مسند عبد الله بن عمر بن الخطاب رضي الله تعالى عنهما

Bab Musnad Abdullah bin Umar bin Al Khaththab Radliyallahu ta'ala 'anhuma

Musnad Ahmad #4266

مسند أحمد ٤٢٦٦: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ أَخْبَرَنَا أَيُّوبُ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ فَالْأَمِيرُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ زَوْجِهَا وَهِيَ مَسْئُولَةٌ وَالْعَبْدُ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ أَلَا فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ

Musnad Ahmad 4266: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] telah mengabarkan kepada kami [Ayyub] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggung jawaban. Maka seorang penguasa atas manusia, ia adalah pemimpin bagi mereka dan ia akan dimintai pertanggung jawaban atas rakyatnya. Seorang laki-laki adalah pemimpin bagi keluarganya dan ia akan dimintai pertanggungjawaban. Seorang wanita adalah pemimpin bagi rumah suaminya dan ia akan dimintai pertanggungjawaban. Dan seorang budak adalah pemimpin atas harta tuannya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban. Ketahuilah, setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban."

Grade

Musnad Ahmad #4267

مسند أحمد ٤٢٦٧: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَفَلَ مِنْ حَجٍّ أَوْ غَزْوٍ فَعَلَا فَدْفَدًا مِنْ الْأَرْضِ أَوْ شَرَفًا قَالَ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ آيِبُونَ تَائِبُونَ سَاجِدُونَ عَابِدُونَ لِرَبِّنَا حَامِدُونَ صَدَقَ اللَّهُ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ

Musnad Ahmad 4267: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] ia berkata: "Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pulang haji atau perang, beliau naik ke sebuah dataran tinggi lalu berseru: "ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR LAA ILAAHA ILLALLAHU WAHDAHUU LAA SYARIIKALAH LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU WA HUWA 'ALA KULLI SYAI`IN QADIIR, AAYIBUUNA TAA`IBUUNA SAAJIDUUNA 'AABIDUUNA LIRABBINAA HAAMIDUUN SHADAQALLAAHU WA'DAHU WANASHARA 'ABDAHU WAHAZAMAL AHZAABA WAHDAHU (Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah. Tiada sekutu bagi-Nya, kepunyaan-Nya lah segala kekuasaan dan puji, Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Kami semua kembali, bertaubat, bersujud, beribadah dan memuji hanya kepada Rabb kami. Allah telah menepati janji-Nya, menolong hamba-Nya, dan menghancurkan sebuah pasukan sendirian) '."

Grade

Musnad Ahmad #4268

مسند أحمد ٤٢٦٨: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَدْ أُتِيَ بِهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْنِي الضَّبَّ فَلَمْ يَأْكُلْهُ وَلَمْ يُحَرِّمْهُ

Musnad Ahmad 4268: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] ia berkata: "Pernah dihidangkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seekor Dlabb (sejenis biawak), beliau tidak memakannya dan tidak pula mengharamkannya."

Grade

Musnad Ahmad #4269

مسند أحمد ٤٢٦٩: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ الْيَهُودَ أَتَوْا النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِرَجُلٍ وَامْرَأَةٍ مِنْهُمْ قَدْ زَنَيَا فَقَالَ مَا تَجِدُونَ فِي كِتَابِكُمْ فَقَالُوا نُسَخِّمُ وُجُوهَهُمَا وَيُخْزَيَانِ فَقَالَ كَذَبْتُمْ إِنَّ فِيهَا الرَّجْمَ فَأْتُوا بِالتَّوْرَاةِ فَاتْلُوهَا إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ فَجَاءُوا بِالتَّوْرَاةِ وَجَاءُوا بِقَارِئٍ لَهُمْ أَعْوَرَ يُقَالُ لَهُ ابْنُ صُورِيَا فَقَرَأَ حَتَّى إِذَا انْتَهَى إِلَى مَوْضِعٍ مِنْهَا وَضَعَ يَدَهُ عَلَيْهِ فَقِيلَ لَهُ ارْفَعْ يَدَكَ فَرَفَعَ يَدَهُ فَإِذَا هِيَ تَلُوحُ فَقَالَ أَوْ قَالُوا يَا مُحَمَّدُ إِنَّ فِيهَا الرَّجْمَ وَلَكِنَّا كُنَّا نَتَكَاتَمُهُ بَيْنَنَا فَأَمَرَ بِهِمَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرُجِمَا قَالَ فَلَقَدْ رَأَيْتُهُ يُجَانِئُ عَلَيْهَا يَقِيهَا الْحِجَارَةَ بِنَفْسِهِ

Musnad Ahmad 4269: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar], bahwa sekelompok orang Yahudi datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membawa seorang lelaki dan wanita dari kalangan mereka yang telah berzina. Nabipun bertanya kepada mereka: "Apa yang kalian dapati dalam kitab suci kalian?" Mereka menjawab, "Kami akan menjemur muka mereka berdua di tengah terik matahari hingga mereka akan merasa hina." Rasulullah berkata: "Kalian telah berdusta! Sungguh, dalam kitab suci kalian terdapat hukum rajam (bagi orang yang berzina), maka bawalah kitab Taurat kemari dan bacakanlah jika kalian benar-benar orang yang jujur." Maka merekapun mendatangkan kitab Taurat beserta orang yang buta sebelah matanya yang biasa dipanggil Ibnu Suriya, dia adalah orang yang ditugasi untuk membaca kitab itu. Lalu ia membacanya hingga ia sampai pada suatu bagian dari kitab itu, iapun menutupkan tangannya padanya. Maka dikatakan kepadanya, "Angkatlah tanganmu!" Maka diapun mengangkat tangannya dan ternyata lembaran itu bersinar. Mereka akhirnya mengaku, "Wahai Muhammad, sesungguhnya di dalamnya memang benar terdapat perintah rajam, akan tetapi kami selalu menutup-nutupinya." Maka Rasulullah memerintahkan untuk merajam keduanya." Ibnu Umar berkata: "Aku melihatnya orang yang laki-laki melindungi perempuannya untuk melindungi agar tidak terkena lemparan batu."

Grade

Musnad Ahmad #4270

مسند أحمد ٤٢٧٠: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ أَخْبَرَنَا أَيُّوبُ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ كَانَ النَّاسُ يَرَوْنَ الرُّؤْيَا فَيَقُصُّونَهَا عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنِّي أَوْ قَالَ أَسْمَعُ رُؤْيَاكُمْ قَدْ تَوَاطَأَتْ عَلَى السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مُتَحَرِّيَهَا فَلْيَتَحَرَّهَا فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ

Musnad Ahmad 4270: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] telah mengabarkan kepada kami [Ayyub] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] ia berkata: "Orang-orang pernah bermimpi lalu mereka menceritakannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau bersabda: "Sesungguhnya aku." Atau bersabda: "Aku mendengar mimpi kalian semua, menyatu pada tujuh hari terakhir, maka barangsiapa di antara kalian hendak mencari lailatul qadar, hendaklah ia mencarinya di tujuh malam terakhir."

Grade

Musnad Ahmad #4271

مسند أحمد ٤٢٧١: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ عَنْ نَافِعٍ أَنَّ ابْنَ عُمَرَ طَلَّقَ امْرَأَتَهُ تَطْلِيقَةً وَهِيَ حَائِضٌ فَسَأَلَ عُمَرُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَمَرَهُ أَنْ يَرْجِعَهَا ثُمَّ يُمْهِلَهَا حَتَّى تَحِيضَ حَيْضَةً أُخْرَى ثُمَّ يُمْهِلَهَا حَتَّى تَطْهُرَ ثُمَّ يُطَلِّقَهَا قَبْلَ أَنْ يَمَسَّهَا قَالَ وَتِلْكَ الْعِدَّةُ الَّتِي أَمَرَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ أَنْ يُطَلَّقَ لَهَا النِّسَاءُ فَكَانَ ابْنُ عُمَرَ إِذَا سُئِلَ عَنْ الرَّجُلِ يُطَلِّقُ امْرَأَتَهُ وَهِيَ حَائِضٌ فَيَقُولُ أَمَّا أَنَا فَطَلَّقْتُهَا وَاحِدَةً أَوْ اثْنَتَيْنِ ثُمَّ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَهُ أَنْ يُرْجِعَهَا ثُمَّ يُمْهِلَهَا حَتَّى تَحِيضَ حَيْضَةً أُخْرَى ثُمَّ يُمْهِلَهَا حَتَّى تَطْهُرَ ثُمَّ يُطَلِّقَهَا قَبْلَ أَنْ يَمَسَّهَا وَأَمَّا أَنْتَ طَلَّقْتَهَا ثَلَاثًا فَقَدْ عَصَيْتَ اللَّهَ بِمَا أَمَرَكَ بِهِ مِنْ طَلَاقِ امْرَأَتِكَ وَبَانَتْ مِنْكَ

Musnad Ahmad 4271: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Nafi'] bahwa Ibnu Umar pernah mencerai isterinya satu kali saat ia sedang haid. Maka Umar menanyakannya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan beliau memerintahkan agar Ibnu Umar merujukinya lagi, kemudian menahannya sampai isterinya mengalami haid. Kemudian hendaknya ia menahannya lagi sampai isterinya suci (dari haid), setelah itu ia boleh menceraikan isterinya sebelum menyetubuhinya kembali." Beliau bersabda: "Begitulah iddah yang diperintahkan Allah Ta'ala dalam menceraikan isteri." Dan Ibnu Umar jika ditanya mengenai seorang lelaki yang menceraikan isterinya sedang dalam keadaan haid, niscaya dia akan menjawab, "Adapun aku, dulu juga pernah menceraikan isteri dengan talak satu atau dua, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyuruh untuk rujuk lalu menahannya hingga ia mengalami haid, lalu menahannya lagi sampai ia suci dari haid tersebut, setelah itu suami boleh menceraikannya sebelum menyetubuhinya kembali. Sedangkan kamu telah menceraikan isterimu dengan talak tiga, dan kamu telah bermaksiat kepada Allah dalam urusan talak, sekarang isterimu telah menjadi bain."

Grade

Musnad Ahmad #4272

مسند أحمد ٤٢٧٢: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ أَخْبَرَنَا أَيُّوبُ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَفَعَهُ قَالَ إِنَّ الْيَدَيْنِ يَسْجُدَانِ كَمَا يَسْجُدُ الْوَجْهُ فَإِذَا وَضَعَ أَحَدُكُمْ وَجْهَهُ فَلْيَضَعْ يَدَيْهِ وَإِذَا رَفَعَهُ فَلْيَرْفَعْهُمَا

Musnad Ahmad 4272: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] telah mengabarkan kepada kami [Ayyub] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] -ia memarfu'kannya-, beliau bersabda: "Sesungguhnya kedua tangan juga bersujud sebagaimana sujudnya wajah, jika salah seorang dari kalian meletakkan wajahnya hendaklah ia meletakkan tangannya juga, dan bila ia mengangkatnya hendaklah mengangkat kedua tangannya juga."

Grade

Musnad Ahmad #4273

مسند أحمد ٤٢٧٣: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ أَخْبَرَنَا أَيُّوبُ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ بَاعَ نَخْلًا قَدْ أُبِّرَتْ فَثَمَرَتُهَا لِلْبَائِعِ إِلَّا أَنْ يَشْتَرِطَ الْمُبْتَاعُ

Musnad Ahmad 4273: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] telah mengabarkan kepada kami [Ayyub] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa menjual pohon kurma yang telah dikawinkan, maka hasilnya adalah milik penjual, kecuali jika pembeli mensyaratkan dalam penjualannya."

Grade

Musnad Ahmad #4274

مسند أحمد ٤٢٧٤: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ أَخْبَرَنَا أَيُّوبُ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَطَعَ فِي مِجَنٍّ ثَمَنُهُ ثَلَاثَةُ دَرَاهِمَ

Musnad Ahmad 4274: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] telah mengabarkan kepada kami [Ayyub] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar], bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi Sallam pernah memotong tangan orang yang mencuri tameng seharga tiga dirham."

Grade

Musnad Ahmad #4275

مسند أحمد ٤٢٧٥: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ أَخْبَرَنَا أَيُّوبُ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَدْ عَلِمْتُ أَنَّ الْأَرْضَ كَانَتْ تُكْرَى عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمَا عَلَى الْأَرْبِعَاءِ وَشَيْءٍ مِنْ التِّبْنِ لَا أَدْرِي كَمْ هُوَ وَإِنَّ ابْنَ عُمَرَ كَانَ يُكْرِي أَرْضَهُ فِي عَهْدِ أَبِي بَكْرٍ وَعَهْدِ عُمَرَ وَعَهْدِ عُثْمَانَ وَصَدْرِ إِمَارَةِ مُعَاوِيَةَ حَتَّى إِذَا كَانَ فِي آخِرِهَا بَلَغَهُ أَنَّ رَافِعًا يُحَدِّثُ فِي ذَلِكَ بِنَهْيِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَتَاهُ وَأَنَا مَعَهُ فَسَأَلَهُ فَقَالَ نَعَمْ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ كِرَاءِ الْمَزَارِعِ فَتَرَكَهَا ابْنُ عُمَرَ فَكَانَ لَا يُكْرِيهَا فَكَانَ إِذَا سُئِلَ يَقُولُ زَعَمَ ابْنُ خَدِيجٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ كِرَاءِ الْمَزَارِعِ

Musnad Ahmad 4275: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ayyub] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] ia berkata: "Aku tahu bahwa tanah pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sering disewakan untuk ditanami pohon yang biasa dipakai tiang rumah atau ditanami pohon tin. Aku tidak tahu berapa tanah saat itu disewakan? Ibnu Umar juga biasa menyewakan tanahnya pada masa Abu Bakar, Umar, Utsman, dan pada masa pemerintahan Mu'awiyah. Sehingga ketika sampai pada pemerintahannya (Mu'awiyah), sampailah berita kepadanya bahwa Rafi' menyampaikan hadits Rasul yang melarang hal itu. Maka ia segera mendatangi Nafi' untuk menanyakannya. Lalu [Rafi'] menjawab: "Ya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah melarang penyewaan kebun atau sawah." Lalu Ibnu Umar pun meninggalkannya dan ia tidak lagi menyewakan tanah, dan bila ia ditanya mengenai hal itu ia menjawab, 'Ibnu Hudaij mengaku bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melarang menyewakan ladang."

Grade