بَابُ الِاعْتِكَافِ

Bab I'tikaf

Sunan Daruquthni #2338

سنن الدارقطني ٢٣٣٨: حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ , ثنا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مَجْشَرٍ , ثنا عَبِيدَةُ بْنُ حُمَيْدٍ , ثنا الْقَاسِمُ بْنُ مَعْنٍ , ح وَحَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ , ثنا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ سَعِيدِ التُّبَّعِيُّ , ثنا الْقَاسِمُ بْنُ الْحَكَمِ , ثنا الْقَاسِمُ بْنُ مَعَنٍ , عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ جُرَيْجٍ , عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ شِهَابٍ , عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيِّبِ , وَعَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ , عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا أَخْبَرَتْهُمَا , أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ , ثُمَّ اعْتَكَفَهُنَّ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ , وَأَنَّ السُّنَّةَ لِلْمُعْتَكِفِ أَنْ لَا يَخْرُجَ إِلَّا لِحَاجَةِ الْإِنْسَانِ وَلَا يَتْبَعُ جِنَازَةً وَلَا يَعُودُ مَرِيضًا وَلَا يَمَسُّ امْرَأَةً وَلَا يُبَاشِرُهَا وَلَا اعْتِكَافَ إِلَّا فِي مَسْجِدِ جَمَاعَةٍ , وَيَأْمُرُ مَنِ اعْتَكَفَ أَنْ يَصُومَ». يُقَالُ: إِنَّ قَوْلَهُ: وَأَنَّ السُّنَّةَ لِلْمُعْتَكِفِ إِلَى آخِرِهِ لَيْسَ مِنْ قَوْلِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , وَأَنَّهُ مِنْ كَلَامِ الزُّهْرِيِّ وَمَنْ أَدْرَجَهُ فِي الْحَدِيثِ فَقَدْ وَهِمَ وَاللَّهُ أَعْلَمُ , وَهِشَامُ بْنُ سُلَيْمَانَ لَمْ يَذْكُرْهُ

Sunan Daruquthni 2338: Al Husain bin Ismail menceritakan kepada kami, Ibrahim bin Mujasyir menceritakan kepada kami, Ubaidah bin Humaid menceritakan kepada kami, Al Qasim bin Ma'n menceritakan kepada kami. {h} Al Husain Bin Ismail menceritakan kepada kami, Ahmad bin Muhammad bin Sa'id At-Tubba'i menceritakan kepada kami, Al Qasim bin Al Hakam menceritakan kepada kami, Al Qasim bin Ma'n menceritakan kepada kami, dari Abdul Malik bin Juraij, dari Muhammad bin Syihab, dari Sa'id bin Al Musayyab dan Urwah bin Az-Zubair, dari Aisyah, bahwa dia memberitakan kepada mereka berdua, bahwa Rasulullah SAW biasa beri'tikaf pada sepuluh hari dari bulan Ramadhan hingga Allah mewafatkan beliau, kemudian istri-istri beliau melakukan i'tikaf pada sepuluh hari tersebut sesudah beliau. Dan sunnah bagi orang yang beri'tikaf agar tidak keluar kecuali karena kebutuhan yang bersifat manusiawi, tidak mengantar jenazah, tidak menjenguk orang yang sakit, tidak menyentuh wanita dan tidak menggaulinya, tidak beri'tikaf kecuali di masjid jama'ah dan menyuruh orang yang beri'tikaf agar berpuasa." Dikatakan, bahwa perkataan "Dan sunnah bagi orang yang beri'tikaf Dan seterusnya" bukan termasuk sabda Nabi SAW dan itu termasuk perkataan Az-Zuhri. Orang yang memasukkannya ke dalam Hadits ini berarti mengalami kebimbangan, wallahu a'lam. Hisyam bin Sulaiman tidak menyebutkannya.

Grade

Sunan Daruquthni #2339

سنن الدارقطني ٢٣٣٩: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , ثنا يُوسُفُ بْنُ سَعِيدِ بْنِ مُسْلِمٍ , حَدَّثَنَا حَجَّاجٌ , عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ , أَخْبَرَنِي الزُّهْرِيُّ , عَنِ الِاعْتِكَافِ وَكَيْفَ سُنَّتِهِ , عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيِّبِ , وَعُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ , عَنْ عَائِشَةَ أَخْبَرَتْهُمَا , أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ , ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ , وَأَنَّ السُّنَّةَ فِي الْمُعْتَكِفِ أَنْ لَا يَخْرُجَ إِلَّا لِحَاجَةِ الْإِنْسَانِ وَلَا يَتْبَعُ جِنَازَةً وَلَا يَعُودُ مَرِيضًا وَلَا يَمَسُّ امْرَأَةً وَلَا يُبَاشِرُهَا , وَلَا اعْتِكَافَ إِلَّا فِي مَسْجِدِ جَمَاعَةٍ وَسُنَّةُ مَنِ اعْتَكَفَ أَنْ يَصُومَ»

Sunan Daruquthni 2339: Abu Bakar An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Yusuf bin Sa'id bin Muslim menceritakan kepada kami, Hajjaj menceritakan kepada kami, dari Ibnu Juraij, AzZuhri mengabarkan kepadaku tentang i'tikaf dan bagaimana sunahnya, dari Sa'id bin Al Musayyab dan Urwah Az-Zubair, dari Aisyah dia memberitakan kepada mereka berdua, "Bahwa Rasulullah SAW biasa beritikaf pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan hingga Allah mewafatkan beliau. Kemudian istri-istri beliau melakukan i'tikaf sesudah beliau. Dan sunnah bagi orang yang beri'tikaf agar tidak keluar kecuali karena kebutuhan yang bersifat manusiawi, tidak boleh mengantar jenazah, tidak boleh menjenguk orang yang sakit, tidak boleh menyentuh wanita dan menggaulinya, tidak beri'tikaf kecuali di masjid jama'ah dan sunnah bagi orang yang beri'tikaf agar berpuasa."

Grade

Sunan Daruquthni #2340

سنن الدارقطني ٢٣٤٠: حَدَّثَنَا أَبُو طَالِبٍ الْحَافِظُ , ثنا هِلَالُ بْنُ الْعَلَاءِ , ثنا أَبِي , ثنا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ , عَنْ سَعِيدِ بْنِ بَشِيرٍ , عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ , عَنْ نَافِعٍ , عَنِ ابْنِ عُمَرَ , أَنَّ عُمَرَ نَذَرَ أَنْ يَعْتَكِفَ فِي الشِّرْكِ وَيَصُومَ , فَسَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْدَ إِسْلَامِهِ , فَقَالَ: «أَوْفِ بِنَذْرِكَ». وَهَذَا إِسْنَادٌ حَسَنٌ , تَفَرَّدَ بِهَذَا اللَّفْظِ سَعِيدُ بْنُ بَشِيرٍ , عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ

Sunan Daruquthni 2340: Abu Thalib Al Hafizh menceritakan kepada kami, Hilal bin Al Alia" menceritakan kepada kami, bapakku menceritakan kepada kami, Al Walid bin Muslim menceritakan kepada kami, dari Sa'id bin Basyir, dari Ubaidillah bin Umar, dari NafT, dari Ibnu Umar, "Bahwa Umar bernadzar untuk beri'tikaf dan berpuasa ketika masih musyrik. Lalu dia bertanya kepada Nabi SAW setelah masuk Islam. Maka Nabi bersabda, "Penuhilah nadzarmu." Hadits ini sanadnya hasan, Sa'id bin basyir meriwayatkan sendiri dengan lafazh ini, dari Ubaidillah.

Grade