سنن الدارقطني ٣٨٢٩: نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ , نا دَاوُدُ بْنُ عَمْرٍو , نا دَاوُدُ الْعَطَّارُ , عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ , عَنْ جَمِيلَةَ بِنْتِ سَعْدٍ , قَالَتْ: قَالَتْ عَائِشَةُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا: «مَا تَزِيدُ الْمَرْأَةِ فِي الْحَمْلِ عَلَى سَنَتَيْنِ قَدْرَ مَا يَتَحَوَّلُ ظِلُّ عُودِ الْمِغْزَلِ»
Sunan Daruquthni 3829: Abdullah bin Muhammad bin Abdul Aziz menceritakan kepada kami, Daud bin Amr menceritakan kepada kami, Daud Al Aththar menceritakan kepada kami dari Ibnu Juraij, dari Jamilah binti Sa'd, dia berkata: Aisyah RA berkata, "Tidak ada kandungan yang bisa bertahan selama dua tahun (dalam perut) meski hanya sebesar gelondong benang."
سنن الدارقطني ٣٨٣٠: نا دَعْلَجُ بْنُ أَحْمَدَ , نا الْحَسَنُ بْنُ سُفْيَانَ , نا حَبَّانُ , ثنا ابْنُ الْمُبَارَكِ , أنا دَاوُدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ , عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ , عَنْ جَمِيلَةَ بِنْتِ سَعْدٍ , عَنْ عَائِشَةَ , قَالَتْ: «لَا يَكُونُ الْحَمْلُ أَكْثَرَ مِنْ سَنَتَيْنِ قَدْرَ مَا يَتَحَوَّلُ ظِلُّ الْمِغْزَلِ» [ص:500] وَجُمَيْلَةُ بِنْتُ سَعْدٍ أُخْتُ عُبَيْدِ بْنِ سَعْدٍ
Sunan Daruquthni 3830: Da'laj bin Ahmad menceritakan kepada kami, Al Hasan bin Sufyan menceritakan kepada kami, Habban menceritakan kepada kami, Ibnu Al Mubarak menceritakan kepada kami, Daud bin Abdurrahman menceritakan kepada kami dari Ibnu Juraij, dari Jamilah binti Sa'd, dari Aisyah, dia berkata, "Tak ada kehamilan yang bertahan lebih dari dua tahun, meski hanya sebesar gelondong benang." Jamilah binti Sa'd adalah saudari Ubaid bin Sa'd.
سنن الدارقطني ٣٨٣١: نا مُحَمَّدُ بْنُ نُوحٍ الْجُنْدِيسَابُورِيُّ , نا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ , نا ابْنُ نُمَيْرٍ , نا الْأَعْمَشُ , عَنْ أَبِي سُفْيَانَ , قَالَ: حَدَّثَنِي أَشْيَاخٌ مِنَّا , قَالُوا: جَاءَ رَجُلٌ إِلَى عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ فَقَالَ: يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ إِنِّي غِبْتُ عَنِ امْرَأَتِي سَنَتَيْنِ فَجِئْتُ وَهِيَ حُبْلَى , فَشَاوَرَ عُمَرُ النَّاسَ فِي رَجْمِهَا , قَالَ: فَقَالَ مُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ: «يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ إِنْ كَانَ لَكَ عَلَيْهَا سَبِيلٌ فَلَيْسَ لَكَ عَلَى مَا فِي بَطْنِهَا سَبِيلٌ فَاتْرُكْهَا حَتَّى تَضَعَ» , فَتَرَكَهَا فَوَلَدَتْ غُلَامًا قَدْ خَرَجَتْ ثَنَيَاهُ فَعَرَفَ الرَّجُلُ الشَّبَهَ فِيهِ , فَقَالَ: ابْنِي وَرَبِّ الْكَعْبَةِ , فَقَالَ عُمَرُ: عَجَزَتِ النِّسَاءُ أَنْ يَلِدْنَ مِثْلَ مُعَاذٍ لَوْلَا مُعَاذٌ هَلَكَ عُمَرُ
Sunan Daruquthni 3831: Muhammad bin Nuh Al Jundaisaburi menceritakan kepada kami, Ahmad bin Muhammad bin Yahya bin Sa'd menceritakan kepada kami, Ibnu Numair menceritakan kepada kami, Al A'masy menceritakan kepada kami dari Abu Sufyan, dia berkata: Para guru kami menceritakan kepadaku, bahwa ada seorang pria mendatangi Umar bin Khaththab melapor, "Ya Amirul Mukminin, aku tidak bersama istriku selama dua tahun. Kemudian ketika aku datang, aku mendapatinya sedang hamil." Umar kemudian bermusyawarah dengan orang-orang. Mu'adz berkata, "Ya Amirul Mukminin, kalau Anda bisa menghukum istrinya, tapi tak bisa menghukum anak yang dikandungnya. Coba tunggu dulu sampai ia melahirkan." Umar lalu menunggu. Tak lama kemudian ia melahirkan seorang anak laki-laki yang telah tumbuh gigi, dan pria (suami) yang melapor tadi mengetahui ada kemiripan dengannya, ia langsung berkata, "Ini adalah anakku demi Tuhan Ka'bah." Umar lantas berkata, "Sungguh wanita tak lagi mampu melahirkan orang seperti Mu'adz, kalau bukan karena dia Umar sudah celaka."
Grade
سنن الدارقطني ٣٨٣٢: نا مُحَمَّدُ بْنُ مَخْلَدٍ , نا أَبُو الْعَبَّاسِ أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ بَكْرِ بْنِ خَالِدٍ , نا دَاوُدُ بْنُ رُشَيْدٍ , قَالَ: سَمِعْتُ الْوَلِيدَ بْنَ مُسْلِمٍ , يَقُولُ: قُلْتُ لِمَالِكِ بْنِ أَنَسٍ: إِنِّي حُدِّثْتُ عَنْ عَائِشَةَ , أَنَّهَا قَالَتْ: لَا تَزِيدُ الْمَرْأَةُ فِي حَمْلِهَا عَلَى سَنَتَيْنِ قَدْرَ ظِلِّ الْمِغْزَلِ , فَقَالَ: «سُبْحَانَ اللَّهِ مَنْ يَقُولُ هَذَا؟ هَذِهِ [ص:501] جَارَتُنَا امْرَأَةُ مُحَمَّدِ بْنِ عَجْلَانَ امْرَأَةُ صِدْقٍ وَزَوْجُهَا رَجُلُ صِدْقٍ حَمَلَتْ ثَلَاثَةَ أَبْطُنٍ فِي اثْنَتَيْ عَشْرَةَ سَنَةً تَحْمِلُ كُلَّ بَطْنٍ أَرْبَعَ سِنِينَ»
Sunan Daruquthni 3832: Muhammad bin Makhlad menceritakan kepada kami, Abu Al Abbas Ahmad bin Muhammad bin Bakar bin Khalid menceritakan kepada kami, Daud bin Rusyaid menceritakan kepada kami, ia berkata: Aku mendengar Al Walid bin Muslim berkata: Aku berkata kepada Malik bin Anas: Sesungguhnya aku diceritakan dari Aisyah bahwa ia berkata, "Wanita tidak akan pernah mengandung lebih dari dua tahun meski sebesar gelondong benang." Ia menjawab, "Subhanallah, siapa yang mengatakan itu?! Ada tetangga kita, istrinya Muhammad bin Ajlan seorang wanita yang jujur, dan suaminya juga jujur, ia mengandung tiga kali selama 12 tahun dan masing-masing kehamilan empat tahun sekali."
Grade
سنن الدارقطني ٣٨٣٣: نا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عُبَيْدٍ , نا ابْنُ أَبِي خَيْثَمَةَ , نا ابْنُ أَبِي رِزْمَةَ , ح وَنا مُحَمَّدُ بْنُ مَخْلَدٍ , نا الْحُسَيْنُ بْنُ شَدَّادِ بْنِ دَاوُدَ الْمَخْرَمِيُّ , نا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ بْنِ أَبِي رِزْمَةَ , نا أَبِي , نا الْمُبَارَكُ بْنُ مُجَاهِدٍ , قَالَ: «مَشْهُورٌ عِنْدَنَا كَانَتِ امْرَأَةُ مُحَمَّدِ بْنِ عَجْلَانَ تَحْمِلُ وَتَضَعُ فِي أَرْبَعِ سِنِينَ , وَكَانَتْ تُسَمَّى حَامِلَةَ الْفِيلِ»
Sunan Daruquthni 3833: Ali bin Muhammad bin Ubaid menceritakan kepada kami, Ibnu Abu Khaitsamah menceritakan kepada kami, Ibnu Abu Rizmah menceritakan kepada kami (h) Muhammad bin Makhlad menceritakan kepada kami, Al Husain bin Syaddad bin Daud Al Makhrami menceritakan kepada kami, Muhammad bin Abdul Aziz bin Abu Rizmah menceritakan kepada kami, ayahku menceritakan kepada kami, Al Mubarak bin Mujahid menceritakan kepada kami, ia berkata, "Sudah terkenal di kalangan kami bahwa istri Muhammad bin Ajlan hamil selama empat tahun baru melahirkan. Itu dinamakan hamil gajah."
سنن الدارقطني ٣٨٣٤: نا مُحَمَّدُ بْنُ مَخْلَدٍ , نا أَبُو شُعَيْبٍ صَالِحُ بْنُ عِمْرَانَ الدَّعَّاءُ , حَدَّثَنِي أَحْمَدُ بْنُ غَسَّانَ , نا هِشَامُ بْنُ يَحْيَى الْفَرَّاءُ الْمُجَاشِعِيُّ , قَالَ: بَيْنَمَا مَالِكُ بْنُ دِينَارٍ يَوْمًا جَالِسًا إِذْ جَاءَهُ رَجُلٌ فَقَالَ: يَا أَبَا يَحْيَى ادْعُ لِامْرَأَةٍ حُبْلَى مُنْذُ أَرْبَعِ سِنِينَ قَدْ أَصْبَحَتْ فِي كَرْبٍ شَدِيدٍ فَغَضِبَ مَالِكٌ وَأَطْبَقَ الصُّحُفَ , فَقَالَ: «مَا يَرَى الْقَوْمُ إِلَّا أَنَّا أَنْبِيَاءُ» , ثُمَّ قَرَأَ ثُمَّ دَعَا ثُمَّ قَالَ: «اللَّهُمَّ هَذِهِ الْمَرْأَةُ إِنْ كَانَ فِي بَطْنِهَا رِيحٌ فَأَخْرِجْهُ عَنْهَا السَّاعَةَ وَإِنْ كَانَ فِي بَطْنِهَا جَارِيَةٌ فَأَبْدِلْهَا بِهَا غُلَامًا فَإِنَّكَ تَمْحُو مَا تَشَاءُ [ص:502] وَتُثْبِتُ وَعِنْدَكَ أُمُّ الْكِتَابِ» , ثُمَّ رَفَعَ مَالِكٌ يَدَهُ وَرَفَعَ النَّاسُ أَيْدِيَهُمْ وَجَاءَ الرَّسُولُ إِلَى الرَّجُلِ , فَقَالَ: أَدْرِكِ امْرَأَتَكَ فَذَهَبَ الرَّجُلُ فَمَا حَطَّ مَالِكٌ يَدَهُ حَتَّى طَلَعَ الرَّجُلُ مِنْ بَابِ الْمَسْجِدِ عَلَى رَقَبَتِهِ غُلَامٌ جَعْدٌ قَطَطٌ ابْنُ أَرْبَعِ سِنِينَ قَدِ اسْتَوَتْ أَسْنَانُهُ مَا قُطِعَتْ سُرَارُهُ
Sunan Daruquthni 3834: Muhammad bin Makhlad menceritakan kepada kami, Abu Syu'aib Shalih bin Imran Ad-Da‘i menceritakan kepada kami, Ahmad bin Ghassan menceritakan kepadaku, Hisyam bin Yahya Al Farra' Al Mujasyi'i menceritakan kepada kami, ia berkata: Ketika Malik bin Dinar sedang duduk-duduk, tiba-tiba ada seorang pria mendatanginya dan berkata, "Ya Abu Yahya, berdoalah untuk seorang wanita yang hamil sejak empat tahun. Aku ini sedang ditimpa kesusahan yang amat sangat." Mendengar itu, Malik marah lalu menutup mushaf. Ia berkata, "Orang-orang ini seolah menganggap aku nabi." Ia kemudian membaca (ayat-ayat Al Qur'an) lalu berdoa, "Ya Allah, sekiranya yang ada dalam perut wanita ini adalah angin, maka keluarkanlah saat ini juga. Tapi kalau yang dikandungnya adalah anak perempuan maka jadikanlah ia anak laki-laki, sesungguhnya Engkau yang menghapus dan menetapkan, dan Engkau memiliki Ummul kitab." Malik lantas mengangkat tangannya demikian pula orang ramai. Seorang utusan datang kepada pria yang mengadu tadi dan berkata, "Temuilah istrimu." Ia lalu pergi dan belum juga Malik meletakkan tangannya sampai orang itu muncul di pintu masjid. Di lututnya ada seorang anak laki-laki yang berambut ikal agak panjang, sama seperti anak yang sudah berumur empat tahun, dan gigi-giginya juga sudah rata."
سنن الدارقطني ٣٨٣٥: نا الْقَاسِمُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ , نا الْعَبَّاسُ بْنُ مُحَمَّدٍ , نا مُحَمَّدُ بْنُ مُصْعَبٍ , قَالَ: سَمِعْتُ الْأَوْزَاعِيَّ , يَقُولُ: «عِنْدَنَا هَهُنَا امْرَأَةٌ تَحِيضُ غُدْوَةً وَتَطْهُرُ عَشِيَّةً»
Sunan Daruquthni 3835: Al Qasim bin Ismail menceritakan kepada kami, Abbas bin Muhammad menceritakan kepada kami, Muhammad bin Mush'ab menceritakan kepada kami, dia berkata: Aku mendengar Al Auza‘i berkata, "Di sini kami memiliki seorang wanita yang haid pada pagi hari lalu sorenya sudah suci lagi."
Grade
سنن الدارقطني ٣٨٣٦: نا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ الْمِصْرِيُّ , نا إِسْمَاعِيلُ بْنُ مَحْمُودٍ النَّيْسَابُورِيُّ , حَدَّثَنِي عُمَرُ بْنُ الْمُتَوَكِّلِ , حَدَّثَنِي أَحْمَدُ بْنُ مُوسَى الضَّبِّيُّ , [ص:503] حَدَّثَنِي عَبَّادُ بْنُ عَبَّادٍ الْمُهَلَّبِيُّ , قَالَ: «أَدْرَكْتُ فِينَا يَعْنِي الْمَهَالِبَةَ امْرَأَةً صَارَتْ جَدَّةً وَهِيَ بِنْتُ ثَمَانِ عَشْرَةَ سَنَةً , وَلَدَتْ لِتِسْعِ سِنِينَ ابْنَةً، فَوَلَدَتِ ابْنَتُهَا لِتِسْعِ سِنِينَ، فَصَارَتْ هِيَ جَدَّةً وَهِيَ بِنْتُ ثَمَانِ عَشْرَةَ سَنَةً»
Sunan Daruquthni 3836: Ali bin Muhammad Al Mishri menceritakan kepada kami, Ismail bin Mahmud AnNaisaburi menceritakan kepada kami, Umair bin Al Mutawakkil menceritakan kepadaku, Ahmad bin Musa Adh-Dhabbi menceritakan kepadaku, Ibad bin Ibad Al Muhallabi menceritakan kepadaku, ia berkata, "Di kami (orang-orang Mahalabah) aku menemukan seorang wanita yang sudah menjadi nenek, tapi terlihat usianya masih delapan belas tahun. Ia memiliki anak perempuan pada usia 9 tahun, lalu anaknya itu mempunyai anak juga pada usia 9 tahun. Jadilah ia nenek di usianya yang kedelapan belas."
Grade
سنن الدارقطني ٣٨٣٧: نا أَبُو بَكْرٍ الشَّافِعِيُّ , نا مُحَمَّدُ بْنُ شَاذَانَ , نا مُعَلَّى بْنُ مَنْصُورٍ , نا ابْنُ إِدْرِيسَ , عَنِ الشَّيْبَانِيِّ , عَنْ بَحْرِيَّةَ بِنْتِ هَانِئِ بْنِ قَبِيصَةَ , قَالَتْ: زَوَّجْتُ نَفْسِي الْقَعْقَاعَ بْنَ شَوْرٍ وَبَاتَ عِنْدِي لَيْلَةً , وَجَاءَ أَبِي مِنَ الْأَعْرَابِ فَاسْتَعْدَى عَلِيًّا وَجَاءَتْ رُسُلُهُ فَانْطَلَقُوا بِهِ إِلَيْهِ , فَقَالَ: «أَدْخَلَتْ بِهَا؟» , قَالَ: نَعَمْ , فَأَجَازَ النِّكَاحَ
Sunan Daruquthni 3837: Abu Bakar Asy-Syafi'i menceritakan kepada kami, Muhammad bin Syadzan menceritakan kepada kami, Mu'alla bin Manshur menceritakan kepada kami, Ibnu Idris menceritakan kepada kami dari Asy-Syaibani, dari Bahriyyah binti Hani' bin Qabishah, dia berkata: Aku pernah menikahkan diriku dengan Al Qa'qa' bin Saur, dan ia pernah tidur denganku satu malam. Ayahku yang datang dari kalangan orang-orang Arab badui minta tolong kepada Ali, lalu datanglah utusan Ali membawa suamiku menghadap. Ali bertanya kepadanya, "Apa engkau sudah menyetubuhinya?" Ia menjawab, "Ya." Maka Ali pun membolehkan pernikahan itu.
Grade
سنن الدارقطني ٣٨٣٨: نا أَبُو بَكْرٍ الشَّافِعِيُّ , نا مُحَمَّدُ بْنُ شَاذَانَ , نا مُعَلَّى بْنُ مَنْصُورٍ , نا أَبُو عَوَانَةَ , عَنِ الشَّيْبَانِيِّ , عَنْ بَحْرِيَّةَ بِنْتِ هَانِئٍ الْأَعْوَرِ أَنَّهُ سَمِعَهَا , تَقُولُ: زَوَجَّهَا أَبُوهَا رَجُلًا وَهُوَ نَصْرَانِيُّ , وَزَوَّجَتْ نَفْسَهَا الْقَعْقَاعَ بْنَ شَوْرٍ فَجَاءَ أَبُوهَا إِلَى عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَأَرْسَلَ إِلَيْهَا وَوَجَدَ الْقَعْقَاعَ قَدْ بَاتَ عِنْدَهَا وَقَدِ اغْتَسَلَ فَجِئَ بِهِ إِلَى عَلِيٍّ وَإِنَّ عَلَيْهِ خَلُوقًا , فَقَالَ أَبُوهَا : فَضَحَتْنِي وَاللَّهِ مَا أَرَدْتُ هَذَا , قَالَ: أَتَرَى بِنَائِي يَكُونُ سِرًّا , فَارْتَفَعُوا إِلَى عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ , فَقَالَ: «دَخَلْتَ بِهَا؟» , قَالَ: «نَعَمْ» فَأَجَازَ نِكَاحَهَا نَفْسَهَا. بَحْرِيَّةُ مَجْهُولَةٌ
Sunan Daruquthni 3838: Abu Bakar Asy-Syafi'i menceritakan kepada kami, Muhammad bin Syadzan menceritakan kepada kami, Mu'alla bin Manshur menceritakan kepada kami, Abu Awanah menceritakan kepada kami dari Asy-Syaibani, dari Bahriyyah binti Hani' Al A'war, ia mendengarnya berkata, "Ayahnya menikahkannya dengan seorang pria Nashrani, dan ia menikahkan dirinya sendiri dengan Al Qa'qa' bin Saur. Ayahnya kemudian datang menemui Ali RA. Ia lalu mengutus orang dan mendapati Al Qa'qa' sempat tidur dengannya dan mandi pula. Ia lantas dibawa menghadap Ali dan ia mendapat cercaan. Ayahnya berbicara, "Kamu telah mencoreng nama baikku, bukan itu yang aku inginkan." Al Qa'qa' berkata, "Apa Anda melihat aku tidur bersamanya secara rahasia?!" Mereka pun membawa masalah ini kepada Ali. Ali kemudian bertanya pada Al Qa'qa, "Kamu sudah bercampur dengannya?" Ia menjawabnya, "Sudah." Maka Ali pun membolehkan pernikahannya. Bahriyyah adalah perawi majhul.