صحيح البخاري

Shahih Bukhari

Shahih Bukhari #4591

صحيح البخاري ٤٥٩١: حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ حَفْصٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ حَدَّثَنِي عَمْرُو بْنُ مُرَّةَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ أَبُو لَهَبٍ تَبًّا لَكَ أَلِهَذَا جَمَعْتَنَا فَنَزَلَتْ { تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ } إِلَى آخِرِهَا

Shahih Bukhari 4591: Telah menceritakan kepada kami [Umar bin Hafsh] Telah menceritakan kepada kami [bapakku] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] Telah menceritakan kepadaku [Amru bin Murrah] dari [Sa'id bin Jubair] dari Ibnu Abbas radliyallahu 'anhuma, ia berkata: Abu Lahab berkata: "Celaka kamu, apakah hanya karena ini kamu mengumpulkan kami?" Maka turunlah ayat: {TABBAT YADAA ABII LAHAB} hingga akhir ayat.

Shahih Bukhari #4592

صحيح البخاري ٤٥٩٢: حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ حَدَّثَنَا شُعَيْبٌ حَدَّثَنَا أَبُو الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَالَ اللَّهُ كَذَّبَنِي ابْنُ آدَمَ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ ذَلِكَ وَشَتَمَنِي وَلَمْ يَكُنْ لَهُ ذَلِكَ فَأَمَّا تَكْذِيبُهُ إِيَّايَ فَقَوْلُهُ لَنْ يُعِيدَنِي كَمَا بَدَأَنِي وَلَيْسَ أَوَّلُ الْخَلْقِ بِأَهْوَنَ عَلَيَّ مِنْ إِعَادَتِهِ وَأَمَّا شَتْمُهُ إِيَّايَ فَقَوْلُهُ اتَّخَذَ اللَّهُ وَلَدًا وَأَنَا الْأَحَدُ الصَّمَدُ لَمْ أَلِدْ وَلَمْ أُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لِي كُفْئًا أَحَدٌ

Shahih Bukhari 4592: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] Telah menceritakan kepada kami [Syu'aib] Telah menceritakan kepada kami [Abu Az Zinad] dari [Al A'raj] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Allah berfirman: 'Anak Adam telah mendustakan-Ku, padahal ia tidaklah mempunyai alasan sedikit pun. Dan ia juga telah mencemoohku padahal ia tidak mempunyai alasan melakukan hal itu. Ada pun kedustaanya padaku adalah ungkapannya, 'Dia tidak akan mengembalikanku sebagaimana ia telah menciptakanku pertama kali.' Padahal penciptaan yang pertama tidak lebih mudah daripada hanya sekedar mengembalikannya. Adapun pelecehannya pada-Ku adalah ungkapannya, 'Allah telah menjadikan anak untuk diri-Nya.' Sementara Aku adalah Rabb Yang Maha Esa, Yang tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada sesuatu pun yang serupa Dengan-Ku.'"

Shahih Bukhari #4593

صحيح البخاري ٤٥٩٣: حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ مَنْصُورٍ قَالَ وَحَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ هَمَّامٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اللَّهُ كَذَّبَنِي ابْنُ آدَمَ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ ذَلِكَ وَشَتَمَنِي وَلَمْ يَكُنْ لَهُ ذَلِكَ أَمَّا تَكْذِيبُهُ إِيَّايَ أَنْ يَقُولَ إِنِّي لَنْ أُعِيدَهُ كَمَا بَدَأْتُهُ وَأَمَّا شَتْمُهُ إِيَّايَ أَنْ يَقُولَ اتَّخَذَ اللَّهُ وَلَدًا وَأَنَا الصَّمَدُ الَّذِي لَمْ أَلِدْ وَلَمْ أُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لِي كُفُؤًا أَحَدٌ { لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُؤًا أَحَدٌ } كُفُؤًا وَكَفِيئًا وَكِفَاءً وَاحِدٌ

Shahih Bukhari 4593: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Manshur] ia berkata: dan Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] Telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Hammam] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah berfirman: 'Anak Adam telah mendustakan-Ku, padahal ia tidaklah mempunyai alasan sedikit pun. Dan ia juga telah mencemoohku padahal ia tidak mempunyai alasan melakukan hal itu. Adapun kedustaanya padaku adalah ungkapannya, 'Dia tidak akan mengembalikanku sebagaimana ia telah menciptakanku pertama kali.' Padahal mencipta pertama tidak lebih mudah daripada hanya sekedar mengembalikannya. Adapun pelecehannya pada-Ku adalah ungkapannya, 'Allah telah menjadikan anak untuk diri-Nya.' Sementara Aku adalah Rabb Yang Maha Esa, Yang tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada sesuatu pun yang serupa Dengan-Ku.'" Firman Allah: {LAM YALID WALAM YUULAD, WALAM YAKUN LAHUU KUFU`AN AHAD}. Kufu`an, Kafii`an dan Kifaa`an maknanya adalah satu.

Shahih Bukhari #4594

صحيح البخاري ٤٥٩٤: حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَاصِمٍ وَعَبْدَةَ عَنْ زِرِّ بْنِ حُبَيْشٍ قَالَ سَأَلْتُ أُبَيَّ بْنَ كَعْبٍ عَنْ الْمُعَوِّذَتَيْنِ فَقَالَ سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ قِيلَ لِي فَقُلْتُ فَنَحْنُ نَقُولُ كَمَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Shahih Bukhari 4594: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ashim] dan [Abdah] dari [Zirr bin Hubaisy] ia berkata: Aku bertanya kepada Ubay bin Ka'ab mengenai Al Mu'awwidzatain, maka ia pun menjawab: Aku pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau berkata menyampaikan kepadaku. Maka aku pun berkata: "Kalau begitu, kami akan mengatakan sebagaimana yang telah dikatakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."

Shahih Bukhari #4595

صحيح البخاري ٤٥٩٥: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنَا عَبْدَةُ بْنُ أَبِي لُبَابَةَ عَنْ زِرِّ بْنِ حُبَيْشٍ ح وَحَدَّثَنَا عَاصِمٌ عَنْ زِرٍّ قَالَ سَأَلْتُ أُبَيَّ بْنَ كَعْبٍ قُلْتُ يَا أَبَا الْمُنْذِرِ إِنَّ أَخَاكَ ابْنَ مَسْعُودٍ يَقُولُ كَذَا وَكَذَا فَقَالَ أُبَيٌّ سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لِي قِيلَ لِي فَقُلْتُ قَالَ فَنَحْنُ نَقُولُ كَمَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Shahih Bukhari 4595: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Abdullah] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] Telah menceritakan kepada kami [Abdah bin Abu Lubabah] dari Zirr bin Hubaisy. -dalam riwayat lain- Dan telah menceritakan kepada kami [Ashim] dari [Zirr] ia berkata: Aku bertanya kepada Ubay bin Ka'ab, aku katakan: "Wahai Abu Mundzir, sesungguhnya saudaramu Ibnu Mas'ud mengatakan seperti ini dan itu." Maka Ubay pun berkata: "Aku pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau berkata menyampaikan kepadaku. Maka aku pun berkata: 'Maka kami akan mengatakan sebagaimana yang telah dikatakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.'"

Shahih Bukhari #4596

صحيح البخاري ٤٥٩٦: حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى عَنْ شَيْبَانَ عَنْ يَحْيَى عَنْ أَبِي سَلَمَةَ قَالَ أَخْبَرَتْنِي عَائِشَةُ وَابْنُ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ قَالَا لَبِثَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمَكَّةَ عَشْرَ سِنِينَ يُنْزَلُ عَلَيْهِ الْقُرْآنُ وَبِالْمَدِينَةِ عَشْرَ سِنِينَ

Shahih Bukhari 4596: Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Musa] dari [Syaiban] dari [Yahya] dari [Abu Salamah] ia berkata: Telah mengabarkan kepadaku [Aisyah] dan Ibnu Abbas radliyallahu 'anhum, keduanya berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berdiam diri di Makkah selama sepuluh tahun, dan Al Qur`an diturunkan kepada beliau. Sementara di Madinah adalah juga sepuluh tahun.

Shahih Bukhari #4597

صحيح البخاري ٤٥٩٧: حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا مُعْتَمِرٌ قَالَ سَمِعْتُ أَبِي عَنْ أَبِي عُثْمَانَ قَالَ أُنْبِئْتُ أَنَّ جِبْرِيلَ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعِنْدَهُ أُمُّ سَلَمَةَ فَجَعَلَ يَتَحَدَّثُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِأُمِّ سَلَمَةَ مَنْ هَذَا أَوْ كَمَا قَالَ قَالَتْ هَذَا دِحْيَةُ فَلَمَّا قَامَ قَالَتْ وَاللَّهِ مَا حَسِبْتُهُ إِلَّا إِيَّاهُ حَتَّى سَمِعْتُ خُطْبَةَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُخْبِرُ خَبَرَ جِبْرِيلَ أَوْ كَمَا قَالَ قَالَ أَبِي قُلْتُ لِأَبِي عُثْمَانَ مِمَّنْ سَمِعْتَ هَذَا قَالَ مِنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ

Shahih Bukhari 4597: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] Telah menceritakan kepada kami [Mu'tamir] ia berkata: Aku mendengar [bapakku] dari [Abu 'Utsman] ia berkata: Telah diberitakan kepadaku, bahwa Jibril mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, sementara di sisi beliau ada Ummu Salamah. Maka Jibril pun berbincang-bincang. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya kepada Ummu Salamah: "Siapakah ini?" atau sebagaimana yang beliau katakan. Ia menjawab: "Ini adalah Dihyah." Maka ketika beranjak, Ummu Salamah berkata: "Demi Allah, tidaklah aku menduganya bahwa ia adalah Jibril, hingga aku mendengar Khuthbah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang menyampaikan berita tentang Jibril, atau sebagaimana yang dikatakan." Bapakku berkata: Aku bertanya kepada Abu 'Utsman: "Dari siapa anda mendengar hadits ini?" Ia menjawab: "Dari [Usamah bin Zaid]."

Shahih Bukhari #4598

صحيح البخاري ٤٥٩٨: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ الْمَقْبُرِيُّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ الْأَنْبِيَاءِ نَبِيٌّ إِلَّا أُعْطِيَ مَا مِثْلهُ آمَنَ عَلَيْهِ الْبَشَرُ وَإِنَّمَا كَانَ الَّذِي أُوتِيتُ وَحْيًا أَوْحَاهُ اللَّهُ إِلَيَّ فَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَكْثَرَهُمْ تَابِعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Shahih Bukhari 4598: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Yusuf] Telah menceritakan kepada kami [Al Laits] Telah menceritakan kepada kami [Sa'id Al Maqburi] dari [bapaknya] dari Abu Hurairah, ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada seorang Nabi pun kecuali telah diberi keistimewaan-keistimewaan khusus yang tidak diberikan kepada manusia lainnya sehingga orang-orang beriman padanya. Dan ada pun yang diberikan padaku adalah wahyu yang Allah turunkan kepadaku. Maka aku berharap, bahwa aku adalah Nabi yang paling banyak pengikutnya pada hari kiamat."

Shahih Bukhari #4599

صحيح البخاري ٤٥٩٩: حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ صَالِحِ بْنِ كَيْسَانَ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ أَخْبَرَنِي أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ اللَّهَ تَعَالَى تَابَعَ عَلَى رَسُولِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْوَحْيَ قَبْلَ وَفَاتِهِ حَتَّى تَوَفَّاهُ أَكْثَرَ مَا كَانَ الْوَحْيُ ثُمَّ تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْدُ

Shahih Bukhari 4599: Telah menceritakan kepada kami [Amru bin Muhammad] Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] Telah menceritakan kepada kami [bapakku] dari [Shalih bin Kaisan] dari [Ibnu Syihab] ia berkata: Telah mengabarkan kepadaku Anas bin Malik radliyallahu 'anhu, bahwa Allah ta'ala menurunkan wahyu kepada Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam pada periode mendekati wafatnya sampai Allah mewafatkannya, lebih banyak dari wahyu sebelumnya. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam wafat setelah itu.

Shahih Bukhari #4600

صحيح البخاري ٤٦٠٠: حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ الْأَسْوَدِ بْنِ قَيْسٍ قَالَ سَمِعْتُ جُنْدَبًا يَقُولُ اشْتَكَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمْ يَقُمْ لَيْلَةً أَوْ لَيْلَتَيْنِ فَأَتَتْهُ امْرَأَةٌ فَقَالَتْ يَا مُحَمَّدُ مَا أُرَى شَيْطَانَكَ إِلَّا قَدْ تَرَكَكَ فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ { وَالضُّحَى وَاللَّيْلِ إِذَا سَجَى مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَى }

Shahih Bukhari 4600: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Al Aswad bin Qais] ia berkata: Aku mendengar [Jundub] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah jatuh sakit hingga beliau tidak bisa bangun selama sehari atau dua hari, maka seorang wanita pun datang kepada beliau dan berkata: "Wahai Muhammad, tidaklah aku melihat setanmu itu, kecuali ia telah meninggalkanmu." Maka Allah 'azza wa jalla menurunkan ayat: {WADLDLUHAA, WALLAILI IDZAA SAJAA, MAA WADDA'AKA RABBUKA WAMAA QALAA} (Demi waktu Dluha, dan demi waktu malam ketika tiba, sesungguhnya Tuhan-mu tidaklah meninggalkanmu) (QS. Adh Dhuha: 1-3).