بَابُ وُلُوغِ الْكَلْبِ فِي الْإِنَاءِ

Bab Jilatan Anjing Pada Bejana

Sunan Daruquthni #188

سنن الدارقطني ١٨٨: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , نا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ بِشْرِ بْنِ الْحَكَمِ , نا بَهْزُ بْنُ أَسَدٍ , نا شُعْبَةُ , عَنْ أَبِي التَّيَّاحِ , قَالَ: سَمِعْتُ مُطَرِّفًا , عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُغَفَّلٍ , أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ بِقَتْلِ الْكِلَابِ ثُمَّ قَالَ: «مَا لَهُمْ وَلَهَا؟» , فَرَخَّصَ فِي كَلْبِ الصَّيْدِ وَفِي كَلْبِ الْغَنَمِ , وَقَالَ: «إِذَا وَلَغَ الْكَلْبُ فِي الْإِنَاءِ فَاغْسِلُوهُ سَبْعَ مَرَّاتٍ , وَالثَّامِنَةَ عَفِّرُوهُ فِي التُّرَابِ». صَحِيحٌ

Sunan Daruquthni 188: Abu Bakar An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Abdurrahman bin Bisyr bin Al Hakam mengabarkan kepada kami, Bahz bin Asad mengabarkan kepada kami, Syu'bah mengabarkan kepada kami, dari Abu At-Tayyah, ia mengatakan, "Aku mendengar Mutharrif dari Abdullah bin Mughaffal, bahwa Rasulullah SAW memerintahkan untuk membunuh anjing, kemudian ia bertanya, 'Mengapa mereka (disuruh membunuh) dan mengapa anjing-anjing itu (disuruh dibunuh)?' Maka beliau memberikan rukhshah pada anjing pemburu dan anjing penjaga temak, dan beliau bersabda, 'Apabila anjing menjilat pada bejana, maka cucilah tujuh kali, dan yang kedelapan gosoklah dengan tanah'." Shahih.

Grade

Sunan Daruquthni #189

سنن الدارقطني ١٨٩: نا مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ زَيْدِ الْحِنَّائِيُّ , نا مَحْمُودُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْمَرْوَزِيُّ , نا الْخَضِرُ بْنُ أَصْرَمَ , نا الْجَارُودُ , عَنْ إِسْرَائِيلَ , عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ , عَنْ هُبَيْرَةَ , عَنْ عَلِيٍّ , قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِذَا وَلَغَ الْكَلْبُ فِي إِنَاءِ أَحَدِكُمْ فَلْيَغْسِلْهُ سَبْعَ مَرَّاتٍ إِحْدَاهُنَّ بِالْبَطْحَاءِ». الْجَارُودُ هُوَ ابْنُ أَبِي يَزِيدَ مَتْرُوكٌ

Sunan Daruquthni 189: Muhammad bin Ahmad bin Zaid Al Hinna'I mengabarkan kepada kami, Mahmud bin Muhammad Al Marwazi mengabarkan kepada kami, Al Khadhir bin Ashram mengabarkan kepada kami, Al Jarud mengabarkan kepada kami, dari Israil, dari Abu Ishaq, dari Hubairah, dari Ali, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, "Apabila anjing menjilat pada bejana salah seorang di antara kalian, maka hendaklah ia mencucinya tujuh kali, dimana salah satunya (dicampur) dengan tanah." Al Jarud adalah Ibnu Abi Yazid, ia matruk (haditsnya ditinggalkan).

Grade

Sunan Daruquthni #190

سنن الدارقطني ١٩٠: حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ نُصَيْرٍ , نا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ الْمَعْمَرِيُّ , نا عَبْدُ الْوَهَّابِ بْنُ الضَّحَّاكِ , نا إِسْمَاعِيلُ بْنُ عَيَّاشٍ , عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ , عَنْ أَبِي الزِّنَادِ , عَنِ الْأَعْرَجِ , عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ , عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «فِي الْكَلْبِ يَلَغُ فِي الْإِنَاءِ أَنَّهُ يَغْسِلُهُ ثَلَاثًا أَوْ خَمْسًا أَوْ سَبْعًا».

Sunan Daruquthni 190: Ja'far bin Muhammad bin Nushair menceritakan kepada kami, Al Hasan bin Ali Al Ma'muri mengabarkan kepada kami, Abdul Wahhab bin Adh-Dhahhak mengabarkan kepada kami, Isma'il bin Ayyasy mengabarkan kepada kami, dari Hisyam bin Urwah, dari Abu Az- Zinad, dari Al A'raj, dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW: Tentang anjing yang menjilat pada bejana: Bahwa bejana itu dicuci tiga kali atau lima kali atau tujuh kali.

Grade

Sunan Daruquthni #191

سنن الدارقطني ١٩١: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْبَاقِي بْنُ قَانِعٍ , نا الْحُسَيْنُ بْنُ إِسْحَاقَ , نا عَبْدُ الْوَهَّابِ بْنُ الضَّحَّاكِ , نا إِسْمَاعِيلُ بْنُ عَيَّاشٍ , بِهَذَا الْإِسْنَادِ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «يُغْسَلُ ثَلَاثًا أَوْ خَمْسًا أَوْ سَبْعًا». تَفَرَّدَ بِهِ عَبْدُ الْوَهَّابِ , عَنْ إِسْمَاعِيلَ وَهُوَ مَتْرُوكُ الْحَدِيثِ , وَغَيْرُهُ يَرْوِيهِ عَنْ إِسْمَاعِيلَ بِهَذَا الْإِسْنَادِ: «فَاغْسِلُوهُ سَبْعًا» , وَهُوَ الصَّوَابُ.

Sunan Daruquthni 191: Abdul Baqi bin Qani' menceritakan kepada kami, Al Husain bin Ishaq mengabarkan kepada kami, Abdul Wahhab bin Adh-Dhahhak mengabarkan kepada kami, Isma'il bin Ayyasy mengabarkan kepada kami dengan isnad ini dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Dicuci tiga kali, atau lima kali, atau tujuh kali." Abdul Wahhab bin Adh-Dhahhak meriwayatkan sendirian dari Isma'il. Ia seorang yang matrukul hadits (haditsnya ditinggalkan). Yang lainnya meriwayatkannya dari Isma'il dengan isnad ini (dengan redaksi): "maka cucilah tujuh kali." Ini yang benar.

Grade

Sunan Daruquthni #192

سنن الدارقطني ١٩٢: نا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ الْفَارِسِيُّ , نا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ الْوَهَّابِ بْنِ نَجْدَةَ , نا أَبِي , نا إِسْمَاعِيلُ , قَالَ: وَثنا بِهِ أَبِي , نا أَحْمَدُ بْنُ خَالِدِ بْنِ عَمْرٍو الْحِمْصِيُّ , نا أَبِي , نا إِسْمَاعِيلُ بْنُ عَيَّاشٍ , بِهَذَا الْإِسْنَادِ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «فَاغْسِلُوهُ سَبْعَ مَرَّاتٍ». وَهُوَ الصَّحِيحُ , هَذَا صَحِيحٌ

Sunan Daruquthni 192: Muhammad bin Isma'il Al Farisi mengabarkan kepada kami, Ahmad bin Abdul Wahhab bin Najdah mengabarkan kepada kami, ayahku mengabarkan kepada kami, Isma'il mengabarkan kepada kami, ia mengatakan: Dan ayahku menceritakannya kepada kami, Ahmad bin Khalid bin Amr Al Himshi mengabarkan kepada kami, ayahku mengabarkan kepada kami, Isma'il bin Ayyasy mengabarkan kepada kami dengan isnad ini dari Nabi SAW, beliau bersabda, "maka cucilah tujuh kali., Inilah riwayat yang shahih.

Grade

Sunan Daruquthni #193

سنن الدارقطني ١٩٣: نا أَبُو بَكْرٍ , قَالَ: حَدَّثَنِي عَلِيُّ بْنُ حَرْبٍ , نا أَسْبَاطُ بْنُ مُحَمَّدٍ , وَثنا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , نا سَعْدَانُ بْنُ نَصْرٍ , ثنا إِسْحَاقُ الْأَزْرَقُ , قَالَا: نا عَبْدُ الْمَلِكِ , عَنْ عَطَاءٍ , عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ , قَالَ: «إِذَا وَلَغَ الْكَلْبُ فِي الْإِنَاءِ فَاهْرِقْهُ ثُمَّ اغْسِلْهُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ». هَذَا مَوْقُوفٌ , وَلَمْ يَرْوِهِ هَكَذَا غَيْرُ عَبْدِ الْمَلِكِ، عَنْ عَطَاءٍ , وَاللَّهُ أَعْلَمُ

Sunan Daruquthni 193: Abu Bakar menceritakan kepada kami, ia mengatakan: Ali bin Harb menceritakan kepada kami, Asbath bin Muhammad menceritakan kepada kami. Dan Abu Bakar AnNaisaburi menceritakan kepada kami, Sa'dan bin Nushr mengabarkan kepada kami, Ishaq Al Azraq menceritakan kepada kami, keduanya mengatakan: Abdul Malik mengabarkan kepada kami, dari 'Atha‘ dari Abu Hurairah, ia mengatakan, "Apabila anjing menjilat pada bejana, maka tumpahkanlah, kemudian cucilah tiga kali." Riwayat ini mauquf. Tidak ada yang meriwayatkannya selain Abdul Malik dari 'Atha'. Wallahu a'lam.

Grade

Sunan Daruquthni #194

سنن الدارقطني ١٩٤: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ نُوحٍ الْجُنْدِيسَابُورِيُّ , نا هَارُونُ بْنُ إِسْحَاقَ , نا ابْنُ فُضَيْلٍ , عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ , عَنْ عَطَاءٍ , عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ «أَنَّهُ كَانَ إِذَا وَلَغَ الْكَلْبُ فِي الْإِنَاءِ أَهْرَاقَهُ وَغَسَلَهُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ»

Sunan Daruquthni 194: Muhammad bin Nuh Al Jundaisaburi menceritakan kepada kami, Harun bin Ishaq mengabarkan kepada kami, Ibnu Fudhail mengabarkan kepada kami, dari Abdul Malik, dari 'Atha‘ dari Abu Hurairah: Bahwa apabila seekor anjing menjilat pada bejana, ia menumpahkannya dan mencucinya tiga kali.

Grade