مسند أحمد ٥٠٦٦: حَدَّثَنَا حُسَيْنُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُمَا رَفَعَ الْحَدِيثَ فِي قَوْلِهِ تَعَالَى { يَوْمَ يَقُومُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ } قَالَ يَقُومُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِي الرَّشْحِ إِلَى أَنْصَافِ آذَانِهِمْ
Musnad Ahmad 5066: Telah menceritakan kepada kami [Husain bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Ayyub] dari [Nafi'] dari [Abdullah bin Umar] radliyallahu Ta'ala 'anhuma, ia memarfu'kan hadits dalam firman-Nya Ta'ala: ' (Hari dimana semua manusia dibangkitkan menghadap Rabb semesta alam) ' (Qs Al Muthaffifiin: 6), beliau bersabda: "Mereka berdiri pada hari kiamat dalam genangan air keringat hingga sebatas pertengahan telinga mereka."
Grade
مسند أحمد ٥٠٦٧: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ بْنُ عَبْدِ الْمَجِيدِ الثَّقَفِيُّ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ نَافِعٍ أَنَّ ابْنَ عُمَرَ كَانَ يُكْرِي أَرْضَهُ عَلَى عَهْدِ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَبَعْضَ عَمَلِ مُعَاوِيَةَ قَالَ وَلَوْ شِئْتُ قُلْتُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى إِذَا كَانَ فِي آخِرِ إِمَارَةِ مُعَاوِيَةَ بَلَغَهُ عَنْ رَافِعِ بْنِ خَدِيجٍ حَدِيثٌ فَذَهَبَ وَأَنَا مَعَهُ فَسَأَلَهُ عَنْهُ فَقَالَ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ كِرَاءِ الْمَزَارِعِ فَتَرَكَ أَنْ يُكْرِيَهَا فَكَانَ إِذَا سُئِلَ بَعْدَ ذَلِكَ يَقُولُ زَعَمَ ابْنُ خَدِيجٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ كِرَاءِ الْمَزَارِعِ
Musnad Ahmad 5067: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab bin Abdul Majid Ats Tsaqafi] dari [Ayyub] dari [Nafi'] bahwa [Ibnu Umar] menyewakan tanahnya pada masa Abu Bakar, Umar, Utsman dan sebagian kepemimpinan Mu'awiyah." Ibnu Umar berkata: "Kalau aku mau, sungguh akan aku katakan 'pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam'." Hingga para akhir kepemimpinan Mu'awiyah, sampailah sebuah hadits dari [Rafi' bin Khadij] kepadanya, ia pun pergi dan aku bersamanya untuk menayakan tentang hal itu. Rafi' bin Khadij lalu menjawab, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang menyewa tanah pertanian." Kemudian Ibnu Umar pun tidak melakukannya lagi, dan jika ia ditanya tentang hal itu, ia selalu menjawab, 'Ibnu Khadij meyakini bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang menyewakan tanah pertanian'."
Grade
مسند أحمد ٥٠٦٨: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ بْنُ عَبْدِ الْمَجِيدِ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ الْمُزَابَنَةِ قَالَ فَكَانَ نَافِعٌ يُفَسِّرُهَا الثَّمَرَةُ تُشْتَرَى بِخَرْصِهَا تَمْرًا بِكَيْلٍ مُسَمًّى إِنْ زَادَتْ فَلِي وَإِنْ نَقَصَتْ فَعَلَيَّ
Musnad Ahmad 5068: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab bin Abdul Majid] dari [Ayyub] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang muzabanah." Perawi berkata: "Nafi' menafsirkannya, " (Yaitu) Kurma yang ada di tangkainya dijual dengan kurma dengan takaran tertentu, jika lebih untukku dan jika kurang maka nasibku."
Grade
مسند أحمد ٥٠٦٩: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ بْنُ عَبْدِ الْمَجِيدِ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ نَافِعٍ أَنَّ ابْنَ عُمَرَ طَلَّقَ امْرَأَتَهُ وَهِيَ حَائِضٌ فَسَأَلَ عُمَرُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَمَرَهُ أَنْ يُرَاجِعَهَا ثُمَّ يُمْهِلَهَا حَتَّى تَحِيضَ حَيْضَةً أُخْرَى ثُمَّ يُمْهِلَهَا حَتَّى تَطْهُرَ ثُمَّ يُطَلِّقَهَا قَبْلَ أَنْ يَمَسَّهَا فَتِلْكَ الْعِدَّةُ الَّتِي أَمَرَ اللَّهُ أَنْ تُطَلَّقَ لَهَا النِّسَاءُ وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ إِذَا سُئِلَ عَنْ الرَّجُلِ يُطَلِّقُ امْرَأَتَهُ وَهِيَ حَائِضٌ يَقُولُ إِمَّا أَنْتَ طَلَّقْتَهَا وَاحِدَةً أَوْ اثْنَتَيْنِ فَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَهُ أَنْ يُرَاجِعَهَا ثُمَّ يُمْهِلَهَا حَتَّى تَحِيضَ حَيْضَةً أُخْرَى ثُمَّ يُمْهِلَهَا حَتَّى تَطْهُرَ ثُمَّ يُطَلِّقَهَا إِنْ لَمْ يُرِدْ إِمْسَاكَهَا وَإِمَّا أَنْتَ طَلَّقْتَهَا ثَلَاثًا فَقَدْ عَصَيْتَ اللَّهَ تَعَالَى فِيمَا أَمَرَكَ بِهِ مِنْ طَلَاقِ امْرَأَتِكَ وَبَانَتْ مِنْكَ وَبِنْتَ مِنْهَا
Musnad Ahmad 5069: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab bin Abdul Majid] dari [Ayyub] dari [Nafi'] bahwa [Ibnu Umar] menceraikan isterinya ketika haid, ketika kemudian Umar menayakan hal itu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau pun memerintahkan untuk merujuk dan menahannya (Wanita tersebut) hingga mengalami satu kali haid dan tetap menahannya hingga suci lagi, setelah itu ia boleh menceraikannya sebelum digauli. Itulah masa iddah yang diperintahkan oleh Allah dalam menceraikan seorang isteri." Ibnu Umar juga pernah ditanya tentang seseorang yang menceraikan isterinya ketika haid, maka ia pun menjawab, "Meskipun engkau telah menceraikannya satu atau dua kali, sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan untuk merujuk dan menahannya hingga mengalami haid satu kali lagi, kemudian menahannya hingga suci setelah itu menceraikannya. Jika ia tidak menghendaki boleh ia menahannya, dan apabila engkau menceraikannya tiga kali maka engkau telah bermaksiat kepada Allah Ta'ala terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepadamu dalam masalah menceraikan isterimu. Engkau jelas darinya dan ia jelas darimu."
Grade
مسند أحمد ٥٠٧٠: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ كَانَ لَا يَدَعُ الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ وَأَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ دَخَلَ عَلَيْهِ فَقَالَ إِنِّي لَا آمَنُ أَنْ يَكُونَ الْعَامَ بَيْنَ النَّاسِ قِتَالٌ فَلَوْ أَقَمْتَ فَقَالَ قَدْ حَجَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَحَالَ كُفَّارُ قُرَيْشٍ بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ فَإِنْ يُحَلْ بَيْنِي وَبَيْنَهُ أَفْعَلْ كَمَا فَعَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى { لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ } ثُمَّ قَالَ أُشْهِدُكُمْ أَنِّي قَدْ أَوْجَبْتُ عُمْرَةً ثُمَّ سَارَ حَتَّى إِذَا كَانَ بِالْبَيْدَاءِ قَالَ وَاللَّهِ مَا أَرَى سَبِيلَهُمَا إِلَّا وَاحِدًا أُشْهِدُكُمْ أَنِّي قَدْ أَوْجَبْتُ مَعَ عُمْرَتِي حَجًّا ثُمَّ طَافَ طَوَافًا وَاحِدًا
Musnad Ahmad 5070: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab] dari [Ayyub] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar], bahwa ia tidak pernah meninggalkan haji dan umrah, kemudian Abdullah bin Abdullah masuk ke rumahnya seraya berkata: "Sesungguhnya aku tidak memberi jaminan keamanan pada tahun ini (jika) terjadi perang di antara manusia jika engkau berangkat." Maka Ibnu Umar pun menjawab, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melakukan haji, lalu orang-orang kafir Quraisy menghalangi antara beliau dan Baitullah. Jika antara aku dan Baitullah terhalangi, aku akan melakukan sebagaimana yang dilakukan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman: ' (Telah ada pada diri Rasulullah suri tauladan yang baik) ', (Qs. Al Hazab: 21), kemudian ia berkata: "Sungguh, aku persaksikan kepada kalian bahwa aku telah mewajibkan atas diriku untuk umrah." Kemudian Ibnu Umar berangkat, hingga ketika sampai di Baida` ia berkata: 'Demi Allah, aku tidak melihat kecuali penyelesaian itu hanya satu. Sungguh, aku persaksikan kepada kalian bahwa aku telah mewajibkan dalam umrahku untuk haji, " kemudian Ibnu Umar melakukan satu kali thawaf."
Grade
مسند أحمد ٥٠٧١: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ مِنْ أَيْنَ تَأْمُرُنَا أَنْ نُهِلَّ قَالَ يُهِلُّ أَهْلُ الْمَدِينَةِ مِنْ ذِي الْحُلَيْفَةِ وَأَهْلُ الشَّأَمِ مِنْ الْجُحْفَةِ وَأَهْلُ نَجْدٍ مِنْ قَرْنٍ قَالَ وَيَقُولُونَ وَأَهْلُ الْيَمَنِ مِنْ يَلَمْلَمَ
Musnad Ahmad 5071: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab] dari [Ayyub] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] ia berkata: "Seorang laki-laki berkata: "Wahai Rasulullah, dari mana engkau perintahkan untuk membaca talbiyah?" Beliau menjawab: "Penduduk Madinah memulai dari Dzul Hulaifah, penduduk Syam dari Juhaifah dan penduduk Najd dari Qarn." Ibnu Umar berkata: "Orang-orang mengatakan bahwa penduduk Yaman memulai dari Yalamlam."
Grade
مسند أحمد ٥٠٧٢: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ نَادَى رَجُلٌ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ مَا نَقْتُلُ مِنْ الدَّوَابِّ إِذَا أَحْرَمْنَا قَالَ خَمْسٌ لَا جُنَاحَ عَلَى مَنْ قَتَلَهُنَّ فِي قَتْلِهِنَّ الْحِدَأَةُ وَالْغُرَابُ وَالْفَأْرَةُ وَالْكَلْبُ الْعَقُورُ وَالْعَقْرَبُ
Musnad Ahmad 5072: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab] dari [Ayyub] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] ia berkata: "Seseorang memanggil Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam seraya berkata: "Binatang apa yang boleh kami bunuh jika kami melakukan ihram?" Beliau menjawab: "Lima binatang tidak apa-apa orang membunuhnya: Burung rajawali, burung gagak, tikus, anjing gila dan kalajengking."
Grade
مسند أحمد ٥٠٧٣: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا نَلْبَسُ مِنْ الثِّيَابِ إِذَا أَحْرَمْنَا قَالَ لَا تَلْبَسُوا الْقَمِيصَ وَلَا السَّرَاوِيلَ وَلَا الْعِمَامَةَ وَلَا الْخُفَّيْنِ إِلَّا أَحَدٌ لَمْ يَجِدْ نَعْلَيْنِ فَلْيَلْبَسْهُمَا أَسْفَلَ مِنْ الْكَعْبَيْنِ وَلَا الْبُرْنُسَ وَلَا شَيْئًا مِنْ الثِّيَابِ مَسَّهُ وَرْسٌ أَوْ زَعْفَرَانٌ
Musnad Ahmad 5073: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab] dari [Ayyub] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] ia berkata: "Seseorang berkata: "Wahai Rasulullah, pakaian apa yang harus kami kenakan ketika berihram?" Beliau menjawab: "Jangan kalian mengenakan kemeja, celana, surban dan khuff kecuali seseorang yang tidak mendapati sepasang sandal, maka hendaklah ia memakainya (khuff) sebatas di bawah kedua mata kaki, tidak mengenakan mantel yang bertutup kepala dan tidak pula mengenakan pakaian yang diolesi wewangian wars dan za'faran."
Grade
مسند أحمد ٥٠٧٤: حَدَّثَنَا عُبَيْدَةُ بْنُ حُمَيْدٍ حَدَّثَنِي ثُوَيْرٌ عَنْ مُجَاهِدٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خُذُوا مِنْ هَذَا وَدَعُوا هَذَا يَعْنِي شَارِبَهُ الْأَعْلَى يَأْخُذُ مِنْهُ يَعْنِي الْعَنْفَقَةَ
Musnad Ahmad 5074: Telah menceritakan kepada kami [Ubaidah bin Humaid] telah menceritakan kepadaku [Tsuwair] dari [Mujahid] dari [Ibnu Umar] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ambillah yang ini dan biarkan yang ini." Yakni kumis bagian di atas, beliau mengambil darinya, yakni 'anfaqah."
Grade
مسند أحمد ٥٠٧٥: حَدَّثَنَا أَسْبَاطُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ عَنْ مُسْلِمِ بْنِ يَنَّاقٍ قَالَ كُنْتُ جَالِسًا مَعَ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ فِي مَجْلِسِ بَنِي عَبْدِ اللَّهِ فَمَرَّ فَتًى مُسْبِلًا إِزَارَهُ مِنْ قُرَيْشٍ فَدَعَاهُ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ فَقَالَ مِمَّنْ أَنْتَ فَقَالَ مِنْ بَنِي بَكْرٍ فَقَالَ تُحِبُّ أَنْ يَنْظُرَ اللَّهُ تَعَالَى إِلَيْكَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ قَالَ نَعَمْ قَالَ ارْفَعْ إِزَارَكَ فَإِنِّي سَمِعْتُ أَبَا الْقَاسِمِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَوْمَأَ بِإِصْبَعِهِ إِلَى أُذُنَيْهِ يَقُولُ مَنْ جَرَّ إِزَارَهُ لَا يُرِيدُ إِلَّا الْخُيَلَاءَ لَمْ يَنْظُرْ اللَّهُ إِلَيْهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Musnad Ahmad 5075: Telah menceritakan kepada kami [Asbath bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik] dari [Muslim bin Yannaq] ia berkata: Aku pernah duduk bersama [Abdullah bin Umar] dalam majelis bani Abdullah. Lalu ada seorang pemuda Quraisy lewat dengan menjulurkan kain sarungnya, maka Abdullah bin Umar memanggilnya seraya bertanya, 'Dari bani siapa kamu? ' Ia menjawab, 'Dari bani Bakar.' Ibnu Umar bertanya lagi, 'Apakah kamu ingin Allah Ta'ala melihatmu pada hari kiamat? ' Ia menjawab, 'Ya.' Ibnu Umar lalu berkata: 'Angkatlah kain sarungmu, sesungguhnya aku mendengar Abu Al Qasim shallallahu 'alaihi wa sallam -seraya mengarahkan jarinya ke telinga- bersabda: "Barangsiapa menjulurkan kain sarungnya tidak ada motivasi kecuali rasa sombong, maka Allah tidak akan melihatnya pada hari kiamat."
Grade