الوتر بعد الفجر

Bab Witir setelah fajar

Muwatha' Malik #255

موطأ مالك ٢٥٥: حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ عَبْدِ الْكَرِيمِ بْنِ أَبِي الْمُخَارِقِ الْبَصْرِيِّ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَبَّاسٍ رَقَدَ ثُمَّ اسْتَيْقَظَ فَقَالَ لِخَادِمِهِ انْظُرْ مَا صَنَعَ النَّاسُ وَهُوَ يَوْمَئِذٍ قَدْ ذَهَبَ بَصَرُهُ فَذَهَبَ الْخَادِمُ ثُمَّ رَجَعَ فَقَالَ قَدْ انْصَرَفَ النَّاسُ مِنْ الصُّبْحِ فَقَامَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبَّاسٍ فَأَوْتَرَ ثُمَّ صَلَّى الصُّبْحَ

Muwatha' Malik 255: Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari [Abdul Karim bin Abu Al Mukhariq Al Bashri] dari [Sa'id bin Jubair], bahwa [Abdullah bin 'Abbas] tidur kemudian bangun. Lalu ia berkata kepada pembantunya: "Lihatlah apa yang telah dikerjakan manusia -saat itu dia telah buta-." Pembantunya kemudian pergi, dan setelah kemabli, pembantunya berkata: "Orang-orang telah selesai shalat subuh." Abdullah bin Abbas berdiri shalat witir kemudian shalat subuh."