ومن سورة الأحزاب

Bab Diantara surat al-ahzab

Sunan Tirmidzi #3143

سنن الترمذي ٣١٤٣: حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ إِسْمَعِيلَ بْنِ مُجَالِدٍ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ بَيَانٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ بَنَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِامْرَأَةٍ مِنْ نِسَائِهِ فَأَرْسَلَنِي فَدَعَوْتُ قَوْمًا إِلَى الطَّعَامِ فَلَمَّا أَكَلُوا وَخَرَجُوا قَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُنْطَلِقًا قِبَلَ بَيْتِ عَائِشَةَ فَرَأَى رَجُلَيْنِ جَالِسَيْنِ فَانْصَرَفَ رَاجِعًا قَامَ الرَّجُلَانِ فَخَرَجَا فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَدْخُلُوا بُيُوتَ النَّبِيِّ إِلَّا أَنْ يُؤْذَنَ لَكُمْ إِلَى طَعَامٍ غَيْرَ نَاظِرِينَ إِنَاهُ } وَفِي الْحَدِيثِ قِصَّةٌ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ مِنْ حَدِيثِ بَيَانٍ وَرَوَى ثَابِتٌ عَنْ أَنَسٍ هَذَا الْحَدِيثَ بِطُولِهِ

Sunan Tirmidzi 3143: Telah menceritakan kepada kami [Umar bin Ismail bin Mujalid] telah menceritakan kepadaku [ayahku] dari [Bayan] dari [Anas bin Malik] radliallahu 'anhu, berkata: "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam menggauli salah seorang istri beliau lalu mengutusku, aku lalu mengundang kaum untuk makan, saat mereka makan dan keluar, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam pergi ke arah kediaman Aisyah, beliau melihat dua orang tengah duduk, beliau kembali. Kedua orang itu pun pergi lalu Allah 'azza wajalla menurunkan: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah- rumah nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak (makanannya)." (Al Ahzaab: 53) dalam hadits ini ada kisahnya. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib dari hadits Bayan. [Tsabit] meriwayatkan hadits ini secara lengkap dari [Anas].

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,

Sunan Tirmidzi #3144

سنن الترمذي ٣١٤٤: حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ مُوسَى الْأَنْصَارِيُّ حَدَّثَنَا مَعْنٌ حَدَّثَنَا مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ عَنْ نُعَيْمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الْمُجْمِرِ أَنَّ مُحَمَّدَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ زَيْدٍ الْأَنْصَارِيَّ وَعَبْدَ اللَّهِ بْنَ زَيْدٍ الَّذِي كَانَ أُرِيَ النِّدَاءَ بِالصَّلَاةِ أَخْبَرَهُ عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ الْأَنْصَارِيِّ أَنَّهُ قَالَ أَتَانَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ فِي مَجْلِسِ سَعْدِ بْنِ عُبَادَةَ فَقَالَ لَهُ بَشِيرُ بْنُ سَعْدٍ أَمَرَنَا اللَّهُ أَنْ نُصَلِّيَ عَلَيْكَ فَكَيْفَ نُصَلِّي عَلَيْكَ قَالَ فَسَكَتَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى تَمَنَّيْنَا أَنَّهُ لَمْ يَسْأَلْهُ ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قُولُوا اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ وَالسَّلَامُ كَمَا قَدْ عُلِّمْتُمْ وَفِي الْبَاب عَنْ عَلِيٍّ وَأَبِي حُمَيْدٍ وَكَعْبِ بْنِ عُجْرَةَ وَطَلْحَةَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ وَأَبِي سَعِيدٍ وَزَيْدِ بْنِ خَارِجَةَ وَيُقَالُ ابْنُ جَارِيَةَ وَبُرَيْدَةَ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ

Sunan Tirmidzi 3144: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Musa Al Anshari] telah menceritakan kepada kami [Ma'an] telah menceritakan kepada kami [Malik bin Anas] dari [Nu'aim bin Abdullah Al Mujmir] bahwa [Muhammad bin Abdullah bin Zaid Al Anshari] dan Abdullah bin Zaid yang memimpikan adzan shalat memberitahunya dari [Abu Mas'ud Al Anshari] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam mendatangi kami saat kami di majlis Sa'ad bin Ubadah lalu Basyir bin Sa'ad berkata pada beliau: Allah memerintahkan kami untuk mendoakan baginda, lalu bagaimana (cara) kami mendoakan baginda. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam diam hingga kami berharap (andai) dia tidak bertanya. Setelah itu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Ucapkan: ALLOOHUMMA SHOLLI 'ALAA MUHAMMAD, WA'ALAA AALI MUHAMMAD, KAMAA SHOLLAITA 'ALAA IBROOHIIMA WA'ALAA AALI IBROOHIIMA WABAARIK 'ALAA MUHAMMAD WA'ALAA AALI MUHAMMAD KAMAA BAAROKTA 'ALAA IBROOHIIMA WA'ALAA AALI IBROOHIIMA FIL'AALAMIINA INNAKA HAMIIDUN MAJIID "Ya Allah, limpahkan kesejahteraan kepada Muhammad dan keluarga Muhammad seperti Kau melimpahkan kesejahteraan kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad seperti Engkau memberkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim dalam seluruh alam, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Luhur, dan salam seperti yang telah diajarkan pada kalian." Dalam hal ini ada hadits serupa dari Ali, Abu Humaid, Ka'ab bin Ujrah, Thalhah bin Ubaidullah, Abu Sa'id, Zaid bin Kharijah dan disebut Ibnu Jariyah. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,

Sunan Tirmidzi #3145

سنن الترمذي ٣١٤٥: حَدَّثَنَا عَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ حَدَّثَنَا رَوْحُ بْنُ عُبَادَةَ عَنْ عَوْفٍ عَنْ الْحَسَنِ وَمُحَمَّدٍ وَخِلَاسٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ مُوسَى عَلَيْهِ السَّلَام كَانَ رَجُلًا حَيِيًّا سَتِيرًا مَا يُرَى مِنْ جِلْدِهِ شَيْءٌ اسْتِحْيَاءً مِنْهُ فَآذَاهُ مَنْ آذَاهُ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ فَقَالُوا مَا يَسْتَتِرُ هَذَا التَّسَتُّرَ إِلَّا مِنْ عَيْبٍ بِجِلْدِهِ إِمَّا بَرَصٌ وَإِمَّا أُدْرَةٌ وَإِمَّا آفَةٌ وَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ أَرَادَ أَنْ يُبَرِّئَهُ مِمَّا قَالُوا وَإِنَّ مُوسَى عَلَيْهِ السَّلَام خَلَا يَوْمًا وَحْدَهُ فَوَضَعَ ثِيَابَهُ عَلَى حَجَرٍ ثُمَّ اغْتَسَلَ فَلَمَّا فَرَغَ أَقْبَلَ إِلَى ثِيَابِهِ لِيَأْخُذَهَا وَإِنَّ الْحَجَرَ عَدَا بِثَوْبِهِ فَأَخَذَ مُوسَى عَصَاهُ فَطَلَبَ الْحَجَرَ فَجَعَلَ يَقُولُ ثَوْبِي حَجَرُ ثَوْبِي حَجَرُ حَتَّى انْتَهَى إِلَى مَلَإٍ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ فَرَأَوْهُ عُرْيَانًا أَحْسَنَ النَّاسِ خَلْقًا وَأَبْرَأَهُ مِمَّا كَانُوا يَقُولُونَ قَالَ وَقَامَ الْحَجَرُ فَأَخَذَ ثَوْبَهُ وَلَبِسَهُ وَطَفِقَ بِالْحَجَرِ ضَرْبًا بِعَصَاهُ فَوَاللَّهِ إِنَّ بِالْحَجَرِ لَنَدَبًا مِنْ أَثَرِ عَصَاهُ ثَلَاثًا أَوْ أَرْبَعًا أَوْ خَمْسًا فَذَلِكَ قَوْلُهُ تَعَالَى { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ آذَوْا مُوسَى فَبَرَّأَهُ اللَّهُ مِمَّا قَالُوا وَكَانَ عِنْدَ اللَّهِ وَجِيهًا } قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ وَقَدْ رُوِيَ مِنْ غَيْرِ وَجْهٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَفِيهِ عَنْ أَنَسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Sunan Tirmidzi 3145: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Rauh bin Ubadah] dari [Auf] dari [Al Hasan], [Muhammad] dan [Khilas] dari [Abu Hurairah] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bahwa Musa 'alaihis salam adalah orang yang amat pemalu dan menutup, tidak ada kulitnya yang terlihat sedikit pun karena malu. Lalu Bani Isra`il menyakitinya, mereka berkata: Tidaklah ia mengenakan penutup seperti ini kecuali pasti karena cacat yang ada pada kulitnya, mungkin belang, cacat atau penyakit lain. Allah 'azza wajalla hendak membebaskan Musa dari ucapan mereka. Pada suatu hari, Musa 'alaihis salam menyendiri, ia meletakkan bajunya di atas batu lalu mandi, seusai mandi, Musa menghampiri bajunya untuk diambil, ternyata batu itu membawa pergi bajunya lalu Musa mengambil tongkatnya kemudian mencari batu itu seraya berkata: Bajuku, hai batu, bajuku, hai batu. Hingga ia sampai ke sekumpulan orang dari Bani Israil, mereka melihatnya dalam keadaan telanjang dan ia adalah manusia yang paling baik bentuk fisiknya. Allah membebaskannya dari ucapan-ucapan mereka." Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Batu itu berhenti lalu Musa mengambil bajunya dan mengenakannya lalu ia memukul batu itu dengan tongkatnya. Demi Allah di batu itu ada bekas akibat pukulan tongkatnya sebanyak tiga, empat atau lima bekas. Itulah firman Allah Ta'ala: 'Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang menyakiti Musa: maka Allah membersihkannya dari tuduhan-tuduhan yang mereka katakan. dan adalah dia seorang yang mempunyai kedudukan terhormat di sisi Allah." (Al Ahzaab: 59) Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih. Hadits ini juga diriwayatkan melalui sanad lain dari Abu Hurairah dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam. Dalam hal ini ada hadits serupa dari Anas dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam.

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,