سنن النسائي ١٦٩١: أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عُثْمَانَ قَالَ حَدَّثَنَا بَقِيَّةُ قَالَ حَدَّثَنِي ضُبَارَةُ بْنُ أَبِي السَّلِيلِ قَالَ حَدَّثَنِي دُوَيْدُ بْنُ نَافِعٍ قَالَ أَخْبَرَنِي ابْنُ شِهَابٍ قَالَ حَدَّثَنِي عَطَاءُ بْنُ يَزِيدَ عَنْ أَبِي أَيُّوبَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْوِتْرُ حَقٌّ فَمَنْ شَاءَ أَوْتَرَ بِسَبْعٍ وَمَنْ شَاءَ أَوْتَرَ بِخَمْسٍ وَمَنْ شَاءَ أَوْتَرَ بِثَلَاثٍ وَمَنْ شَاءَ أَوْتَرَ بِوَاحِدَةٍ
Sunan Nasa'i 1691: Telah mengabarkan kepada kami ['Amr bin 'Utsman] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Baqiyyah] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Dlubarah bin Abu As Salil] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Duwaid bin Nafi'] dia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Ibnu Syihab] dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Atha bin Yazid] dari [Abu Ayyub], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Shalat witir itu benar. Barangsiapa hendak shalat witir, maka ia boleh mengerjakannya tujuh rakaat. Barangsiapa hendak shalat witir, maka ia boleh mengerjakannya lima rakaat. Barangsiapa hendak shalat witir, maka ia boleh mengerjakannya tiga rakaat, dan Barangsiapa hendak shalat witir, maka ia boleh mengerjakannya satu rakaat."
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,
سنن النسائي ١٦٩٢: أَخْبَرَنَا الْعَبَّاسُ بْنُ الْوَلِيدِ بْنِ مَزْيَدٍ قَالَ أَخْبَرَنِي أَبِي قَالَ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي الزُّهْرِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا عَطَاءُ بْنُ يَزِيدَ عَنْ أَبِي أَيُّوبَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْوِتْرُ حَقٌّ فَمَنْ شَاءَ أَوْتَرَ بِخَمْسٍ وَمَنْ شَاءَ أَوْتَرَ بِثَلَاثٍ وَمَنْ شَاءَ أَوْتَرَ بِوَاحِدَةٍ
Sunan Nasa'i 1692: Telah mengabarkan kepada kami [Al 'Abbas bin Al Walid bin Mazid] dia berkata: [bapakku] telah mengabarkan kepadaku, dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Az Zuhri] dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Atha bin Yazid] dari [Abu Ayyub], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Shalat witir itu benar. Barangsiapa hendak shalat witir, maka ia boleh mengerjakannya lima rakaat. Barangsiapa hendak shalat witir, maka ia boleh mengerjakannya tiga rakaat, dan barangsiapa hendak shalat witir, maka ia boleh mengerjakannya satu rakaat."
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,
سنن النسائي ١٦٩٣: أَخْبَرَنَا الرَّبِيعُ بْنُ سُلَيْمَانَ بْنِ دَاوُدَ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ قَالَ حَدَّثَنَا الْهَيْثَمُ بْنُ حُمَيْدٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو مُعَيْدٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ حَدَّثَنِي عَطَاءُ بْنُ يَزِيدَ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا أَيُّوبَ الْأَنْصَارِيَّ يَقُولُ الْوِتْرُ حَقٌّ فَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يُوتِرَ بِخَمْسِ رَكَعَاتٍ فَلْيَفْعَلْ وَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يُوتِرَ بِثَلَاثٍ فَلْيَفْعَلْ وَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يُوتِرَ بِوَاحِدَةٍ فَلْيَفْعَلْ
Sunan Nasa'i 1693: Telah mengabarkan kepada kami [Ar Rabi' bin Sulaiman bin Dawud] dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Haitsam bin Humaid] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Mu'aid] dari [Az Zuhri] dia berkata: telah menceritakan kepadaku ['Atha bin Yazid] bahwasanya ia mendengar [Abu Ayyub Al Anshari] berkata: "Shalat witir itu hak. Barangsiapa suka shalat witir lima rakaat maka hendaklah ia mengerjakannya. Barangsiapa suka shalat witir tiga rakaat, maka hendaklah ia mengerjakannya, dan barangsiapa suka shalat witir satu rakaat, maka hendaklah ia mengerjakanlah."
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih (Isnadnya Shahih Mauquf) 1713,
سنن النسائي ١٦٩٤: قَالَ الْحَارِثُ بْنُ مِسْكِينٍ قِرَاءَةً عَلَيْهِ وَأَنَا أَسْمَعُ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَزِيدَ عَنْ أَبِي أَيُّوبَ قَالَ مَنْ شَاءَ أَوْتَرَ بِسَبْعٍ وَمَنْ شَاءَ أَوْتَرَ بِخَمْسٍ وَمَنْ شَاءَ أَوْتَرَ بِثَلَاثٍ وَمَنْ شَاءَ أَوْتَرَ بِوَاحِدَةٍ وَمَنْ شَاءَ أَوْمَأَ إِيمَاءً
Sunan Nasa'i 1694: Telah berkata [Al Harits bin Miskin] secara baca dan aku mendengarnya dari [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari ['Atha bin Yazid] dari [Abu Ayyub] dia berkata: "Barangsiapa ingin, hendaklah ia shalat witir tujuh rakaat. Barangsiapa ingin. hendaklah ia shalat witir lima rakaat. Barangsiapa ingin, hendaklah ia shalat witir tiga rakaat. Barangsiapa ingin, hendaklah ia shalat witir satu rakaat, dan barangsiapa ingin hanya sekedar dengan isyarat maka hendaklah ia menggunakan isyarat."
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,
سنن النسائي ١٦٩٥: أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ قَالَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ الْحَكَمِ عَنْ مِقْسَمٍ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُوتِرُ بِخَمْسٍ وَبِسَبْعٍ لَا يَفْصِلُ بَيْنَهَا بِسَلَامٍ وَلَا بِكَلَامٍ
Sunan Nasa'i 1695: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Al Hakam] dari [Miqsam] dari [Ummu Salamah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat witir dengan lima dan tujuh rakaat beliau tidak memisahkan rakaatnya dengan salam ataupun perkataan.
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,
سنن النسائي ١٦٩٦: أَخْبَرَنَا الْقَاسِمُ بْنُ زَكَرِيَّا بْنِ دِينَارٍ قَالَ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ عَنْ إِسْرَائِيلَ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ الْحَكَمِ عَنْ مِقْسَمٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُوتِرُ بِسَبْعٍ أَوْ بِخَمْسٍ لَا يَفْصِلُ بَيْنَهُنَّ بِتَسْلِيمٍ
Sunan Nasa'i 1696: Telah mengabarkan kepada kami [Al Qasim bin Zakaria bin Dinar] dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah] dari [Israil] dari [Manshur] dari [Al Hakam] dari [Miqsam] dari [Ibnu 'Abbas] dari [Ummu Salamah] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat witir lima rakaat atau tujuh rakaat tanpa memisahkan diantara rakaat-rakaatnya dengan salam."
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,
سنن النسائي ١٦٩٧: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَعِيلَ بْنِ إِبْرَاهِيمَ عَنْ يَزِيدَ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ الْحُسَيْنِ عَنْ الْحَكَمِ عَنْ مِقْسَمٍ قَالَ الْوِتْرُ سَبْعٌ فَلَا أَقَلَّ مِنْ خَمْسٍ فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِإِبْرَاهِيمَ فَقَالَ عَمَّنْ ذَكَرَهُ قُلْتُ لَا أَدْرِي قَالَ الْحَكَمُ فَحَجَجْتُ فَلَقِيتُ مِقْسَمًا فَقُلْتُ لَهُ عَمَّنْ قَالَ عَنْ الثِّقَةِ عَنْ عَائِشَةَ وَعَنْ مَيْمُونَةَ
Sunan Nasa'i 1697: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Isma'il bin Ibrahim] dari [Yazid] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Al Husain] dari [Al Hakam] dari [Miqsam] dia berkata: "Shalat witir itu tujuh rakaat, maka jangan kurang dari lima rakaat." Lalu aku (Miqsam) menceritakan hal itu kepada Ibrahim, maka ia bertanya: "Dari siapa ia menyebutkan hal itu?" Aku menjawab: "Aku tidak tahu." Al Hakam berkata: "Aku pergi haji dan berjumpa dengan Miqsam, lalu aku bertanya kepadanya, 'Dari siapa kamu menyebutkannya? ' la menjawab. 'Dari [orang yang tsiqah] (terpercaya), dari [Aisyah] dan [Maimunah']."
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Dha'if,
سنن النسائي ١٦٩٨: أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ بْنُ مَنْصُورٍ قَالَ أَنْبَأَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُوتِرُ بِخَمْسٍ وَلَا يَجْلِسُ إِلَّا فِي آخِرِهِنَّ
Sunan Nasa'i 1698: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Manshur] dia berkata: telah memberitakan kepada kami ['Abdurrahman] dari [Sufyan] dari [Hisyam bin 'Urwah] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah shalat witir lima rakaat dan beliau tidak duduk (tasyahud) kecuali pada rakaat terakhir.
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,
سنن النسائي ١٦٩٩: أَخْبَرَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ مَسْعُودٍ قَالَ حَدَّثَنَا خَالِدٌ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ زُرَارَةَ بْنِ أَوْفَى عَنْ سَعْدِ بْنِ هِشَامٍ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ لَمَّا أَسَنَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَخَذَ اللَّحْمَ صَلَّى سَبْعَ رَكَعَاتٍ لَا يَقْعُدُ إِلَّا فِي آخِرِهِنَّ وَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ وَهُوَ قَاعِدٌ بَعْدَ مَا يُسَلِّمُ فَتِلْكَ تِسْعٌ يَا بُنَيَّ وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا صَلَّى صَلَاةً أَحَبَّ أَنْ يُدَاوِمَ عَلَيْهَا مُخْتَصَرٌ خَالَفَهُ هِشَامٌ الدَّسْتُوَائِيُّ
Sunan Nasa'i 1699: Telah mengabarkan kepada kami [Isma'il bin Mas'ud] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Zurarah bin Aufa] dari [Sa'ad bin Hisyam] dari ['Aisyah] dia berkata: "Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berusia lanjut dan mulai gemuk, beliau shalat tujuh rakaat tanpa duduk, kecuali pada akhir rakaat. Lalu shalat dua rakaat sambil duduk setelah salam (dari yang tujuh rakaat), sehingga semuanya berjumlah sembilan rakaat. Wahai anakku! Bila Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengerjakan suatu shalat, maka beliau suka untuk melakukannya secara kontinyu." Hisyam Ad Dastuwai menyelisihinya.
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Hasan,
سنن النسائي ١٧٠٠: أَخْبَرَنَا زَكَرِيَّا بْنُ يَحْيَى قَالَ حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ هِشَامٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ قَتَادَةَ عَنْ زُرَارَةَ بْنِ أَوْفَى عَنْ سَعْدِ بْنِ هِشَامٍ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَوْتَرَ بِتِسْعِ رَكَعَاتٍ لَمْ يَقْعُدْ إِلَّا فِي الثَّامِنَةِ فَيَحْمَدُ اللَّهَ وَيَذْكُرُهُ وَيَدْعُو ثُمَّ يَنْهَضُ وَلَا يُسَلِّمُ ثُمَّ يُصَلِّي التَّاسِعَةَ فَيَجْلِسُ فَيَذْكُرُ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَيَدْعُو ثُمَّ يُسَلِّمُ تَسْلِيمَةً يُسْمِعُنَا ثُمَّ يُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ وَهُوَ جَالِسٌ فَلَمَّا كَبِرَ وَضَعُفَ أَوْتَرَ بِسَبْعِ رَكَعَاتٍ لَا يَقْعُدُ إِلَّا فِي السَّادِسَةِ ثُمَّ يَنْهَضُ وَلَا يُسَلِّمُ فَيُصَلِّي السَّابِعَةَ ثُمَّ يُسَلِّمُ تَسْلِيمَةً ثُمَّ يُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ وَهُوَ جَالِسٌ
Sunan Nasa'i 1700: Telah mengabarkan kepada kami [Zakaria bin Yahya] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Hisyam] dia berkata: [bapakku] telah menceritakan kepadaku dari [Qatadah] dari [Zurarah bin Aufa] dari [Sa'd bin Hisyam] dari ['Aisyah] dia berkata: "Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengerjakan shalat witir sembilan rakaat maka beliau melakukannya tanpa duduk, kecuali pada rakaat kedelapan. Lalu memuji Allah, berdzikir, dan berdoa kepada-Nya. Kemudian beliau bangun lagi tanpa salam (pada rakaat kedelapan tersebut). Kemudian shalat rakaat yang ke sembilan, lalu duduk dan berdzikir kepada Allah Azza wa Jalla. Setelah itu berdoa kemudian mengucapkan salam yang terdengar oleh kami. lalu beliau shalat dua rakaat sambil duduk. Setelah tua dan lemah, beliau shalat witir tujuh rakaat, beliau tidak duduk kecuali pada rakaat yang keenam, lalu beliau bangkit lagi dan tidak mengucapkan salam untuk melaknjutkan rakaat yang ketujuh. Setelah itu beliau salam. Kemudian beliau shalat dua rakaat sambil duduk."
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,