صحيح البخاري

Shahih Bukhari

Shahih Bukhari #3901

صحيح البخاري ٣٩٠١: حَدَّثَنِي إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى أَخْبَرَنَا ابْنُ أَبِي زَائِدَةَ أَخْبَرَنَا عَاصِمٌ عَنْ عَامِرٍ عَنْ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ أَمَرَنَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي غَزْوَةِ خَيْبَرَ أَنْ نُلْقِيَ الْحُمُرَ الْأَهْلِيَّةَ نِيئَةً وَنَضِيجَةً ثُمَّ لَمْ يَأْمُرْنَا بِأَكْلِهِ بَعْدُ

Shahih Bukhari 3901: Telah menceritakan kepadaku [Ibrahim bin Musa]: Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Abu Zaidah]: Telah menceritakan kepada kami ['Ashim] dari ['Amir] dari [Al Bara' bin 'Azib] radliyallahu 'anhuma, mengatakan: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kami dalam perang Khaibar untuk membuang daging keledai jinak baik yang masih mentah maupun matang, dan setelah itu beliau tidak memerintahkan kami untuk menyantapnya.

Shahih Bukhari #3902

صحيح البخاري ٣٩٠٢: حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي الحُسَيْنِ حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ حَفْصٍ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ عَاصِمٍ عَنْ عَامِرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ لَا أَدْرِي أَنَهَى عَنْهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ أَجْلِ أَنَّهُ كَانَ حَمُولَةَ النَّاسِ فَكَرِهَ أَنْ تَذْهَبَ حَمُولَتُهُمْ أَوْ حَرَّمَهُ فِي يَوْمِ خَيْبَرَ لَحْمَ الْحُمُرِ الْأَهْلِيَّةِ

Shahih Bukhari 3902: Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Abul Husain]: Telah menceritakan kepada kami [Umar bin Hafsh]: Telah menceritakan kepada kami [ayahku] dari ['Ashim] dari ['Amir] dari Ibnu 'Abbas radliyallahu 'anhuma mengatakan: "Saya tidak tahu, apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang keledai dikarenakan ia kendaraan masyarakat sehingga beliau tidak ingin jika kendaraan (sarana transportasi) mereka lenyap, atau memang beliau mengharamkannya pada hari Khaibar khusus daging keledai jinak?"

Shahih Bukhari #3903

صحيح البخاري ٣٩٠٣: حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ إِسْحَاقَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَابِقٍ حَدَّثَنَا زَائِدَةُ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَسَمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ خَيْبَرَ لِلْفَرَسِ سَهْمَيْنِ وَلِلرَّاجِلِ سَهْمًا قَالَ فَسَّرَهُ نَافِعٌ فَقَالَ إِذَا كَانَ مَعَ الرَّجُلِ فَرَسٌ فَلَهُ ثَلَاثَةُ أَسْهُمٍ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ فَرَسٌ فَلَهُ سَهْمٌ

Shahih Bukhari 3903: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ishaq]: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Sabiq]: Telah menceritakan kepada kami [Zaidah] dari ['Ubaidullah bin Umar] dari [Nafi'] dari Ibnu 'Umar radliyallahu 'anhuma mengatakan: Pada perang Khaibar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membagi untuk pasukan penunggang kuda dua bagian. Berkata: Namun Nafi' menafsirkannya dengan mengatakan: Jika seseorang mempunyai kuda, maka ia peroleh tiga bagian (dua bagian untuk kudanya, yang satu untuk pemiliknya) dan jika tidak mempunyai kuda maka ia memperoleh satu bagian.

Shahih Bukhari #3904

صحيح البخاري ٣٩٠٤: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ يُونُسَ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ أَنَّ جُبَيْرَ بْنَ مُطْعِمٍ أَخْبَرَهُ قَالَ مَشَيْتُ أَنَا وَعُثْمَانُ بْنُ عَفَّانَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْنَا أَعْطَيْتَ بَنِي الْمُطَّلِبِ مِنْ خُمْسِ خَيْبَرَ وَتَرَكْتَنَا وَنَحْنُ بِمَنْزِلَةٍ وَاحِدَةٍ مِنْكَ فَقَالَ إِنَّمَا بَنُو هَاشِمٍ وَبَنُو الْمُطَّلِبِ شَيْءٌ وَاحِدٌ قَالَ جُبَيْرٌ وَلَمْ يَقْسِمْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِبَنِي عَبْدِ شَمْسٍ وَبَنِي نَوْفَلٍ شَيْئًا

Shahih Bukhari 3904: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Bukair]: Telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Yunus] dari [Ibnu Syihab] dari [Sa'id bin Musayyab] bahwasanya [Jubair bin Muth'im]: telah mengabar kepadanya katanya: Aku pernah berjalan bersama 'Utsman bin Affan menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dan kami sampaikan protes: "Telah engkau beri Bani Muththalib seperlima ghanimah Khaibar sedang engkau membiarkan kami-kami ini, padahal kita semua sederajat disisimu!" Beliau katakan: "Bani Hasyim dan Bani Muththalib adalah satu." Jubair berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sama sekali tidak membagi untuk Bani 'Abdi Syams dan Bani Naufal.

Shahih Bukhari #3905

صحيح البخاري ٣٩٠٥: حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ حَدَّثَنَا بُرَيْدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِي بُرْدَةَ عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ بَلَغَنَا مَخْرَجُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ بِالْيَمَنِ فَخَرَجْنَا مُهَاجِرِينَ إِلَيْهِ أَنَا وَأَخَوَانِ لِي أَنَا أَصْغَرُهُمْ أَحَدُهُمَا أَبُو بُرْدَةَ وَالْآخَرُ أَبُو رُهْمٍ إِمَّا قَالَ بِضْعٌ وَإِمَّا قَالَ فِي ثَلَاثَةٍ وَخَمْسِينَ أَوْ اثْنَيْنِ وَخَمْسِينَ رَجُلًا مِنْ قَوْمِي فَرَكِبْنَا سَفِينَةً فَأَلْقَتْنَا سَفِينَتُنَا إِلَى النَّجَاشِيِّ بِالْحَبَشَةِ فَوَافَقْنَا جَعْفَرَ بْنَ أَبِي طَالِبٍ فَأَقَمْنَا مَعَهُ حَتَّى قَدِمْنَا جَمِيعًا فَوَافَقْنَا النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ افْتَتَحَ خَيْبَرَ وَكَانَ أُنَاسٌ مِنْ النَّاسِ يَقُولُونَ لَنَا يَعْنِي لِأَهْلِ السَّفِينَةِ سَبَقْنَاكُمْ بِالْهِجْرَةِ وَدَخَلَتْ أَسْمَاءُ بِنْتُ عُمَيْسٍ وَهِيَ مِمَّنْ قَدِمَ مَعَنَا عَلَى حَفْصَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَائِرَةً وَقَدْ كَانَتْ هَاجَرَتْ إِلَى النَّجَاشِيِّ فِيمَنْ هَاجَرَ فَدَخَلَ عُمَرُ عَلَى حَفْصَةَ وَأَسْمَاءُ عِنْدَهَا فَقَالَ عُمَرُ حِينَ رَأَى أَسْمَاءَ مَنْ هَذِهِ قَالَتْ أَسْمَاءُ بِنْتُ عُمَيْسٍ قَالَ عُمَرُ الْحَبَشِيَّةُ هَذِهِ الْبَحْرِيَّةُ هَذِهِ قَالَتْ أَسْمَاءُ نَعَمْ قَالَ سَبَقْنَاكُمْ بِالْهِجْرَةِ فَنَحْنُ أَحَقُّ بِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْكُمْ فَغَضِبَتْ وَقَالَتْ كَلَّا وَاللَّهِ كُنْتُمْ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُطْعِمُ جَائِعَكُمْ وَيَعِظُ جَاهِلَكُمْ وَكُنَّا فِي دَارِ أَوْ فِي أَرْضِ الْبُعَدَاءِ الْبُغَضَاءِ بِالْحَبَشَةِ وَذَلِكَ فِي اللَّهِ وَفِي رَسُولِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَايْمُ اللَّهِ لَا أَطْعَمُ طَعَامًا وَلَا أَشْرَبُ شَرَابًا حَتَّى أَذْكُرَ مَا قُلْتَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ كُنَّا نُؤْذَى وَنُخَافُ وَسَأَذْكُرُ ذَلِكَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَسْأَلُهُ وَاللَّهِ لَا أَكْذِبُ وَلَا أَزِيغُ وَلَا أَزِيدُ عَلَيْهِ فَلَمَّا جَاءَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ يَا نَبِيَّ اللَّهِ إِنَّ عُمَرَ قَالَ كَذَا وَكَذَا قَالَ فَمَا قُلْتِ لَهُ قَالَتْ قُلْتُ لَهُ كَذَا وَكَذَا قَالَ لَيْسَ بِأَحَقَّ بِي مِنْكُمْ وَلَهُ وَلِأَصْحَابِهِ هِجْرَةٌ وَاحِدَةٌ وَلَكُمْ أَنْتُمْ أَهْلَ السَّفِينَةِ هِجْرَتَانِ قَالَتْ فَلَقَدْ رَأَيْتُ أَبَا مُوسَى وَأَصْحَابَ السَّفِينَةِ يَأْتُونِي أَرْسَالًا يَسْأَلُونِي عَنْ هَذَا الْحَدِيثِ مَا مِنْ الدُّنْيَا شَيْءٌ هُمْ بِهِ أَفْرَحُ وَلَا أَعْظَمُ فِي أَنْفُسِهِمْ مِمَّا قَالَ لَهُمْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَبُو بُرْدَةَ قَالَتْ أَسْمَاءُ فَلَقَدْ رَأَيْتُ أَبَا مُوسَى وَإِنَّهُ لَيَسْتَعِيدُ هَذَا الْحَدِيثَ مِنِّي

Shahih Bukhari 3905: Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Al 'Ala']: Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah]: Telah menceritakan kepada kami [Buraid bin Abdullah] dari [Abu Burdah] dari Abu Musa radliyallahu 'anhu katanya: Berita keberangkatan hijrah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ke Madinah sampai kepada kami ketika kami di Yaman, maka kami berangkat hijrah untuk menemuinya bersama dua saudaraku, aku yang termuda. Satunya Abu Burdah dan satunya Abu Ruhm. -Kata Abu Burdah: sepertinya Abu Musa mengatakan dengan sekitar sepuluh, atau lima puluh tiga, atau lima puluh dua orang kaumku- kami menumpang perahu, selanjutnya perahu mendamparkan kami ke raja Najasyi di Ethiopia, di sana kami bertemu dengan Ja'far bin Abu Thalib dan tinggal bersamanya hingga kami bisa bersama-sama berangkat ke Madinah. Kami bertemu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bertepatan beliau menaklukkan Khaibar. Selanjutnya sebagian orang yang bersama Nabi berujar kepada kami -maksudnya para penumpang perahu-: "Kami lebih istimewa daripada kalian karena hijrah." Kemudian Asma' binti 'Umais, -dia diantara yang datang bersama kami, penumpang perahu- menemui Hafshah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, kebetulan dia turut hijrah ke Najasyi bersama rombongan perahu. 'Umar lantas menemui Hafshah yang ketika itu Asma' disisinya. Ketika 'Umar melihat Asma', Umar bertanya: "Siapa ini?" Asma' menjawab: "Aku Asma' binti Umais." 'Umar berkata: "Kamu turut bersama muhajirin yang menumpang perahu, atau melayari lautan itu?" Asma' menjawab: "Benar." 'Umar mengatakan: "Kami lebih istimewa daripada kalian karena telah hijrah, dan kami lebih berhak terhadap Rasulullah daripada kalian-kalian!" Mendengar ungkapan ini, Asma' bin Umais langsung emosi dan berujar: "Tidak, demi Allah, bahkan kebersamaan kalian dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, sehingga beliau bisa memberi makan yang lapar dan memberi nasehat yang jahil, sementara kami di sebuah negeri atau di bumi yang jauh dan gersang di Ethiopia, dan itu kesemuanya semata-mata karena Allah dan Rasul-Nya, dan demi Allah, kami tidak bisa memberi makan yang lapar, tidak pula bisa memberi minum yang kehausan sehingga akan kulaporkan ucapanmu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kami juga disakiti dan diteror, dan semuanya itu akan kulaporkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Demi Allah, saya akan bertanya kepada beliau, saya tidak akan berdusta, tidak akan meninggalkan kebenaran, dan tidak akan menambah-nambahi!" Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam datang, Asma' binti Umais menyampaikan keluh-kesahnya: "Wahai Nabiyullah, 'Umar mengatakan demikian-demikian -Ia laporkan ucapan 'Umar yang mengatakan dia dan rombongannya lebih istimewa-. Nabi bertanya: "Lantas bagaimana kamu menjawab?" 'Asma' menjawab: "Ya tadi kujawab demikian-demikian." -ia utarakan semua jawabannya- Lantas Nabi bersabda: "Dia, 'Umar, tidak lebih berhak terhadapku daripada kalian, dia dan para sahabatnya hanya mempunyai satu hijrah, sementara kalian para penumpang perahu mempunyai dua hijrah." Kata Asma' binti Umais: Setelah itu kulihat Abu Musa dan para penumpang perahu menemuiku secara susul-menyusul menanyaiku hadits ini. Sehingga tak ada sesuatupun dari harta duniawi bisa lebih menggembirakan mereka, tidak pula lebih mereka agungkan daripada ucapan Rasulullah kepada mereka ini. Abu Burdah berkata: Asma' berkata: "Kulihat Abu musa berulangkali meminta pengulangan hadits ini kepadaku."

Shahih Bukhari #3906

صحيح البخاري ٣٩٠٦: قَالَ أَبُو بُرْدَةَ عَنْ أَبِي مُوسَى قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي لَأَعْرِفُ أَصْوَاتَ رُفْقَةِ الْأَشْعَرِيِّينَ بِالْقُرْآنِ حِينَ يَدْخُلُونَ بِاللَّيْلِ وَأَعْرِفُ مَنَازِلَهُمْ مِنْ أَصْوَاتِهِمْ بِالْقُرْآنِ بِاللَّيْلِ وَإِنْ كُنْتُ لَمْ أَرَ مَنَازِلَهُمْ حِينَ نَزَلُوا بِالنَّهَارِ وَمِنْهُمْ حَكِيمٌ إِذَا لَقِيَ الْخَيْلَ أَوْ قَالَ الْعَدُوَّ قَالَ لَهُمْ إِنَّ أَصْحَابِي يَأْمُرُونَكُمْ أَنْ تَنْظُرُوهُمْ

Shahih Bukhari 3906: (Masih dari jalur periwayatan yang sama dengan hadits sebelumnya), [Abu Burdah] berkata: dari Abu Musa, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sungguh aku mendengar suara kelembutan orang-orang Asy'ari dengan bacaan Al Qur'annya ketika mereka memasuki malam hari, dan aku mengetahui rumah-rumah mereka karena kemerduan suara mereka dengan Al Quran di malam hari, sekalipun aku tidak pernah melihat rumah-rumah mereka ketika siang. Diantara mereka ada yang sangat cekatan jika menemui kuda perang" atau beliau berkata: "musuh." Nabi katakan kepada mereka: "Sahabat-sahabatku menyuruh kalian agar kalian melihat mereka."

Shahih Bukhari #3907

صحيح البخاري ٣٩٠٧: حَدَّثَنِي إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ سَمِعَ حَفْصَ بْنَ غِيَاثٍ حَدَّثَنَا بُرَيْدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِي بُرْدَةَ عَنْ أَبِي مُوسَى قَالَ قَدِمْنَا عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْدَ أَنْ افْتَتَحَ خَيْبَرَ فَقَسَمَ لَنَا وَلَمْ يَقْسِمْ لِأَحَدٍ لَمْ يَشْهَدْ الْفَتْحَ غَيْرَنَا

Shahih Bukhari 3907: Telah menceritakan kepadaku [Ishaq bin Ibrahim]: dia mendengar [Hafsh bin Ghiyats]: Telah menceritakan kepada kami [Buraid bin Abdullah] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] mengatakan: Kami menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam setelah beliau menaklukkan Khaibar, lantas beliau membagi ghanimah untuk kami, dan tidak beliau bagi untuk seorang pun yang tidak mengikuti penaklukan Khaibar selain kami.

Shahih Bukhari #3908

صحيح البخاري ٣٩٠٨: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ بْنُ عَمْرٍو حَدَّثَنَا أَبُو إِسْحَاقَ عَنْ مَالِكِ بْنِ أَنَسٍ قَالَ حَدَّثَنِي ثَوْرٌ قَالَ حَدَّثَنِي سَالِمٌ مَوْلَى ابْنِ مُطِيعٍ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ افْتَتَحْنَا خَيْبَرَ وَلَمْ نَغْنَمْ ذَهَبًا وَلَا فِضَّةً إِنَّمَا غَنِمْنَا الْبَقَرَ وَالْإِبِلَ وَالْمَتَاعَ وَالْحَوَائِطَ ثُمَّ انْصَرَفْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى وَادِي الْقُرَى وَمَعَهُ عَبْدٌ لَهُ يُقَالُ لَهُ مِدْعَمٌ أَهْدَاهُ لَهُ أَحَدُ بَنِي الضِّبَابِ فَبَيْنَمَا هُوَ يَحُطُّ رَحْلَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذْ جَاءَهُ سَهْمٌ عَائِرٌ حَتَّى أَصَابَ ذَلِكَ الْعَبْدَ فَقَالَ النَّاسُ هَنِيئًا لَهُ الشَّهَادَةُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَلْ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنَّ الشَّمْلَةَ الَّتِي أَصَابَهَا يَوْمَ خَيْبَرَ مِنْ الْمَغَانِمِ لَمْ تُصِبْهَا الْمَقَاسِمُ لَتَشْتَعِلُ عَلَيْهِ نَارًا فَجَاءَ رَجُلٌ حِينَ سَمِعَ ذَلِكَ مِنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِشِرَاكٍ أَوْ بِشِرَاكَيْنِ فَقَالَ هَذَا شَيْءٌ كُنْتُ أَصَبْتُهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شِرَاكٌ أَوْ شِرَاكَانِ مِنْ نَارٍ

Shahih Bukhari 3908: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Muhammad]: Telah menceritakan kepada kami [Muawiyah bin Amru]: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq] dari [Malik bin Anas] katanya: telah menceritakan kepadaku [Tsaur] katanya: telah menceritakan kepadaku [Salim] -mantan budak- Ibnu Muthi' ia mendengar Abu Hurairah radliyallahu 'anhu mengatakan: Kami menaklukkan Khaibar dan tidak kami peroleh ghanimah berupa emas dan tidak pula perak, ghanimah yang kami peroleh hanyalah berupa sapi, unta, perbekalan, dan kebun-kebun. Kemudian kami pergi bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ke Wadil Qura dan beliau ditemani seorang budaknya yang bernama Mid'am, budak yang dihadiahkan oleh salah seorang Bani Dhubab. Ketika ia sedang menurunkan barang-barang bawaan unta muatannya, ia terkena anak panah yang menyasar sehingga budak itu tewas. Karenanya, para sahabat berkomentar: "Duhai alangkah senangnya dia peroleh kesyahidan." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menampik ucapan mereka dengan bersabda: "Bahkan demi Dzat yang diriku berada di tangan-Nya, bahwasanya kain yang diambilnya saat perang Khaibar dari barang-barang ghanimah yang belum resmi dibagi, akan menyalakan api baginya." Spontan ada seseorang membawa satu tali sandal atau sepasang tali sandal setelah mendengar komentar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tersebut. Selanjutnya orang itu berkata: "Aku mendapatkan tali sandal ini." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Itu satu atau sepasang tali sandal neraka."

Shahih Bukhari #3909

صحيح البخاري ٣٩٠٩: حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي مَرْيَمَ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ قَالَ أَخْبَرَنِي زَيْدٌ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ سَمِعَ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ أَمَا وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْلَا أَنْ أَتْرُكَ آخِرَ النَّاسِ بَبَّانًا لَيْسَ لَهُمْ شَيْءٌ مَا فُتِحَتْ عَلَيَّ قَرْيَةٌ إِلَّا قَسَمْتُهَا كَمَا قَسَمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْبَرَ وَلَكِنِّي أَتْرُكُهَا خِزَانَةً لَهُمْ يَقْتَسِمُونَهَا

Shahih Bukhari 3909: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abu Maryam]: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] katanya: telah mengabarkan kepadaku [Zaid] dari [ayahnya], ia mendengar Umar bin Khaththab radliyallahu 'anhu berkata: "Ketahuilah, demi Dzat yang diriku berada di tangan-Nya, kalaulah bukan karena mempertimbangkan: 'Jangan-jangan kutinggalkan generasi masa depan muslimin tak punya apa-apa.' Tidaklah ada sebuah kawasan dibuka, melainkan akan kubagi-bagi sebagaimana Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membagi tanah Khaibar, namun telah kutinggalkan untuk kawasan tersebut sebuah perbendaharaan yang bisa mereka bagi-bagi."

Shahih Bukhari #3910

صحيح البخاري ٣٩١٠: حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا ابْنُ مَهْدِيٍّ عَنْ مَالِكِ بْنِ أَنَسٍ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ لَوْلَا آخِرُ الْمُسْلِمِينَ مَا فُتِحَتْ عَلَيْهِمْ قَرْيَةٌ إِلَّا قَسَمْتُهَا كَمَا قَسَمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْبَرَ

Shahih Bukhari 3910: Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Al Mutsanna]: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Mahdi] dari [Malik bin Anas] dari [Zaid bin Aslam] dari [ayahnya] dari Umar radliyallahu 'anhu, katanya: Kalaulah bukan karena mempertimbangkan generasi masa depan muslimin, tidaklah ada sebuah kawasan dibuka untuk mereka, kecuali kubagi-bagi area kawasan itu semua sebagaimana Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membagi-bagi tanah Khaibar.