jud'an] dia berkata: "Aku beruluk salam kepada Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam ketika beliau sedang berwudlu, maka beliau tidak menjawab salamku, seusai berwudlu beliau bersabda: "Tidak ada yang menghalangiku dari menjawab salammu, kecuali karena aku belum berwudlu."
Grade
مسند أحمد ١٩٨٣٤: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ عَنْ سَعِيدٍ وَمُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنِ الْحَسَنِ عَنْ حُضَيْنٍ أَبِي سَاسَانَ عَنِ الْمُهَاجِرِ بْنِ قُنْفُذٍ قَالَ عَبْدُ الْوَهَّابِ ابْنُ عُمَيْرِ بْنِ جُدْعَانَ أَنَّهُ سَلَّمَ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يَتَوَضَّأُ فَلَمْ يَرُدَّ عَلَيْهِ فَلَمَّا فَرَغَ مِنْ وُضُوئِهِ قَالَ إِنَّهُ لَمْ يَمْنَعْنِي أَنْ أَرُدَّ عَلَيْكَ إِلَّا أَنِّي كَرِهْتُ أَنْ أَذْكُرَ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى إِلَّا عَلَى طَهَارَةٍ
Musnad Ahmad 19834: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahab] dari [Sa'id] dan [Muhammad bin Ja'far], telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Al Hasan] dari [Hudhain Abu Sasan Ar Raqasyi] dari [Muhajir bin Qunfudz], - [Abdul Wahab bin Umair bin Jud'an] mengatakan- bahwa Muhajir beruluk salam kepada Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam ketika beliau sedang berwudlu, namun beliau tidak menjawab salamnya, seusai berwudlu beliau bersabda: "Tidak ada yang menghalangiku menjawab salammu, selain karena aku tidak suka menyebut nama Allah Tabaraka wa Ta'ala kecuali dalam keadaan suci."
Grade
مسند أحمد ١٩٨٣٥: حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ عَنْ حُمَيْدٍ عَنِ الْحَسَنِ عَنِ الْمُهَاجِرِ بْنِ قُنْفُذٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَبُولُ أَوْ قَدْ بَالَ فَسَلَّمْتُ عَلَيْهِ فَلَمْ يَرُدَّ عَلَيَّ حَتَّى تَوَضَّأَ ثُمَّ رَدَّ عَلَيَّ
Musnad Ahmad 19835: Telah menceritakan kepada kami ['Affan], telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Humaid] dari [Al Hasan] dari [Al Muhajir bin Qunfudz] bahwa Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam sedang buang air kecil, lalu ia beruluk salam, namun beliau tidak menjawab salamnya hingga beliau selesai wudlu, setelah itu beliau menjawab salamnya.
Grade
مسند أحمد ١٩٨٣٦: حَدَّثَنَا عَارِمٌ حَدَّثَنَا مُعْتَمِرٌ قَالَ وَحَدَّثَ أَبِي عَنْ أَبِي الْعَلَاءِ بْنِ عُمَيْرٍ الْجُرَيْرِيِّ قَالَ كُنْتُ عِنْدَ قَتَادَةَ بْنِ مِلْحَانَ حِينَ حَضَرَ فَمَرَّ رَجُلٌ فِي أَقْصَى الدَّارِ قَالَ فَأَبْصَرْتُهُ فِي وَجْهِ قَتَادَةَ قَالَ وَكُنْتُ إِذَا رَأَيْتُهُ كَانَ عَلَى وَجْهِهِ الدِّهَانُ قَالَ وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَسَحَ وَجْهَهُ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ مَعِينٍ وَهُرَيْمُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى قَالَا ثَنَا مُعْتَمِرٌ قَالَ قَالَ أَبِي عَنْ أَبِي الْعَلَاءِ بْنِ عُمَيْرٍ كُنْتُ عِنْدَ قَتَادَةَ بْنِ مِلْحَانَ فَذَكَرَ مِثْلَهُ
Musnad Ahmad 19836: Telah menceritakan kepada kami ['Arim], telah menceritakan kepada kami [Mu'tamir] ia berkata: dan [Ayahku] telah menceritakan dari [Abul 'Ala` bin Umair Al Jurairi], ia berkata: "Aku pernah bersama [Qatadah bin Milhan] ketika ia tengah sekarat. Lalu, lewatlah seorang laki-laki dari dalam rumah, lalu aku melihat wajah Qatadah." Katanya lagi: "Ketika aku melihatnya, seakan-akan ada kilapan minyak di wajahnya." Kata Al 'Ala`: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dahulu pernah mengusap wajahnya." Abu Abdurrahman berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ma'in] dan [Huraim bin Abdul A'la] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Mu'tamir] lalu ia menyebutkan seperti hadits di atas."
Grade
مسند أحمد ١٩٨٣٧: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ خَالِدٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا قِلَابَةَ يُحَدِّثُ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ أَبِي عَائِشَةَ عَنْ رَجُلٍ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَتَقْرَءُونَ وَالْإِمَامُ يَقْرَأُ أَوْ قَالَ تَقْرَءُونَ خَلْفَ الْإِمَامِ وَالْإِمَامُ يَقْرَأُ قَالُوا نَعَمْ قَالَ فَلَا تَفْعَلُوا إِلَّا أَنْ يَقْرَأَ أَحَدُكُمْ فَاتِحَةَ الْكِتَابِ فِي نَفْسِهِ قَالَ خَالِدٌ وَحَدَّثَنِي بَعْدُ وَلَمْ يَقُلْ إِنْ شَاءَ فَقُلْتُ لِأَبِي قِلَابَةَ إِنْ شَاءَ قَالَ لَا أَذْكُرُهُ
Musnad Ahmad 19837: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far], telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Khalid] ia berkata: Aku mendengar [Abu Qilabah] bercerita dari [Muhammad bin Abu A'isyah] dari [seorang] sahabat Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam, beliau bertanya: "Apakah kamu membaca (surat) padahal imam sedang membaca? -atau- apakah kamu membaca di belakang imam sedang ia membaca surat?." Mereka menjawab: "Ya." Beliau bersabda: "Janganlah kalian melakukan hal itu kecuali salah seorang dari kalian membaca fatihah dalam hatinya." [Khalid] berkata: ia menceritakan padaku setelah itu tanpa menyebutkan (tambahan) "Insyaa`a (bagi siapa yang menghendakinya), " lalu aku menyebutkan di depan Abu Qilabah: 'In syaa'a, namun ia berkata: "Aku tidak menyebutkannya."
Grade
مسند أحمد ١٩٨٣٨: حَدَّثَنَا بَهْزٌ وَأَبُو كَامِلٍ قَالَا ثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ أَبِي عِمْرَانَ يَعْنِي الْجَوْنِيَّ عَنْ أَبِي عَسِيبٍ أَوْ أَبِي عَسِيمٍ قَالَ بَهْزٌ إِنَّهُ شَهِدَ الصَّلَاةَ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالُوا كَيْفَ نُصَلِّي عَلَيْهِ قَالَ ادْخُلُوا أَرْسَالًا أَرْسَالًا قَالَ فَكَانُوا يَدْخُلُونَ مِنْ هَذَا الْبَابِ فَيُصَلُّونَ عَلَيْهِ ثُمَّ يَخْرُجُونَ مِنْ الْبَابِ الْآخَرِ قَالَ فَلَمَّا وُضِعَ فِي لَحْدِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمُغِيرَةُ قَدْ بَقِيَ مِنْ رِجْلَيْهِ شَيْءٌ لَمْ يُصْلِحُوهُ قَالُوا فَادْخُلْ فَأَصْلِحْهُ فَدَخَلَ وَأَدْخَلَ يَدَهُ فَمَسَّ قَدَمَيْهِ فَقَالَ أَهِيلُوا عَلَيَّ التُّرَابَ فَأَهَالُوا عَلَيْهِ التُّرَابَ حَتَّى بَلَغَ أَنْصَافَ سَاقَيْهِ ثُمَّ خَرَجَ فَكَانَ يَقُولُ أَنَا أَحْدَثُكُمْ عَهْدًا بِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Musnad Ahmad 19838: Telah menceritakan kepada kami [Bahz] dan [Abu Kamil], keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Abu 'Imran yaitu Al Jauni] dari [Abu 'Asib atau Abu 'Ashim], -Bahz berkata: bahwa Abu 'Ashim pernah menyaksikan pelaksanaan shalat jenazah Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam, lantas para sahabat bertanya: "Bagaimana kita menshalati beliau?." Dia menjawab: "Masuklah kalian secara berkelompok!." Lalu mereka masuk dari pintu ini untuk menshalati beliau, dan keluar dari pintu yang lain, ketika beliau Shallalahu 'Alaihi Wasallam diletakkan ke dalam liang lahat, " Al Mughirah berkata: "Ada sedikit yang belum mereka rapikan." Para sahabat berkata: "Masuklah dan benarkan dahulu!." maka Al Mughirah masuk dan memasukkan tangannya, ia menyentuh kedua telapak kaki beliau, lalu berkata: "Masukkanlah tanah!." Para sahabatpun memasukkan tanah kepadanya hingga sampai setinggi pertengahan kedua betisnya, lalu dia keluar kemudian dia berkata: "Aku adalah orang yang paling muda di antara kalian masanya dengan Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam."
Grade
مسند أحمد ١٩٨٣٩: حَدَّثَنَا يَزِيدُ حَدَّثَنَا مُسْلِمُ بْنُ عُبَيْدٍ أَبُو نُصَيْرَةَ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا عَسِيبٍ مَوْلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَانِي جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَام بِالْحُمَّى وَالطَّاعُونِ فَأَمْسَكْتُ الْحُمَّى بِالْمَدِينَةِ وَأَرْسَلْتُ الطَّاعُونَ إِلَى الشَّامِ فَالطَّاعُونُ شَهَادَةٌ لِأُمَّتِي وَرَحْمَةٌ لَهُمْ وَرِجْسٌ عَلَى الْكَافِرِينَ
Musnad Ahmad 19839: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah menceritakan kepada kami [Muslim bin Ubaid Abu Nushairah] ia berkata: aku mendengar [Abu 'Asib bekas budak Rasulullah] Shallalahu 'Alaihi Wasallam, ia berkata: Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Jibril 'alaihis salam datang kepadaku membawa demam dan tha'un (kolera), maka aku tahan demam di Madinah, sedangkan Tha'un aku lepaskan ke negeri Syam, oleh karena itu penyakit tha'un adalah sebagai Syahid bagi ummatku dan rahmat bagi mereka, sedangkan bagi orang kafir sebagai penyakit."
Grade
مسند أحمد ١٩٨٤٠: حَدَّثَنَا سُرَيْجٌ حَدَّثَنَا حَشْرَجٌ عَنْ أَبِي نُصَيْرَةَ عَنْ أَبِي عَسِيبٍ قَالَ خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْلًا فَمَرَّ بِي فَدَعَانِي إِلَيْهِ فَخَرَجْتُ ثُمَّ مَرَّ بِأَبِي بَكْرٍ فَدَعَاهُ فَخَرَجَ إِلَيْهِ ثُمَّ مَرَّ بِعُمَرَ فَدَعَاهُ فَخَرَجَ إِلَيْهِ فَانْطَلَقَ حَتَّى دَخَلَ حَائِطًا لِبَعْضِ الْأَنْصَارِ فَقَالَ لِصَاحِبِ الْحَائِطِ أَطْعِمْنَا بُسْرًا فَجَاءَ بِعِذْقٍ فَوَضَعَهُ فَأَكَلَ فَأَكَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَصْحَابُهُ ثُمَّ دَعَا بِمَاءٍ بَارِدٍ فَشَرِبَ فَقَالَ لَتُسْأَلُنَّ عَنْ هَذَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ قَالَ فَأَخَذَ عُمَرُ الْعِذْقَ فَضَرَبَ بِهِ الْأَرْضَ حَتَّى تَنَاثَرَ الْبُسْرُ قِبَلَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَئِنَّا لَمَسْئُولُونَ عَنْ هَذَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ قَالَ نَعَمْ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ خِرْقَةٍ كَفَّ بِهَا الرَّجُلُ عَوْرَتَهُ أَوْ كِسْرَةٍ سَدَّ بِهَا جَوْعَتَهُ أَوْ حَجَرٍ يَتَدَخَّلُ فِيهِ مِنْ الْحَرِّ وَالْقُرِّ
Musnad Ahmad 19840: Telah menceritakan kepada kami [Suraij], telah menceritakan kepada kami [Hasyraj] dari [Abu Nushairah] dari [Abu 'Asib] dia berkata: "Suatu malam Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam keluar dan melewatiku, beliau memanggilku, maka akupun keluar, kemudian beliau melewati Abu Bakar dan memanggilnya, maka diapun keluar menemui beliau, beliau melewati Umar dan memanggilnya, Umarpun keluar menemui beliau, beliau berjalan hingga memasuki suatu kebun milik salah seorang sahabat Anshar, seraya bersabda kepada pemilik kebun: "Berilah kami kurma!." Si pemilik kebun datang dengan membawa segantang kurma, lalu ia meletakkan kurma tersebut dan memakannya, Rasulullah beserta para sahabatnyapun ikut memakannya, kemudian beliau meminta air dingin dan meminumnya lalu bersabda: "Pasti nikmat ini akan di tanyakan pada hari Kiamat kelak." Abu 'Asib berkata: kemudian Umar mengambil segantang kurma dan membantingnya ke tanah sehingga berceceranlah kurma itu di hadapan Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam, ia bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah kita akan ditanya tentang ini pada hari Kiamat kelak?." Beliau menjawab: "Ya, kecuali dari tiga hal: secarik kain yang digunakan seseorang untuk menutup auratnya atau secuil makanan untuk menghilangkan rasa laparnya atau sebongkah batu yang dia masukkan untuk menghindari panas dan dingin."
Grade