بَابُ اسْتِقْبَالِ الْقِبْلَةِ فِي الْخَلَاءِ

Bab Menghadap ke Arah Kiblat Ketika Buang Hajat

Sunan Daruquthni #168

سنن الدارقطني ١٦٨: نا إِسْمَاعِيلُ بْنُ مُحَمَّدٍ الصَّفَّارُ , نا الْعَبَّاسُ بْنُ مُحَمَّدٍ الدُّورِيُّ , نا مُوسَى بْنُ دَاوُدَ , نا حَاتِمُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ , عَنْ عِيسَى بْنِ أَبِي عِيسَى , قَالَ: قُلْتُ لِلشَّعْبِيِّ: عَجِبْتُ لِقَوْلِ أَبِي هُرَيْرَةَ , وَنَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ , قَالَ: «وَمَا قَالَا»؟ قُلْتُ: قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ: لَا تَسْتَقْبِلُوا الْقِبْلَةَ وَلَا تَسْتَدْبِرُوهَا , وَقَالَ نَافِعٌ: عَنِ ابْنِ عُمَرَ: رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَهَبَ مَذْهَبًا مُوَاجِهَ الْقِبْلَةِ. فَقَالَ: «أَمَّا قَوْلُ أَبِي هُرَيْرَةَ فَفِي الصَّحْرَاءِ إِنَّ لِلَّهِ تَعَالَى خَلْقًا مِنْ عِبَادِهِ يُصَلُّونَ فِي الصَّحْرَاءِ فَلَا تَسْتَقْبِلُوهُمْ وَلَا تَسْتَدْبِرُوهُمْ , وَأَمَّا بُيُوتِكُمْ هَذِهِ الَّتِي يَتَّخِذُونَهَا لِلنَّتْنِ فَإِنَّهُ لَا قِبْلَةَ لَهَا». عِيسَى بْنُ أَبِي عِيسَى الْحَنَّاطُ وَهُوَ عِيسَى بْنُ مَيْسَرَةَ وَهُوَ ضَعِيفٌ

Sunan Daruquthni 168: Isma'il bin Muhammad Ash-Shaffar mengabarkan kepada kami, Al Abbas bin Muhammad Ad-Duri mengabarkan kepada kami, Musa bin Daud mengabarkan kepada kami, Hatim bin Isma'il mengabarkan kepada kami, dari Isa bin Abu Isa, ia mengatakan, "Aku katakan kepada Asy-Sya'bi, 'Aku heran dengan ucapan Abu Hurairah dan Nafi' dari Ibnu Umar.' Asy-Sya'bi bertanya, 'Apa yang mereka berdua katakan?' Aku jawab, 'Abu Hurairah mengatakan, 'Janganlah kalian menghadap ke arah kiblat dan jangan pula membelakanginya (ketika buang hajat).' Sedangkan Nafi mengatakan dari Ibnu Umar, 'Aku pernah melihat Nabi SAW pergi buang hajat dengan menghadap ke arah kiblat.' Asy-Sya'bi berkata, 'Ucapan Abu Hurairah itu adalah apabila dilakukan di tanah terbuka: Sesungguhnya Allah memiliki para makhluk di antara para hamba-Nya yang melakukan shalat di tanah terbuka, maka janganlah kalian menghadap ke arah mereka dan jangan pula membelakangi mereka (ketika buang hajat). Adapun rumah-rumah yang kalian jadikan tempat buang hajat, tidak ada kiblatnya'." Isa bin Abu Isa adalah Al Hannath, yaitu Isa bin Maisarah adalah seorang yang lemah.

Grade

Sunan Daruquthni #169

سنن الدارقطني ١٦٩: حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الْبَزَّازُ , وَأَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْوَكِيلُ , قَالَا: نا الْحَسَنُ بْنُ عَرَفَةَ , نا هُشَيْمٌ , عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ الْأَنْصَارِيِّ , عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ يَحْيَى بْنِ حَبَّانَ , عَنْ عَمِّهِ وَاسِعِ بْنِ حَبَّانَ , سَمِعْتُ ابْنَ عُمَرَ , يَقُولُ: «ظَهَرْتُ عَلَى إِجَارٍ عَلَى بَيْتِ حَفْصَةَ فِي سَاعَةٍ لَمْ أَظُنَّ أَحَدًا يَخْرُجُ فِي تِلْكَ السَّاعَةِ , فَاطَّلَعْتُ فَإِذَا أَنَا بِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى لَبِنَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ بَيْتَ الْمَقْدِسِ»

Sunan Daruquthni 169: Ya'qub bin Ibrahim Al Bazzaz dan Ahmad bin Abdullah Al Wakil menceritakan kepada kami, keduanya mengatakan: Al Hasan bin Arafah mengabarkan kepada kami, Husyaim mengabarkan kepada kami, dari Yahya bin Sa'id Al Anshari, dari Muhammad bin Yahya bin Habban, dari pamannya, yakni Wasi' bin Habban, ia mengatakan, "Aku mendengar Umar mengatakan, 'Pada suatu saat, aku naik ke atas atap rumah Hafshah. Aku kira tidak seorang pun yang keluar pada saat itu. Kemudian aku mengamati, ternyata Rasulullah SAW sedang berada di atas dua bata (buang hajat) dengan menghadap ke arah Baitul Maqdis'."

Grade