مسند أحمد ٤٦٣٦: حَدَّثَنَا يَزِيدُ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدٌ يَعْنِي ابْنَ إِسْحَاقَ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ عَلَى هَذَا الْمِنْبَرِ وَهُوَ يَنْهَى النَّاسَ إِذَا أَحْرَمُوا عَمَّا يُكْرَهُ لَهُمْ لَا تَلْبَسُوا الْعَمَائِمَ وَلَا الْقُمُصَ وَلَا السَّرَاوِيلَاتِ وَلَا الْبَرَانِسَ وَلَا الْخُفَّيْنِ إِلَّا أَنْ يُضْطَرَّ مُضْطَرٌّ إِلَيْهِمَا فَيَقْطَعَهُمَا أَسْفَلَ مِنْ الْكَعْبَيْنِ وَلَا ثَوْبًا مَسَّهُ الْوَرْسُ وَلَا الزَّعْفَرَانُ قَالَ وَسَمِعْتُهُ يَنْهَى النِّسَاءَ عَنْ الْقُفَّازِ وَالنِّقَابِ وَمَا مَسَّ الْوَرْسُ وَالزَّعْفَرَانُ مِنْ الثِّيَابِ
Musnad Ahmad 4636: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Muhammad] -yakni Abu Ishaq- dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] ia berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda di atas mimbar ini, beliau memperingatkan orang-orang yang sedang berihram dari hal-hal yang dimakruhkan atas mereka."Janganlah kalian memakai surban, kemeja, celana, dan mantel yang terdapat tutup kepalanya. Jangan memakai khuf (sepatu), kecuali jika sangat terpaksa sekali itupun ia harus memotongnya hingga sebatas di bawah mata kakinya, dan juga tidak memakai baju yang diusapi wewangian." Ibnu Umar berkata: "Aku juga mendengar beliau melarang para wanita Muslimah untuk tidak memakai sarung tangan, niqab (cadar), dam kain yang diolesi wewangian."
Grade
مسند أحمد ٤٦٣٧: حَدَّثَنَا يَزِيدُ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرٍو عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّهُ حَدَّثَهُمْ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَصْلُحُ بَيْعُ الثَّمَرِ حَتَّى يَتَبَيَّنَ صَلَاحُهُ
Musnad Ahmad 4637: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Amru] dari [Salim bin Abdullah bin Umar] bahwa ia menceritakan kepada mereka dari [Ayahnya], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak dibenarkan menjual kurma hingga nampak layak dikonsumsi."
Grade
مسند أحمد ٤٦٣٨: حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ يَعْنِي ابْنَ حُسَيْنٍ عَنِ الْحَكَمِ عَنْ مُجَاهِدٍ قَالَ كُنَّا مَعَ ابْنِ عُمَرَ فِي سَفَرٍ فَمَرَّ بِمَكَانٍ فَحَادَ عَنْهُ فَسُئِلَ لِمَ فَعَلْتَ فَقَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَعَلَ هَذَا فَفَعَلْتُ
Musnad Ahmad 4638: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] -yakni Ibnu Husain- dari [Al Hakam] dari [Mujahid] ia berkata: "Ketika kami bersama [Ibnu Umar] dalam suatu perjalanan, ia melewati sebuah tempat lalu menjauhinya kembali. Lalu ditanyakan, "Mengapa engkau berbuat demikian?" Ibnu Umar pun menjawab, "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan hal ini, maka aku pun melakukannya."
Grade
مسند أحمد ٤٦٣٩: حَدَّثَنَا يَزِيدُ أَخْبَرَنَا يَحْيَى يَعْنِي ابْنَ سَعِيدٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ يَحْيَىِ بْنِ حَبَّانَ أَخْبَرَهُ أَنَّ رَجُلًا أَخْبَرَهُ عَنْ أَبِيهِ يَحْيَى أَنَّهُ كَانَ مَعَ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ وَأَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ قَالَ لَهُ فِي الْفِتْنَةِ لَا تَرَوْنَ الْقَتْلَ شَيْئًا وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِلثَّمَادَةِ لَا يَنْتَجِي اثْنَانِ دُونَ صَاحِبِهِمَا
Musnad Ahmad 4639: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Yahya] -yakni Ibnu Sa'id- dari [Muhammad bin Yahya bin Habban] telah mengabarkan kepadanya, bahwa [seorang laki-laki] mengabarkan kepadanya dari ayahnya [Yahya] bahwa ia pernah bersama Abdullah bin Umar, lalu [Abdullah bin Umar] menceritakan kepadanya tentang fitnah: Kalian tidak akan melihat sedikit pun pembunuhan, dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah dua orang berbicara tanpa menyertakan teman keduanya."
Grade
مسند أحمد ٤٦٤٠: حَدَّثَنَا يَزِيدُ قَالَ أَخْبَرَنَا الْمَسْعُودِيُّ عَنْ أَبِي جَعْفَرٍ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيٍّ قَالَ بَيْنَمَا عُبَيْدُ بْنُ عُمَيْرٍ يَقُصُّ وَعِنْدَهُ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ فَقَالَ عُبَيْدُ بْنُ عُمَيْرٍ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَثَلُ الْمُنَافِقِ كَشَاةٍ مِنْ بَيْنِ رَبِيضَيْنِ إِذَا أَتَتْ هَؤُلَاءِ نَطَحْنَهَا وَإِذَا أَتَتْ هَؤُلَاءِ نَطَحْنَهَا فَقَالَ ابْنُ عُمَرَ لَيْسَ كَذَلِكَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّمَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَشَاةٍ بَيْنَ غَنَمَيْنِ قَالَ فَاحْتَفَظَ الشَّيْخُ وَغَضِبَ فَلَمَّا رَأَى ذَلِكَ عَبْدُ اللَّهِ قَالَ أَمَا إِنِّي لَوْ لَمْ أَسْمَعْهُ لَمْ أَرُدَّ ذَلِكَ عَلَيْكَ
Musnad Ahmad 4640: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] ia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Al Mas'udi] dari [Abu Ja'far Muhammad bin Ali] ia berkata: "Ketika ['Ubaid bin 'Umair] sedang berkisah, dan saat itu [Abdullah bin Umar] sedang bersamanya, 'Ubaid berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Perumpamaan seorang munafik seperti seekor kambing yang berada di antara dua kelompok kambing yang sedang berada di kandangnya. Setiap ia mendatangi kelompok kambing yang satu, mereka menanduknya. Dan setiap kali ia mendatangi kelompok kambing yang lain, merekapun menanduknya." Mendengar itu Abdullah bin Umar berkata: "Bukan begitu sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, tapi sabda beliau yang benar adalah: "Seperti seekor kambing yang berada di antara dua kambing." Abu Ja'far (perawi) berkata: "Lalu lelaki tua itupun marah. Melihat kejadian itu, Abdullah bin Umar berkata: "Kalau seandainya aku tidak mendengarnya dari Rasul, aku tidak akan membantah perkataanmu."
Grade
مسند أحمد ٤٦٤١: حَدَّثَنَا يَزِيدُ أَخْبَرَنَا ابْنُ عَوْنٍ قَالَ كَتَبْتُ إِلَى نَافِعٍ أَسْأَلُهُ مَا أَقْعَدَ ابْنَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ الْغَزْوِ أَوْ عَنْ الْقَوْمِ إِذَا غَزَوْا بِمَا يَدْعُونَ الْعَدُوَّ قَبْلَ أَنْ يُقَاتِلُوهُمْ وَهَلْ يَحْمِلُ الرَّجُلُ إِذَا كَانَ فِي الْكَتِيبَةِ بِغَيْرِ إِذْنِ إِمَامِهِ فَكَتَبَ إِلَيَّ إِنَّ ابْنَ عُمَرَ قَدْ كَانَ يَغْزُو وَلَدُهُ وَيَحْمِلُ عَلَى الظَّهْرِ وَكَانَ يَقُولُ إِنَّ أَفْضَلَ الْعَمَلِ بَعْدَ الصَّلَاةِ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ تَعَالَى وَمَا أَقْعَدَ ابْنَ عُمَرَ عَنْ الْغَزْوِ إِلَّا وَصَايَا لِعُمَرَ وَصِبْيَانٌ صِغَارٌ وَضَيْعَةٌ كَثِيرَةٌ وَقَدْ أَغَارَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى بَنِي الْمُصْطَلِقِ وَهُمْ غَارُّونَ يَسْقُونَ عَلَى نَعَمِهِمْ فَقَتَلَ مُقَاتِلَتَهُمْ وَسَبَى سَبَايَاهُمْ وَأَصَابَ جُوَيْرِيَةَ بِنْتَ الْحَارِثِ قَالَ فَحَدَّثَنِي بِهَذَا الْحَدِيثِ ابْنُ عُمَرَ وَكَانَ فِي ذَلِكَ الْجَيْشِ وَإِنَّمَا كَانُوا يُدْعَوْنَ فِي أَوَّلِ الْإِسْلَامِ وَأَمَّا الرَّجُلُ فَلَا يَحْمِلُ عَلَى الْكَتِيبَةِ إِلَّا بِإِذْنِ إِمَامِهِ
Musnad Ahmad 4641: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu 'Aun] ia berkata: Aku menulis surat kepada [Nafi'], "Aku menanyakannya, 'Apa yang menyebabkan [Ibnu Umar] menahan diri untuk ikut dalam peperangan, dan apakah seseorang boleh membawa serta orang lain dalam peperangan tanpa seizin imamnya? ' Maka ia menjawab, "Ibnu Umar selalu ikut dalam peperangan dan ia menggendong anaknya di atas punggungnya dan berkata: 'Sesungguhnya seutama-utama amalan setelah amalan shalat ialah jihad di jalan Allah.' Dan tidak ada yang menyebabkannya menahan diri dari perang kecuali wasiat Umar, anak-anak kecil dan pekarangan yang banyak. Sungguh, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyerang mereka dengan tiba-tiba saat mereka lalai dan hewna ternak mereka diberi minum. Akibatnya, pasukan mereka banyak yang terbunuh, kaum wanita dan anak-anak dari kalangan mereka juga banyak yang ditawan, termasuk di dalamnya Juwairiyah binti Al Harits. Yang mengabarkan hadits ini kepadaku adalah Abdullah bin Umar, dia saat itu ikut andil bersama tentara kaum muslimin. Dan mereka menyerukan adanya peperangan hanya di awal-awal penyebaran Islam saja. Adapun seorang tentara, ia tidak boleh membawa serta orang lain dalam peperangan kecuali dengan izin pemimpinnya."
Grade
مسند أحمد ٤٦٤٢: حَدَّثَنَا يَزِيدُ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَتَنَاجَى اثْنَانِ دُونَ الثَّالِثِ إِذَا لَمْ يَكُنْ مَعَهُمْ غَيْرُهُمْ قَالَ وَنَهَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَخْلُفَ الرَّجُلُ الرَّجُلَ فِي مَجْلِسِهِ وَقَالَ إِذَا رَجَعَ فَهُوَ أَحَقُّ بِهِ
Musnad Ahmad 4642: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Ishaq] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang dua orang berbicara dan tidak melibatkan orang ketiga, jika tidak ada orang lain selain mereka." Ibnu Umar melanjutkan lagi, "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam juga melarang seseorang menduduki tempat duduk orang lain, beliau bersabda: "Jika ia kembali lagi, ia lebih berhak atasnya."
Grade
مسند أحمد ٤٦٤٣: حَدَّثَنَا يَزِيدُ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِذَا نَعَسَ أَحَدُكُمْ فِي الْمَسْجِدِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَلْيَتَحَوَّلْ مِنْ مَجْلِسِهِ ذَلِكَ إِلَى غَيْرِهِ
Musnad Ahmad 4643: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Ishaq] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] ia berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian mengantuk di masjid pada hari Jum'at, hendaklah ia berpindah dari tempat duduknya ke tempat duduk yang lain."
Grade
مسند أحمد ٤٦٤٤: حَدَّثَنَا يَزِيدُ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدٌ عَنْ نَافِعٍ وَعُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ حَدَّثَاهُ عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ خَمْسٌ لَا جُنَاحَ عَلَى أَحَدٍ فِي قَتْلِهِنَّ الْغُرَابُ وَالْفَأْرَةُ وَالْحِدَأَةُ وَالْعَقْرَبُ وَالْكَلْبُ الْعَقُورُ
Musnad Ahmad 4644: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Muhammad] dari [Nafi'], dan [Ubaidullah bin Abdullah bin Umar] telah menceritakannya kepada kami dari [Ibnu Umar] ia berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ada lima binatang yang boleh dibunuh: burung gagak, tikus, burung rajawali, kalajengking, anjing gila."
Grade
مسند أحمد ٤٦٤٥: حَدَّثَنَا يَزِيدُ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدٌ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ رَأَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْقِبْلَةِ نُخَامَةً فَأَخَذَ عُودًا أَوْ حَصَاةً فَحَكَّهَا بِهِ ثُمَّ قَالَ إِذَا قَامَ أَحَدُكُمْ يُصَلِّي فَلَا يَبْصُقْ فِي قِبْلَتِهِ فَإِنَّمَا يُنَاجِي رَبَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى
Musnad Ahmad 4645: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Muhammad] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melihat dahak di arah kiblat, lalu beliau mengambil sebuah tongkat atau kerikil dan menggarukkannya. Beliau kemudian bersabda: "Jika salah seorang dari kalian sedang shalat maka janganlah ia meludah di arah kiblatnya, karena sesungguhnya ia sedang bermunajat dengan Rabbnya Tabaraka Wa Ta'ala."
Grade