صفة النبي صلى الله عليه وسلم

Bab Sifat Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam

Shahih Bukhari #3298

صحيح البخاري ٣٢٩٨: حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ شُعْبَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي عُتْبَةَ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَشَدَّ حَيَاءً مِنْ الْعَذْرَاءِ فِي خِدْرِهَا حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى وَابْنُ مَهْدِيٍّ قَالَا حَدَّثَنَا شُعْبَةُ مِثْلَهُ وَإِذَا كَرِهَ شَيْئًا عُرِفَ فِي وَجْهِهِ

Shahih Bukhari 3298: Telah bercerita kepada kami [Musaddad] telah bercerita kepada kami [Yahya] dari [Syu'bah] dari [Qatadah] dari ['Abdullah bin Abu 'Utbah] dari Abu Sa'id Al Khudriy radliyallahu 'anhu berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam adalah orang yang lebih pemalu dari pada anak gadis perawan yang dipingit di kamarnya. Telah bercerita kepadaku [Muhammad bin Basysyar] telah bercerita kepada kami [Yahya] dan [Ibnu Mahdiy] keduanya berkata telah bercerita kepada kami [Syu'bah] seperti hadits ini: "Dan apabila beliau tidak menyukai sesuatu maka dapat dikenali dari wajah beliau."

Shahih Bukhari #3299

صحيح البخاري ٣٢٩٩: حَدَّثَنِي عَلِيُّ بْنُ الْجَعْدِ أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي حَازِمٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ مَا عَابَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَعَامًا قَطُّ إِنْ اشْتَهَاهُ أَكَلَهُ وَإِلَّا تَرَكَهُ

Shahih Bukhari 3299: Telah bercerita kepadaku ['Ali bin Al Ja'di] telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] dari [Al A'masy] dari [Abu Hazim] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu berkata: Tidaklah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membenci suatu makanan sekalipun dan seandainya beliau menyukainya maka beliau memakannya dan bila tidak menyukainya beliau meninggalkannya (tidak memakannya).

Shahih Bukhari #3300

صحيح البخاري ٣٣٠٠: حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا بَكْرُ بْنُ مُضَرَ عَنْ جَعْفَرِ بْنِ رَبِيعَةَ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَالِكٍ ابْنِ بُحَيْنَةَ الْأَسْدِيِّ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا سَجَدَ فَرَّجَ بَيْنَ يَدَيْهِ حَتَّى نَرَى إِبْطَيْهِ قَالَ وَقَالَ ابْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا بَكْرٌ بَيَاضَ إِبْطَيْهِ

Shahih Bukhari 3300: Telah bercerita kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah bercerita kepada kami [Bakr bin Mudlar] dari [Ja'far bin Rabi'ah] dari [Al A'raj] dari ['Abdullah bin Malik Ibnu Buhainah Al Asadiy] berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam apabila sujud, beliau merenggangkan kedua lengan beliau (dari badan) hingga kami lihat kedua ketiak beliau. Dia (Qutaibah) berkata: Dan berkata [Ibnu Bukair] telah bercerita kepada kami [Bakr bin Mudlar] -dengan redaksi-: "(hingga nampak) putih kedua ketiak beliau." (tidak ada bulu ketiaknya).

Shahih Bukhari #3301

صحيح البخاري ٣٣٠١: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْأَعْلَى بْنُ حَمَّادٍ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ عَنْ قَتَادَةَ أَنَّ أَنَسًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ حَدَّثَهُمْ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ لَا يَرْفَعُ يَدَيْهِ فِي شَيْءٍ مِنْ دُعَائِهِ إِلَّا فِي الِاسْتِسْقَاءِ فَإِنَّهُ كَانَ يَرْفَعُ يَدَيْهِ حَتَّى يُرَى بَيَاضُ إِبْطَيْهِ وَقَالَ أَبُو مُوسَى دَعَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَفَعَ يَدَيْهِ وَرَأَيْتُ بَيَاضَ إِبْطَيْهِ

Shahih Bukhari 3301: Telah bercerita kepada kami ['Abdul A'laa bin Hammad] telah bercerita kepada kami [Yazid bin Zurai'] telah bercerita kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah] bahwa Anas radliyallahu 'anhu bercerita kepada mereka bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah mengangkat kedua tangan ketika melakukan do'a yang beliau lakukan, kecuali dalam do'a istisqa' (minta hujan), pada saat itu beliau mengangkat kedua tangan beliau hingga tampak ketiak beliau yang putih (tanpa bulu ketiak)." Dan Abu Musa berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berdo'a dengan mengangkat kedua tangan beliau sehingga aku melihat ketiak beliau yang putih."

Shahih Bukhari #3302

صحيح البخاري ٣٣٠٢: حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ الصَّبَّاحِ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَابِقٍ حَدَّثَنَا مَالِكُ بْنُ مِغْوَلٍ قَالَ سَمِعْتُ عَوْنَ بْنَ أَبِي جُحَيْفَةَ ذَكَرَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ دُفِعْتُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ بِالْأَبْطَحِ فِي قُبَّةٍ كَانَ بِالْهَاجِرَةِ خَرَجَ بِلَالٌ فَنَادَى بِالصَّلَاةِ ثُمَّ دَخَلَ فَأَخْرَجَ فَضْلَ وَضُوءِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَوَقَعَ النَّاسُ عَلَيْهِ يَأْخُذُونَ مِنْهُ ثُمَّ دَخَلَ فَأَخْرَجَ الْعَنَزَةَ وَخَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَى وَبِيصِ سَاقَيْهِ فَرَكَزَ الْعَنَزَةَ ثُمَّ صَلَّى الظُّهْرَ رَكْعَتَيْنِ وَالْعَصْرَ رَكْعَتَيْنِ يَمُرُّ بَيْنَ يَدَيْهِ الْحِمَارُ وَالْمَرْأَةُ

Shahih Bukhari 3302: Telah bercerita kepada kami [Al Hassanbin Shabbah] telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Sabiq] telah bercerita kepada kami [Malik bin Mighwal] berkata: aku mendengar ['Aun bin Abu Juhaifah] bercerita dari [bapaknya] berkata: Aku pernah bertemu tanpa sengaja dengan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di Bathha' di tenda saat siang hari ketika Bilal keluar untuk mengumandangkan panggilan shalat, lalu dia masuk kemudian keluar lagi sambil membawa sisa air wudlu' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Orang-orang pun berebut mengambil sisa wudlu' tersebut. Kemudian Bilal masuk lagi lalu keluar dengan membawa sebatang tongkat. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar dan saat itu seakan aku melihat cahaya pada kedua betis beliau, lalu beliau menancapkan tongkat tersebut kemudian shalat Zhuhur dua raka'at dan shalat 'Ashar dua raka'at sedangkan keledai dan wanita lewat di hadapan beliau.

Shahih Bukhari #3303

صحيح البخاري ٣٣٠٣: حَدَّثَنِي الْحَسَنُ بْنُ صَبَّاحٍ الْبَّزَّارُ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُحَدِّثُ حَدِيثًا لَوْ عَدَّهُ الْعَادُّ لَأَحْصَاهُ وَقَالَ اللَّيْثُ حَدَّثَنِي يُونُسُ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ أَنَّهُ قَالَ أَخْبَرَنِي عُرْوَةُ بْنُ الزُّبَيْرِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا قَالَتْ أَلَا يُعْجِبُكَ أَبُو فُلَانٍ جَاءَ فَجَلَسَ إِلَى جَانِبِ حُجْرَتِي يُحَدِّثُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُسْمِعُنِي ذَلِكَ وَكُنْتُ أُسَبِّحُ فَقَامَ قَبْلَ أَنْ أَقْضِيَ سُبْحَتِي وَلَوْ أَدْرَكْتُهُ لَرَدَدْتُ عَلَيْهِ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَكُنْ يَسْرُدُ الْحَدِيثَ كَسَرْدِكُمْ

Shahih Bukhari 3303: Telah bercerita kepadaku [Al Hasan bin Shabbah Al Bazzar] telah bercerita kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhriy] dari ['Urwah] dari 'Aisyah radliyallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menyampaikan suatu hadits yang seandainya diulang oleh seseorang pasti aku mengingatnya. Dan [Al Laits] berkata: telah bercerita kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] bahwa dia berkata: telah mengabarkan kepadaku ['Urwah bin Az Zubair] dari 'Aisyah bahwa dia berkata: Tidakkah kamu heran dengan Abu Fulan, yang dia datang lalu duduk di samping kamarku menyampaikan suatu hadits yang katanya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dia bermaksud memperdengarkannya kepadaku yang saat itu aku sedang bertasbih (berdzikir), lalu dia pergi sebelum aku menyelesaikan dzikirku. Seandainya aku sempat menemuinya tentu aku akan menolaknya (tidak membenarkannya) karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah menyampaikan hadits secara berturut-turut sebagaimana yang kalian sampaikan. (maksudnya menyampaikan hadits sekian banyak dalam satu waktu).