أن عبد الله بن عباس وعبادة بن الصامت والقاسم

Bab Abdullah bin Abbas, Ubadah bin Ash Shamit dan al Qasim…

Muwatha' Malik #256

موطأ مالك ٢٥٦: و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ قَالَ مَا أُبَالِي لَوْ أُقِيمَتْ صَلَاةُ الصُّبْحِ وَأَنَا أُوتِرُ

Muwatha' Malik 256: Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Hisyam bin Urwah] dari [Bapaknya] bahwa [Abdullah bin Mas'ud] berkata: "Saya tidak peduli walau iqamat subuh dikumandangkan, saya akan tetap shalat witir."

Muwatha' Malik #257

موطأ مالك ٢٥٧: و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ أَنَّهُ قَالَ كَانَ عُبَادَةُ بْنُ الصَّامِتِ يَؤُمُّ قَوْمًا فَخَرَجَ يَوْمًا إِلَى الصُّبْحِ فَأَقَامَ الْمُؤَذِّنُ صَلَاةَ الصُّبْحِ فَأَسْكَتَهُ عُبَادَةُ حَتَّى أَوْتَرَ ثُمَّ صَلَّى بِهِمْ الصُّبْحَ

Muwatha' Malik 257: Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Yahya bin Sa'id] dia berkata: " [Ubadah bin Shamit] adalah imam bagi suatu kaum. Pada suatu hari, dia keluar untuk shalat subuh. Muaddzin lalu mengkumandangkan iqamat, maka Ubadah menghentikan iqamahnya hingga ia menerjakan shalat witir. Setelah itu ia shalat subuh bersama mereka."

Muwatha' Malik #258

موطأ مالك ٢٥٨: و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْقَاسِمِ أَنَّهُ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَامِرِ بْنِ رَبِيعَةَ يَقُولُ إِنِّي لَأُوتِرُ وَأَنَا أَسْمَعُ الْإِقَامَةَ أَوْ بَعْدَ الْفَجْرِ يَشُكُّ عَبْدُ الرَّحْمَنِ أَيَّ ذَلِكَ قَالَ

Muwatha' Malik 258: Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Abdurrahman bin Al Qasim] dia berkata: saya telah mendengar [Abdullah bin 'Amir bin Rabi'ah] berkata: "Saya akan tetap shalat witir saat aku mendengar iqamat atau setelah fajar." Abdurrahman ragu, mana yang dikatakan Abdullah bin Amru."

Muwatha' Malik #259

موطأ مالك ٢٥٩: و حَدَّثَنِي مَالِك عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْقَاسِمِ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَاهُ الْقَاسِمَ بْنَ مُحَمَّدٍ يَقُولُ إِنِّي لَأُوتِرُ بَعْدَ الْفَجْرِ

Muwatha' Malik 259: Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Abdurrahman bin Al Qasim] dia mendengar bapaknya [Al Qasim bin Muhammad] berkata: "Saya tetap shalat witir walau setelah terbit fajar."